NovelToon NovelToon
KETOAS ALAY DAN BAD BOY

KETOAS ALAY DAN BAD BOY

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Ketos / Balas Dendam
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ayinos SIANIPAR

KETOS ALAY yang sedang mengincar murid baru disekolahnya, namu sitaf pria itu sangat dingin dan cuek, namun apakah dengan kealayannya dia bisa mendapatkan cinta Pria itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayinos SIANIPAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PAPA BALIK TAPI ADA SETAN

KESEDIHAN DIRUMAH

Yah seperti beberapa hari kemarin, Rumah Hanifa dimasuki malaikat pencabut nyawa, dan mau berharap apa dirumah ini? Ketenangan? Yah gak mungkin dong.

“Nifa, lo kok belum masak sih?” Ujar Silvi membentak. Rasanya Hanifa ingin sekali marah kesemuanya. Disekolah Hanifa sebisa mungkin menghindari perempuan setan ini, tapi dirumah gak bisa.

“Lo sengaja mau buat kami mati kelaparan?” Sahut mama Silvi, anak sama mama sama saja.

“Lo kok jahat banget sih sama kami” ucap Mirna tepat didepan muka Nifa. “Ini buat lo yang sudah berniat jahat. “Plak” tamparan lagi lagi mendarat di pipi kirinya. Badan Hanifah mulai bergetar.

“Dan ini buat lo yang udah malas malasan” Silvi menyiram air ke badan Hanifa.  Siraman air kulkas yang membuat badan Nifa kedinginan.

“Sekarang lo masak, tanpa ganti baju” Perintah Mirna tanpa ada rasa kasihan sedikitpun. Bahkan setan sekalipun takluk ngeliat sifat nih orang,

“Dan setelah itu lo anterin barang ini ke alamat rumah ini” sebuah kotak ping. Dan alamat rumah yang tertera di kertas itu. Hanifa menarik secraik kertas itu dan melihat alamat itu

“Baaaaikk” Ujar Hanifa dengan patuh. Sayang sekali anak ini tidak bisa mengadu ke papanya.

“Yaudah sana” Silvi pun mendorongnya dengan kuat hingga badannya tergelincir. Hanifah hanya bisa menangis tanpa suara dan memasak dengan keikhlasan. Hidupnya makin hancur saat Silvi hadir di kehidupannya, entah apa yang terjadi pada gadis itu hingga sangat membenci Nifa.

“Nifa sayang kamu lagi ngapain?” Tiba-tiba tante Mirna berbuat baik kepada Hanifa. Apa-apaan ini? Kenapa tiba-tiba manusia setengah iblis ini manggil sayang? AKting?

“Kak Nifa kalau mandi, mandi aja jangan sambil masak dong kak, biar Silvi aja yang masakin, kakak mandi aja” ucap Silvi dengan mata yang sangat tajam namun sok berkata kata manis, hingga membuat Nifa nurut padanya. Tatapan tajam setajam pisau.

“Pantesan mereka pura pura baik, ternyata papa pulang, munafik, sangat munafik, aku benci mereka berdua, sangat benci” gerutu Nifa dengan kesal dalam hatinya. Gadis itu pun mandi dan langsung segera mengganti bajunya yang dingin itu.

“Ayo makan sayang” ucap Mirna dengan sangat lembut. Hanifa hanya menatapnya sinis. Rasanya Hanifa ingin membalaskan semua perbuatannya.

“Pah, pah berapa hari dirumah?” Tanya Hanifa mengabaikan nenek lampir itu dan mengajak papanya berbicara.

“Mungkin satu minggu sayang” Jawab papa Hanifa. Hanifa merasa sedih karena papanya hanya sebentar dirumah.

“Nifa boleh ikut papa kerja gak?” Tanya Hanifa berharap walaupun dia tau jawabannya tentu tidak. Namun setidaknya papa akan sadar kalau anaknya merasa tidak nyaman dirumah ini.

“Loh, emangnya Nifa gak sekolah” Tanya Papa Hanifa ke gadis kecilnya. Tatapan kedua setan itu alias mama tiri dan adik tirinya itu semakin tajam ke Hanifa, namun papa hanifa terlalu fokus pada wajah gadis kecilnya itu sehingga tidak memperhatikan kedua setan yang ada disitu. Hahaha.

“Iya Nifa, emangnya lo mau lihat gue megang piala sekolah kita?” Ujar Silvi pada Hanifa. Yah Hanifa dan Silvi selalu saingan ranking, Namun Hanifa tau kemampuan Silvi itu gak seberapa, bahkan buktinya dia selalu pegang juara umum. Silvi hanya menggunakan kekuatan wajah dan tebar-tebar pesona.

“Tapi Nifa mau sama papa terus” ucap Nifa dengan nada yang manja. Menghiraukan adik tirinya itu berbicara. Dasar sok asik lu silvi.

“Hmm putri papa, dah dewasa sifatnya masih gitu gitu aja ah” ucap Noval yang gemas melihat tingkah anaknya seperti anak bayi.

