NovelToon NovelToon
Aku Memilih Menyerah, Mas!

Aku Memilih Menyerah, Mas!

Status: tamat
Genre:Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:7.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: devi oktavia_10

Arumi Larasati 24th, wanita cantik terlahir dari keluar sederhana, terpaksa menikah dengan Dion Erlangga 26th seorang pengusaha muda yang sangat sukses.

Mereka menikah karena perjodohan para kakek mereka, baik Arumi mau pun Dion tidak bisa menolak perjodohan tersebut.


Sikap Dion yang dingin dan acuh, bukan lah masalah untuk Arumi, Arumi tetap melayani suaminya itu dengan sepenuh hati, walau yang diperhatikan acuh tidak acuh kepadanya.

Hingga suatu hari Arumi mengetahui fakta, bahwa sikap dingin Dion itu hanya berlaku untuk dirinya, tidak untuk para sahabatnya.

Kini Arumi sadar, bahwa sang suami belum bisa menerima pernikahan mereka, dari pada menahan sakit lebih banyak lagi, Arumi memilih menyerah dalam pernikahannya.

Dan apakah Dion bisa menerima itu...?

Yukkk... kepoin cerita selanjutnya... ☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Dion berjongkok mengambil benda yang jatuh ke lantai.

Deg....

Jantung Dion berdetak lebih kencang, saat melihat benda yang di tangannya.

Dion menggelengkan kepala lemah.

"Tidak" gumam Dion dengan tangan bergetar.

Dion terduduk lemas di lantai, melihat cincin dan kartu black card Arumi yang tidak pernah Arumi tinggal selama ini, Arumi selama ini memakai cincin nikah mereka, tanpa pernah membukanya selama ini, namun apa ini? pikiran Dion melayang kemana kemana.

"P-pak..." panggil Tejo sedikit takut.

"Istri saya benaran pergi ya? " lirih Dion dengan tatapan mata sayunya.

"M-mungkin ibu ada perlu keluar, pak." sahut Tejo ragu.

"Tidak, istri saya pergi karena ulah saya." ujar Dion menggelengkan kepalanya, dia sadar istrinya pasti pergi karena dirinya tadi, andai dia menurut kepada sang istri, tidak perlu pergi menemui Diana, pasti istrinya masih ada di rumah ini.

"Kita cari yuk... Pak, semoga aja ibu belum jauh." ajak Tejo.

Dion mengangguk dan berusaha berdiri dengan memegang pinggiran meja, namun belum sempat dia untuk berdiri, namun sudah mendapatkan sebuah kertas dengan tulisan tangan sang istri.

Tanpa banyak drama, Dion lansung membaca surat yang di tinggal sang istri.

Assalam mu'alaikum, mas.

Mungkin saat mas membaca surat ini, aku sudah pergi jauh, dan tolong jangan cari aku, mulai lah hidup baru dan cari kebahagian mas sendiri, begitu pun dengan aku, aku akan mencari kebahagianku sendiri.

Maaf, aku pergi dengan cara seperti ini, aku tau ini tidak benar, tapi aku terpaksa melakukannya, karena klau aku minta izin sama mas, mas pasti akan melarangku.

Sejujurnya, aku sudah memberi banyak waktu untuk mas, tapi mas tidak menghargai waktu yang aku berikan, bahkan di saat hubungan kita masih tidak baik baik saja, mas masih memikirkan sabahat mas, dari pada aku istri mas, lalu... Untuk apa aku bertahan dengan hubungan ini, lebih baik kita selesaikan saja hubungan ini, agar kita bisa mencari kebahagian masing masing.

"Oh... Iya, tolong sampaikan maaf ku sama mama papa, Doni, dan Yasmin, aku pergi tanpa pamit, mungkin mereka akan marah kepada ku, tapi ngga apa apa, aku bisa terima semua itu.

Sekali lagi, hidup lah lebih baik lagi, suatu saat nanti, andai mas berumah tangga lagi, mohon mas perhatikan istri mas, sayangi dan cintai dia, perlakukan dia lebih baik dari pada mas memperlakukan teman mas itu, agar istri mas merasa di hargai dan di cintai.

Sampai di sini aja ya mas, aku nggak bisa berkata panjang kali lebar lagi, dan tolong mas tanda tangani surat cerai kita, tolong jangan di persulit ya, aku memilih menyerah, mas. Dari hubungan tidak sehat ini.

Sekian dan terimakasih.

Wassalam

Arumi Larasati.

Tubuh Dion kembali ambruk ke lantai, air matanya meleleh membasahi pipinya, Dion meremas surat yang baru saja dia baca.

"Nggak, aku nggak akan pernah menceraikan kamu Arumi, kamu adalah satu satunya istri, tidak akan ada seorang laki laki pun yang bisa mendapatkan kamu selain aku." gumam Dion menahan sesak di dadanya, tangannya mengepal sangat kuat, hingga urat uratnya keluar, dan buku buku tangannya sampai memutih.

