NovelToon NovelToon
Dewa Api Surgawi (Upper Realm)

Dewa Api Surgawi (Upper Realm)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: FA Moghago

Di tengah hamparan alam semesta yang tak terbatas, jutaan dunia dan alam berputar dalam siklus abadi. Dari yang paling terang hingga yang paling gelap, dari yang paling ramai hingga yang paling sepi. Namun, di balik semua keindahan dan misteri itu, satu pertanyaan selalu berbisik di benak setiap makhluk: siapa sebenarnya yang berkuasa? Apakah manusia yang fana? Dewa yang dihormati? Atau entitas yang jauh lebih tinggi, yang bahkan para dewa pun tak mampu melihatnya?

Pertanyaan itu memicu hasrat tak terpadamkan. Banyak manusia, di berbagai dunia, memilih jalan kultivasi. Mereka mengorbankan waktu berharga, sumber daya, dan bahkan nyawa untuk satu tujuan: keabadian. Mereka menghabiskan usia demi usia, mengumpulkan energi langit dan bumi, hanya untuk menjadi lebih kuat, untuk hidup selamanya. Jalan menuju keabadian bukanlah jalan yang mudah. Keserakahan, ambisi, dan iri hati menjadi bayangan yang selalu mengikuti, mengubah sahabat menjadi musuh dan mengubah kedamaian menjadi kehancuran.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FA Moghago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26: Ukiran Giok dan Pisau Ajaib

Lin Hao bergegas menghampiri seorang pelayan untuk memesan meja. Namun, dengan raut wajah bersalah, pelayan itu memberitahunya bahwa semua meja sudah penuh. Meski banyak kultivator di sana menawarkan tempat duduk, mata Lin Hao justru tertuju pada meja Zhong Li yang berada di posisi paling nyaman.

Lin Hao berjalan mendekati Zhong Li dan berkata dengan nada mengintimidasi, "Tuan, bisakah makan Anda dipercepat? Kami ingin duduk di sini."

Zhong Li tidak bergeming. Ia tetap fokus pada makanannya. Xue Wei, sang pemandu, yang melihat tingkah laku Lin Hao, menjawab, "Kami baru saja tiba, Tuan Muda. Tunggulah sampai kami selesai." Sementara itu, Yun Fei hanya makan dengan lahap.

Tidak senang dengan jawaban Xue Wei, Lin Hao membalas dengan nada menghina, "Dari mana pengemis ini datang?" Ia mengeluarkan beberapa koin emas, melemparkannya ke meja, dan berkata dengan sombong, "Ambillah ini, lalu pergi. Kalian tidak cocok berada di sini."

Semua orang di penginapan itu berbisik, menyarankan agar Zhong Li dan rombongannya segera pergi agar tidak mencari masalah dengan Lin Hao. Namun, Xue Wei mendorong koin-koin emas itu ke pinggir meja. "Maaf, Tuan Muda. Kami tidak membutuhkannya. Silakan ambil kembali."

Merasa direndahkan, Lin Hao menggebrak meja hingga makanan Zhong Li yang akan ia makan terjatuh. Xue Wei berdiri, wajahnya menunjukkan kemarahan. "Maaf, Tuan Muda, Anda sudah melewati batas!"

Melihat keributan itu, Yue Li bergegas mendekat. Begitu ia melihat Zhong Li, ia terkejut. "Tuan, Anda di kota ini?" tanyanya, menghampiri Zhong Li. Yue Li kemudian memarahi Lin Hao, "Lin Hao, apa yang kamu lakukan? Bersikap tidak sopan di sini. Cepat cari meja lain!"

Lin Hao menjawab, "Tapi, Yue Li, ini adalah meja terbaik di sini." Yue Li menatapnya dengan marah. Melihat tatapan itu, Lin Hao segera pergi, mengusir orang-orang yang duduk di meja lain. Yue Li memanggil pelayan untuk mengganti makanan yang terjatuh. Namun, Zhong Li sudah berdiri dan berjalan santai menuju kamarnya di lantai atas, diikuti oleh Yun Fei yang meraup banyak makanan di tangannya.

