NovelToon NovelToon
Membawa Benih Profesor Gila

Membawa Benih Profesor Gila

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:70.9k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Berdalih Child Free, Aiden menutupi fakta dirinya yang mengalami hipogonadisme.

Namun pada malam itu, gairah seksualnya tiba-tiba memuncak ketika dirinya mencoba sebuah obat perangsang yang ia buat sendiri.

Aiden menarik Gryas, dokter yang tengah dekat dengannya.

"Tenang saja, kau tidak akan hamil. Karena aku tidak ingin punya anak. Jadi ku mohon bantu aku."

Namun yang namanya kuasa Tuhan tidak ada yang tahu. Gryas, ternyata hamil setelah melewatkan malam panas dengan Aiden beberapa kali. Ia pun pergi meninggalkan Aiden karena tahu kalau Aiden tak menginginkan anak.

4 tahun berlalu, Anak itu tumbuh menjadi bocah yang cerdas namun tengah sakit.

"Mom, apa Allo tida atan hidup lama."

"Tidak sayang, Arlo akan hidup panjang. Mommy akan berusaha mencari donor yang sesuai. Mommy janji."

Akankah Arlo selamat dari penyakitnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membawa Benih 16

"Gry, Aiden yang kamu maksud adalah orang yang sama. Dia juga mengenalmu, tapi ... "

"Tapi, dia tidak mengakui bahwa Arlo adalah anaknya, bukan begitu Hend?"

Gry ...

Hendrik terkejut karena tebakan Gryas sangatlah tepat. Mengapa mereka berdua ini tampak cocok di kondisi yang tidak cocok? Entahlah, tapi Hendrik merasa demikian.

"Gry, ada sesuatu yang membuat Aiden sepeti itu itu. Sesuatu yang membuat dia merasa bahwa Arlo bukan lah anaknya."

"Apa lagi Hend, sudah jelas dia melakukannya dengan ku, tapi dia berkata bahwa Arlo itu bukan lah anaknya. Dia juga pasti berpikir aku meninggalkannya karena pria lain bukan? haah dasar brengsek."

Mommy ...

Suara yang sangat lemah memanggulnya. Gryas nampak senang mendengar suara itu. Dia tampak berkaca-kaca karena melihat putranya yang sudah bangun dari tidurnya.

Dengan lembut, Gryas meraih tangan mungil itu dan menggenggamnya dengan lembut.

Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata rasa yang saat ini memenuhi hati Gryas. Yang pasti adalah sebagai ibu rasanya hancur melihat anaknya terbaring sakit seperti ini.

"Mommy sedih ya, maaf ya Mommy. Allo bitin Mommy sedih ladi."

"Tidak sayang, Mommy seperti ini karena Mommy bahagia Arlo sudah bangun. Apa Arlo menginginkan sesuatu?"

Arlo menggelengkan kepalanya lemah dan tak lama kemudian bocah itu sudah kembali terlelap. Mungkin karena efek obat yang diberikan membuat Arlo demikian.

"Gry, dengarkan dulu cerita ku. Setelah itu, silakan kamu bersikap seperti apa kepada Aiden."

Gryas sebenarnya sangat enggan, tapi apa yang dikatakan Hendrik memang benar adanya. Entah alasan apa yang dipakai oleh Aiden untuk memperkuat alibinya itu, dan Gryas mungkin harus tahu.

"Gry, Aiden mengalami Hipogonadisme. Itu lah yang membuat dia yakin kalau Arlo itu bukan anaknya?"

Gryas seketika melihat ke arah Hendrik. Hipogonadisme, dia jelas tahu apa itu. Tapi malam itu dan beberapa malam yang lain, Gryas masih sangat ingat bahwa dia menghabiskan malam bersama dengan Aiden. Itu bukan sebuah mimpi atau halusinasi semata.

"Tapi, malam-malam itu~"

"Dia menggunakan obat perangsang buatannya."

Aaah

Gryas ingat, waktu itu Aiden memang berkata demikian. Pria itu meminum obat perangsang yang dibuatnya sendiri sehingga malam itu mereka berhubungan.

Tapi malam-malam selanjutnya, Aiden tidak bicara apapun. Mereka hanya melakukannya begitu saja.