“Yaudah kita makan aja yuk, biar kenyang” Ajak Noval mengubah pembicaraan mereka. Dia sangat bingung kenapa anaknya ini tiba-tiba seperti ini.

“Habis ini kita jalan jalan ke mall yuk pah” ajak Silvi pada Noval selaku papa tirinya.

“Boleh juga, kamu ikut yah” Ujar Noval menyetujui ide anak tirinya itu. Noval juga tidak lupa mengajak Hanifa untuk ikut.

“Nggak pah, Hanif mau kerumah teman” tolak hanif pada papanya. Padahal Hanifa pengen sekali menghabiskan waktu berdua dengan papanya, namun dia enggan melakukannya karena ada nenek lampir itu.

“Yaudah kalau gitu kamu mau nitip apa?” Tanya Papa Hanifa itu lembut keda anak perempuannya itu.

“Nggak ada pah, semuanya dah ada dimiliki Nifa kok pah” ucap Nifa menjawab papanya. Nifa bukanlah tipe yang royal akan kekayaannya. Bahkan dia rela menabung uang jajannya untuk keperluan lainnya padahal dia bisa saja minta ke papanya. Tapi dia nggak pernah lakukan hal itu.

“Nifa kekamar dulu mau siap siap yah pah” Hanifah pun mengganti bajunya dan pergi, rasanya dia muak dengan semuanya itu. Dia pun berjalan bingung entah mau kemana. Karena dia sudah terlanjur bohong ke papanya untuk pergi ke rumah temannya.

“Tante Deva?” Ujar Nifa saat melihat seorang wanita paruh baya sedang kesakitan di jalan. “Tante kenapa?” Ujarnya khawatir.

"Kamu bisa anterin tante ke rumah tante gak?” Tanya wanita paruh baya itu yang sedang terduduk dan memegang dadanya yang sakit. Hanifa dengan cepat membantu wanita paruh bayah itu untuk bangkit berdiri.

“Bisa kok tan” Nifa pun membawa tante Deva kerumahnya, dimana Deva adalah mamanya Desti, teman sekelasnya Nifa. Setelah beberapa lama, akhirnya mereka sampai dirumah Desti.

“Mamah, kenapa mah?” tanya Desti yang bingung melihat keadaan mamanya. Desti langsung memperiksa keadaan mamanya dan menyuruh pembantu untuk membawakan minuman.

“Mama sakit kepala nak sama ngerasa sesak di dada mama” Ujar wanita paruh baya itu kepada anaknya

“Yaudah di kompres aja tante, soalnya tante demam banget nih” ucap Nifa yang juga ikut panik. .

“Gue ambil kompresan dulu yah” Ujar pembantu Desti yang sembari memberi minuman.

“Yaudah cepatan sana” Perintah Desti ke pembantunya.

“Des, ada tamu kayaknya, mendingan lo ke depan sana” Ujar Nifa kepada Desti, dan Nifa mulai mengompres tante Deva dengan sangat lembut. Deva sangat suka melihat ketulusan Hanifa. Sedangkan tamu yang datang adalah Farel.

“Eh, Farel lo ngapain kesini?” Tanya Hanifa bingung kepada Farel.

“Tante kenapa?” bukan menjawab pertanyaan Nifa, malah menanyakan pertanyaan kembali pada Hanifah. Tante deva pun hanya menjawab bahwa dia hanya lagi gak enak badan saja.

“Farel ini buku bukunya, sumpa keren keren banget tau, gue suka semuanya, lo baik banget deh dah mau ngsih minjam buku ceritanya” Ujar Desti memberi pujian ke pria songong itu.

“Buat lo apa sih yang enggak” Ujar Farel bercanda. Sepertinya Hanifa belum pernah melihat Farel seramah ini ke perempuan. Sumpah demi apa, seorang Farel yang super cuek dan dingin saat ngadepin Nifa dan orang lain tapi kenapa sama Desti dia baik banget?. Muka Nifa yang mulai cemberut dan kesal.

“Loh jahat banget sih Rel sama gue, apa sih salah gue, sampai gak bisa miliki pasangan yang special sedikit pun” batin Nifa lirih. Menurut gue, Farel gak salah Nif, lo aja yang bego. Hahaaha.

“Gue pulang dulu ya Des, takut dicari sama bokap?” Ujar Farel lembut dan berpamitan. Setelah pergi jauh, Hanifa juga berpamitan dan menyuruh Desti untuk melakukan kompres berulang-ulang.

“Makasih dah nolongin mama gue yah” ucap desti dan Hanifa pun berpamitan pulang.

1
Harearr
semangat
roar
kerenn
SONIYA SIANIPAR
keren/Drool/
roarrr
keren
Hatus
Bisa aja sih Hanifah gombalnya🤭
Hatus
Hanifah, ayo move on! masih banyak cowok-cowok di luar sana yang suka sama kamu.
Hatus
Bener-bener dingin ya.. ini orang 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!