cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang sudah sukses hidup di rantau. saat dia akan menikahi pujaan hati nya,Bundo nya,kakak dari almarhumah ibu nya membukakan sebuah rahasia besar.
gadis yang akan di nikahi nya itu ternyata anak kandung dari ayah nya dengan wanita lain.
apa yang akan di lakukan oleh Farhani,nama pemuda itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Depi Delita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sonia hamil
Buk Silvi pulang dengan rasa kesal yang teramat dalam pada buk Mimin yang sudah sangat mempermalukan nya. Sampai di rumah nya, buk Silvi langsung masuk ke dalam kamar untuk menenangkan pikiran nya sambil mencari cara untuk memba;askan rasa sakit hati nya pada tetangga nya itu.
Sementara itu, Sonia putri bungsu nya tampak lagi kurang sehat . sedari tadi Sonia sudah berulang kali ke kamar mandi karena mual dan selalu pengen muntah. ' Apa jangan jangan aku hamil" ucap Sonia salam hati.
" Aku harus ke apotik sekarang untuk memastikan nya" ucap Sonia sambil berjalan keluar dari kamar nya.
" Mau kemana dek, katanya kamu kurang enak badan" tanya Aurora.
Sonia tersenyum pada kakak nya itu, " mau ke apotik kak. Mau beli tolak angin sekaligus obat maag" jawab Sonia.
" Kamu bisa sendiri, atau mau kakak temani" tanya Aurora.
Sonia langsung menggeleng, " nggak usah kak. Nanti rencana nya aku mau langsung ketempat teman ku. Mau mengerjakan tugas bareng" jawab Sonia.
Aurora mengangguk, " kamu hati hatii ya. Kalau ada apa apa, cepat hubungi kakak" ucap Aurora.
Sonia tersenyum dan mengangguk, setelah itu doa langsug berjalan meninggalakn rumah nya.
Tak lama berjalan kaki, Sonia sampai di apotek, setelah membeli apa yang dia perlukan, Sonia langsung memesan taksi online menuju tempat kos pacar nya.
" Zaki, gue lagi di depan kosan lo. gue ada perlu" ucap Sonia dalam panggilan nya.
" Oke, gue keluar jemput lo" ucap Zaki yang kemudian langsung mematikan panggilan itu dan berjalan keluar dari kamar kos nya.
" Ada apa. tumben datang nggak ngasoh kabar dulu" tanya Zaki.
Sonia menatap Zaki, ' Gue ada perlu penting sama lo. Apa bisa kita bicara di dalam. Gue juga mau numpang ke toilet" tanya Sonia.
Zaki mengangguk dan membawa Sonia masuk ke dalam kosan nya.
Sesampai nya di dalam kamar kos Zaki, Sonia langsung masuk ke kamar mandi di sana untuk melakukan tes pasa alat tes kehamilan yang baru di beli nya.
Tubuh Sonia langsung bergetar hebat saat melihat ada dua garis merah di alat tes tersebut, aku hamil" ucap Sonia sambil mebeteskan air mata nya.
Sonia kemudian keluar dari kamar mandi dan mendekati Zaki sambil menyerahkan tespeck itu . " Apa ini" tanya Zaki.
" Zak, gue hamil. Gue hamil anak lo" jawab Sonia sambil menangis.
Zaki langsung terdiam sambil memandangi tespeck itu.
" Apa yang harus gue lakuin Zak. Apa kita gugurin aja anak ini" tanyaSonia.
Zaki langsung menggenggam tangan Sonia, ' jangan, kita jangan nambah dosa lagi. Gue akan tanggung jawab" ucap Zaki.
Sonia menatap Zaki," Lo mau tanggung jawab gimana" tanya Sonia.
" Gue akan nikahin lo" jawab Zaki.
Sonia langsung menggeleng, " Kita ini masih kuliah Zaki. Kalau lo nikahin gue, lo mau kasih gue makan apa" ucap Sonia.
