I Want Happy Ending

Author POV~

Di sudut ruangan kamar terlihat Athena tengah bosan menanti kedatangan dokter Alvin.

"Aku akan pergi ke dapur untuk melihatnya"

Dengan susah payah Athena berhasil duduk di kursi roda.

Ia terperangah ketika melihat interior dapur di rumah ini, begitu mewah bersih dan juga rapi.

"Apa dokter sudah selesai memasak?", Tanya Athena mendekatinya.

Dokter itu terkejut dengan kedatangan Athena yang tiba-tiba.

"Hei, sejak kapan kamu ada di sini?", Alvin menatap dingin ke arah Athena.

"Baru saja", Jawab Athena sambil tersenyum ke arah dokter Alvin.

"Bagaimana bisa?"

"Apanya yang bagaimana bisa?"

"Siapa yang membantumu menaiki kursi roda itu?"

"Sendiri, siapa lagi yang akan membantu", Jawab Athena membuat dokter itu langsung memarahinya.

"Lain kali aku tidak akan membiarkan hal itu. Bagaimana kalau kamu terjatuh saat mencoba menaikinya? tidak... tidak akan ku biarkan lagi!", Cecar nya membuat Athena tersenyum.

"Buktinya aku tidak kenapa-napa"

"Pokoknya tidak akan ku izinkan lagi kamu menaikinya seorang diri"

Setelah menceramahi Athena, dokter Alvin kembali melanjutkan menata piring di atas meja.

Athena kagum ketika melihat berbagai jenis makanan yang di sajikan oleh dokter Alvin untuknya.

"Dokter itu apa?", Tunjuk Athena ke salah satu piring yang berada di tengah.

"Kalau di Jepang ini namanya Yakitori"

"Itu bukannya sate?"

"Iya sate"

"Tadi nyebutnya Yakitori, apa pula Yakitori"

"Kan aku bilang kalau di Jepang"

"Kita gak di Jepang", Jawab Athena polos.

"Iya terserah", Alvin geleng-geleng kepala meladeni Athena.

"Aku mau itu", Pinta Athena kepada Alvin.

Alvin mengambil beberapa tusuk untuk di berikan kepada Athena, tetapi Athena menolak untuk menerima semuanya.

"Aku mau satu aja", Ucap Athena.

"Buatku kok", Cibir Alvin.

Sebelum memasukkan Yakitori ke dalam mulutnya, gadis itu mengolesinya terlebih dahulu dengan saos kacang yang sudah di buat oleh Alvin.

"Anak kecil makan belepotan", Alvin mengambil beberapa helai tisu dan menyapu bersih sisa makanan yang mengotori wajah Athena.

"Biarin", Balas Athena.

"Gimana, enak?", Tanya Alvin.

"Iya enak", Jawab Athena mengapresiasi makanan yang sudah di buat oleh Alvin.

"Untunglah, aku sempat mengira kamu tidak akan menyukainya", Ucapnya sambil tersenyum.

Athena baru saja menyelesaikan suapan terakhirnya, ia pun meminta Alvin untuk segera membawanya ke kamar.

Sesampainya di kamar Athena langsung duduk dengan posisi menyender di kepala sofa. Athena juga meminta Alvin untuk duduk di sebelahnya, dan Alvin pun menuruti permintaan Athena.

"Kamu masih ingin bertanya?", Tanya Alvin yang sepertinya sudah paham maksud dari tindakan Athena.

"Iya"

"Baiklah, apa lagi yang ingin kamu ketahui?", Tanya Alvin sambil memegangi tangan Athena.

"Apa yang terjadi dengan Ayah dan juga kak Ardan. Aku tidak akan pernah percaya jika dokter menyebutkan bahwa mereka baik-baik saja, karena jika mereka baik-baik saja bukankah seharusnya mereka sudah berada di sini menjemput ku?Jadi aku menginginkan jawaban yang jujur dari dokter..."

"Ayah dan kakakmu sudah meninggal", Jawab Alvin membuat Athena syok.

Tubuh gadis itu kejang-kejang ketika mendengar jawaban yang di berikan Alvin.

Melihat kondisi Athena yang seperti itu, Alvin langsung membaringkan tubuh Athena, dengan cekatan Alvin mengambil beberapa pil obat yang terletak di atas nakas lalu memasukkannya ke dalam mulut gadis itu.

Alvin juga menyuntikkan sesuatu ke lengan gadis itu hingga membuatnya tertidur.

"Hufft...", Alvin merasa lega kejang-kejang yang di alami gadis itu tidak berlangsung lama.

Alasan kenapa sampai saat ini ia enggan untuk membicarakan soal ini kepada Athena karena ia takut terjadi hal buruk kepada gadis itu.

Ia sudah merawat Athena selama bertahun-tahun dengan penuh kasih sayang sebagaimana permintaan Ardan.

Ia bahkan merelakan pekerjaannya sebagai dokter agar bisa fokus merawat Athena.