"Apa setiap dia melakukannya bersamaku, itu menggunakan obat buatannya?"

Hendrik mengangguk, dan itu membuat Gryas menghela nafasnya panjang. Bagaimana bisa pria itu tidak jujur padanya. Bagaimana pria itu melakukan hingga sejauh ini tanpa membicarakan dengan dirinya.

Gryas juga ingat, pantas saja waktu itu Aiden berkata bahwa meskipun mereka berhubungan, ia tidak akan hamil. Kini Gryas tahu semuanya.

"Aku mengeti sekarang. Tapi Hend, Arlo sungguh anak Aiden. Aku pergi meninggalkannya karena dia bilang kalau tidak ingin memiliki anak. Aku hamil ketika aku tengah berada di sebuah wilayah untuk melakukan pengecekan. Selain dia, aku sungguh bahkan berani bersumpah bahwa aku tidak pernah berhubungan dengan laki-laki manapun. Hend, apa kau bahkan tidak melihat kemiripan antara Arlo dan Aiden. Haah sudah lah Hend, jika dia memang bicara begitu ya anggap lah begitu. Besok, aku akan mencari donornya sendiri, meski itu berarti aku harus menggunakan banyak cara."

Hendrik hanya diam, dia mencerna setiap apa yang dikatakan oleh Gryas. Dalam hati terdalamnya, Aiden juga merasa yakin bahwa Gryas bukan lah wanita yang seperti itu. Nyatanya, selama kurang lebih 4 tahun ada di sini, semenjak hamil hingga usia Arlo 3 tahun, Gryas tidak berhubungan dengan pria manapun.

"Gry, bolehkan aku mengambil foto Arlo? Siapa tahu Aiden akan sedikit sadar."

"Silakan saja Hend, tapi mengingat betapa gila nya dia, aku tidak yakin cara itu berhasil."

Gryas melenggang masuk ke dalam kamar dimana Arlo di rawat. Wajahnya sangat pilu melihat putranya itu. Dan akhirnya sebuah keputusan besar diambil olehnya.

***

"Tolong atu, apa tau sunduh ta mau menolong tu?"

"Talau tau ta menolong tu, atu bisa saja mati lho."

"talau atu mati nanti Mommy tu sedih."

"Mommy hanya punya atu, talau atu mati, Mommy pasti atan sendilian."

Hah hah hah

Aiden bangun dari tidurnya, dia melihat ke arah jam yang ada di atas nakas sebelah ranjang. Itu baru pukul 00.30 waktu setempat.

Nafasnya terengah-engah setiap kali bangun dari mimpinya yang berulang itu.Terlebih mimpi itu kali ini lebih panjang dari biasanya. Anak yang ada di dalam mimpinya itu juga lebih banyak bicara.

Biasanya paling hanya satu kalimat saja. Tapi kali ini banyak sekali kata-kata yang terlontar dari bibir mungil itu.

Namun, Aiden tidak pernah bisa melihat wajah anak itu. Sebisa mungkin Aiden melihatnya, tetap tidak nampak. Hanya bibir saja yang terlihat sedang bicara.

"Kenapa, kenapa aku harus memimpikan itu setiap memejamkan mata. Tidak hanya di malam hari, bahkan di siang hari pun ketika mata ku terpejam, bocah itu datang. Siapa kau sebenarnya? Apa benar itu adalah anak dari Gryas? Tapi kenapa harus mengusikku? Apa benar bahwa itu anakku? Tapikan aku sangat sulit untuk memiliki anak? Arghhhh!!!"

Aiden menjadi merasa gelisah sekarang ini. Awalnya dia sangat acuh tak acuh dengan mimpinya itu. Akan tetapi semenjak Hendrik bercerita tentang keberadaan Gryas dan anaknya yang sakit, akhirnya Aiden merasa terusik juga. Dia kini bahkan tidak bisa memejamkan matanya hingga pagi.

"Apa yang ku lakukan?"

Aiden mengusap wajahnya kasar. Sisa malam hanya ia habiskan dengan melamun tanpa mendapatkan apapun.

"Aiden, selamat pagi. Pas sekali kamu ada di teras. Aku datang dengan membawa kan sarapan untuk mu."