" Gue bisa kuliah sambil kerja, Biasa nya kan juga gitu. Sampai gue bisa dapat kerjaan yang bagus, kita hidup sederhana saja. Yang penting lo dan anak kita nggak kelaparan" jawab Zaki.
Sonia terdiam untuk sesaat, ' Gue bingung Zak. Gimana cara gue buat ngadepin keluarga gue sekarang, nggak mungkin gue tiba tiba datangin mereka dan bilang mau nikah ama lo. Pasti mereka menolak dan minta kita untuk bersabar sampai kita lulus kuliah" ucap Sonia.
" Dan gimana juga dengan orang tua lo di kampung. Mereka juga pasti akan menolak renccana pernikahan kita ini" ucap Sonia lagi.
Zaki menggenggam tangan Sonia, ' kalau masalah orang tua gue, nggak usah lo pikirin, biar itu jadi urusan gue. yang penting sekarang, gimana cara nya buat meyakinkan keluarga lo agar memberikan restu buat kita. Kita harus cepat menikah, karena gue tidak mau anak kita lahir tanpa keluarga yang lengkap. Gue sayang dan cinta banget ama lo Nia. Kalau keuarga lo nggak restu maka kita harus nekat buat kawin lari" ucap Zaki yang membuat Sonia terkejut.
Sonia langsung menggeleng, " jangan, gue nggak mau bikin masalah baru di keluarga gue. Gue akan temui abang gue. Gue bakal minta tolong ama dia" ucap Sonia.
Zaki langsung tersenyum mendengar ucapan Sonia. " Akhir nya gue bisa dapatin cewek tersombong di kampus. Setelah jadi istri gue, lo nggak akan bisa sombong lagi Sonia. Lo akan rasakan apa itu hidup pas pasan. Karena dengan menjadi istri gue, berarti lo harus siap untuk hidup sangat sederhana" ucap Zaki dalam hati.
Sonia tersenyum pada Zaki, dia sangat senang karena Zaki mau bertanggung jawab atas kehamilan nya. Di mata Sonia,Zaki selain tampan, dia juga hidup mandiri tanpa mau tergantung pada ke dua orang tua nya. padahal menurut teman teman Zaki yang berasal dari satu daerah dengan Zaki, Zaki itu anak orang kaya di kampung nya. Ayah Zaki seorang toke beras terbesar di kampung nya. Punya banyak sawah dan ladang cengkeh yang luas.
Padahal itu semua hanyalah bualan Zaki agar bisa mendekati Sonia yang terkenal sangat somobng karena kecantikan nya.
Karena terbawa suasana, mereka berdua kembali melakukan hubunfgan terlarang itu di kamar kos nya Zaki. Tentu saja hal itu membuat Zaki tambah senangt, karena Sonia tampak semakin tunduk pada nya.
Satu jam kemudian, Sonia pamit pulang pada Zaki. Dia berecana akan bicara dengan Bima mengenai masalah nya.
" Zak, gue pulang dulu. Gue mau ketemu bang Bima. Saat ini hnaya bang bima ya g biasa menolong kita" ucap Sonia.
" Gue antar ya" ucap Zaki.
Sonia langsung menggeleng, ' nggak usah, biar gue sendiri aja. Nanti aklau ada lo, urusan nya malah jadi tambah panjang" jawab Sonia.
" Baiklah, hati hati. Biar gue yang pesanin taksi nya" ucap Zaki aambil mengeluarkan handphone nya dan memesan taksi online untuk Sonia.
" Makasih ya, gue pulang" ucap Sonia.
Zaki menggangguk sambil mencium kening Sonia, " iya, biar gue antar keluar" ucap Zaki.
Setelah taksi yang di pesan datang, Sonia langsung pergi meninggalkan Zaki.Zaki langsung tertawa puas setelah kepergian Sonia.