Saat ia baru saja beranjak, gadis itu kembali menahannya.

"Aku belum menyelesaikan pertanyaanku", Ucapnya dengan suara yang lemah.

"Aku tidak mau melanjutkannya"

"Aku mohon", Athena memohon agar Alvin mau menceritakan apa yang terjadi kepada Ayah dan juga kakaknya.

"Baiklah, tetapi jika kamu mengalami kejang-kejang seperti tadi, aku tidak akan pernah menjawabnya lagi!", Tekan Alvin yang langsung di angguki oleh Athena.

"Jadi kenapa ayah dan kakakku meninggal?"

"Ayahmu meninggal karena serangan jantung pada hari pernikahanmu"

"Jadi ayah meninggal karena ulahku?"

"Tidak! Kenapa kamu mengatakan hal itu! Kamu tahu bahwa kamu juga korban!!!", Alvin marah karena Athena menyalahkan dirinya sendiri.

"Lalu apa yang terjadi dengan kak Ardan?", Tanya Athena dengan mata yang sudah memerah.

Gadis itu berusaha menahan agar air matanya tidak jatuh, ia mencoba untuk tegar menerima kenyataan pahit yang menimpa keluarganya.

"Ardan meninggal setahun yang lalu ketika berada di penjara", Jelas Alvin membuat Athena tercengang.

"Kenapa dia di penjara?", Tanya Athena tidak mengerti.

"Karena ia tidak sengaja menabrak tante Lucy hingga tewas"

"Lalu?"

"Pria yang membatalkan pernikahannya denganmu menjebloskan Ardan ke penjara"

"Delano?"

"Iya, dia bersikeras mengatakan bahwa Ardan sengaja menabrak tante Lucy untuk balas dendam karena telah meninggalkan kalian"

"Pria brengsek itu!!! Apa dia masih tidak puas menghancurkan hidupku!!!", Athena merasa kesal dan juga marah ketika mendengar penjelasan dokter Alvin.

"Jangan kebawa emosi Athena", Alvin mencoba menenangkan gadis itu.

"Dokter mengatakan bahwa kakakku tidak sengaja menabraknya bukan?"

"Iya, waktu itu dia kelelahan karena terlalu banyak bekerja untuk membayar tagihan rumah sakit mu"

"Loh, bukannya dia bekerja di rumah sakit?"

"Sepeninggalan ayahmu dia begitu terpuruk, hingga tidak masuk kerja selama berbulan-bulan. Karena hal itu, pihak rumah sakit memecatnya"

"Ya ampun", Athena merasa sangat sedih mendengar apa yang di alami sang kakak semasa hidupnya.

"Ia menjual rumah dan seluruh aset untuk membayar tagihan rumah sakit mu, setelah semuanya ludes ia kehilangan akal mencari uang. Gajinya yang kecil tidak cukup untuk membiayai pengobatan mu yang mahal, hingga akhirnya ia memutuskan untuk meminta pertolongan kepada tante Lucy..."

"Lalu?"

"Ardan mengemudi dalam keadaan mengantuk hingga tanpa sengaja menabrak tante Lucy yang saat itu tengah berdiri di tepi jalan menantikan kedatangan kakakmu"

"Ibuku... Ibuku meninggal di tempat kejadian?", Tanya Athena.

"Iya"

"Lalu kenapa kak Ardan bisa meninggal?"

"Aku tidak tahu pasti kenapa dia meninggal, yang aku tahu dia begitu terpukul karena sudah membuat tante Lucy meninggal", Jelas Alvin yang langsung di mengerti oleh Athena.

"Tapi..."

"Tapi apa?", Tanya Athena penasaran.

"Menurutku ada sesuatu yang mencurigakan di di balik kematian kakakmu"

"Mencurigakan bagaimana?"

"Dokter mengatakan penyebab kakakmu meninggal karena mengkonsumsi obat tidur secara berlebihan, mereka menyatakan bahwa kakakmu sengaja melakukan percobaan bunuh diri!"

"Kenapa dokter mencurigai hal itu, mungkin bisa saja kakakku ingin bunuh diri"

"Tidak Athena! Kakakmu tidak pernah berpikir untuk bunuh diri dan meninggalkanmu sendiri di dunia ini! Kamu tahu kenapa dia bekerja keras mencari uang? Karena ia tidak ingin melihat kamu hidup dalam kesusahan ketika kamu sudah pulih. Ia selalu mengatakan kepadaku bahwa adiknya harus hidup enak, jadi dia bekerja keras siang dan malam mencari uang untukmu", Jelas Alvin membuat tangis Athena pecah.

"Sudah jangan menangis, kamu masih punya aku", Alvin memeluk Athena dan mencoba menenangkan gadis itu.

"Aku yang akan menjagamu, jadi kamu tidak boleh berpikir bahwa kamu sendirian di dunia ini", Sambung Alvin.