NovelToon NovelToon
SUJUD CINTA YANG TERBELAH

SUJUD CINTA YANG TERBELAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Erlin, gadis mandiri yang hobi bekerja di bengkel mobil, tiba-tiba harus menikah dengan Ustadz Abimanyu pengusaha muda pemilik pesantren yang sudah beristri.
Pernikahan itu membuatnya terjebak dalam konflik batin, kecemburuan, dan tuntutan peran yang jauh dari dunia yang ia cintai. Di tengah tekanan rumah tangga dan lingkungan yang tak selalu ramah, Erlin berjuang menemukan jati diri, hingga rasa frustasi mulai menguji keteguhannya: tetap bertahan demi cinta dan tanggung jawab, atau melepaskan demi kebebasan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Kyai Abdullah, Abi Husein dan Ibu Mina datang ke rumah sakit dimana Erlin dirawat disana.

"Apa yang terjadi? Bagaimana keadaan Erlin"? tanya Abi Husein dengan wajah yang khawatir.

Abimanyu menoleh dan menatap ketiganya dengan mata yang masih lelah namun tegas.

“Alhamdulillah, Erlin sudah lebih stabil sekarang. Demamnya tinggi tadi, tapi dokter sudah menanganinya. Saat ini dia sedang istirahat, infus sudah dipasang, dan kondisinya mulai membaik,” jawab Abimanyu sambil menepuk tangan Erlin perlahan.

Kyai Abdullah melangkah lebih dekat, menatap Erlin dengan wajah penuh perhatian dan kasih sayang.

“Subhanallah, semoga Allah memberikan kesembuhan dan kekuatan untuknya. Abi, terima kasih sudah sigap menanganinya.”

Ibu Mina mengangguk sambil menatap Erlin dengan lembut.

“Anakku, yang sabar , ya. Semuanya akan baik-baik saja. Abi di sini menjaga kamu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.”

“Kamu sudah melakukan yang terbaik, Nak. Sekarang fokus untuk memastikan Erlin benar-benar pulih.”

Abimanyu mengangguk, menatap Erlin yang mulai memejamkan mata.

“Terima kasih semuanya atas doa dan perhatian kalian. Abi akan pastikan Erlin mendapatkan istirahat penuh dan perawatan terbaik. Aku juga ingin memastikan rumah tangga kami tetap aman dan damai.”

Kyai Abdullah tersenyum tipis, menepuk bahu Abimanyu,

“Tetap tenang, Bi. Yang penting sekarang adalah kesembuhan Erlin. Selebihnya, kita atur dengan hikmah dan ketenangan.”

Erlin yang mulai mendengar percakapan itu perlahan membuka matanya, tersenyum tipis, dan menggenggam tangan Abimanyu.

“Abi, terima kasih sudah ada di sini,” ucapnya lirih.

Abimanyu menunduk, menempelkan dahinya ke tangan Erlin,

“Abi selalu ada untukmu, Lin. Kita akan hadapi semuanya bersama.”

Erlin mengangguk kecil sambil tersenyum ke arah suaminya.

Sementara itu di rumah sakit lain dimana Hayden datang mengunjungi Riana.

Kedua orang tua Riana terkejut saat melihat lelaki asing datang untuk menjenguk Riana.

Hayden melangkah masuk ke ruang perawatan dengan membawa sebuket bunga.

Pak Bambang langsung berdiri dari kursinya, menatap tajam penuh curiga.

“Siapa kamu? Kenapa bisa tahu anak saya dirawat di sini?” tanya Pak Bambang dengan nada tinggi.

Hayden sedikit terkejut, namun ia mencoba tersenyum sopan.

“Perkenalkan, saya Hayden, teman kerja Riana. Saya dengar kabar dari beberapa rekan, jadi saya datang untuk menjenguk.”

Pak Bambang langsung terkejut ketika mendengar nama Hayden.

"K-kamu yang ada di video itu?"

Hayden menganggukkan kepalanya dan ia meminta maaf kepada Pak Bambang dan Ibu Riana.

Riana yang mendengar suara Hayden langsung bangkit dari tempat tidur.

Ia membuka pintu dan meminta Hayden untuk masuk kedalam.

Pak Bambang menggelengkan kepalanya dan mengajak istrinya untuk ke kantin rumah sakit.