" Kalau teman teman kampus tau gue bakal nikah ama si Sonia, pasti mereka terkejut. Tapi biar rencana ini jadi rahasia dulu. Nanti hari H nya, baru gue kasih tau mereka" ucap Zaki.
" Ibu dan ayah jangan sampai tau dulu masalah ku ini. Nanti saja saat aku susdah nikah sama Sonia, aku bawa dia ke kampung buat kenalan sama orang tua ku" ucap Zaki lagi.
***
Tak lama di perjalanan, Sopnia sampai di rumah Bima.
" Assalamu'alaikum" ucap Sonia yang langsung masuk ke dalam rumah abnag nya itu.
" Wa'alaikumsallam" jawab Bima dan Aini secara bersamaan.
" Dari mana dek" tanya Bima.
" Dari kampus, sengaja klesini mau ketemu abang. aku mau bicara serius sama abang" ucap Sonia yang langsung duduk di depan abang nya.
" Mau bicara apa" tanya Bima.
" Apa kamu mau minta uang" tanya Bima lagi.
Sonia menggeleng, " bukan masalah uang. Tapi aku mau bilang sama aanh, aku mau nikah" jawab Sonia yang membuat Bima dan Aini terkejut.
" Kamu mau nikah, kok dadakan. Kuliah mu kan belum kelar" tanya Bima.
" Apa papa sudah tau tentang rencana mu itu" tanya BIma.
Sonia menggeleng, ' belum. Aku mau minta tolong sama abang, abang aja yang sampein sama papa dsan mama" jawab Sonia.
Bima menarik nafas panjang, ' calon suami mu kerja di mana" tanya Bima.
" Masih kuliah, sama seperti ku" jawab Sonia.
" Kalau masih sama sama kuliah, tunda dulu rencana pernikahan kalian. Tunggu kalian wisuda dulu" ucap Bima.
" Nggak bisa bang. aku nggak mau di tunda. Kalau bisa di percepat" ucap Sonia
Bima terkejut mendengar ucapan adik nya, ' kamu kenapa ngotot mau cepat cepat nikah. Kamu itu masih muda, kuliah belum selesai. di tambah lagi calon suami mu juga masih kuliah, juga belum kerja. Nikah itu bukan persoalan main main Sonia" ucap Bima kesal.
" Zaki kerja kok, walau hanya kerja serabutan. Dia itu anak orang kaya di kampung nya.Aku pasti tidak akan hidup susah kalau udah nikah sama dia" jawab Sonia.
" aku kesini buat minta tolong sama abang untuk bicara sama papa, bukan untuk melarang ku buat nikah" ucap Sonia lagi.
Bima menggeleng, ' sebagai abang mu, abang tidak setuju kamu nikah secepat ini. Kalau kamu ngotot mau nikah sekarang juga, bicara sendiri sama papa, abang tidak akan membantu mu" ucap Bima.
Sonia langsung mendekati Bima, " tolong lah bang, tolong aku. aku nggak tau harus gimana bicara sama papa. Kalau pernikahan ini di tunda, kita sekeluarga akan malu bang" ucap Sonia yang membuat Bima terkejut.
Bima menatap adik nya itu, ' Sonia, apa maksud mu. Apa jangan jangan kamu sekarang sedang hamil" tanya Bima dengan cemas.
Sonia terdiam sejenak, kemudian dengan ragu ragu dia mengangguk. Melihat jawaban Sonia, tangan Bima langsung terangkat dan " Plaaakkkk" bima menampar Sonia. Dengan cepat Aini langsung menahan tangan suami nya yang ingin kembali menampar Sonia.
" Sabar bang, istigfar" ucap Aini.
Bima langsung memejamkan mata nya untuk menenagkan perasaan nya.
" Memalukan, sangat memalukan, Kamu anak yang sering di manja dan di bangga banggakan oleh papa dan mama, malah membuat aib sebesar ini" ucap Bima dengan suara pelan tapi penuh tekanan.