NovelToon NovelToon
Cinta Sebelah Pihak

Cinta Sebelah Pihak

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi / Pelakor / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:861.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rani

Rere pikir, jika hanya dia yang mencintai suaminya, maka itu sudah cukup untuk mempertahankan rumah tangga mereka. Karena sebelumnya, dia berpikir bisa membuat suaminya jatuh cinta setelah mereka menikah.

Namum, satu setengah tahun usia pernikahan, Rere baru sadar, jika apa yang ia usahakan tidak sedikitpun membuahkan hasil. Sang suami malah mencintai adik tiri yang hidup bersama Rere sejak masih kecil.

Akankah Rere langsung menyerah setelah mengetahui kenyataan pahit itu? Atau, apa mungkin dia akan memilih melepaskan sang suami begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

'25

Amira terus ngomel. Tanpa ia sadari, sepasang telinga sedang mendengarkan apa yang ia bicarakan dengan sangat baik.

Tapi sayangnya, pemilik dari sepasang telinga itu sepertinya tidak ingin ikut campur dengan apa yang baru saja dia dengar. Buktinya saja, si pemilik telinga langsung meninggalkan Amira setelah kedatangan Rohan yang langsung memanggil Amira dengan suara agak tinggi.

Sontak saja, Amira yang Rohan panggil jadi kaget luar biasa. Ia pikir, Rohan meneriaki namanya dengan keras karena apa yang baru saja ia katakan di dengar oleh Rohan.

"Mas-- mas Rohan." Nada gugup tidak bisa Amira sembunyikan. Dia sudah berpikir jika Rohan membahas apa yang baru saja ia ucapkan, maka dia akan mengeluarkan semua kesedihannya dan langsung menyangkal semua ucapan Rohan.

Tapi sepertinya, apa yang Amira pikirkan itu sedikit berlebihan. Karena setelah Rohan mendekat, dia malah memeluk tubuh Amira dengan lembut dan penuh kasih sayang. Hal yang langsung membuat Amira merasa sangat amat lega.

"Amira, aku mencari kamu ke mana-mana. Ternyata kamu ada di sini. Kenapa sendirian di sini, Mi? Apa karena kamu sangat amat sedih akibat perlakuan bi Sari yang tidak membolehkan kamu masuk ke dalam?"

Pelukan Rohan langsung Amira longgarkan setelah apa yang Rohan ucapkan barusan. Tentunya, dia langsung merasa kaget karena perkataan itu.

Amira sama sekali tidak tahu kalau bi Sari tidak mengizinkan orang masuk ke kamar rawat mama Rere. Karena sebelumnya, Amira sama sekali belum mencoba untuk masuk ke dalam kamar tersebut. Jadi, mana dia tahu apa yang baru saja Rohan katakan.

"Si bibi itu memang sangat berlebihan. Jangankan kamu, Mi. Papa kamu saja tidak ia izinkan masuk ke dalam. Benar-benar ngelunjak dia ternyata."

"Apa! Bi Sari tidak mengizinkan papa masuk? Ah, maksud aku, papa juga tidak ia izinkan masuk ke dalam, Mas? Kok bisa?"

"Iya. Semua itu perintah dari Rere. Bi Sari bilang, jika ingin masuk, tunggu Rere datang saja. Selagi Rere masih belum datang, maka tidak ada yang diizinkan masuk ke dalam."

"Kenapa papa gak nerobos masuk aja sih? Kenapa juga harus dengerin apa yang seorang pembantu katakan?"

Ya, kali ini, Rohan bisa melihat sisi kasar dari Amira. Tapi sayangnya, cinta yang menutup mata Rohan sama sekali tidak bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar. Dia malah menyakinkan hatinya kalau Amira memang sedang sangat marah saat ini.

"Itu karena .... " Ucapan Rohan langsung tertahan akibat deringan ponsel yang ada di saku celananya.

"Sebentar, Ami. Aku jawab panggilan dulu," ucap Rohan sambil merogoh saku untuk mengeluarkan ponsel.

"Bapak." Rohan berucap lirih saat melihat layar ponsel di nama ada nama bapak tertera di layar tersebut.

"Halo, pak."

Rohan menjawab dengan lembut panggilan tersebut. Tapi balasan yang ia terima sangat membuatnya terkejut.

"Pulang ke rumah sekarang juga! Bapak tunggu."

"Apa yang terjadi, pak? Aku sedang berada di rumah sa .... "

"Pulang Rohan! Jika kamu tidak pulang dalam waktu dua jam, maka bapak akan menutup pintu rumah ini untuk selama-lamanya buat kamu. Paham kamu!"

Tut_ tut_ tut.

Panggilan langsung berakhir setelah bentakan yang baru saja bapaknya lontarkan. Sungguh, Rohan langsung merasa sangat amat bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Bapaknya memang pria yang keras. Tapi, ini adalah kali pertama si bapak membentaknya dengan sangat brutal tanpa membiarkan dia menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Sial! Apa sih yang sebenarnya terjadi di rumah bapak?"

Amira yang juga ikut merasakan rasa penasaran, tentu saja tidak akan tinggal diam saja. Dengan tatapan yang penuh akan rasa ingin tahu, dia melontarkan sebuah pertanyaan buat Rohan. "Ada apa, mas?"