Tejo Atun dan Aminah, hanya bisa saling lihat, tidak berani berkomentar, pasti terjadi sesuatu yang buruk saat ini.

"Keluar lah." ucap Dion dingin.

"K-kita nggak jadi cari ibu, pak? " tanya Tejo.

"Tidak, besok saja saya akan mencarinya sendiri, biarkan hari ini dia menenangkan diri dulu." sahut Dion makin dingin.

Tejo dan kedua wanita itu, lansung keluar dan tidak mau banyak tanya lagi, karena melihat sikap tuannya yang lebih dingin itu, membuat bulu kuduk mereka berdiri.

"Ya Allah... Bapak serem amat." gumam Aminah.

"Gimana nggak seram, ibu pergi nggak bilang bilang." ucap Atun.

"Lah, salah sendiri sih, istri cantik dia diamin aja selama ini, syukur sih ibu bertahan sampai sejauh ini, klau aku mah, mungkin udah dari dulu kabur, nggak tahan sama sikap dinginnya." sahut Aminah lagi."

"Suuttt.... Udah udah, jangan ngegosip aja, nanti bapak dengar." omel Tejo.

Sementara si tempat yang berbeda, Diana dan teman temanya lagi terbahak bahak bahagia.

"Kamu usil banget sih, klau Dion marah gimana? " kekeh ratu, sahabat Diana yang memotret Diana dan Dion tadi.

"Nggak akan lah, Dion kan selama ini sayang banget sama gue, dan gara gara perjodohan nggak jelas itu, Dion harus menikah sama wanita udik itu, sudah saatnya wanita udik itu keluar dari istana Dion, dan sudah waktunya dia kembali menjadi upik abu.' kekeh Diana.

"Klau tante Lia marah gimana? " tanya Ratu lagi.

"Ihhh... Kan tante Lia dari awal nggak pernah setuju sama perjodohan itu, tapi apa daya, klau titah mertuanya lebih tinggi, mau nggak mau tante Lia menerima perjodohan Dion sama wanita udik itu." cerocos Diana.

"Tapi klau mereka marah, gue nggak mau ikutan ya, loe tanggung sendiri." ujar Ratu sedikit takut, walau selama ini Dion nggak pernah marah, namun entah kenapa kali ini firasatnya beda.

"Ahh.. Low tenang aja lah, nggak usah takut, semua akan aman aja, klau tante melihat foto ini, mana tau kami bisa di suruh nikah. " ujar Diana berbinar bahagia, memang dari lama dia ingin masuk kedalam keluarga Dion itu, masuk sebagai anggota keluarga bukan sekedar teman saja.

"Berkhayal jangan ketinggian Di, nanti jatuh sakit. " cibir Angga yang memang kurang suka dengan kelakuan Diana itu, namun apa daya dia terpaksa menerima Diana di kelompok mereka, karena sahabatnya Dion sudah menganggap Diana sebagai adiknya, namun gadis gatal itu akhir akhir ini sikapnya makin keterlaluan.

"Ihh... Apa sih Ngga, loe sirik aja jadi orang." kesal Diana.

"Jaga batasan loe Di, jangan jadi perusak di rumah tangga sahabat loe, mentang mentang loe di anggap adik oleh Dion, tapi jangan ngelunjak." pedas Angga.

Diana hanya mendengus kesal mendengar ocehan Angga yang tidak bermanfaat baginya itu, siapa dia berani mengatur atur urusannya.

"Yukkk... Ahhh... Pulang, udah nggak ada Dion, nggak enak lagi suasananya." ujar Diana dengan wajah masamnya.

Angga hanya bisa geleng geleng kepala dengan tingkah murahan Diana itu, lihat lah, dengan cara berpakaiannya, bukan munafik, Angga juga bukan orang yang suci dan dia juga suka icip icip wanita, tapi itu suka sama suka, walau tidak sampai melakukan lebih jauh, tapi sekedar kissing dan raba raba gunung kembar dan colek colek biji kacang yang tersembunyi dengan jarinya, Angga hanya melakukan sampai di situ, namun saat memilih Pasangan tentu saja dia ingin wanita baik baik, bukan seperti Diana yang sudah sering di colek colek gratis, bahkan dia pun pernah colek colek biji kacang Diana itu.

"Dasar murahan." gumam Angga."

"Loe ngomong apa." tanya Diana sedikit menunduk dan mempertontonkan gunung kembar yang hampir tumpah itu.

"Nggak ada, benerin tuh baju loe, putik jambu loe udah ngintip tuh." pedas Angga.

Wajah Diana memerah saat di katain oleh Angga itu.

