NovelToon NovelToon
Selir Alam Gaib

Selir Alam Gaib

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Tumbal / Hantu / Iblis / Tamat
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Maple_Latte

Sinopsis:
Liora, seorang gadis muda, dipaksa menjadi pengantin pengganti tanpa mengetahui siapa calon suaminya. Namun saat tirai pernikahan terbuka, ia terseret ke dalam Azzarkh, alam baka yang dikuasai kegelapan. Di sana, ia dinikahkan dengan Azrakel, Raja Azzarkh yang menakutkan, dingin, dan tanpa belas kasih.

Di dunia tempat roh jahat dihukum dengan api abadi, setiap kata dan langkah bisa membawa kematian. Bahkan sekadar menyebut kata terlarang tentang sang Raja dapat membuat kepala manusia dipenggal dan digantung di gerbang neraka.

Tertawan dalam pernikahan paksa, Liora harus menjalani Upacara Pengangkatan untuk sah menjadi selir Raja. Namun semakin lama ia berada di Azzarkh, semakin jelas bahwa takdirnya jauh lebih kelam daripada sekadar menjadi istri seorang penguasa neraka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EP: 35

Liora menghela napas berat. Hari ini terasa sia-sia. Ia dan Yudha tak menemukan petunjuk sedikit pun tentang pembunuh itu.

Sampai matahari tenggelam dan bulan menampakkan diri, mereka bertiga tetap menunggu, berharap sang pembunuh akan muncul lagi. Tapi yang mereka dapatkan hanyalah gigitan nyamuk dan rasa lelah.

“Putri, apakah kau menemukan petunjuk tentang pembunuhan di kampusmu itu?” tanya Dreya pelan.

Liora hanya menggeleng lemah, tanpa semangat. “Yang aku, Dinda, dan Yudha dapatkan… cuma ini.”

Ia menunjuk bentol-bentol merah di wajah dan tangannya. Dreya bergegas mengambil obat salep, mengoleskannya lembut di kulit Liora.

Setelah makan malam, Liora duduk di depan meja rias, memandangi pantulan wajahnya sendiri di cermin. Pikirannya kalut.

Siapa pembunuh itu? Apa motifnya membawa mayat dari tempat lain ke kampus?

Apakah ia ingin menakuti seseorang di sana? Atau… pembunuhnya justru ada di antara mereka?

Liora mengacak-acak rambutnya, frustasi. Semakin dipikir, semuanya hanya membuat kepala terasa berat.

Suara dalam hatinya menggema, suara yang hanya ia kenali seorang diri.

“Apa yang kau lakukan?”

Suara Raja Azrakel terdengar dalam benaknya, dalam dan dingin.

“Aku sedang frustrasi,” jawab Liora cepat.

“Frustrasi?”

“Ya. Di kampusku terjadi pembunuhan. Dan sampai sekarang, pelakunya belum tertangkap.”

“Jangan ikut campur, Putri Liora. Jangan seret dirimu ke dalam bahaya. Jika kau bukan bagian dari itu, biarkan saja berjalan sebagaimana mestinya.”

“Yang Mulia, aku tak ingin ikut campur. Tapi… hatiku berkata aku harus tahu siapa pelakunya.”

“Kau keras kepala.”

“Baiklah,” suara itu melunak. “Apakah kau ingin bantuanku?”

“Maksudmu, kau bisa menolongku? Dengan cara apa? Atau… kau tahu siapa pembunuhnya?” serentetan pertanyaan keluar dari bibir Liora.

“Apakah aku harus menjawab semuanya, Putri Liora?”

Liora diam.

“Aku hanya akan memberi satu petunjuk,” ujar Raja Azrakel akhirnya.

“Petunjuk?”

“Besok, jam sembilan, kau akan bertemu dengannya.”

“Hanya itu? Jam sembilan aku akan bertemu banyak orang, Yang Mulia. Bagaimana aku tahu siapa pembunuhnya di antara mereka?”

“Kalau begitu, abaikan saja petunjukku.”

Nada suaranya tenang, tapi membuat Liora kesal. Petunjuk itu justru menambah kebingungannya.

Belum sempat ia menenangkan diri, seorang pelayan datang mengetuk pintu.

“Putri, Permaisuri ingin menemui Anda di kediamannya.”

Dreya dan Vaelis segera bersiap mendampingi Liora menuju kediaman Permaisuri. Istana tampak sunyi malam itu, hanya lampu-lampu biru redup di sepanjang koridor Azzarkh yang memantulkan cahaya dingin di lantai batu.

“Silakan duduk, Putri Liora,” ucap Permaisuri dengan senyum lembut.

“Terima kasih, Yang Mulia.” Liora duduk sopan.

“Aku ingin mengucapkan terima kasih karena saat Raja sakit, kau telah menjaganya dengan baik.”

“Sebagai selir, itu memang tugasku,” jawab Liora tenang. Namun sorot matanya memantulkan sedikit ketegangan yang tak bisa disembunyikan.

Setelah Liora pergi, Permaisuri berjalan menuju kediaman Raja Azrakel.