"Riana, kamu sakit apa? Dan apa yang terjadi sebenarnya? Kyai Abdullah mengeluarkan aku dari pondok pesantren."

"Ini semua salah kamu, Hayden. Erlin merekam apa yang kita lakukan saat di kelas belakang. Dan Abimanyu menalak ku." jawab Riana dengan muka sebal.

"Riana, aku mau menikahimu. Aku mencintaimu, Riana." ucap Hayden.

Riana menggelengkan kepalanya saat mendengar perkataan dari Hayden.

"Aku tidak mencintaimu, Hayden. A-aku hanya ingin bersenang-senang dengan kamu dan cintaku untuk Abimanyu."

Hayden terdiam, wajahnya pucat, hatinya seakan diremas.

Ia menatap Riana dengan mata yang tak percaya.

“Riana, jadi selama ini semua yang kita lakukan… cuma permainan buatmu?” suaranya bergetar, penuh luka.

Riana mengalihkan pandangan, menggigit bibirnya, mencoba menutupi rasa panik yang muncul.

“Aku hanya ingin Abimanyu tetap melihat aku. Kamu datang di saat yang salah, Hayden. Jangan berharap lebih dariku.”

Hayden menunduk, tangannya meremas buket bunga yang ia bawa sampai kelopaknya hancur.

“Aku menaruh harga diriku, keluargaku, bahkan pekerjaanku untukmu, tapi ternyata kamu cuma mempermainkan aku?”

Riana menghela napas kasar, matanya berair, tapi keras kepala.

“Cintaku cuma untuk Abi. Dia suamiku, bukan kamu. Kamu hanya pelarian dan aku butuh seseorang saat Abi lebih banyak perhatian sama Erlin.”

Hayden berdiri, suaranya meninggi meski tubuhnya gemetar.

"Tega kamu, Riana. Padahal aku sangat mencintaimu dan sekarang kamu seperti ini!"

Hayden keluar dari ruang perawatan dengan wajah penuh emosi.

Riana berteriak kembali dan ia membuang semua barang yang ada disana.

"ERLIN!! TUNGGU PEMBALASANKU!!"

Pak Bambang yang baru saja dari kantin mendengar suara putrinya yang sedang marah.

"RIANA! INI SEMUA KESALAHAN YANG KAMU BUAT SENDIRI! BAPAK KECEWA SAMA KAMU!!" bentak Pak Bambang.

Pak Bambang langsung mengajak istrinya untuk pulang ke rumah.

Ia malu sekali dengan perbuatan yang dilakukan oleh putrinya.

Riana masih menangis di pinggir tempat tidur rumah sakit.

Setelah kepergian kedua orang tuanya yang memilih untuk pulang.

Umi Farida masuk dan melihat Riana yang terpuruk seperti itu.

"Bukankah, umi pernah bilang kalau Erlin akan menggantikan posisimu. Dan sekarang kamu lihat sendiri, bagaimana Abimanyu dengan mudah menjatuhkan talak ke kamu".

"Umi, aku harus bagaimana lagi agar Abimanyu menjadi suamiku?"

"Untuk sekarang kamu ikut umi, untuk merencanakan langkah selanjutnya."

Riana menganggukkan kepalanya dan ikut kemana Umi Farida membawanya.

Riana berjalan perlahan keluar dari ruang perawatan bersama Umi Farida. Tubuhnya masih lemah, tapi wajahnya dipenuhi dendam yang membara.

Umi Farida tersenyum samar, tatapannya tajam penuh intrik.

“Sekarang, waktumu untuk bangkit, Riana. Jangan biarkan Erlin terus merebut kebahagiaanmu. Dengan umi, kamu akan tahu cara membuat Abimanyu kembali ke pelukanmu.”

Riana menatap Umi Farida dengan mata penuh amarah.

“Umi, aku tidak peduli bagaimana caranya. Asal Abimanyu bisa kembali padaku, aku rela lakukan apa saja.”

Umi Farida menganggukkan kepalanya sambil menepuk bahu Riana.

“Begitu seharusnya. Mulai malam ini, ikut umi. Kita akan susun langkah baru.”

Riana menoleh ke belakang sejenak, hatinya masih penuh gejolak.

“Erlin, tunggu saja. Aku akan merebut kembali apa yang menurutku milikku.”

