NovelToon NovelToon
Ratu Bar-Bar Milik Pilot Tampan

Ratu Bar-Bar Milik Pilot Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Nikahmuda / CEO / Romansa / Idola sekolah
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: riniasyifa

Ratu Maharani, gadis 17 tahun yang terkenal bandel di sekolahnya, dengan keempat sahabatnya menghabiskan waktu bolos sekolah dengan bermain "Truth or Dare" di sebuah kafe. Saat giliran Ratu, ia memilih Dare sebuah ide jahil muncul dari salah satu sahabatnya membuat Ratu mau tidak mau harus melakukan tantangan tersebut.

Mau tahu kisah Ratu selanjutnya? langsung baca aja ya kak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riniasyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 Bolos

Brum! Brum! Brum!

Suara deru mesin motor sport keempat gadis cantik itu bergema di udara, cahaya matahari yang hangat menerobos pepohonan menciptakan bayangan panjang di atas jalan aspal yang masih terasa dingin.

Suara derapan langkah kaki mereka berpadu dengan riuh siswa-siswi yang lain, membentuk irama khas pagi hari yang cerah dalam lingkungan SMA Garuda yang sudah mulai ramai.

Namun di tengah keramaian itu, tidak ada keempat gadis cantik pembuat onar, karena mereka baru saja tiba. Mereka langsung turun menuju pintu gerbang yang ternyata sudah tertutup rapat.

Ya keempat gadis tersebut tak lain dan tak bukan adalah Ratu Maharani Alatas dan tiga sahabatnya yaitu Ica, Mika, dan Della.

"Yah! Telat lagi kita," seru Ica dengan suara lemas.

"Terus gimana, dong? Kita harus apa sekarang?” balas mika dengan ekspresi bingung 😕

“Santai, kita kan punya seribu cara. Ngapain bingung?” celetuk Della sambil terkekeh, menatap sahabat-sahabatnya satu per satu.

“Kalian mau ikut gak? Atau mau nunggu Bu Fani datang?” tambah Ratu yang sudah duduk kembali di atas motor sport hitamnya.

Ica, Della dan Mika menoleh cepat, sambil mengangguk pelan, lalu tanpa ragu mengikuti langkah Ratu.

Keempat gadis yang terkenal bar-bar itu mengelilingi motornya, menuju pagar belakang sekolah, pintu rahasia mereka, tempat biasa mereka memanjat masuk jika terlambat.

“Cepat, naik sebelum ada yang lihat!” seru Ratu penuh semangat.

“Ayo, gas!” sahut Mika dengan semangat membara. Di ikuti Ica dan Della.

Tak butuh waktu lama, keempat gadis berambut panjang itu sudah berada di atas tembok pagar, waspada memantau situasi sebelum melompat ke dalam lingkungan sekolah.

Tiba-tiba, dari kejauhan, Ratu melihat sosok Bu Fani, guru BK yang terkenal killer dan disiplin tanpa pandang bulu, sedang berjalan ke arah belakang sekolah.

“Gawat, njir! Cepat turun, Bu Fani alias badak cula, ke sini!” seru Ratu panik sambil melompat turun dari pagar.

“Tungguin gue, dong!” pinta Mika dengan wajah ikutan panik.

“Cepat loncat! Nanti ketahuan Bu Fani!” desak Ica tak sabar.

Bu Fani yang sedang berkeliling, melihat gerak-gerik mencurigakan di atas pagar dekat pohon mangga. Dengan suara lantang ia berseru dengan langkah cepat.

“Ratuu!!! Della! Ica! Mika! Cepat kembali dan ikut ke ruangan saya!” teriak Bu Fani dengan suara cemprengnya.

Ratu menelan ludah, berbisik di balik pagar, “Mampus, kita ketahuan, Cok!”

Della yang masih di atas pagar menjawab santai sebelum melompat turun, “Maaf, Bu, hari ini kami izin bolos, ya!” lalu gegas melompat bergabung dengan Ratu, Ica dan Mika.

“Hey, jangan kabur! Cepat kembali! Ibu akan menghukum kalian semua!” bentak Bu Fani kesal, tapi keempat gadis itu hanya terkekeh pelan mendengar kemarahannya.

Setelah puas menggerutu, Bu Fani pun berbalik dan kembali ke ruangannya. Ratu dan ketiga sahabatnya juga ikut meninggalkan sekolah dengan mengendarai tiga motor sport, Mika berboncengan dengan Della, sementara Ica dan Ratu mengendarai motor nya masing-masing.

Motor-motor itu melaju dengan kecepatan sedang menyusuri jalan yang mulai lengang, menuju cafe favorit mereka untuk nongkrong.

Tak lama kemudian, mereka sudah duduk santai di sudut ruangan, menghadap pintu masuk. Suasana pagi yang masih sepi membuat cafe terasa tenang, sangat kontras dengan keempat gadis cantik tapi, bar-bar itu.

“Eh, bosan banget nih. Main ‘Truth or Dare’ yuk!” ajak Mika dengan semangat.

