NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Jadi Calon Istri Orang

Tiba-tiba Jadi Calon Istri Orang

Status: tamat
Genre:Cintapertama / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:5.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ennita

Asira Davira Ciara, garis cantik nan manis yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan ternama dengan kehidupan yang hanya seputar pekerjaan dan ibunya seorang.

Sampai saat ini seorang Asira masih betah dengan kesendiriannya meskipun usianya sudah menginjak dua puluh lima tahun. Bukan tak laku namun Asira memiliki trauma tersendiri tantang cinta dan berumah tangga.

Tak ada yang bisa menebak alur cerita kehidupan dari Sang Maha Pencipta...Asira tiba-tiba di akui sebagai calon istri seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah anak dari pemilik perusahan tempatnya mengais rezeki. Dia adalah Davin Brian Ardiansyah, pemuda yang saat ini ingin terbebas dari obsesi sang kakak ipar yang sangat tergila-gila dengannya.

Terjebak dalam situasi sulit dan rumit, sehingga membuat seorang Asira di landa dilema...bingung akan keputusan yang harus di pilihnya antara menerima atau menolak kehadiran Davin di hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

❤️ Happy Reading ❤️

Mama Dinar dan juga Sira begitu asik memasak sambil mengobrol.

Jika yang tak mengenal pasti menduga jika mereka berdua adalah sepasang ibu dan anak karena begitu akrab dan dekatnya.

"Mama seneng banget, akhirnya ada yang menemani Mama untuk memasak." kata mama Dinar. "Dulu Mama selalu membayangkan bagaimana rasanya memasak dengan anak perempuan Mama, pasti seru juga asik ... eh malah anak Mama semuanya laki-laki." sambungnya lagi. "Tapi mama seneng ada kamu sekarang sayang ... sering-seringlah datang ke sini untuk menemani Mama, biar Mama gak kesepian." kata mama Dinar lagi.

"Akan aku usahakan Tante, tapi aku gak bisa janji ... karena Tante tau sendiri kalau aku juga kerja." sahut Sira

Tanpa kedua wanita itu ketahui di pintu sana sudah ada seorang pemuda yang berdiri sambil menyenderkan tubuhnya di gawangan pintu dan terus memperhatikan interaksi keduanya.

Tanpa sadar bibir Davin mengulas sebuah senyuman. Dia tak menyangka mamanya bisa sedekat itu dengan Sira, bahkan dengan Cika yang notabene sudah hampir satu tahun menjadi menantunya saja tak sedekat ini.

"Di lihatin terus ... enggak-enggak kalau ilang." ledek papa Diki yang tiba-tiba datang dan langsung berbisik di telinga Davin.

"Ish Papa, ngagetin aja." sahut Davin yang sedikit kesal karena kesenangannya terasa terganggu.

"Mereka berdua kelihatan asik banget ya Dav?" tanya papa Diki. "Papa harap kamu dan Sira benar-benar berjodoh ... sudah klop gitu sama mama kamu." sambungnya lagi dengan menatap ke arah istri dan kekasih sang putra, alhasil jadilah kedua pria paruh baya itu memperhatikan kedua wanitanya yang sedang sibuk menyiapkan makanan.

"Ackh." pekik Sira karena kaget, tangannya tak sengaja menyenggol panci yang masih panas.

Davin yang mendengar pun langsung segera berlari menghampiri Sira.

"Sayang, sini Mama lihat." kata mama Dinar.

Tapi sebelum tangan mama Dinar meraih tangan Sira, sudah keduluan dengan tangan Davin.

Dengan pelan, Davin langsung menarik tangan Sira menuju ke arah wastafel dan mencuci tangan yang terkena panci dengan air yang mengalir.

"Bik, tolong ambilkan salep di kotak obat." seru Davin.

Terlihat sekali gurat kekhawatiran di wajah Davin saat ini padahal tangan Sira yang tersenggol panci tak seberapa lukanya.

"Ini Tuan muda." kata sang art menyerahkan apa yang di minta tuannya.

"Ish." desis Sira saat jari Davin mulai mengoleskan salep di punggung tangan Sira.

Davin dengan spontan langsung mengangkat tangan Sira dan meniupnya, membaut Sira terus menatap ke arah wajah Davin.