"Mi, aku harus pulang sekarang. Entah apa yang terjadi di rumah. Bapak sepertinya sangat marah. Karena itu, maaf Amira, aku terpaksa meninggalkan kamu sendirian di rumah sakit ini."

Sambil tersenyum, Amira langsung menyentuh pundak Rohan dengan lembut. "Pulanglah, mas! Aku gak papa sendirian di sini. Orang tua lebih penting, bukan?"

"Mi, kamu juga tak kalah pentingnya buat aku. Jangan bicara seperti itu dong, Amira."

"Ya ampun, mas. Aku bicara apa sih? Aku kan bilang padamu, pergilah sekarang juga. Orang tua kamu pasti sedang sangat membutuhkan kamu, Mas. Jadi, jangan hiraukan aku di sini. Aku pasti akan baik-baik saja," ucap Amira lagi sambil tersenyum hangat.

Inilah sikap dewasa Amira yang sangat Rohan senangi. Amira selalu mengerti keadaannya. Tidak seperti Rere yang tidak akan bisa melepaskannya dengan tenang. Jangankan kata-kata yang membuat hati bersemangat, senyum aja tidak akan Rere berikan.

Melainkan, yang dia perlihatkan hanya wajah cemberut akibat di tinggal sendiri. Tak jarang pula, Rere akan meminta ikut serta jika ada hal mendesak. Apalagi hal mendesak itu menyangkut keluarga. Rere lah yang akan langsung merengek ingin ikut sampai Rohan tidak punya cara untuk mencegahnya pergi.

Amira dengan Rere memanglah dua sifat yang sangat bertolak belakang. Karena itu, Rohan merasa kalau Amira adalah perempuan yang paling baik untuk ia jadikan istri. Tanpa dia pertimbangkan secara rinci lagi mana yang sebenarnya yang paling spesial di antara Amira dan Rohan.

"Lho, mas. Kok malah bengong sih? Katanya mau pulang sekarang?" Suara lembut Amira langsung menyadarkan Rohan dari lamunan akan dua wanita yang saat ini masih ada dalam. genggamannya.

Rohan pun langsung mengukir senyum sambil membelai pipi Amira dengan lembut.

"Baik-baik di sini. Aku pergi gak akan lama. Jika ada yang menyakiti kamu, maka langsung hubungi aku, Mira."

Amira membalas senyum itu. Tak lupa, anggukan kepala ia berikan. "Pergilah! Jangan buat orang tuamu menunggu lama, mas."

Sambil melihat kepergian Rohan, Amira berkata dalam hati. 'Dasar pria yang tidak bisa diandalkan. Pria lemah yang tidak akan menjamin hidup bahagia.'

'Ah! Biarkan saja dulu seperti ini. Kelak, setelah aku mendapatkan apa yang aku inginkan, maka semua akan berada dalam kendaliku. Tidak akan aku biarkan semua hal terjadi tanpa restu dari aku.'

"Sialan! Aku sendiri lagi sekarang! Agh!"

...

"Non Rere, ah! akhirnya ... non tiba juga. Bibi lelah banget, non. Tuan Haris berkali-kali memaksa bibi untuk membiarkan dia masuk. Untung penjaga yang non siapkan cukup tangguh. Dengan begitu, seberapa keras pun tuan Haris ingin menerobos, dia tidak akan bisa melalui penjaga itu."

Wajah Rere mendadak mengeluarkan ekspresi bingung. "Penjaga? Maksud bibi apa? Aku tidak menyewa penjaga kok, Bi. Mana sempat aku nyari penjaga dalam waktu singkat."

Sekarang, yang tak kalah bingung itu wajah bi Sari. Bagaimana tidak? Sejak tadi, dia dibantu seorang pria dengan tubuh tegap untuk mengusir orang-orang yang keras kepala dari depan kamar tersebut. Lah sekarang, Rere bilang tidak tahu menahu tentang orang tersebut. Datang dari mana dong orang itu jika Rere tidak menyewa nya?

1
Erna M Jen
akhirnya jadi gembel ...
Heny
Klau bgn alur nya jd malas baca nya rwre di bkn lemah
Heny
Duh Dimas mau ngomporin putri
Heny
Rere ueus surut cerai jng abai
Heny
Mira kepedean kwkwkw
Heny
Amira gk sdr diri
Heny
Good rere
Heny
Jng paks rohan balikan dng rere cinta gk bs dipaksa
Heny
Yes smg kalian berjodoh
Heny
Jng mau dimadu pecat nrk berdua
Heny
Rere gercap ngusir rohan
Heny
Rere jng bodoh pisah aja sm rohan km berhak bahagia
Heny
Ayo re bilang semua sm mm mu jng ada lg yg di tutupi
Heny
Ular kepala dua bahaya ta
Heny
Km hrs kuat rere jng rapuh
Heny
Rohan gk sdr diri km yg bkn rere jd berubah
Heny
Ngapain rohan ngurus rere yg km cinta km sayang kan amira idihhh sok peduli
Heny
Klau memang rohan cinta sm Almira lepaskan rere
Heny
Smg ada co tampan kaya raya yg suka sm rere
Heny
Rohan kepanasan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!