NovelToon NovelToon
Jebakan Satu Malam Bersama CEO

Jebakan Satu Malam Bersama CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Cinta Terlarang / Fantasi Wanita / Bad Boy / Trauma masa lalu
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yourhendr

Ketika Liora terjebak dalam malam penuh kesialan, ia tak pernah menyangka hidupnya akan berubah selamanya setelah bertemu Felix Dawson, Sang CEO yang dingin sekaligus memikat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yourhendr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tindakan Felix

[Aku berangkat lebih dulu. Aku memiliki meeting di luar kantor. Maaf, aku tidak membangunkanmu. Kau tidur pulas. Aku tidak tega membangunkanmu. Hari ini aku sudah meminta asistenku menghubungi pihak HRD mengatakan kau sedang sakit. Kau tidak usah berangkat bekerja. Istirahatlah. Ini bukan permintaan, melainkan perintah yang wajib kau jalankan. Felix. D.]

Liora mengembuskan napas panjang membaca catatan yang ada di atas nakas. Pagi menyapa, Liora bangun tidur—mendapati Felix tidak ada di sampingnya—dan langsung membaca sebuah catatan yang ada di atas nakas.

Hari ini bukanlah hari libur. Liora harus ke kantor, karena banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan. Namun, sayangnya pekerjaan Liora tidak bisa dikerjakan sekarang, karena Felix sudah memberi perintah asistennya untuk berbicara pada HRD departemen di perusahaan pria itu.

Sungguh, Liora tidak pernah ingin memanfaatkan posisi sebagai kekasih Felix Dawson. Akan tetapi, jika dalam kondisi seperti sekarang ini, maka mau tidak mau Liora harus tetap berada di apartemennya.

Meliburkan diri sebenarnya adalah pilihan yang cukup baik. Terlebih di tengah kondisi hati Liora yang kacau, setelah bertemu dengan ibu Felix. Tak mudah melupakan kata-kata kasar ibu Felix. Semua perkataan ibu Felix terus terngiang di dalam benak Liora.

Puncaknya, tadi malam Liora ingin menyerah akan hubungannya dengan Felix. Akan tetapi, Felix menolak dan bahkan pria itu mempertahankan Liora. Padahal jelas Bella tak menyukai Liora, tapi nyatanya Felix tidak memedulikan jalan pikiran ibunya itu.

Lagi dan lagi, Liora merasa direndahkan. Sama seperti dulu saat dirinya menjalin hubungan dengan Kevin. Alasan kuat kenapa Kevin meninggalkan Liora, karena larangan keras dari keluarga Kevin.

Meskipun tak sehebat Felix Dawson, tapi Kevin pun dikatakan pengusaha yang cukup memiliki nama. Hal tersebut yang membuat Liora tak mengantongi restu dari keluarga besar Kevin. Sekalipun Liora memiliki karir cukup baik, tapi tetap saja wanita itu bukanlah berasal dari kalangan pengusaha.

Jujur jauh dari dalam lubuk hati Liora terdalam, wanita itu lebih menyukai Felix berasal dari kalangan biasa, bukan dari kalangan atas. Pasalnya, Liora lelah jika harus kembali mengulang kisahnya seperti dulu.

Liora memang bukan dari keluarga pengusaha, dan dia pun bukanlah seorang yang hebat. Tapi, pantang bagi Liora Jolie untuk mengemis cinta. Dia akan pergi, jika dirinya sudah merasa direndahkan dan tak lagi diinginkan. Wanita itu sangat cerdas, dan selalu memegang teguh pendiriannya.

Liora meletakkan catatan yang dia pegang ke atas meja, menyibak selimut, dan hendak turun dari ranjang, tapi gerak Liora terhenti saat mendengar ponselnya berbunyi.

Liora mengambil ponsel yang ada di atas nakas, menatap ke ponselnya—ada panggilan dari Rose. Embusan napas Liora terdengar panjang. Dia ingin tak menjawab panggilan telepon dari Rose, tapi kalau dia tak menjawab dan posisinya tidak datang ke kantor, maka pasti Rose bisa saja mendatangi apartemennya. Kondisi Liora saat ini sedang enggan bertemu dengan pihak luar.

Akhirnya, Liora memutuskan untuk menjawab panggilan telepon tersebut.

“Ya, Rose,” jawab Liora ketika panggilan terhubung.

“Hallo, Liora. Apa benar kau sedang sakit?” ujar Rose dari seberang sana.

“Iya, Rose. Aku sedang kurang sehat. Maaf, hari ini aku tidak bisa ke kantor.”

“Are you okay, Liora? Tidak ada hal buruk menimpamu, ‘kan?”

“I’m okay, Rose. Aku hanya sedikit kurang enak badan. Kau tidak usah khawatir.”

“Hm, Liora. Ada yang ingin aku sampaikan padamu.”

