Terpaksa Menikah Dengan Tuan Muda Sombong

Setelah mereka membersihkan badan mereka menuju ranjang

Shina berbaring di ikuti miko, lalu miko menarik tubuh Shina mendekat ke tubuhnya

"Honey, bolehkah aku"

"Tidak, aku belum sepenuhnya percaya bahwa ucapanmu itu sungguh-sungguh," Ucap Shina yang memotong ucapan Miko, seakan tau apa yang ada di pikiran Miko.

"Tapi bukannya, kau bilang akan menyerahkannya kepada lelaki yang menaruhmu dalam hatinya, aku sudah menaruhmu dalam hatiku honey"

"Iya tapi itu baru setengah dari syaratnya, aku akan menyerahkan kesucian ku untuk orang yang menaruhku di hatinya, dan aku menaruhnya di hatiku" Ucap Shina sembari tersenyum

"Baiklah honey aku aku akan menunggumu untuk mencintaiku, " Ucap Miko

"Terimakasih sudah mau menungguku"

Miko tersenyum dan mengecup kening Shina

sedangkan Shina berusaha ingin melepaskan pelukan miko yang begitu erat, dan berusaha mendorong Miko.

"Tidak boleh ini adalah hadiah ku,

aku ingin kau memeluk ku saat aku tertidur. Aku mencintaimu " Ucap lirih Miko

Shina hanya tersenyum karna melihat sisi lain dari Miko si Tuan muda sombong.

.............

Mulai hari ini shina tidak membantu membersihkan rumah, dia hanya membantu bik ita di dapur setelah itu membantu suaminya untuk pergi ke kantor

Pagi itu

Shina mencoba memasangkan dasi ke kemeja putih yang sudah di pakai suaminya itu, shina merasa gugup pasalnya hampir 3 bulan menikah baru kali ini dia bisa sedekat itu dengan suaminya.

"Ehm, ho.. honey, bolehkan aku minta sesuatu " Ucap Shina ragu-ragu

"Apa, katakan honey, kau ingin apa? aku akan membelikannya untuk mu"

"Aku tidak ingin barang" Ucap Shina lagi ragu-ragu

"Lalu kau mau apa?, Miko mulai curiga dengan sikap istrinya itu"

"Bo..Bolehkah aku tetap dekat dengan kak Bian, " Ucap Shina takut

"Tidak! " Miko menjawab dengan cepat

"Kenapa tidak? aku mohon," Ucap Shina dengan mata memelas

"Aku bilang tidak ya tidak, semalam sudah ku katakan kau tidak boleh dekat-dekat dengan laki-laki lain, itu termasuk Bian"

"Tapi, kak Bian adalah orang yang membuatku merasakan keluarga di rumah ini, di saat kau bersikap kasar dan tak peduli padaku dia selalu ada menghiburku, bukankah dia orang mu, bukankah orang yang bekerja denganmu adalah orang pilihan, dan aku hanya menaggapnya kakak, dia juga sebaliknya hanya menganggapku adik, apa kau pikir dia akan menghianatimu"

*Benar, Bian adalah salah satu orang yang aku percaya, bahkan aku mempercayakan keamanan rumahku kepadanya, tapi kenapa jika menyangkut Shina, aku sangat takut membiarkan Bian untuk menjaganya, apa ini yang di sebut cemburu buta" Gumam miko dalam hati.

"Baiklah aku mengerti, aku akan mengijinkan mu berbicara seperti biasa dengan Bian, karna aku sangat percaya padamu dan juga Bian, tapi ingat jangan terlalu berlebihan"

"Trimakasih honey," Shina mengecup sebentar bibir Miko, dan berlari meninggalkan Miko

"Shina kau begitu menggemaskan, membuatku semakin tidak ingin melepasmu, aku tidak akan melepasmu"

.................

Di kantor.

"Kak, bagaimana kabarmu?" Ucap Faris di sebrang sana

"Baik, sangat baik"

"Kulihat suasana hatimu sangat baik, apakah Sandra sudah bangun, atau kau sudah menyadari perasaanmu dengan istrimu"

"Hems tebak saja " Ucap Miko

"Kau menyadari bahwa kau telah jatuh cinta dengan istrimu kan? "

"Kenapa kau selalu bisa menebak semua tentangku Ha? sedang kan aku tidak tau apapun tentang kamu"

"Hahaha, ya jelas dong kak, aku terlahir dengan hati malaikat sedangkan kakak,"

"Apa aku terlahir dengan hati iblis begitu? "

"Betul karna kau sangat dingin kakak,

aku akan segera pulang, aku penasaran gadis mana yang mampu membuat kakak ku bertekuk lutut"

"aku akan menunggu" Ucap miko yang mematikan telfonya

Miko tersenyum mengingat ucapan adiknya.

"Gadis,yang membuatku bertekuk lutut kah?"