NovelToon NovelToon
Suami Duda Kaya

Suami Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Duda / CEO / Beda Usia
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Widya27

Semua bermula ketika si kecil Aiden lepas dari penjagaan pengasuhnya dan pengawalnya.

Atas dasar tidak sengaja, ternyata bisa membuat Aletta si gadis biasa mendapatkan antara keberuntungan atau terjebak dalam hal yang tidak semestinya.

Penasaran dengan alur ceritanya? yuk cari tahu lebih dalam agar tidak tertinggal kisah mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widya27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#24

Aletta sampai dirumah setelah menunggu jemputan dari pak Tomi supir mama Luna.

Ia membersihkan diri dan memilih istirahat sebentar saja. Baru sesaat memejamkan mata, ada beberapa pesan masuk yang mengurungkan niatnya untuk membalas pesan yang masuk.

Terdapat nama Noah dalam pesan tersebut, Aletta berbaring terbalik dari posisi sebelumnya. Membaca pesan itu yang ternyata besok malam ia ingin mengajaknya pergi keluar dengan alasan hanya jalan jalan biasa saja.

Aletta merasa tidak enak hati untuk menolak jadi menerima ajakan Noah. Biasanya akan mengajak yang lainnya untuk bermain diluar.

Selebihnya Aletta memilih tidur saja dan pastinya sudah memasang alarm.

•••

Aletta dan Noah tiba di sebuah cafe yang bagus, setelah mengisi bahan bakar mobil mereka pergi kesana.

Sebelum mereka berbicara lebih jauh, Noah mengajak Aletta untuk memilih makanan dan minuman setelah duduk dibangku kosong. Setelahnya mereka berbicara santai sambil menunggu pesanan mereka datang.

"Tumben ga ngajak yang lain juga?" tanya Aletta membuka pembicaraan lebih dulu.

"Pengen aja ngajak lo makan berdua, gapapa kan? Kalo ngajak anak anak kan dah biasa juga" timpalnya sembari menyenderkan badannya pada sandaran kursi.

Mereka melanjutkan obrolan mereka sampai berhenti ketika pelayan sudah datang membawakan pesanan mereka.

"Isi dulu perutnya, baru kita lanjut lagi ngobrolnya" katanya dan diangguki Aletta, hidangan yang ada didepannya sudah menggugah seleranya.

Aletta sangat menikmati makanan favoritnya itu ditambah dengan minuman coklatnya semakin membuat moodnya bagus.

Noah memandangnya degan senyum yang tulus, ingin segera pria itu mengungkapkan perasaannya pada perempuan yang ada didepannya ini.

Entah apapun jawabannya nanti, semoga dia bisa menerimanya tanpa memaksa perasaannya untuk membalas rasa sukanya lebih dari teman maupun sahabat.

Hingga makanan mereka habis tidak tersisa dan minuman yang menyisakan sedikit karena merasa perut mereka terisi penuh oleh makanan.

Mereka menjeda sedikit supaya makanan yang baru saja masuk kedalam perut mereka bisa tercerna dengan baik sebelum kembali berbicara.

"Kamu ga salah pilih tempat, aku suka makanannya" ucap Aletta dengan tangan masih mengusap perutnya.

"Kalau orangnya suka tidak?" timpal Noah memandang mata Aletta lekat tanpa memalingkan perhatiannya sedikit pun.

"Ya?" bingungnya, Aletta masih bingung dan belum bisa mencerna maksud dari ucapan Noah.

Noah menghela napas pelan supaya bisa memberanikan diri untuk mengungkapkannya.

"Aku suka kamu Al, kalau kamu mau tau dari kapan aku suka. Jawabannya udah dari awal bahkan pertama kali kita berlima berteman. Aku cuma ga berani bilang dari awal karena takut kamu menolakku. Baru sekarang aku berani mengungkapkannya, aku berniat mengatakannya saat akan lulus nanti tapi niat itu aku urungkan karena takut akan terlambat atau bahkan kamu akan diambil orang lebih dulu. Jadi bagaimana denganmu Al? Apa kamu menerima perasaanku dan mau menjadi pacarku? Mungkin ini masih terlalu tiba tiba dan buru buru, jadi tidak masalah kalau tidak kamu balas saat ini juga. Aku bisa menunggu dan memberimu waktu" jelasnya dengan tatapan yang dalam dan tulus penuh arti. Bahkan entah sudah sejak kapan tangan Noah sudah menggenggam tangannya tanpa sadar.

Aletta sedikit mematung mendengarkan apa yang dikatakan Noah baru saja dan kembali tersadar dari lamunannya.

"Aku... Aku akan memikirkannya dulu" lirihnya sambil menunduk tidak berani membalas pandangan Noah apalagi mengatakan yang sebenarnya.

