NovelToon NovelToon
Unwritten Apologies

Unwritten Apologies

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Model / Diam-Diam Cinta / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:241.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Ini adalah kisah cinta pria berkebangsaan Korea dan gadis berdarah Indonesia.

Waktu SMA, Ha joon tidak setampan sekarang. Pria itu gemuk dan selalu memakai kacamata tebal kemana-mana. Ha joon sangat menyukai Rubi, gadis populer di sekolahnya.

Namun suatu hari Ha joon mendengar Rubi menghina dan mengolok-oloknya di depan teman-teman kelas mereka. Rasa suka Ha joon berubah menjadi benci. Ia pun memutuskan pindah ke kampung halamannya di Seoul.

Beberapa tahun kemudian, Rubi dan Ha joon bertemu lagi di sebuah pesta pernikahan. Ha joon sempat kaget melihat Rubi yang berada di Korea, namun rasa dendamnya sangat besar hingga ia berulang kali menyakiti perasaan Ruby.

Tapi, akankah Ha joon terus membenci Ruby? Mulutnya berkata iya, namun tiap kali gadis itu tidak ada didepan matanya, ia selalu memikirkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Camping

Ruby sudah merencanakan bahwa dirinya akan menghabiskan waktunya seharian di rumah ini. Sayangnya ia tidak bisa. Sena menelponnya dan mengingatkan dia kalau mereka akan pergi camping yang di adakan oleh perusahaan Ha joon. Agencynya juga memaksa dia harus pergi.

Sebenarnya Ruby bisa menolak dengan alasan dirinya baru keluar dari rumah sakit akibat kecelakaan semalam. Tapi kondisi tubuhnya sudah tidak apa-apa. Rasanya tidak enak dia membohongi mereka.

Dengan malas, Rubi mengemasi beberapa pakaian ke dalam ranselnya. Lututnya masih terasa sedikit sakit, bekas benturan semalam belum sepenuhnya hilang. Tapi ia tahu, Sena tidak akan berhenti mengganggunya jika ia tidak muncul di acara camping itu. Terlebih lagi, acara itu disponsori langsung oleh Ha Joon. Ia menghela napas berat.

"Kenapa harus sekarang, sih …" gumamnya, menatap bayangan dirinya di cermin. Mata itu masih terlihat lelah. Tapi ia tak punya pilihan. Agensinya menekankan pentingnya menjaga citra baik agar bisa terus bekerja sama dengan perusahaan milik Ha Joon. Bayaran mereka dapatkan dari hasil kerjasama terbilang fantastis. Apalagi perusahaan itu adalah salah satu perusahaan bergengsi di Ibukota yang memiliki jumlah karyawan sangat banyak. Jelaslah agency Ruby tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan menjalin hubungan baik dengan perusahaan tersebut, terutama pendirinya.

Ruby di jemput oleh Sena dengan mobil pribadi wanita itu. Mereka sudah terlambat untuk ikut bersama karyawan mengenakan bus. Dalam perjalanan menuju lokasi perkemahan, Rubi duduk diam di kursi penumpang. Sena yang mengemudi tampak bersemangat, bercerita panjang lebar soal momen-momen indah yang bisa mereka manfaatkan di sana.

Rubi hanya menanggapi dengan anggukan kecil, pikirannya melayang ke kejadian semalam. Kecelakaan mobil yang hampir saja merenggut nyawanya, Ha Joon, serta sopir taksi itu. Untung Ha Joon cepat mengetahui kalau truk di depan mereka ada masalah, jadi mobil yang mereka naiki itu pun tidak jadi tabrakan dengan truk dan mereka semua hanya mengalami luka ringan.

"Ruby-ah,"

Ruby menoleh ke Sena. Perempuan itu fokus menyetir tetapi sekali-kali melirik ke kiri menatapnya.

"Kau suka Ha Joon?"

Pertanyaan tersebut sontak membuat Ruby kaget. Rubi memalingkan wajah, menatap keluar jendela, mencoba menyembunyikan keterkejutannya. Jantungnya berdetak sedikit lebih cepat, namun ia berusaha terlihat tenang.