"Nona Yue Li, sampai jumpa lagi," ucap Xue Wei, lalu ia pergi mengikuti Zhong Li. Melihat mereka pergi, Yue Li merasa tidak nyaman.

Beberapa saat kemudian, Yue Li bertanya pada pelayan tentang kamar Zhong Li. Setelah diantar ke depan pintu, ia ragu-ragu untuk mengetuk. Namun, karena rasa tidak enak atas kejadian sebelumnya, ia memberanikan diri. "Tuan, apakah Anda ada di dalam?" tanyanya.

Setelah menunggu lama, Zhong Li keluar. Ia menatap Yue Li sekilas, lalu berjalan santai keluar penginapan tanpa mempedulikannya. Yue Li, yang merasa bersalah, mengejar Zhong Li. "Tuan, saya meminta maaf atas kejadian siang tadi," ucapnya.

Zhong Li tetap berjalan santai. Ia pergi ke pasar, tempat yang ramai dengan berbagai barang unik dari seluruh Alam Atas.

Di sisi lain, Xue Wei dan Yun Fei yang melihat Zhong Li tidak ada di kamar, bergegas keluar untuk mencarinya.

Di pasar yang ramai, semua mata tertuju pada Zhong Li dan Yue Li. Para pengunjung berbisik, bertanya-tanya siapa pria tampan yang berjalan bersama "bunga tercantik Sekte Bahagia" itu. Sungguh pasangan yang serasi. Zhong Li terus berjalan, melihat setiap lapak penjual, mengabaikan tatapan mata yang tertuju padanya.

Dari kejauhan, Lin Hao melihat Yue Li yang mengikuti Zhong Li. Ia menghampiri Yue Li dan menyapa, "Yue Li, bukannya kita akan pergi ke taman bunga di pinggir kota untuk minum teh?"

Yue Li menoleh dan menjawab, "Lain waktu saja, aku sedang sibuk."

Mendengar itu, Lin Hao menatap Yue Li dengan tatapan marah. Namun, Yue Li tidak mempedulikannya. Ia kembali mengikuti Zhong Li, meninggalkan Lin Hao.

Zhong Li menghampiri sebuah lapak penjual ukiran giok. Matanya tertuju pada sebuah ukiran bunga giok berwarna merah muda yang terlihat sangat langka. Yue Li, yang sedari tadi mengikutinya, melihat ukiran itu dan berseru, "Wah, ini ukiran yang sangat cantik! Ukiran bunga dari giok berwarna merah muda, sangat langka!"

Penjual itu tersenyum dan membenarkan, "Ini memang langka, Nona. Cuma ada beberapa di seluruh Alam Atas."

Zhong Li tidak tertarik lebih lama. Ia kembali berjalan ke lapak lain, tetapi Yue Li yang tergesa-gesa segera membeli ukiran giok itu. Ia lalu bergegas menyusul Zhong Li.

Zhong Li kemudian berhenti di lapak pedagang pisau. Di sana, banyak pisau dengan ukiran unik dan indah. Zhong Li memilih satu pisau, membayarnya, dan memasukkannya ke dalam penyimpanan uniknya. Tanpa berkata-kata, ia kembali berjalan menyusuri pasar yang ramai.

Setelah berjalan cukup lama, Yue Li, yang masih dipenuhi rasa penasaran, bertanya, "Tuan, apakah tujuan Anda kemari untuk mencari jodoh?"

Zhong Li tidak menjawab, hanya terus berjalan. Yue Li, mencoba mencairkan suasana, kembali berbicara dengan nada bercanda, "Rata-rata kultivator dari berbagai wilayah datang ke sini untuk mencari jodoh."

Zhong Li tetap mengabaikannya. Ia hanya fokus melihat sekeliling. Yue Li tidak menyerah. "Terakhir kali kita bertemu di Danau Sunyi," katanya lagi. "Sepertinya Tuan bukan orang biasa. Apakah Tuan bersedia jika saya mengundang Tuan untuk bertemu dengan Master saya?"

Tiba-tiba, dari belakang, terdengar suara riang Yun Fei. "Itu Tuan Zhong Li!" serunya.

