NovelToon NovelToon
Kebangkitan Tuan Muda Tak Berguna

Kebangkitan Tuan Muda Tak Berguna

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Harem / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tuan Takur

Salah satu Klan terbesar di Kerajaan Xia sedang diambang kehancuran karena ancaman musuh dari dalam dan luar Klan. Sayangnya, Tuan Muda mereka justru masih berkutat dengan seni beladirinya yang tidak juga berkembang karena cacat di dalam tubuhnya.

Di sisi lain, tunangannya yang berbakat dan begitu cantik telah menjadi banyak incaran Tuan Muda yang lebih hebat darinya.

Dengan kondisi ini, apa yang bisa dilakukan Tuan Muda yang tidak berguna ini? Bisakah dia membangkitkan elemen dalam dirinya? Bisakah dia melindungi keluarga dan tunangannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tuan Takur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Umpan Meriam

"Begini saja. Sekolah Pertama dan Sekolah Kedua akan memilih tiga siswa. Mereka tidak boleh ada yang melebihi Tahap Segel Keenam."

"Kemudian, kedua belah pihak akan saling bersaing. Jika Sekolah Pertama menang, Sekolah Kedua akan menyerahkan lima Daun Emas. Jika Sekolah Kedua menang, Sekolah Pertama akan menyerahkan sepuluh Daun Emas." Dekan Wei Sha membuat keputusan.

Segera setelah kata-kata ini terlontar, Lin Feng dan Xu Shanyue langsung berhenti berdebat. Alis mereka berkerut saat mereka sedang berpikir keras.

"Dekan Wei, bisakah kamu menjelaskan mengapa Sekolah Pertama harus menyerahkan sepuluh Daun Emas jika kalah?" Lin Feng bertanya dengan nada tidak puas.

Wei Sha tersenyum. "Itu karena seluruh situasi ini disebabkan olehmu. Lagipula, karena Sekolah Pertama lebih kuat, kalian harus membayar harga yang lebih besar. Jika tidak begitu, apa untungnya bagi Sekolah Kedua?"

Meskipun Lin Feng keberatan, tetapi setelah memikirkan semuanya, dia akhirnya setuju.

Kompetisi ini mungkin terbatas pada Tahap Segel Keenam, tetapi Sekolah Pertamanya tetaplah lebih unggul.

Xu Shanyue agak ragu. Meskipun dia bisa saja memperoleh sepuluh Daun Emas, namun ia mengerti bahwa Sekolah Pertama adalah bintang di Akademi Nanfeng. Para siswanya juga lebih unggul daripada siswa-siswa di sekolahnya.

“Dekan Wei, Sekolah Kedua hanya memiliki dua orang yang telah mencapai Tahap Segel Keenam,” kata Xu Shanyue tanpa daya.

Lin Feng tersenyum. "Hehehe... Tenang saja. Murid-murid Sekolah Pertama tidak akan memberimu kesempatan."

Wajah Xu Shanyue berubah hitam dan tatapannya dipenuhi amarah.

Dekan Wei Sha menghela nagas dan berkata, "Jangan terlalu khawatir. Kalau kamu kalah, aku akan memberi kompensasi kepada Sekolah Kedua tahun depan. Kesepakatan ini hanya berlaku bulan ini."

Setelah mendengar penjelasan Dekan Wei, Xu Shanyue berhenti sejenak untuk mempertimbangkan situasi, dan akhirnya mengangguk setuju dengan berat hati.

Sepertinya di dalam hati dekan, para siswa Sekolah Pertama memang sedikit lebih tinggi derajatnya daripada siswa Sekolah Kedua.

Xu Shanyue tahu dia tidak bisa menyalahkan dekan atas hal ini. Mau bagaimana pun, Sekolah Pertama memang lebih unggul.

"Aku akan pergi untuk mempersiapkannya." Setelah Xu Shanyue selesai berbicara, ia langsung melompat turun dari atas rumah pohon.

Wajah Lin Feng penuh dengan senyuman saat dia juga pergi menemui murid-muridnya.

Kembali ke para siswa.

Bei Kun membawa antek-anteknya pergi sambil memasang wajah tidak terima. Luo Chen sama sekali tidak menghiraukannya dan memilih menggunakan cara-cara yang tidak lazim untuk menghadapinya. Situasi ini benar-benar menyebalkan.

Melihat gerombolan itu pergi, para siswa Sekolah Kedua menatap Luo Chen dengan ekspresi aneh. Mereka tidak menyangka Luo Chen akan menggunakan cara seperti itu untuk menghadapi provokasi.

"Kamu... Ini... Tidakkah menurutmu itu sedikit tidak tahu malu?" Zhan Kuo tidak dapat menemukan kata yang tepat saat dia menggaruk kepalanya.

Luo Chen menatapnya malas. "Kalau mereka mau menindasku dengan memanfaatkan kekuranganku, tidak bisakah aku melakukan hal yang sama kepada mereka?"

"Mmm, bukan itu maksudku..." Zhan Kuo ingin membalas tetapi tidak bisa mengungkapkan pikirannya dengan kata-kata. Dia hanya menggelengkan kepala dan mendesah.

Saat mereka berbicara, Xu Shanyue muncul di hadapan para siswa Sekolah Kedua. Ia bertepuk tangan, memberi isyarat agar semua siswa berkumpul. Setelah itu, ia segera menjelaskan situasinya.