“Ada apa, Rose?”

“Kevin tadi datang.”

Liora terdiam mendengar apa yang Rose katakan.

“Liora? Kau masih di sana, ‘kan?”

“Ah, iya. Aku mendengarmu, Rose.”

“Oh, aku pikir teleponnya terputus.”

Liora mengembuskan napas berat.

“Untuk apa Kevin ke kantor?”

“Dia bertanya tentang kebenaran kantor kita sudah diambil alih Felix Dawson. Dia juga menanyakanmu, Liora.”

“Apa yang kau katakan pada Kevin?”

“Aku tidak banyak bicara. Aku hanya mengatakan kau sudah hidup bahagia dan jangan mengganggumu lagi. Setelah itu aku langsung pergi meninggalkannya. Aku malas melihat wajah Kevin.”

Liora kembali terdiam. Wanita itu sama sekali tidak menyangka kalau Kevin datang ke kantor, menanyakan hubungannya dengan Felix. Padahal jelas bahwa dirinya dan pria itu sudahlah berakhir. Tidak ada lagi yang tersisa di antara mereka.

“Apa yang kau lakukan sudah benar, Rose. Kalau Kevin datang lagi, lebih baik kau diamkan saja. Tidak usah kau pedulikan. Jika dia menanyakanku, kau cukup bilang jangan pernah ganggu hidupku lagi.”

Rose tersenyum dari balik teleponnya.

“Tenang saja, Liora. Aku pasti akan mengatakan hal seperti itu, jika Kevin datang lagi.”

“Ya sudah, Rose. Aku ingin istirahat lebih dulu.”

“Iya, Liora. Kau cepat pulih, ya? Kantor sepi tanpamu. Aku juga jadi malas di kantor kalau kau tidak ada.”

Liora tersenyum samar mendengar ucapan Rose. “Thanks, selalu memberikan dukungan padaku.”

Liora menutup panggilan telepon tersebut, dan meletakkan ponselnya ke tempat semula. Tampak raut wajah Liora begitu muram dan juga sedih. Perasaannya sekarang begitu campur aduk.

Namun, Liora beruntung hari ini memutuskan untuk di rumah saja tidak jadi ke kantor. Hal tersebut membuat hatinya menjadi jauh lebih tenang. Dia malas jika sampai bertemu dengan Kevin.

“Lebih baik aku berendam saja,” gumam Liora pelan memutuskan untuk berendam, guna menyegarkan segala pikirannya yang kacau. Detik selanjutnya, Liora menyibak selimut, lalu turun dari ranjang, dan melangkah menuju ke kamar mandi.

Brakkk

Felix membanting kasar pintu mobilnya, lalu pria itu masuk ke dalam mansion keluarganya dengan langkah kaki terburu-buru. Sepasang iris mata Felix menghunus tajam, membendung kemarahan yang tidak lagi bisa ditahan.

Saat ini, Felix berada di mansion keluarganya. Ya, dia sengaja berbohong mengatakan pada Liora bahwa dirinya memiliki meeting penting. Terpaksa dia berbohong, karena jika dirinya mengatakan sejujurnya, pasti Liora akan merasa bersalah.

Felix harus menyelesaikan apa yang memang harus dirinya selesaikan. Pria itu tidak mungkin hanya diam, saat Liora direndahkan. Apalagi, Liora direndahkan oleh ibu kandungnya sendiri. Itu yang membuat Felix semakin emosi.

“Tuan?” Sang pelayan menundukkan kepalanya, menyapa Felix yang baru saja datang.

“Di mana ibuku?” tanya Felix dingin dengan sorot mata tegas.

“Kedua orang tua Anda ada di ruang keluarga, Tuan. Apa Anda ingin—”

“Aku akan ke sana.” Felix langsung memotong ucapan sang pelayan, dan melangkah cepat masuk menuju ruang keluarganya.

“Felix? Kau pulang, Sayang?” Bella tersenyum melihat kepulangan putra tunggalnya.

“Ada apa kau pulang, Felix?” Yosef merasa aneh jika putranya pulang tanpa sebab.

Napas Felix memburu, menatap dingin Bella. “Apa yang sudah kau katakan pada Liora?” serunya dengan geraman tertahan. Jika bukan ibu kandungnya, maka sudah pasti Felix sudah memaki Bella. Sayangnya, dia tetap harus mengendalikan emosi, karena posisinya wanita paruh baya yang ada di hadapannya adalah ibu kandungnya.

Raut wajah Bella berubah mendengar ucapan Felix. Sepasang iris mata wanita paruh baya itu memancarkan emosi dan kebencian. Dia yakin pasti Liora sudah menghasut putranya dengan ucapan-ucapan negatif.