Yun Fei dan Xue Wei bergegas menghampiri Zhong Li. Yue Li, yang melihat mereka, langsung bertanya kepada Xue Wei tentang tujuan mereka kemari dan tujuan perjalanan mereka. Namun, sebelum Xue Wei sempat menjawab, Yun Fei dengan semangat menyahut.

"Tentu saja! Tuan Zhong Li ingin mengunjungi semua sekte, wilayah, dan benua yang ada di Alam Atas!" jawab Yun Fei. "Sekarang, kami sedang dalam perjalanan menuju Sekte Bahagia. Setelah itu, kami akan pergi ke sekte-sekte lain, lalu ke wilayah hewan buas suci, hutan terlarang, dan bahkan lautan lepas!"

Yun Fei, dengan antusias, melanjutkan penjelasannya, "Selain itu, Tuan Zhong Li mengembara ke seluruh Alam Atas untuk melihat keindahan dan hal-hal menarik."

Mendengar kata "indah," Yue Li tersenyum dan berkata, "Di sini ada tempat yang sangat indah."

Mata Yun Fei berbinar. "Di mana itu?" tanyanya dengan riang.

Yue Li, dengan nada bercanda, menjawab, "Panggil dulu aku Kakak Yue Li, baru aku akan mengajakmu ke sana."

Tanpa ragu, Yun Fei segera menuruti. "Baiklah, Kakak Yue Li! Di mana tempatnya?"

Yue Li mengusap kepala Yun Fei dengan lembut. "Tempat itu ada di pinggir kota. Di sana ada taman bunga dan pepohonan indah yang sangat luas. Di atas bukitnya, ada danau dan pondok kayu tempat kita bisa bersantai sambil minum teh."

Mendengar itu, mata Yun Fei semakin berbinar. "Bawa aku ke sana, Kakak Yue Li!" pintanya.

"Ayo, tapi kamu harus minta izin Tuan Zhong Li dulu," jawab Yue Li.

Dengan wajah memohon dan mata berbinar, Yun Fei meminta izin kepada Zhong Li. "Tuan, ayo ikut kami melihat taman bunga itu!"

Zhong Li, yang sedari tadi hanya diam, menghela napas panjang. "Pimpin jalannya," ucapnya.

Mendengar persetujuan itu, Yun Fei melompat kegirangan. Yue Li kemudian memimpin jalan, keluar dari Kota Bahagia melalui gerbang khusus murid Sekte Bahagia, menuju taman bunga yang indah.

1
aleena
semoga masalahmu segera selesai,
dan mampu membangun resto dan penginapan

terimakasih tuan zao li atas kebijakanmu
aleena
ya pemilik adalah teman lama
,semoga xue Wei bisa membantu masalah kecil tadi
Nanik S
Lanjut lagi Tor
Nanik S
Ternyata Xue dan Bai teman lama
aleena
wah dia penjahat kenapa ditolong
tpi memang kamu orang baik shui, tak pandang bulu saat menolong rang lain,
semoga ttep. jadj orang baik
Nanik S
Lanjut
Nanik S
Ye Chen ternyata tidak mati
aleena
kira kira siapa sosok mysterious tu
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Kemana Zhong Li...
aleena
semangaat lanjutkan
aleena
Yun f3i lucu kira kira umurnya berapa ?
FAdrawartstyl: Sekitar 15an mungkin/Doubt/
total 1 replies
Paksi Winatha
sun go khong si kera sakti yg nakal pasti ny /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
FAdrawartstyl: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Nanik S
Lanjutkan 👍💪💪💪
Nanik S
Bagaimana dengan Zhong Li
Nur Aini
update yang banyak Thor
FAdrawartstyl: Gassskan/Angry//Angry//Angry//Determined/
total 1 replies
Paksi Winatha
seharus ny tumbuhan herbal ny dambil sedikit lumayan kn buat Xue Wai naik rahah transformasi n Zhong li tipekel orang yg irit ngomongnya tpi saat bertindak dia tk terkalahkan q n q ska sma cerita ny q ska sma MC ny yg cool n penuh misterius 💪💪💪💪💪💪💪thour 😍😍😍😍
FAdrawartstyl: Terima kasih Paksi Winatha atas komentar baiknya/Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Lanjutkan 👍👍
Nanik S
Mau membunuh Zhong Li... hanya krn Dendam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!