Ketika para siswa mendengar kata-katanya, mereka menjadi marah!

"Sekolah Pertama sudah keterlaluan! Mereka sudah mengambil empat puluh Daun Emas dan masih belum puas? Mereka masih ingin merampas milik kita?"

"Tidak ada peluang dalam pertarungan ini. Sekolah Kedua kita hanya punya dua orang yang mencapai Tahap Segel Keenam..."

"Haih... Kenapa kita tidak menyerah saja…?"

Setelah kemarahan sesaat, suasana menjadi agak pesimis. Mereka memahami gawatnya situasi ini. Bahkan jika mereka berhasil mendapatkan petarung Segel Keenam lainnya, mereka tetap akan berada dalam posisi yang relatif tidak menguntungkan.

Melihat tatapan kecewa para siswa Sekolah Menengah, Xu Shanyue mendesah pasrah sebelum memutuskan. "Zhan Kuo dan Yuan Qiu, kalian berdua akan mewakili sekolah kita."

"Aku tidak akan mengecewakan Guru. Aku pasti tidak akan mempermalukan Sekolah Kedua. Aku akan memberi tahu mereka bahwa Sekolah Kedua tidak bisa diremebkan!" Zhan Kuo menunjukkan tekadnya.

Yuan Qiu adalah seorang wanita muda yang tinggi dan ramping. Ekspresinya tenang saat ia bertanya, "Siapa yang ketiga?"

Tatapan Xu Shanyue menyapu segerombolan siswa. Semua yang bertatapan dengannya langsung menghindar dan menyembunyikan diri.

Pada akhirnya, Xu Shanyue hanya bisa memandang Luo Chen. Ia mungkin memiliki istana kosong, tetapi ia ahli dalam seni resonansi. Dalam hal ketrampilan bertempur, ia hampir setara dengan Zhan Kuo dan Yuan Qiu. Menjadikannya kandidat tidaklah salah.

"Baiklah, yang terakhir adalah Luo Chen." Xu Shanyue membuat keputusan.

"Jangan merasa tertekan, kalah pun tidak masalah. Kamu akan menjadi yang pertama maju, lakukan yang terbaik. Setelah kamu tidak bisa bertahan, kamu bisa menyerah."

"Dengan begitu, kamu seharusnya bisa mengurangi kekuatan resonansi lawan. Dengan begitu, yang lain akan memperoleh peluang yang lebih baik."

Terpilihnya Luo Chen tidak terlalu berarti, apalagi Sekolah Kedua hanya memiliki sedikit siswa yang bisa bertarung.

Jelas tujuan Xu Shanyue adalah agar Luo Chen menjadi umpan meriam. Fungsinya tanya untuk menguras kekuatan resonansi lawan.

Tatapan Luo Chen tampak semakin rumit. Awalnya ia ingin tetap rendah hati, tetapi sepertinya langit tidak mengijinkannya. Kalau begitu, sudah saatnya sang pahlawan menunjukkan kemampuan tersembunyinya yang luar biasa!

Guru Xu, kamu jelas tidak mengerti orang macam apa yang kamu pilih untuk peran ini.

Sungguh, tidak ada orang yang lebih cocok untuk tugas kritis seperti ini.

Ide-ide cemerlangmu mungkin akan membuat wajahmu tampak lebih cemerlang dari matahari saat semua orang terkesan dengannu…

"Plak!"

Saat Luo Chen larut dalam pikirannya, Xu Shanyue menepuk bahunya, membuatnya terhuyung. "Kenapa kamu berdiri dengan linglung? Apa kamu sudah ketakutan setengah mati?"

Semua momentum pahlawan yang tenang yang dikumpulkan Luo Chen untuk pertandingan ini, langsung hancur oleh satu tamparan itu. Dia hampir jatuh tertelungkup!

...

Berita tentang Sekolah Pertama yang akan bertanding dengan Sekolah Kedua untuk memperebutkan Daun Emas, langsung menyebar. Dalam sekejap, seluruh Akademi Nanfeng telah berkumpul di sekitar Pohon Kekuatan Resonansi.

Bagi banyak siswa, Daun Emas dari Pohon Kekuatan Resonansi adalah sesuatu yang bisa mereka lihat, tetapi tidak bisa disentuh. Jadi sekadar menyaksikan Sekolah Pertama dan Kedua bertarung saja sudah cukup bagi mereka.

Di bagian timur Pohon Kekuatan Resonansi terdapat area datar yang terbentuk dari banyak cabang besar yang melingkar. Cabang-cabang itu terjalin rapat membentuk platform kayu yang luas. Platform ini sering digunakan oleh para siswa untuk berlatih dan berkompetisi.

Saat ini, keempat sisi dipenuhi oleh siswa yang ingin menyaksikan pertarungan.

Sekolah Pertama dan Sekolah Kedua masing-masing berada di sisi timur dan barat panggung. Namun suasana di kedua sisi ini sangat berbeda.

Para siswa di sisi Sekolah Pertama dipenuhi senyum dan tawa yang meriah, sementara Sekolah Kedua dipenuhi kegelisahan dan kemarahan.

1
Mưa buồn
Ngangenin
Mehayo official
Thor, kapan next chapter nya keluar?
Tarian Pena: besok pagi ya...
total 1 replies
Jing Mingzhu5290
Gak nyesel baca cerita ini, recommended banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!