“Apa yang jalang itu sudah katakan padamu?” seru Bella seraya bangkit berdiri. Sudah cukup dirinya bersabar. Kali ini dia sudah tidak lagi bisa bersabar. Dia tak mau Liora menghasut hidup putranya, dan membuat putranya menjadi bodoh.

“Ada apa ini?” Yosef menatap istri dan anaknya.

Felix memejamkan mata singkat. “Mom menghina Liora, sampai Liora ingin menyudahi hubungan kami.”

Seketika raut wajah Yosef berubah mendengar apa yang dikatakan oleh Felix. Pria paruh baya itu menatap dingin dan tegas Bella. “Apa benar yang dikatakan Felix?!” serunya dengan nada jauh lebih tinggi, dari sebelumnya.

Bella mendeccakkan lidahnya. “Aku tidak menghina Liora. Apa yang aku ucapkan adalah fakta. Liora tidak pantas untuk Felix.”

“Bisakah kau berhenti ikut campur dengan urusanku?!” geram Felix dengan penuh amarah.

“Aku ini ibumu, Felix. Aku yang melahirkanmu. Aku tahu mana yang terbaik, dan tidak baik untukmu,” seru Bella.

“Bella!” bentak Yosef.

“Jangan melarangku! Aku hanya ingin melindungi putraku!” Bella kali ini melawan suaminya. Sebagai seorang ibu, dia hanya ingin melindungi putranya, memastikan bahwa putranya dalam keadaan yang aman.

Felix tersenyum sinis mendengar ucapan ibunya. “Kau ingin melindungiku, Mom? Melindungi dari apa? Kau pikir aku bodoh sampai tidak bisa membedakan mana yang memanfaatkanku, dan mana yang tulus.”

Bella mengembuskan napas kasar. “Kalau dia wanita baik, dia tidak mungkin menghasutmu untuk memarahi ibumu, Felix! Sadarlah! Dia itu hanya memanfaatkanmu saja!”

Felix kembali melukiskan senyuman sinis. “Jadi kau pikir Liora yang memberi tahu aku tentang kau menghinanya?” Pria itu menjeda, kian mendekat pada ibunya. “No, Mom. Liora bahkan tidak tahu aku datang ke sini. Aku sendiri yang mencari tahu setelah melihat perubahan pada Liora.”

Bella seakan tak bisa berkata-kata mendengar jawaban Felix.

Felix menghunuskan tatapan dingin pada ibunya. “Ini peringatan pertama dan terakhir dariku. Jangan pernah ikut campur dengan hubunganku dan Liora. Aku menginginkan Liora, bukan yang lain. Hargai keputusanku atau kau tidak akan pernah melihat wajahku lagi.”

Tanpa lagi berkata, Felix melangkah pergi meninggalkan kedua orang tuanya.

“Felix, tunggu! Kita belum selesai bicara!” seru Bella meminta Felix untuk berhenti.

Sayangnya, Felix tak berhenti sama sekali. Pria itu sudah merasa selesai berbicara dengan ibunya. Sekalipun ibunya sekarang memintanya untuk berhenti, dia tetap tidak mau. Terbukti, dia tetap melangkah maju, tanpa sama sekali menghiraukan teriakan ibunya yang memanggilnya.

Yosef menatap Bella. “Aku kecewa dengan caramu berpikir. Sejak dulu, kau tidak pernah berubah. Sudah berkali-kali aku bilang, jangan pernah merendahkan orang lain hanya karena kita memiliki banyak harta. Tapi kenyataannya nasihatku hanya angin lalu. Tidak pernah kau dengar.” Lalu, pria paruh baya itu meninggalkan sang istri—melangkah menuju kamar.

“Sayang, tunggu!” Bella menatap kesal Yosef yang kini sudah pergi.

Bella berdecak semakin emosi. Sekarang suami dan anaknya marah padanya. “Ini semua gara-gara wanita jalang itu!” serunya menyalahkan Liora.

1
Mia Camelia
ya ampun si agnes udah berubah jdi nenek sihir nih 🤣😂👍
Yourhendr: tau nih, emang mak lampir aja dia🤣🤣
total 1 replies
Mia Camelia
oh tidak 😔😔😔kok kamu selingkuh sih🤣
Mia Camelia
wah jangan2 udh hamil nih liora👍☺😂
Mia Camelia
ya ampun kenapa felix jadi mendua begitu😂😂😂
Mia Camelia
semoga aja felix gk mendua😏
kasiah liora 😂😂😂
ayo up lagi thor👍💪
🦋™Chenzi®🦋
Aku mampir kak.
mampir karna nama PM sama kayak nama di cs aku Felix & Leora (Saudara kandung)/Sob//Sob/
lah disini malah nikah
bububbb
semangat kakak🥰
Piwpiwputri Pubg
BANTU RAMAIKAN NOVEL BARU AKU YUK 🫶
bububbb
keren banget kak...
kinggg
semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!