NovelToon NovelToon
Bukan Kamu, Bukan Dia

Bukan Kamu, Bukan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Oksy_K

Luka Vania belum tuntas dari cinta pertama yang tak terbalas, lalu datang Rayhan—sang primadona kampus, dengan pernyataan yang mengejutkan dan dengan sadar memberi kehangatan yang dulu sempat dia rasakan. Namun, semua itu penuh kepalsuan. Untuk kedua kalinya, Vania mendapatkan lara di atas luka yang masih bernanah.

Apakah lukanya akan sembuh atau justru mati rasa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oksy_K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Antara Kue Stroberi dan Kursi Roda

“Van, udahan nangisnya. Apa lo gak capek nangis semaleman? Ini, sarapan dulu.” Bujuk Okta, menyodorkan nasi goreng buatannya.

Vania menggeleng pelan, duduk diam di atas kasur. Matanya merah, kosong, seolah semangatnya luntur bersama air mata. Semenjak pulang dari rumah sakit, ia tak benar-benar pulang ke rumah, melainkan mencari bahu sahabatnya untuk bersandar dari takdir yang begitu berat.

Tangis semalaman membuatnya lunglai. Bahkan pagi ini, untuk sekedar berjalan mencuci muka saja ia tak berdaya.

“Ayo lah, Van. Dikit aja, biar lo gak sakit. Tadi malem juga lo gak makan.” Okta mecoba menyuapi namun ditepis pelan. Vania kembali menarik selimut dan bersembunyi di bawahnya.

Hanya helaan napas yang terdengar, Okta merasa ikut teriris melihat kondisi Vania yang menurutnya lebih parah daripada sakit hati karena Jalu. Tak ingin membiarkan sahabatnya itu kelaparan, hanya ada satu cara agar perut kosong itu mau terisi. Iya. Makanan manis.

Tak lama setelah Okta keluar, ia pulang membawa empat kantong belanja berisi makanan. Selimut pelan-pelan terbuka saat Vania mencium aroma manis yang memenuhi ruangan. Matanya menangkap Okta sedang sibuk menata makanan di atas meja. Vania mendengus pelan saat berbagai dessert memenuhi meja dari yang kecil hingga satu loyang brithday cake.

“Lo mau buka toko bakery, Ta.” Sindir Vania, suaranya terdengar serak dan lemas.

“Iya, khusus buat lo. Nih abisin.”

“Banyak banget ....”

“Biar lo puas, nanti kalau gak habis, lo bungkus. Lo makan lagi di rumah.” Jelas Okta, sambil menarik tubuh Vania untuk terduduk.

Namun, kalimat itu justru membuatnya kembali meraung pilu. “Kenapa lagi?” tanya Okta terkejut.

“Rayhan juga dulu ngasih kue-kue kaya gini ... saat gue sedih karena Kak Jalu. Dan ... dan sekarang, gue makan kue ini lagi, karena dia ...” racau Vania sesenggukan. Kenangan itu kembali berputar saat ia melihat salah satu kue yang pernah Rayhan belikan. Ia masih sangat ingat: kue dengan krim putih dan potongan stroberi utuh di atasnya—salah satu favoritnya saat itu.

“Oke, gue singkirin yang ini.” Okta mengambil kembali kue stroberi itu dan cepat-cepat membawanya ke dapur. Menjauhkan dari pandangan Vania.

Akhirnya, Vania mau menyantap beragam kudapan manis itu dengan lahap. Okta yang melihatnya pun merasa lega sekaligus miris. Ia juga tak menyangka bahwa muncul pihak ketiga yang masuk tanpa terduga di antara Rayhan dan Vania.

Seharian itu, Okta memilih menemani Vania—menghibur, menjaga, bahkan ia rela bolos kelas, hingga air mata itu benar-benar kering.

***

Di sudut rumah sakit, aroma obat-obatan yang dulu terasa asing kini akrab dengan indra penciuman Rayhan. Dalam ruangan dingin itu, hanya suara dentingan sendok memenuhi. Rayhan hanya menyuapi Cassie dengan hati-hati, perlahan, dan lembut. Tak ada yang berbicara, Cassie pun hanya fokus mengunyah walau hanya hambar yang menyapa lidahnya.

Dan saat suapan terakhir itu tertelan, akhirnya Cassie membuka suara.

“Tumben kak Ray akhir-akhir ini rajin banget jengukin Cassie?”

“Biar lo cepet sembuh,” balasnya cepat, sembari mengusap bibir Cassie dengan tisu.