Sedangkan mama Dinar dan papa Diki hanya bisa saling senggol sambil tersenyum melihat putranya sebegitu pedulinya pada sang kekasih ... mereka bahkan langsung mengambil kesimpulan jika Davin begitu sangat mencintai Sira.

''Apa masih sakit?" tanya Davin namun Sira menggelengkan kepalanya. "Lain kali hati-hati, jangan sampai terluka lagi seperti ini ... atau gak usah masuk dapur saja, gak usah memasak." omel Davin yang justru membuat Sira tersenyum, hatinya merasa begitu berbunga-bunga mendengar perkataan pria di depannya ini. "Aku serius ... kok malah senyum." kata Davin yang memergoki Sira tersenyum.

"Iya, gak akan kayak gini lagi." kata Sira.

"Cih, dasar manja." decih Cika yang melihat semua itu.

Niat hati ingin mengambil air mineral dingin untuk di minumnya, malah melihat pemandangan yang tak mengenakkan baginya.

"Cika." tegur mama Dinar.

"Lah memang bener kan Ma ... itukan cuma luka kecil." kata Cika yang langsung pergi dari sana setelah mendapat apa yang dia inginkan, dia tak ingin lebih lama lagi melihat pemandangan yang semakin membuatnya meradang.

"Sira, biar Bibi yang selesaiin masaknya, tinggal nunggu matang aja kan." kata mama Dinar yang di angguki oleh Sira. "Kamu sama Davin lebih baik ke kamar sana ... bersih-bersih terus turun lagi untuk makan malam." katanya lagi.

"Baik ma, kita ke kamar dulu." kata Davin.

Davin menggenggam tangan Sira yang tak terluka, mereka berdua berjalan dengan bergandengan tangan menuju ke kamar Davin.

❤️

"Sayur apa ini Ma?" tanya Cika yang merasa asing dengan sayur santan yang ada di atas meja.

''Oh ini namanya sayur lodeh." sahut mama Dinar.

"Ck, sayur apa ini ... " kata Cika lagi sambil mengaduk sayur itu tanpa ada niat untuk mengambilnya.

"Cika, kalau kamu gak mau makan ... jangan di aduk-aduk gitu sayurnya." tegur mama Dinar.

Tek

Dengan sedikit kasar, Cika meletakkan sendok sayur yang tadi dia pegang sehingga membuat mama Dinar menghela napas sambil menggelengkan kepalanya.

Selain sayur lodeh, mama Dinar dan Sira juga membuat ayam kecap, sambal terasi juga membuat tempe mendoan.

"Em ini enak Ma." kata Damar saat satu suap makan sudah melewati kerongkongannya.

"Tentu dong, kan buatan Mama sama Sira." kata mama Dinar.

"Wah Sira, kamu pintar masak rupanya." puji Damar.

"Enggak kok Pak, cuma bisa sedikit masak masakan rumahan aja." sahut Sira.

"Kamu ini apa-apaan ... muji-muji wanita lain padahal ada istri kamu di sini." protes Cika yang merasa tidak terima.

"Aduh apaan sih Cik, cuma gitu doang." kata Damar.

Setelah drama di meja makan, kini mereka semua sudah berpindah tempat ke rumah keluarga untuk duduk bersantai.

"Nginep ya sayang, besok berangkat kerja bareng sama Davin." kata mama Dinar yang seakan tak rela jika Sira harus pulang dari sana.

"Maaf Tante, aku gak bisa." jawab Sira. "Kasihan kalau ibu harus sendiri di rumah." sambungnya lagi.

"Kalian berdua ini cepatlah menikah, biar Mama bisa lama-lama sama Sira." kata mama Dinar lagi sambil menatap ke arah Davin dan Sira secara bergantian.

"Kami usahakan Ma." sahut Davin, sedangkan Cika matanya sampai melotot mendengar permintaan ibu mertuanya itu

"Apa-apa sih nenek tua ini, enak aja Davin di suruh cepat-cepat nikah sama j****g ini." gumam Cika dalam hati. "Davin hanya milikku dan untukku." sambungnya lagi.

Karena waktu sudah menunjukkan hampir pukul sembilan malam, akhirnya Sira pamit untuk pulang dengan di antar oleh Davin tentunya.

