Birahi Terlarang Suamiku

Semakin kagum Edward dengan sosok Exie. Wanita yang sempurna cantik dan body nya sangat seksi, semua tubuh Exie sangat di sukai Edward. Wanita yang tidak banyak tingkah, istri yang sopan dan sangat mengurusi nya dengan detail, bahkan perihal kandang anaconda nya. Apalagi saat tadi keluar kamar mandi hanya dengan handuk, rasanya Edward langsung ingin menerkam nya.

"Shitt, mengingat saja anaconda ku bangun! " batin Edward sambil bergerak gelisah.

Exie melihat dari ekor matanya dan mulai menyeringai. Exie tau suaminya tengah dilanda gairah nya. Mungkin sedari tadi ditahan dan sekarang puncak nya makanya dia mulai gelisah.

"Ed, temani aku ke supermarket boleh? " tanya Exie pada Edward dengan senyuman nya yang masih sangat manis itu.

"Hmm Ahh, beli apa? " tanya Edward gugup karena pertanyaan tak terduga saat dirinya sedang meredam panas nya tubuh dan nafsu di ubun ubun nya.

"Pembalut, aku sedang kedatangan tamu! " bohong Exie karena dia ingin membalas Edward, walau Exie tahu Edward tak akan menyentuh nya karena berjanji pada kekasihnya, akan tetapi kemungkinan itu akan muncul saat Edward tak mampu menahan pergolatan hasrat nya.

Edward melongo menatap Exie yang tengah tersenyum dengan pandangan kecewa, "Oke, aku akan minta orang ku membelikan nya! " jawab Edward sambil berdiri dan masuk ke dalam kamarnya, karena makanan nya pun memang sudah habis.

Exie hanya diam dan menikmati wajah kecewa Edward sambil berfikir keras, apakah sebenarnya dia ingin menyentuh Exie malam ini? apakah sebenarnya dia menginginkan Exie? atau karena pancingan dia tadi berhasil karena kalau tidak menepati janji nya dengan kekasih nya, sudah pasti dirinya sudah di sentuh sejak malam pertama di Washington.

Exie kemudian merapikan meja dan mencuci dua piring kotor, setelah bersih semua Exie masuk ke dalam kamar dan melihat suami nya tengah mengerjakan pekerjaan baru nya mungkin karena baru di buka, di ujung meja dengan laptop nya dan beberapa berkas.

Exie hanya naik ke ranjang dan duduk bersandar di headboard kasur sambil bermain ponsel nya yang tiba-tiba berbunyi pertanda ada panggilan masuk. Ya tentu si posesif dan si paling perhatian mom Felis yang menelpon.

Exie dan Felis ber telpon bertanya kabar dan melepas rindu dengan membahas gaun rancangan victoria secret terbaru yang sedang diinginkan mom Felis. Kemudian Felis bertanya jika bagaimana hari nya di Paris, apakah bahagia? dan sebagai nya.

"Apa kamu bahagia sayang, disana? Apa Edward menyakiti hati mu? " tanya Felis hati- hati.

"Bahagia mom, Ed tidak akan berani menyakiti aku mom, kan ada mom di depan aku! " canda Exie karena tidak mau mengumbar masalah pribadi dengan suami nya walaupun ke mertua nya. Exie hanya ingin berusaha terlebih dahulu.

"Baiklah sayang, selamat menikmati honeymoon kalian. Berbahagialah. Mom gak akan ganggu lagi. heheh! " kekeh Felis sambil bercanda dengan Exie. Kemudian mereka saling berpamitan dan menutup panggilan nya.

Exie kemudian beranjak dari kasur dan menuju sofa yang berhadapan dengan Edward. Exie duduk di sana dengan menyilangkan kaki nya dan mengucir rambut nya tinggi walau masih tersisa anak rambut yang keluar sedikit karena Exie mengucir dengan sisir alami yaitu jari tangan nya.

Exie mengambil ipad nya dan kembali melanjutkan beberapa design yang belum selesai. Rasanya sekarang Exie sudah meyakinkan diri untuk masuk fashion design. Ditambah di negara yang menjadi kiblat fashion dunia ini, Exie ingin mencoba kemampuan nya.