"Tidak masalah, apapun jawabannya setidaknya aku sudah merasa lega karena aku bisa mengungkapkan perasaanku padamu" balasnya dan Aletta segera menarik tangannya pelan.

"Maaf, kalau harus membuatmu menunggu" jawab Aletta sebelum akhirnya mereka pergi dari sana dan lanjut ke tempat lainnya, tidak lupa membayar pesanan mereka tadi.

"Sudah kubilang tidak masalah, sekalipun kau menolakku aku tidak apa apa. Tapi aku harap kalau kamu menolak atau menerimaku kita tetap bisa bersama, baik ketika sudah berpasangan maupun masih berteman" balasnya sambil memegang pundak Aletta sebelum mereka masuk kedalam mobil.

Aletta merasa sudah jahat karena tidak langsung mengatakan kebenarannya tapi malah menggantung perasaan Noah, Aletta pikir dengan 2 atau 3 hari kedepan akan mengatakan yang sebenarnya.

Mereka lanjut ke mall untuk menonton film yang akan mereka tonton, bangku yang dipilih pun termasuk area pinggir di bagian tengah tengah. Jadi supaya bisa memudahkan mereka saja jika ingin ke kamar mandi.

•••

Noah sudah mengantar Aletta sampai didepan rumahnya dan meminta ia masuk lebih dulu baru dia akan pergi setelahnya.

"Terima kasih untuk ajakan hari ini, Noah" katanya sesaat setelah turun dari mobil Noah.

"Demi bisa menghabiskan waktu berdua denganmu, jangan lupa kabari aku soal jawabannya yang tadi. Masuklah lebih dulu, aku akan pergi setelah kamu masuk" balas Noah melambaikan tangannya dan dibalas Aletta sebelum masuk kedalam rumahnya.

Aletta langsung ke kamarnya dan ganti baju, dengan pikirannya yang masih bingung dengan bagaimana dia menjelaskannya.

Berbeda dengan Noah, kalau dia sangat antusias dan penasaran. Sekali pun kecewa karena ditolak tapi tidak masalah jika masih berteman.

Noah mencapkan gas mobilnya melewati dan membelah jalanan yang mulai sepi tapi masih ada beberapa kendaraan yang berjalan santai dijalanan malam ini.

•••

"Apa aku jahat ya karena tidak jujur pada Noah? Aku... Baiklah mungkin akan menceritakannya pada 2 atau 3 hari nanti sesuai apa yang aku bilang padanya. Aku cukup kaget saat Noah bilang tentang perasaannya yang sebenarnya. Tapi aku tidak ingin membuatnya berharap dan semoga dia mengerti keadaanku. Mungkin ga cuma Luna dan Noah yang tau, tapi Ethan dan Matthew juga harus tau. Aku tidak tau akan berapa lama rahasia ini mereka akan tau" gumamnya ketika dia berbaring diatas ranjang menatap langit langit kamar dengan wajah sendunya.

Perasaan bersalahnya karena menolak dan membuat Noah sekaligus temannya itu kecewa. Bukan maksud untuk membuatnya kecewa tapi sepertinya keadaan tidak mendukung mereka untuk bersatu.

Aletta mulai memejamkan mata ketika rasa mengantuk mulai menyerangnya. Seolah olah memberi isyarat padanya, bahwa hari sudah sangat malam dan ia harus segera tidur supaya besok tidak terlambat untuk sekolah.

Semuanya tiba tiba dan itu diluar dugaan Aletta, bahkan sudah mendekati hari mereka lamaran.

Sampai waktu terus berlalu dan matahari sudah menampakkan dirinya, terlihat Aletta sedang bersiap siap untuk berangkat ke sekolahnya.

Setelah sarapan bersama, Aletta mengambil tas nya yang ada dikamar dan segera keluar karena ayah Dirga pasti sudah menunggunya dibawah dan tidak ingin membuatnya menunggu lama.

Tapi saat sudah diluar rumah, ada ayah dan Zayn diluar sana. Oh ya jangan lupakan Ayden yang berlari mendekati Aletta.

"Selamat pagi" sapanya setelah memeluk kaki Aletta.

Membuat Aletta tersadar dari lamunannya dan mengajak Ayden untuk bergabung dengan ayah serta Zayn.

*

*

*

1
veragarden ✷
Gak bisa tidur sampai selesai baca ini cerita, tapi gak rugi sama sekali.
Widya: makasih ya, pantau terus supaya bisa tau update selanjutnya
total 1 replies
paulina
Plot yang kompleks dengan twist yang tak terduga.
Widya: makasih udah mampir di cerita aku
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!