❤️

"Dav, apa gak sebaiknya kamu segera cari kekasih." kata Sira saat mereka berdua di perjalanan. "Aku gak tega buat bohong terus sama keluarga kamu, terutama mama kamu." kata Sira lagi. "Beliau sangat berharap untuk kamu segera menikah." sambungnya.

Davin hanya diam dengan arah pandangan yang begitu fokus di jalan.

Merasa tak di tanggapi oleh Davin, membuat Sira tak lagi berkata-kata dan memilih melihat ke arah jendela untuk menikmati pemandangan malam.

"Aku harap kamu dapat memikirkan serta mempertimbangkan perkataanku tadi." kata Sira saat mobil Davin sudah berhenti di halaman rumah Sira. ''Aku cuma gak mau terlalu memberi harapan palsu yang akan membuat Tante Dinar kecewa." kata Sira lagi.

"Kalau aku maunya pacaran sama kamu, gimana?"

1
Memyr 67
𝖺𝗉𝖺 𝗄𝖺𝖻𝖺𝗋 𝗂𝗍𝗎 𝖽𝗎𝗈 𝗅𝗂𝗌𝗆𝗈𝗇 𝗒𝗀 𝗌𝗎𝗄𝖺 𝗃𝗎𝗅𝗂𝖽 𝗆𝖺 𝗇𝗒𝗈𝗇𝗒𝖺 𝖻𝗈𝗌?
Memyr 67
𝖺𝗄𝗁𝗂𝗋𝗇𝗒𝖺, 𝗌𝗂𝗋𝖺 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗆𝖾𝗇𝖺𝗇𝗍𝗎 𝗌𝖺𝗍𝗎 𝗌𝖺𝗍𝗎𝗇𝗒𝖺 𝖽𝗂 𝗄𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋𝗀𝖺 𝖺𝗋𝖽𝗂𝖺𝗇𝗌𝗒𝖺𝗁
Memyr 67
𝖽𝖺𝗏𝗂𝗇 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗆𝖺𝗎 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗁𝗂𝖻𝗎𝗋 𝗒𝖺? 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖺𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗆𝖺𝗋 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁? 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝖽𝗂𝗄𝖺𝖽𝖺𝗅𝗂𝗇 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂𝗇𝗒𝖺.
Memyr 67
𝗐𝗈𝗈𝗈 𝖼𝗂𝗄𝖺. 𝖻𝗂𝖺𝗋𝗉𝗎𝗇 𝗌𝗂𝗋𝖺 𝗆𝗂𝗌𝗄𝗂𝗇, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝖽𝗂𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺𝗂 𝖽𝖺𝗏𝗂𝗇. 𝖼𝗂𝗄𝖺 𝖺𝗃𝖺 𝖼𝖺𝗇𝗍𝗂𝗄 𝖼𝖺𝗇𝗍𝗂𝗄 𝗀𝗂𝗅𝖺. 𝗆𝖺𝗄𝗌𝖺 𝖽𝖺𝗏𝗂𝗇 𝗌𝗎𝗉𝖺𝗒𝖺 𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝖽𝗂𝖺.
Memyr 67
𝗉𝖺𝗇𝗍𝖺𝗌 𝖺𝗃𝖺 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂𝗇𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗆𝖺𝗋 𝖻𝖾𝗋𝖻𝖾l𝗈𝗄 𝗆𝖾𝗇𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺𝗂 𝖽𝖺𝗏𝗂𝗇. 𝖽𝖺𝗆𝖺𝗋 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀. 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗆𝖺𝗎 𝗇𝖾𝖻𝖾𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗒𝖺 𝖺𝗃𝖺 𝖽𝗂𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺𝗂 𝗆𝖺𝗍𝗂 𝗆𝖺𝗍𝗂𝖺𝗇.
Memyr 67
𝗒𝖺 𝗉𝖺𝗉𝖺 𝖽𝗂𝗄𝗂 𝗉𝗎𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗌𝗎𝗅𝗎𝗇𝗀 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀. 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝖽𝗂𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝗂𝗇 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝖼𝖺𝗇𝗍𝗂𝗄 𝖽𝖺𝗇 𝖻𝗈𝖽𝗒 𝗀𝗈𝖺𝗅𝗌, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗐𝖺𝗋𝖺𝗌.