"Apa maksudmu?" tanyanya pelan.

Sena terkekeh.

"Soalnya aku perhatikan kamu kelihatan aneh setiap kali ada Ha Joon di depanmu.

"Aneh gimana?" Ruby mencoba bersikap tenang, padahal hatinya sudah tak karuan.

Sena melirik sekilas, lalu kembali fokus pada jalanan.

"Kamu memang pendiam, tapi saat Ha Joon muncul, kamu jadi lebih diam, matamu juga berubah. Kadang seperti wanita yang merindukan orang yang dia sayang, kadang seperti … menyimpan sesuatu."

Ruby menunduk, memperhatikan tangannya yang menggenggam ransel di pangkuan. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Bagaimana bisa ia menjelaskan kalau yang ia rasakan terlalu rumit untuk diceritakan? Dia juga belum terlalu mengenal Sena. Jadi untuk apa menceritakan masa lalunya bersama Ha Joon?

"Tidak Sena, kau saja yang terlalu banyak berpikir."

"Ayolah Ruby, Ha Joon adalah pria tampan yang punya segalanya. Wajar kalau banyak perempuan suka sama dia. Kalau kamu suka, aku bisa meminta bantuan Jae-min membuat kalian berdua dekat. Malam itu Ha Joon juga membela kamu dari perempuan yang menghina kampung halamanmu kan? Kalian pasti tidak sulit dekat. Aku juga lihat mata Ha Joon saat menatapnya. Sepertinya dia juga menyukaimu."

Ruby tersenyum tipis, meski matanya tidak benar-benar ikut tersenyum.

"Jangan terlalu cepat menyimpulkan, Sena," ucapnya pelan.

Sena mendesah, tapi tak memaksa. Suasana dalam mobil kembali hening, hanya diisi alunan musik dari radio. Ruby menyandarkan kepala ke jendela, membiarkan pemandangan berganti-ganti di hadapannya. Tapi pikirannya tertahan pada nama yang barusan disebut, Ha Joon.

Apa Ha Joon akan datang? Tidak.

Mungkin tidak setelah kecelakaan semalam. Sekitar satu jam perjalanan, mereka pun sampai di sebuah tempat yang cukup berhutan.

Ada banyak sekali pepohonan berdiri rapat, seolah menyambut kedatangan mereka. Udara di sana jauh lebih sejuk dibandingkan kota, menyegarkan paru-paru Ruby yang terasa sesak sejak pagi tadi. Di kejauhan, terlihat beberapa tenda besar sudah didirikan, dan karyawan perusahaan Ha Joon tampak sibuk menyiapkan perlengkapan tambahan.

Sena turun lebih dulu, lalu membuka pintu untuk Ruby.

"Ayo," ucapnya sambil tersenyum.

Ruby mengangguk dan keluar dari mobil dengan hati-hati. Lututnya masih agak nyeri, tapi ia berusaha tak terlihat lemah. Ia tidak ingin menjadi pusat perhatian karena alasan yang salah. Beberapa orang menyapa mereka ramah, dan Ruby hanya membalas dengan senyum tipis. 

Baru beberapa langkah menuju area utama perkemahan, langkahnya terhenti. Matanya langsung menangkap sosok yang tak asing berdiri di dekat api unggun yang belum dinyalakan. Tinggi, tegap, dengan jaket hitam dan rambut yang tertiup angin,

Ha Joon.

Laki-laki itu datang juga ternyata. Dia pikir tidak.

Ha Joon pun menoleh seolah tahu dirinya sedang diperhatikan. Tatapan mereka bertemu. Untuk sesaat, dunia seolah berhenti. Tak ada suara, hanya mata mereka yang saling berbicara tanpa kata.

Ruby buru-buru memalingkan wajah. Aduh, dia ketahuan. Ketahuan menatap pria itu diam-diam. Ia melihat Ha Joon berdiri, melangkah ke arahnya. Jantungnya kembali berpacu cepat. Sialan. Kenapa selalu seperti ini kalau ada pria itu?

Ha Joon berhenti sebentar di dekatnya, tetapi tetap menjaga jarak agar tidak ada orang yang curiga.