Exie fokus dengan beberapa design yang akan di kirim sebagai promosi di kampus ternama di Paris. Exie begitu fokus sampai tidak sadar cardigan tipis set lingerie nya terbuka dan turun di satu sisi tangan, hingga pundak kiri Exie terekspos dan pundak kanan yang bergerak men design itu tertutup.

Edward yang mencuri pandang sejak tadi kirim semakin mengerang karena Exie begitu menggoda saat ini, tinggi nya hasrat serasa semakin terpacu karena pemandangan menggoda di depan mata.

Kulit seputih susu dengan lingeri dres warna hitam tali tipis, dibalut cardingan pasangan nya yang terbuka dan turun satu, bisa terlihat kaca mata yang setengah renda membuat balon udara itu menyembul dari kaca mata kuda nya, bulat, padat, kenyal dan manis.

Ditambah rambut yang diikat tinggi dengan anak rambut yang keluar membuat leher jenjang Exie terlihat sempurna. Edward menatap wajah serius Exie yang justru menurut nya sangat sexy. Tanpa Edward sadari Edward berjalan menuju Exie dengan pandangan sayu nya.

Edward berdiri di depan Exie tanpa kata dan kemudian menunduk, tangan kanan nya menarik ipad di tangan Exie tangan kiri nya memegang pipi Exie untuk menahan ciuman tiba-tiba yang Edward layangkan.

Exie terbelalak terkejut karena serangan mendadak itu, dia mencoba menghindar kan bibir nya dari mangsaan Edward tapi tak mampu karena sudah dikuasai oleh Edward. Edward memejamkan mata sambil meringsek menempel pada tubuh Exie. Yang Exie syukuri adalah Edward masih mencium nya dengan lembut tidak kasar.

******an itu begitu lembut seakan Edward menikmati dan menyes*ap buah yang sangat manis. Exie mulai terbuai dengan ciuman ke tiga kali nya selama hampir 3 minggu menikah yang diberikan Edward, Exie membalas setiap ******an dan sesa*pan Edward.

Exie yang mengingat pembalasan akan perkataan yang di dengar dari mulut Edward langsung tersadar, sakit hati nya masih sama, namun jika dia menolak maka hubungan mereka akan semakin jauh dan buruk. Akan tetapi jika Exie menyerahkan diri nya pada Edward, Exie takut akan semakin sakit jika Edward melukai nya lagi.

Otak Exie berkecamuk menimbang apa yang sebaik nya dia lakukan, tapi tetap dengan membalas ******an dan sesa*pan Edward. Exie semakin bisa mendengar gemuruh dada Edward yang terpacu sangat cepat.

Exie tidak tega jika harus menolak hasrat suami nya sedangkan dia istri sah nya dan dalam keadaan sehat pula. Exie takut jika Tuhan marah pada nya karena durhaka pada suami dan juga mengingat pesan sang papa.

Dengan memantapkan niat dan mengesampingkan rasa sakit hatinya, Exie kini membalas dan menerima semua perlakuan suami nya. Edward dan meringsek nya membuat Exie bersandar di sandaran sofa, dan untungnya Exie duduk di ujung sofa yang berbentuk L itu sehingga lumayan luas.

Edward ikut menekan tubuh Exie hingga mau tak mau Exie membuka paha lebar agar Edward bisa ada tempat dan dengan kondisi setengah berbering karena menyandar di sandaran sofa.

Edward menarik dress tipis dengan tali tipis di punda itu dengan sekali hentak hingga lepas dan luruh ke memperlihatkan kaca mata kuda setengah renda itu tanpa melepas cardigan lingerie nya. Pemandangan itu semakin menyulut Edward dan mulai menjelajahi leher jenjang Exie, mencumbu dengan lembut.

"Ahh! "

.

.

.

.

.

.

Happy reading semuanya.

makasih yang ayang ayang ku yang stay sampai saat ini, lope sekebonnnn.

like komen dung biar mak update lagi🤣

ditunggu loh ini