“Yang Mulia,” sapanya lembut sambil memberi hormat.

“Ada apa?” tanya Azrakel tanpa mengalihkan pandangan dari taman penuh bunga hitam yang bermekaran di bawah cahaya bulan Azzarkh.

“Aku hanya ingin mengunjungimu,” ucap Permaisuri perlahan, mendekat dan menyentuh dada Raja.

Namun tangan itu segera ditepis.

“Yang Mulia…” suaranya bergetar, tak terima.

“Jika tak ada yang ingin kau katakan, kembalilah ke kediamanmu,” ucap Raja datar.

“Apakah sentuhanku berbeda dengan sentuhan Putri Liora?” nadanya berubah dingin.

“Permaisuri,” Raja menatapnya dalam, “jangan bertanya sesuatu yang sudah kau tahu jawabannya. Itu hanya akan melukai hatimu.”

Air mata menetes di pipi Permaisuri. “Beratus tahun aku menjadi pendampingmu, tapi tak sekalipun kau melihatku sebagai wanita. Kau mencintai bayangan masa lalumu, dan kini… kau melihatnya dalam diri Putri Liora.”

Ia menunduk, suara parau di ujung kalimatnya. “Lihat aku, Yang Mulia. Hanya kali ini… lihat aku sebagai wanitamu.”

Azrakel menutup mata sesaat, lalu berucap dingin, “Jangan memaksakan sesuatu yang tak mungkin. Kembalilah, Permaisuri.”

Ia berbalik meninggalkan ruangan, meninggalkan sang Permaisuri yang kini berdiri terpaku dengan air mata dan kemarahan.

Ketika pintu tertutup, wajahnya berubah. Senyum getir muncul perlahan di bibirnya.

“Putri Liora… kalau aku tak bisa memiliki hatinya, kau pun tak akan.”

Keesokan malam, Raja Azrakel berdiri di taman istana, menatap langit Azzarkh yang berwarna biru kelam.

“Yang Mulia, apa yang Anda lakukan di sini?” tanya Nyonya Veyra mendekat.

“Melihat Putri Liora,” jawabnya pelan. “Ketika menatapnya… rasanya seperti menatap masa lalu yang tak pernah mati.”

Nyonya Veyra menatapnya dalam. “Terkadang, Yang Mulia, kita mengira sesuatu itu sama… padahal sebenarnya berbeda. Jangan samakan yang berbeda, karena itu hanya akan melukai seseorang.”

“Apakah aku harus melihatnya dengan cara berbeda?” tanya Raja.

“Cobalah, Yang Mulia. Agar Anda tahu, apakah yang Anda rasakan hanyalah bayangan masa lalu… atau awal dari masa depan yang baru.”

Raja Azrakel terdiam lama, lalu tersenyum samar.

“Aku mengerti, Nyonya Veyra.”

Pandangan matanya menerawang jauh ke hamparan taman bunga hitam, seolah mencoba melihat masa lalu dan masa depan dalam satu pandangan.

Nyonya Veyra berdiri di sampingnya. Ia tahu betul betapa dalam luka yang disembunyikan Raja selama berabad-abad itu. Ia hanya berharap, luka itu tak kembali terbuka oleh gadis bernama Liora, gadis yang tak tahu bahwa hidupnya kini berada di ambang dua dunia: Azzarkh dan dunia manusia.

1
Moms Gabriel
cerita nya seru..pengen tau akhir ceritanya , bagaimna nasib Liora di dunia bawah
Moms Gabriel
yach...padahal seru cerita. selalu nunggu up terus.. semangat Thor up nya
Lyza Yessy
lhooo kok jadi tamat ini Thor???
Maple latte: maaf ya kak, novel author stack. kakak bisa baca novel author yang baru. nggak kalah seru kok kak. maaf kak cantik
total 1 replies
Lyza Yessy
semangat buat up ya kak author 💪💪
Putri Rhamadani
sangat bagus ceritanya
Cucu Doank
liora dah mulai berubah , 😄
Cucu Doank
bagus, akhirnya keadilan di tegakkn..
Kustri
☕teman u/menulis thor
Kustri
☕💪💪💪
Lyza Yessy
bs gak ya sang raja jd bucin😁
Lyza Yessy
semangat up ya kak author 💪💪💪😊😊
Irsyad layla
tolong diperiksa lagi typonga ya thor
Lyza Yessy
aku tunggu up nya thor, semangat up nya ya thor💪💪😊
Kustri
☕semangat UP yaa
Kustri
👍👉👉👉
Kustri
hehee... kirain pengen balik ke dunia nyata, ealah malah betah

krn di dunia nyata kamu g diperhatikan, g disayang
Kustri
kira" yg diperjuangkan apa yaa🤔

apa mungkin bgmn cara'a spy kembali ke dunia sebenar'a, bgtukah thor🤭💪
Kustri
apa liora dijadikan tumbal🤔😩
Lyza Yessy
d tunggu up nya thor
Maria Mariati
hellehhhh 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!