Rayana adalah seorang gadis ceria, dan juga ramah.
Namun saat itu entah kenapa Rayana tiba-tiba bisa dikejar oleh rentenir, dan bukan itu saja Rayana juga diteror oleh orang-orang pinjol mereka meminta agar Rayana membayar hutangnya jika tidak mereka mengancam Rayana dengan menyebarkan datanya dan juga foto-fotonya yang sudah mereka edit sekian rupa.
Pada akhirnya Rayana bertemu dengan Felix Mahendra seorang pemuda seorang CEO di perusahaan ternama, CEO muda dan terkenal cuek tak tersentuh, namun karena kakek Felix terus-terusan mendesak Felix untuk menikah, akhirnya Felix pun bertemu dengan Rayana dan mereka pun menikah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinda_Cahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cewek Matre
"Ya walau pun dia gadis kaya kalau dia cinta sama kamu, dia harus terima kamu apa adanya, kalau suatu hari dia tahu kamu itu hanya seorang supir pribadi saya yang merangkap menjadi asisten pribadi saya apa dia masih mau sama kamu kalau kamu tidak jujur dari awal?" tanya Felix yang mencoba menasihati Galang.
"Ck, kita ini masih muda bos, kita harus gunakan kesempatan masa muda kita yang singkat ini, jangan disia-siakan bos," jawab Galang yang ambigu.
"Justru dengan kamu gonta ganti pacar, banyakin pacar bisa sia-sia masa muda kamu, dan hancurnya seumur hidup," cibir Felix.
"Ya kita cari yang bersih dong bos, lagian pacar saya yang ini anak orang kaya, pasti dia sudah melakukan perawatan yang ekstra," ucap Galang.
"Hati-hati kamu, justru kebanyakan yang punya uang banyak yang berbahaya, hidup semau mereka, sesuka mereka, dan pikirannya itu sama seperti kamu, pikiran asal-asalan," cetus Felix.
"Ck, bos mengatakan seperti itu karena bos itu hidupnya monoton, coba nanti bos suka sama seorang cewek, pasti bos juga bakalan lepas kendali seperti saya," ucap Galang.
"Mungkin saya lepas kendali gak seperti kamu yang bobrok, lagian jangan samakan saya seperti kamu, kamu itu sering buang-buang calon anak bangsa yang genius," sarkas Felix.
"Maksudnya gimana bos? buang-buang anak bangsa genius?" tanya Galang yang tak mengerti.
"Ya mungkin aja benih yang kamu buang-buang itu salah satunya ada anak bangsa genius, dan mereka terbuang sia-sia," jawab Felix tanpa ekspresi.
"Astaga bos, bisa-bisanya bicara seperti itu," gumam Galang.
Kini mobil Felix sudah sampai dirumah Felix, dan Galang pun turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Felix.
"Bos, saya pinjam mobil ya," pinta Galang sekali lagi.
"Kamu boleh pakai mobil saya, tapi saya harap mobil saya tidak lecet," pesan Felix.
"Siap bos,"ucap Galang yang tersenyum sumringah dan menundukkan kepalanya.
Felix mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan kepada Rayana.
"Kirimkan alamat kamu, saya akan jemput kamu satu jam lagi." Isi pesan Felix.
"Jemput saja saya di taman kota, biar gampang," balas Rayana.
"Baiklah, satu jam lagi kita ketemu di Taman Kota," balas Felix. kembali.
"Siap bos..." balas Rayana.
Felix menyudahi bertukar pesan kepada Rayana, dan ia pun langsung kekamarnya untuk bersiap bertemu dengan Rayana dan memperkenalkan kakeknya kepada Rayana.
Mobil Felix kini sudah sampai di taman kota, dan dia pun menghubungi Rayana dengan ponselnya.
"Hallo, saya sudah ada di taman kota, kamu dimana?" tanya Felix.
"Saya juga ada ditaman kota, cuma lagi beli jajanan ini, bentar ya," jawab Rayana.
Felix melihat sekeliling taman dan menajamkan penglihatannya mencari keberadaan Rayana.
"Kayaknya itu dia," gumam Felix saat melihat seorang gadis sedang tersenyum senang saat mendapatkan jajanan yang ia beli.
"Bocah banget, jajan kayak gitu aja sampai senyum-senyum," gerutu Felix melihat tingkah Rayana.
Felix pun keluar dari mobilnya dan melambaikan tangannya saat Rayana mencari keberadaannya.
Rayana berlari kecil menghampiri Felix.