“Ayo, daripada bengong,” timpal Ica.

“Gas lah,” sambut Ratu setuju.

"Eh tunggu dulu, ini mainnya kita pakai apa, njir? keluh Ica.

"Ngapain, harus ribet sih! Pakai botol bekas air mineral aja kan, bisa," sambung Ratu sambil tersenyum kecil.

"Oh, ia ya, Kenapa gue gak kepikiran, ya?" balas Ica.

"Makanya, otak itu di pakai Ca, jangan cuman di pajang doang," celutuk Della.

"Kau pikir, kepala gue patung Pancoran yang hanya pajangan," delik Ica kesal pada mulut pedes Della.

"Sudah, jangan pada berisik! ayo, kita mulai, gue sudah gak sabar ini," tegur Mika.

Suasana kembali hening untuk sesaat. lalu segera mengambil botol kosong dan meletakkannya di tengah meja kayu, siap memulai permainan yang akan menghidupkan pagi mereka.

Botol itu diputar dengan perlahan, berputar di atas meja kayu yang mengelilingi mereka. Suara tawa dan bisik penuh antisipasi mengisi ruangan kecil itu.

Putaran pertama berhenti mengarah ke Mika. Wajah cerianya berubah sedikit waspada, namun ia segera tersenyum dan berkata, “Aku pilih truth.”

Ratu menatap tajam, mencari pertanyaan yang bisa mengungkap sisi tersembunyi sahabatnya. “Siapa sih yang paling kamu suka di sekolah ini, Mika?”

Ratu, Della dan Ica saling pandang dengan mata penuh binar, tak sabar mendengarkan jawaban Mika.

Mika tersipu, matanya menghindar sejenak sebelum menjawab, “Ah, itu rahasia, deh.”

"Yah!! Mika curang," cemberut Ica.

Lalu tawa kecil pecah di antara mereka, dan giliran berlanjut ke Ica yang memilih dare. Tantangan pun dilemparkan, membuat suasana semakin hidup.

Permainan terus berlanjut, membuka sisi lain dari keempat gadis itu. Di balik sikap bar-bar mereka, tersimpan persahabatan erat yang menguatkan satu sama lain.

Giliran Ica tiba. Dengan senyum nakal, ia memilih dare. Ratu segera memberikan tantangan, “Ica, kamu harus nyanyi lagu favoritmu di depan semua orang di kafe ini!”

Tanpa ragu, Ica berdiri dan mulai menyanyikan lagu dengan suara lantang dan penuh semangat. Suasana cafe yang semula tenang berubah menjadi penuh tawa dan tepuk tangan dari beberapa pengunjung yang ikut terhibur.

Setelah Ica duduk kembali, giliran Della yang harus memilih.

"Gue milih truth," ucap Della santai, dan dengan santai pula ia menjawab pertanyaan yang mulai membuka sisi lembutnya, membuat ketiga sahabatnya terkejut sekaligus terhibur.

Saat giliran terakhir tiba, botol berputar dengan perlahan dan berhenti mengarah ke arah Ratu. Dengan senyum penuh percaya diri, ia memilih dare. Semua mata tertuju padanya, menunggu tantangan yang akan diberikan.

Mika mengangkat alis, matanya berbinar penuh rencana saat menatap Ratu. Setelah sesaat berpikir, senyum nakal merekah di wajahnya menandakan sebuah ide konyol melekat di pikirannya.

“Ratu, kamu harus siap memberikan First kiss lo pada orang yang pertama muncul di pintu masuk!” tantangnya dengan suara penuh kemenangan.

1
mawar 🌹
cie cie ada yang malu-malu mau
Bu Kus
nathan udah dapat lampu hijau dari ratu tu ratu udah mulai cemburu tu
azela
cemburu ni he/Grin//Grin/
Rita
syirik aja jadi orang
Rita
😜🤣🤣🤣🤣🤣🤣pocecif
Bu Kus
lanjut lg dong kak thro
merry
kerjaaan nathan jgn pilot lgg knn gk bs jagain ratu krn terbang trss,, klo pengusaha kn bs antar jmput ratu dan bs ngurusi klo ratu buat mslhh 😄😄😄😄😄
Rita
semoga dilancarkan ya Nathan Ratu
Rita
g mempan Ratu
azela
sangat cocok ratu yang bar-bar Nathan yang pengertian dan sabar
Elsa
Mama Nadia sepertinya sangat suka sama Ratu
mawar 🌹
akhirnya /Facepalm/
Bu Kus
aku setuju enyang nikahkan saja mereka
Lisa Halik
yeah nikah terus
Rita
waah Nathan semangat nih
Rita
good idea
Rita
ciee yg lg kesel plus cemburu
Rita
cieee ada yg melambung nih denger curhatan Ratu,Ratu siap2 ada yg nenangin
Bu Kus
Tampa ratu sadari udah jatuh hati sama nathan
Elsa
awas Nathan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!