"Ikut aku." Setelah bicara singkat dengan nada memerintah, lelaki itu melanjutkan langkahnya dengan tubuh tegap.

Rubi sempat terpaku. Kata-kata "ikut aku" masih menggema di telinganya, membuat langkahnya ragu. Untuk Sena tidak berdiri bersamanya dan orang-orang lain sibuk mengatur barang-barang mereka. Di tambah dengan hari yang makin gelap, tidak ada yang melihat interaksi sesaat mereka.

1
Santi Nuryanti
adohh betmbh lg ni yg g suka sm ruby tp ruby menang byk dicintai hajoon n emakny.buahahahhaa
Rita
yg cowok nyantai yg cewek tegang
anonim
So Min bakal diperkarakan tidak ini sama Ha Joon kalau benar dia terbukti yang mencelakai Ruby terjun bebas ke kolam.
Eun-Joo sepertinya hatinya terpotek ini Ha Joon sudah punya tunangan
Sri Aminah
lanjuttttt 😍
Srie Handayantie
susah emang kalau punya laki2 yg serbaa serbii ituu paket komplit plus dgn para haterss dirimu nanti nya rubyy 🤦
Srie Handayantie
cinta sepihak nih kayanya Eun Joo inii , joon ahh yakin kah kau tidak mengetahui perasaan temanmu itu , apa sengaja membawa Ruby biar dia sadar diri atau bgimana inii 🤦
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
wiemay
saingan ruby
nyaks 💜
Eun Joo tetaplah jadi Eun Joo yg baik ya...
biar kita bisa temenan 😂😂
*Septi*
wow jadi so min yg mendorong Ruby
*Septi*
Sena jadi kompor aja 🤣🤣
Esther Lestari
Eun-Joo ternyata diam2 suka dengan Ha Joon, saingan mu bertambah Ruby😁.
Ha Joon di depan Eun Joon mengakui kalau Ruby cinta pertama nya.
Indri Lestari
harusnya kak ruby ngigo waktu dia kecelakaan dulu biar ha joon denger dari tadi aku nunggu momen itu, waktu dimobil juga harus ngigo juga soalnya traumanya gk mungkin ilang kan?
༄༅⃟𝐐Loeyeolly𝐙⃝🦜
resiko punya calon suami kaya, ganteng, Ya Ruby 😂😂😂
kamu harus nyiapin mental krn Ha Joon banyak yg mengejarnya salah satu nya Eun Joo,,

Krn Eun Joo gk mungkin hanya sebatas teman , diam" dia mncintai Ha Joon wkwkwk
Fera Susanti
ini saingan juga g??
Nengsih Irawati
hemmm saingan baru,,,,ha joon banyak yg menyukai tetapi dia g sadar, Rasanya pengen cepet2 nikah deh kalian berdua😊banyak pengganggu
Anna
waduuhh banyak banget ya saingan Ruby.. sabar ya sayang.. yg kuat
Dwi Winarni Wina
Somin jd salah tingkah dan gugup apa yg dikatakan jing young bener tebakannya yg mencelakai ruby mendorong kedanau, somin jd ketakutan dan pamit pulang....

Hati-hati somin hajoon tidak akan tinggal diam pasti akan kasih somin pelajaran berani-baraninya jahat sm ruby...

Hajoon memperkenalkan ruby sebagai kpd eunjoo sebagai tunangannya, eunjoo sempat merasa kecewa hajoon sudah memiliki tunangan, filling akuh sih eunjoo ada rasa suka jg sm hajoon ah...

Hati ruby sangat bahagia skl diperkenalkan sebagai tunangannya, skrg hajoon sangat bucin skl kpd ruby dan sangat posesif....

tidak akan membiarkan ruby sakit/terluka lagi akan menjaga dan melindungi ruby.....
Dian Rahmawati
wah Ruby harus dijaga ketat nih
partini
hemmm nongol nih manusia lembut, baik hati di luar tapi di dalam penuh ambisi licik culas penuh tipu muslihat Ruby siap kan hati mu jangan mewek be strong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!