"Maaf ya lama, habisnya yang beli antri," ucap Rayana dengan sopan.
"Ya, gak papa, saya juga baru sampai," ucap Felix.
"Kamu mau?" tanya Rayana yang menawarkan Felix jajanan miliknya.
Felix melirik kearah tangan Rayana yang menenteng jajanannya.
"Apa itu?" tanya Felix.
"Ini? ini tuh jajanan, emang kamu gak pernah makan ini?" jawab Rayana dengan melemparkan pertanyaan kembali kepada Felix.
"Iya saya tahu itu jajanan, tapi jajanan apa?" tanya Felix dengan ketus.
"Ini, ini ada telur gulung, ada sosis, ada bakso crispy," jawab Rayana yang menunjukkan satu persatu jajanan yang ia bawa.
"Makanan apa itu? makanan tidak sehat," cetus Felix.
"Ehh... kamu belum tahu aja makanan ini enak, enak banget malah, dan kalau ini berbahaya sudah banyak orang mati karena makan ini, buktinya saya sendiri saya masih hidup sampai sekarang," omel Rayana yang merasa kesal dengan ucapan Felix.
"Terserah kamu deh, yang penting didepan kakek kamu jangan membuat malu saya," ucap Felix memperingati Rayana.
"Sejak kapan orang jajan buat malu," cibir Rayana.
"Emmm... Pak Felix," panggil Rayana.
"Apa! Apa kamu bilang! Pak Felix? kamu kira saya ini bapak kamu!" tanya Felix yang suaranya terdengar dingin.
"Emmm... sorry, sorry, emmm... Felix saya mau mengatakan sesuatu," ucap Rayana yang kini menatap Felix dengan melirik nya karena saat ini kepala Rayana menunduk.
"Ada apa? perasaan saya tidak enak," tanya Felix dengan ketus.
"Emmm... saya kan jadi pacar pura-pura kamu," ucap Rayana dengan mengangkat dua jari yang digerakan kebawah dan keatas.
"Ya terus kamu mau apa?" tanya Felix yang semakin curiga dengan Rayana.
"Emmm... saya, saya boleh gak pinjam uang kamu, soalnya saya butuh banget malam ini," jawab Rayana.
Felix mengerutkan keningnya mendengar ucapan Rayana.
"Jadi kamu mau memanfaatkan saya sebagai pacar pura-pura kamu?" tanya Felix yang terlihat sinis.
"Cih, dasar cewek matre," cibir Felix melanjutkan ucapannya.
"Enak aja bilang saya matre, saya bukan matre ya, saya kan bilang saya mau pinjam uang, bukan minta," ucap Rayana yang tersinggung dengan ucapan Felix.
"Emang buat apaan sih kamu minjam uang?" tanya Felix.
"Ya ada deh, pokoknya ini penting banget, saya sangat butuh," jawab Rayana yang kini tampak memohon kepada Felix.
"Emangnya kamu butuh berapa?" tanya Felix.
"Berapa ya? gue juga gak tahu biaya perobatan kakek dirumah sakit itu berapa," batin Rayana yang kini bingung mau pinjam uang berapa kepada Felix.
"Emmm... gue juga gak tahu sih berapa, emmmm... gini aja, gue pinjam uang 30 juta dan kalau nanti uangnya lebih saya akan kembalikan biar hutang saya tidak terlalu banyak, tapi kalau uangnya kurang, saya... saya boleh pinjam lagikan?" jelas Rayana yang sebenarnya masih bingun ia harus meminjam uang Felix berapa.
Felix menatap Rayana dengan intens.
"Kamu ini sebenarnya perlu uang untuk apa sih?" tanya Felix.
"Ya itu privasi saya, yang penting itu kamu mau kasih saya pinjam atau tidak?" tanya Rayana tanpa menjawab pertanyaan Felix.
"Kamu ini benar-benar menyebalkan, sini nomor rekening kamu," Felix menggerutu namun ia juga memberikan Rayana uang sesuai yang Rayana pinjam.
"Hehehehe," Rayana cengengesan sambil memberikan ponselnya yang tertulis nomor rekeningnya kepada Felix.
"Makasih ya, saya tahu kamu orang baik," Puji Rayana memuji Felix dengan tersenyum lebar.
"Sudah saya kirim tiga puluh juta kerekening kamu, tapi kapan kamu akan kembalikan uang saya?" tanya Felix yang kini menatap Rayana dengan serius tanpa berkedip sedikitpun.