Cassie tertawa pelan sekaligus menahan rasa gugupnya dari sikap manis Rayhan. “Kalau Cassie sembuh berati itu mukjizat, Kak.”

“Gue selalu berdoa untuk kesembuhan lo, Cassandra.” Jelas Rayhan, menatap Cassie dengan serius.

“Apa sih kok jadi serius gini, Cassie kan cuman bercanda.”

“Jangan bercanda soal hidup dan mati, lo masih napas saat ini, besok dan seterusnya.” Tegas Rayhan penuh penekanan.

Sejenak Cassie terdiam, dan bibir pucatnya tertarik ke atas, samar, dengan tatapan yang sayu.

“Makasih, kak Rayhan atas doanya ....”

Rutinitas yang Cassie biasa lakukan setelah sarapan adalah jalan-jalan santai menikmati taman di rumah sakit itu. Meski tubuhnya kian memburuk dan ditentang ayahnya terutama sepupunya—Ali, Cassie terus merajuk ingin melihat taman meski sebentar.

Rayhan memapah Cassie untuk duduk di kursi roda. Terdengar pintu terbuka, terlihat ayah Cassie—Om Rama masuk dengan handuk basah di bahunya.

“Ayah mandi?” tanya Cassie melihat rambut ayahnya masih basah.

“Iya,”

“Kan Cassie udah bilang pulang dulu gak papa, udah ada Kak Rayhan juga.” Omel Cassie, tak tega melihat ayahnya yang terlihat begitu letih.

“Udah sana jalan-jalan, keburu mataharinya terik.” Balas Om Rama sambil menatap Rayhan dan tak mendengarkan putrinya.

Rayhan mengangguk dan mendorong pelan kursi Cassie menuju taman yang tak jauh dari kamar rawatnya. Udara dingin bercampur sinar hangat membelai lembut tubuh ringkih Cassie. Rayhan melepas jaketnya dan meletakkannya di paha Cassie.

Mereka tiba di salah satu bangku taman di bawah pohon. Rayahan duduk dan menarik kursi roda Cassie mendekatinya. Hening beberapa saat, sama-sama mengamati rumah sakit yang mulai sibuk.

“Cassie ...” ucap Rayhan datar, tanpa prolog. “Lo mau jadi pacar gue?” Pandangannya masih lurus ke depan, mengamati beberapa anak kecil yang berlarian dari kejauhan.

Mata Cassie mengerjap. “Hah?”

“Kak Ray kesambet penunggu di pohon ini ya? Atau kepala Kak Ray kebentur?” ucapnya tak percaya.

“Mau apa nggak?” desak Rayhan. Tatapannya hambar, bukan rona seseorang yang jatuh cinta.

Cassie mengerucutkan bibir, merasa sebal sekaligus terkejut dengan pertanyaannya yang tiba-tiba.

“Mau sih ... tapi kan Cassie bentar lagi mati.”

“Cassie!” bentak Rayhan, melirik tajam.

“Tapi itu kan fakta, emang Kak Rayhan gak denger kata dokter? Umur Cassie gak panjang ....” Suaranya bergetar, dengan sekuat tenaga ia menahan mata yang berkaca.

“Cassie, jangan ngomong soal mati semudah itu!”

Cassie menunduk, tak berani membalas tatapan Rayhan. Menusuk.

“Iya ... maaf. Tapi ... kenapa Kak Ray mau jadi pacar Cassie?”

“Lo gak seneng?”

Cassie mengangguk cepat.

“Seneng sih, nih jantung Cassie aja dag dig dug dari tadi. Tapi, ini terlalu mendadak. Terus gimana sama ... siapa yah? Calon pacar Kak Ray?”

“Vania?”

“Iya itu, Kak Vania gimana?”

Rayhan menggeleng pelan. “Nggak gimana-gimana, dia gak suka sama gue.”

“Bohong banget, jelas-jelas dia suka sama Kak Rayhan.”

“Lo salah liat.”

“Masa Kak Ray sebego itu sampai gak tau?”

“Lo beneran suka gue gak sih?” geram Rayhan mendengar ocehan Cassie.

“Suka,” jawab Cassie cepat. Lalu ia menarik napas panjang.

“Cassie memang suka banget samai Kak Rayhan. Tapi, bukan berarti Kak Ray harus pacaran sama Cassie karena iba.” Lanjutnya lirih.

“Gue sayang sma lo cassie. Gue suka lo.” Ucap Rayhan mengaburkan fakta. Ia tahu pasti bahwa perasaannya lebih mirip kasih seorang kakak.