"Alah... Loe kalau di kasih juga mau." kesal Diana.

"Di kasih gratis siapa yang nggak mau, cuma sayang rasanya sudah hambar, karena sudah bayak yang menyedotnya." sarkas Angga.

Diana tidak dapat berkata kata lagi, hanya wajahnya yang seperti kepiting rebus lah yang bisa mengartikan klau wanita itu sedang marah.

Angga hanya cuek aja, nggak perduli dengan kemarahan wanita murahan itu.

Saking kesal dan malunya, Diana pergi dengan menghentak hentakan kakinya ke ubin, tapi sayang tidak ada satu pun sahabatnya yang mencegah kepergiannya, bahkan tidak ada yang perduli saat dia di rendahkan oleh Angga.

Bersambung....

Haii... Jangan lupa like komen dan vote ya... 😘😘😘

1
ollyooliver🍌🥒🍆
si bule pake lo gw🙃
ollyooliver🍌🥒🍆
tiba" banget arumi welcome sama robert..kemarin masih manggil tuan bahkan keliatan ada pembatas yg dibuat arumi..sekarang malah dua orng yg sangat dekat ..gw kira tadi si aldi
ollyooliver🍌🥒🍆
tapi dion juga waktu itu gak cinta sama arumi, diliat dari perilaku dia sama arumi dan malah lebih bahagia dengan diana..mng dion menyanyangi diana sebagai sahabat, tapi kalau cinta sama arumi dion pasti lebih berperilaku baik, dan sayang sama istrinya..3 thn loh membina rumah tangga kok gitu sikapnya terhadap wanita yg katanya dicintai, bahkan lebih parahnya dion sdh jatuh cinta dari arumi SMP, itu bahkan lebih gak masuk akal kalau sikap dion malah sebaliknya gak mencerminkan pria yg memcintai wanitanya..

masuk akal kalau, setelah arumi pergi baru dion merasa kehilangan karena baru sadar kalau arumi sangat penting buat dia.
ollyooliver🍌🥒🍆
playingvictim🙃
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
ollyooliver🍌🥒🍆
gak wajar lo benci dia..kan lo juga yg kasih peluang😌
Roesminie
adem bacanya kalau ceritanya kayak gini 👍👍
ollyooliver🍌🥒🍆
lah gk masuk akal dia baru memperhatikan papanya memperlakukan mamanya setelah istrinya pergi..emng dari kecil gak pernah liat orngtuanya mesra?
Yunita Asep
mampir y thorr... baru awal bca udah ngeselin...
ollyooliver🍌🥒🍆
dia tau, bawa kau dan diangak setara..pasti tuh cw merasa merendah
ollyooliver🍌🥒🍆
"nggak tau kenapa" kalimat yg tepat untuk orng yg gak pernah jatuh cinta.. kalau yg durasakn doni batu cinta pandagan pertama..kalau dion mah kagak..dia baru cintanya waktu kehilangan itupun gw rasa lebih banuak rasa bersalah dan penyesalan karena udah duluan dikasih liat kedok sahabat perempuannya gimana sifat aslinya.
ollyooliver🍌🥒🍆
berrti bukan cinta..masuk akal kalau dia cinta ketika sdh kehilangan tapi awal" bahkan sdh menikah itu bukan cinta..


dari kemarin" masih bahas dion udah cinta sama arumi sejak menikah, eh diterusin lagi dibab ini masih bilang cinta sejak pertama..mana ada orng mencintai malah bersikap dingin pdhl arumi gak punya salah..


saranku, belajar definisi cinta thor.
ollyooliver🍌🥒🍆
ngak adalah cinta waktu itu..masa sikapnya seperti itu..gilirandengan wanita lain bahagianya bukan main, giliran orng disuka malh bersikap dingin..trus sdh nilah malah menjadi"...itu bukan definisi cinta.
ollyooliver🍌🥒🍆
waktu mereka bersama dion gak cinta sama arumi..tapi cintanya waktu arumi pergi.

baru masuk akal
ollyooliver🍌🥒🍆
ginilah kalau nama keliatan mirip, sering typo
ollyooliver🍌🥒🍆
bijak amat nasehatnya tapi gak pantas juga ngatai istri sendiri bodoh
ollyooliver🍌🥒🍆
formal amat bicara sama istri
ollyooliver🍌🥒🍆
iya..nanti aku beliin sabun banyak"🤭😄
ollyooliver🍌🥒🍆
🤣🤣😭😭😭🤣🤣🤣🤣
ollyooliver🍌🥒🍆
iya..bukannya gw terharu atau merasa kepengen kek dion, bahkan bilang uwuuu so sweet, tapi malah gw ilfil karena gak cocok apalagi dulu bawa" nama cinta tapi perilaku beda..ya gak masuk akal.
ayu cantik
intinya dion ini setia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!