Fyuuuh

Aiden membuang nafasnya kasar ketika Elsye kembali datang ke rumahnya. Padahal waktu itu dia jelas-jelas sudah mengusirnya. Agaknya wanita itu sama sekali tidak menyerah.

Namun Aiden sungguh tidak peduli. Dia tidak mau ambil pusung dengan apa yang akan Elsye lakukan.

"Sarapan? Ya itu cukup bagus. Pas sekali perut ku kosong sekali rasanya."

Elsye tersenyum senang. Tidak sia-sia dia bangun lebih awal untuk menyiapkan segalanya, dan reaksi Aiden meskipun dingin tapi tetap mau menerimanya.

"Silakan, aku tidak membuat banyak tapi aku pastikan ini cukup dan kamu akan menyukainya."

Aiden sangat tidak menyukai basa-basi. Dia dengan segera memakan apa yang dibawakan oleh Elsye.

Elsye tersenyum ketika melihat Aiden makan dengan sangat lahap. Sebuah seringai muncul bersama dengan senyuman itu.

Wanita tersebut mengeluarkan ponselnya, dan membuka aplikasi kamera. Dia menekan sebuah video dan siap untuk merekam.

"Sebentar lagi, sebentar lagi semuanya akan sesuai dengan apa yang aku inginkan,"ucap Elsye dalam hati. Dia sudah sangat menantikan saat seperti ini. Siapa sangkan pagi ini akan jadi waktu yang sangat pas.

"Sudah, terimakasih untuk makanannya. Aku masuk dulu karena harus siap-siap untuk berangkat bekerja."

Apa?

TBC

1
Cindy
lanjut kak
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑮𝒂𝒆𝒍 𝒎𝒖𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒖𝒓𝒖𝒏 𝒕𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒏𝒊𝒉 😏😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖𝒏𝒚𝒂 𝑮𝒓𝒊𝒚𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒏 𝑨𝒓𝒍𝒐 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝑨𝒊𝒅𝒆𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒔𝒂𝒌𝒊𝒕 𝑨𝒓𝒍𝒐𝒏𝒚𝒂
GiZaNyA
nahh bener tuh si Gael... emang rada2 itu profesor gila...
marie_shitie💤💤
kok ad brisia KA,harusnya gryas dong
marie_shitie💤💤
itu pasti dah km harus siap bikin hukuman gael biar dia tau rasa
Srie Handayantie
bnerr dikala senang maupun susah hnya keluarga lah yg mau merangkull. dan gael kepekaan mu ituu sulit didapat dilaki2 manapun soalnya didunia nyata boro2 ada yg bgtu cuek kebanyakan 🙈
marie_shitie💤💤
hiuhuhuhu tepat sasaran
Srie Handayantie
brisia siapa kak thorrr , dari cerita sebelah kah masuk kesinii 😅 sepertinya typo dikit ya kak
marie_shitie💤💤
km terlalu baik buat laki laki pecundang itu gryas
marie_shitie💤💤
ya ini y km mau aku mlh berharap gryas g bertemu dengan laki pecundang kyk mu lg
marie_shitie💤💤
km bukan apa apa bahkan km hanya sebagian butiran pasir yg bisa terbang jika di sebar
marie_shitie💤💤
kyk wajah menyesal karena kehilangan lg
Miss Typo
sukurin tuh Aiden walaupun kamu dateng ingin kembali ke Gryas itu tak akan muda, ada Daddy Ryder dan juga Gael yg akan jadi penghalang 😁
eh kok ada Brisia disini, Brisia apa Gryas kak? hehe
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
ardath nama satu kampung q, sering curi sawit org utk nyabu pdhl anak2nya udah gede2. ga nyangka ketemu namanya disini
Enz99
banget
Miss Typo
yg disono menyesal yg disini bahagia, sih ketemu Gael 😍
Arlo masih cadek jadi makin gemesin
Miss Typo: komenku banyak typo 🤦
Miss Typo: bener bgt tuh kak
total 3 replies
Srie Handayantie
bnerr2 susah diprediksi apa maumu itu Aiden /Hammer/
Srie Handayantie
gemess bangett kamutuhh arlooo 😚
GiZaNyA
hahaha bengong2 deh tuh si Aiden... gak usah nyesel yaa Aiden... kan semua gara2 kamu sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!