Cassie menatapnya penuh selidik. “Serius? Kalau gitu ... Coba sini cium bibir Cassie.” Ia mengetuk bibirnya dengan telunjuk.

“Apa?!” Rayhan setengah berteriak.

“Katanya suka, buktiin. Sini cium.”

Hening, Rayhan tak bergeming. Otaknya berputar mencari alasan untuk menolak. Namun, janji dengan Ali terngiang: bahwa ia akan membuat Cassie bahagia di hari-hari terakhirnya. Dengan perasaan yang mengganjal, Ia pun memberanikan diri mendekatkan tubuhnya.

Akan tetapi, Cassie tiba-tiba memundurkan kursi rodanya.

“Cassie capek, mau masuk.”

“O–oke, ayo masuk.”

Di lorong rumah sakit, waktu seakan melambat. Begitu panjang, memaksa siapa pun yang berdiri di sana merasakan betapa beratnya detik-detik berjalan.

Perlahan Cassie menoleh, senyumnya samar. Suaranya lirih.

“Kak ... makasih. Tapi, jangan terlalu memaksakan diri.”

1
erika eka putri pradipta(ACDD)
ayolah, hrus bisa move on dari cinta pertama mu
erika eka putri pradipta(ACDD)
ngumpet kli di dalam kntong🤣
erika eka putri pradipta(ACDD)
klau mau cri sahabat ya cri aj tp jngn smpai jtuh cinta
erika eka putri pradipta(ACDD)
itu cinta pertama bukan cinta sejati
Oksy_K: tepat💯
total 1 replies
Jemiiima__
udh kaya gini balikan dong ya Thor hrsnya
Oksy_K: hmmmmmmm/Slight//Slight//Slight/
total 1 replies
Jemiiima__
ah kufikir kaya Yuan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
sholeh bgt rayhan nih wkwk
Oksy_K: masih bau kencur, jgn dulu deh. authornya belum siap mental😂😂😂
total 1 replies
Jemiiima__
feel like "sunjae-yaaaa" 😂
Oksy_K: wkwk iya😂😂 bedanya yg ini ngamen😭
total 1 replies
Jemiiima__
good oktaa! ayo van berhenti atau lanjutkan?!
Jemiiima__
vania ayo gppa balik lg sma rayhan semoga kali ini gak ada penganggu lg 🥲
Oksy_K: doakan yg terbaik buat mereka❤️
total 1 replies
Jemiiima__
wehhh apa ga kurang galau ni lagu 😭
Oksy_K: bangeeettttt😭😭
total 1 replies
Jemiiima__
buset jgn ganjen rayhaannn
Oksy_K: tempeleng aja, kebiasaan lama muncul kembali🤧
total 1 replies
Muffin🧚🏻‍♀️
Kalau udh cinta emng susah hilang kwkw
Oksy_K: di lirik dikit langsung meleleh😭
total 1 replies
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
klo gk mau pulang y lo usirlah van, biar pulang, trus tutup gerbang lalu kunci gerbangnya biar dia g bs masuk lg😂😂😂
Oksy_K: ide yang bagus👍😅 nanti coba vania praktekkan😂
total 1 replies
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
Jedderrrr!!!! hati Vania pst berasa di sambar petir di siang bolong mndengar ucapan Jalu brusan, sbr Van km.pst akn mndpt seseorg yg menetima km ap adany suatu saat nnt
Oksy_K: nggk bisa berkata-kata😭
total 1 replies
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
lgsg freeze ya Van, berasa jd makhluk yg pling bodoh dan gagu sedunia di saat kita berda di depn org yg tk sanggup kita gapai😂
Oksy_K: hnya bisa menatap🥲
total 1 replies
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
ngumpet di kolong meja mgkn, klo nggk ngumoet di toilet wkwkwk
Oksy_K: atau di planet lain😂
total 1 replies
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
bner bgt cinta pertama walaupun berhsil pcran tp akhirnya putus di tengah jln🥺
Oksy_K: iya kak, pengalaman juga nih kayaknya/Chuckle/
total 1 replies
CumaHalu
Wah, belum apa-apa udah terpotek-potek hatinya Vania😭
Oksy_K: hancur, jdi butiran debu~~~
total 1 replies
CumaHalu
Selama Vania ga nemuin pengganti Jalu ya sulit buat melupakan, semoga kalian jadi saling cinta ya, biar ga nyesek🤭
Oksy_K: jawabannya ada di bab selanjutnya/Chuckle/
total 1 replies
Ff Gilgamesh
mulai membandingkan.... siapa yg tercantik... dia ato gw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!