Lalu, mereka berdua berjalan keluar dari rumah sakit, meninggalkan bayangan ancaman baru yang siap menghantam rumah tangga Abimanyu

Sementara itu di tempat lain dokter baru saja memeriksa keadaan Erlin.

"Alhamdulillah, kondisinya sudah membaik dan besok sudah boleh pulang." ucap dokter.

Hasil laboratorium juga tidak menunjukkan gejala yang serius.

Abimanyu tersenyum sambil mencium punggung tangan istrinya.

"Alhamdulillah, besok sudah boleh pulang." ucap Abimanyu.

Abimanyu menatap wajah istrinya yang kini lebih tenang, meski masih tampak lemah. Ia mengusap rambut Erlin dengan penuh kasih sayang.

“Lin, begitu kita pulang nanti, jangan pikirkan apa-apa dulu, ya. Fokus hanya untuk istirahat dan sehat. Abi yang akan urus semuanya,” ucap Abimanyu lembut.

“Abi, terima kasih sudah selalu ada buat aku. Aku takut jika semua ini cuma mimpi dan aku harus kehilangan Abi lagi.”

Abimanyu menggenggam tangan Erlin lebih erat, menatapnya dalam-dalam.

“Lin, dengar baik-baik. Abi tidak akan pergi. Tidak ada yang bisa memisahkan kita, kecuali Allah. Percayalah, Lin, kamu bukan mimpi. Kamu adalah nyata, dan kamu adalah istriku.”

Ibu Mina yang duduk di sisi lain ranjang ikut meneteskan air mata melihat kebersamaan keduanya.

“Erlin, ingat, ujian ini bukan untuk melemahkanmu, tapi untuk membuatmu lebih kuat. Kamu sudah melewati banyak hal, sekarang saatnya kamu tenang di sisi suamimu.”

“Abi yakin, Abimanyu akan jadi pelindung terbaikmu. InsyaAllah, rumah tangga kalian akan semakin kokoh setelah badai ini.”

“Jangan gentar, Nak. Orang yang benar akan selalu Allah lindungi. Biarkan saja orang-orang yang iri, mereka tidak akan menang melawan doa dan keikhlasan.” ucap Kyai Abdullah.

Erlin mengusap air matanya, lalu kembali menatap Abimanyu.

“Aku akan berusaha kuat, Abi. Demi kita, demi rumah tangga ini.”

Abimanyu tersenyum, lalu menempelkan keningnya ke tangan Erlin.

“Itu yang Abi harapkan, Lin. Kita akan pulang besok dan kita tatap masa depan bersama.”

1
Hr sasuwe
Bestian bener Umi Farida sama Riana 🤭
Hr sasuwe
nyimak ya
Hr sasuwe
aduuuhh ada drama lagi nihh, nyimak dehhh
Hanipah Fitri
aku mampir Thor
my name is pho: selamat membaca kak
total 1 replies
Hr sasuwe
keknya seru nih, Erlin jadi istri satu"nya Abimanyu, Riana buang aja kelaut 🥰
Hr sasuwe
emosi jiwa nih sama kelakuan Riana 🤨
Hr sasuwe
semoga saja Abimanyu bisa menjaga amanahnya ya
Hr sasuwe
nyimak aja ya
Hr sasuwe
lanjuut
my name is pho: terima kasih kak
total 1 replies
Hr sasuwe
bahagia terus buat Erlin sama Abimanyu 🥰
Hr sasuwe
bagusnya si Umi Farida di santet aja x ya 🤭
Hr sasuwe
nah lo maenanya mbah dukun toh,aduh si Umi Farida nyasar nih kek nya 🤭
Hr sasuwe
mantapkan hatimu Abi 👍
Hr sasuwe
👍👍
Hr sasuwe
pengennya tuh mereka be2 bahagia terus deh 😊
Hr sasuwe
Riana jadi bonekanya Umi Farida 🤨
Hr sasuwe
semoga Abimayu bisa jadi suami siaga ya
Hr sasuwe
pengen deh ngegantung Umi sama Riana di pohon toge 🤭
my name is pho: ayo kak, kita gantung mereka berdua
total 1 replies
Hr sasuwe
👍👍
Hr sasuwe
ditungguuu
my name is pho: ok kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!