Memyr 67
𝗆𝖾𝗇𝗎𝗋𝗎𝗍 𝖺𝗄𝗎 𝗃𝗎𝗀𝖺, 𝖻𝖺𝗄𝗐𝖺𝗇 𝖼𝖾𝗆𝗂𝗅𝖺𝗇 𝗒𝗀 𝗌𝗂𝗆𝗉𝖾𝗅 𝗆𝖾𝗆𝖻𝗎𝖺𝗍𝗇𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝖾𝗇𝖺𝗄. 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖺𝗄𝗎 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝗌𝗎𝗄𝖺 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖻𝖺𝗄𝗐𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗄𝗎𝖺𝗁 𝗄𝖺𝖼𝖺𝗇𝗀/ 𝗄𝗎𝖺𝗁 𝖼𝗂𝗅𝗈𝗄
Memyr 67
𝗁𝖺𝗋𝗎𝗌𝗇𝗒𝖺 𝗂𝗇𝗂 𝗃𝗎𝖽𝗎𝗅 𝗄𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋𝗀𝖺 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖺𝗋𝖽𝗂𝖺𝗇𝗌𝗒𝖺𝗁. 𝗇𝗀𝖺𝖽𝖾𝗉𝗂𝗇 𝗉𝗋𝖾𝗆𝗉𝗎𝖺𝗇 𝗌𝗈𝗄 𝖼𝖺𝗇𝗍𝗂𝗄 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝖼𝗂𝗄𝖺 𝖺𝗃𝖺 𝗄𝖾𝗐𝖺𝗅𝖺𝗁𝖺𝗇.
Memyr 67
𝗄𝗈𝗄 𝖻𝖾𝗀𝗈 𝖺𝗆𝖺𝗍 𝗆𝖺𝗆𝖺 𝖽𝗂𝗇𝖺𝗋, 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗂𝗇𝗀𝖺𝗍 𝗅𝖺𝗅𝗈 𝖼𝗂𝗄𝖺 𝗒𝗀 𝖻𝗂𝗅𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗍𝗈𝗂𝗅𝖾𝗍 𝖽𝖺𝗇 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗌𝗂𝗋𝖺?
Memyr 67
𝗌𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍 𝗌𝗂𝗋𝖺. 𝖻𝖺𝗒𝖺𝗇𝗀𝗄𝖺𝗇 100 𝗃𝗎𝗍𝖺 𝗉𝖾𝗋𝖻𝗎𝗅𝖺𝗇 𝗒𝗀 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗂𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺.
Memyr 67
𝖽𝖺𝗏𝗂𝗇 𝗇𝖾𝗆𝖻𝖺𝗄 𝗌𝗂𝗋𝖺 𝗂𝗇𝗂, 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺?
Memyr 67
𝖽𝖺𝗆𝖺𝗋 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗍𝗎𝗇𝖿𝗎𝗄 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝗌𝖺𝗄𝗂𝗍 𝗃𝗂𝗐𝖺 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝖼𝗂𝗄𝖺 𝗌𝗂𝗁. 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗆𝖺𝗋 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗀𝗂𝗅𝖺. 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗆𝖾𝗆𝖻𝖾𝖽𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖻𝖺𝗍𝗎 𝗄𝖺𝗅𝗂 𝖽𝖺𝗇 𝖻𝖾𝗋𝗅𝗂𝖺𝗇.
Memyr 67
𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖽𝗂 𝖺𝗐𝖺𝗅, 𝗅𝖺𝗇𝗀𝗌𝗎𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗋𝗎
Hikari_민윤기
baru juga 25,
aku dulu umur segitu masih asyik main sana sini,
nggak ada yg buru" nyuruh nikahhh
Ima Kristina
ceritanya bagus thor tapi sampai akhir cerita ayah kandung Asira tidak muncul
Ima Kristina
Seneng banget diperhatikan suami tapi kalau berlebihan ya bisa bikin stres dong
Ima Kristina
Davin niat banget gempur Asira....sampe ada art 2 orang biar istrinya khusus melayani dia
Ima Kristina
Semuga garis dua segera muncul dan debay nya Twins ya Thorr
Ima Kristina
masak Bu Lena gak paham sich anaknya capek karena menantunya yang maunya nyosor mulu/Facepalm//Facepalm/
Ima Kristina
Itu resiko kalau tinggal sama mertua
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!