NovelToon NovelToon
Bulan & Angkasanya

Bulan & Angkasanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama
Popularitas:444
Nilai: 5
Nama Author: Keirina

Sejak bersama dengan Kenneth hidup Bulan semakin dipenuhi dengan warna.

Sejak bersama dengan Bulan hidup Kenneth kembali dihiasi dengan kebahagiaan.

Kenneth selalu berhasil mengukir senyum di wajah Bulan bahkan hanya dengan melihatnya.

Bulan berhasil membuat Kenneth ingin hidup lebih lama.

Seperti tawa yang berdampingan dengan air mata, juga hal baik yang berdampingan dengan hal buruk. Kisah cinta pertama mereka juga begitu.

Bulan berharap mereka selamanya.
Kenneth juga berharap yang sama dalam ketakutannya.

Semua ingin akhir yang bahagia, tapi tidak ada yang benar-benar tau pada akhirnya akan seperti apa.

Kenneth yang selalu membuat Bulan tersenyum kini juga berhasil membuat Bulan sering menangis dalam keheningan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keirina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERNYATAAN SUKA

Hari ini seluruh kelas sedang jam kosong karena tiba-tiba para guru harus melakukan rapat tahunan dengan kepala sekolah. Tapi sayangnya murid-murid tidak diperbolehkan pulang jadilah mereka semua sekarang pada sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Hari ini dia pakai sweater full color Lan" Sari melihat ke arah tiga orang perempuan yang sedang berkumpul di sisi lain lapangan.

Sari dan Bulan juga sedang duduk di pinggir lapangan sambil melihat anak laki-laki yang sedang bermain sepak bola. Mereka berdua merasa bosan karena hanya duduk memainkan handphone saja di kelas, karena itu mereka memilih keluar kelas.

Bulan melihat ke arah yang dilihat oleh Sari, "Lo gak mau pakai baju begituan juga?" Bulan tersenyum lucu melihat Hana anak kelas XII-3 yang memakai sweater warna-warni sedang tertawa centil dengan teman-temannya.

"Lo aja sana pakai begituan!Gue sih gak mau ya, sakit mata yang ada." Sari masih memperhatikan Hana dan teman-temannya.

Hana memang terkenal suka memakai sesuatu yang mencolok karena Hana suka menjadi pusat perhatian orang-orang. Dia tidak peduli orang-orang suka atau tidak dengan dirinya yang penting setiap orang harus melihat ke arahnya. Hana memang cantik bahkan sangat cantik sampai kaum perempuan juga mengakuinya termasuk Bulan dan Sari. Bahkan Hana adalah salah satu cewek yang cukup populer di sekolah itu. Bulan dan Sari juga heran kenapa dia harus mencari perhatian orang lain padahal tanpa dia melakukan itu orang-orang juga pasti akan melihat ke arahnya. Tetapi, sayang Hana memiliki sifat yang cukup menjengkelkan yang membuat tidak sedikit warga sekolah itu tidak menyukainya. Salah satunya Bulan dan Sari, satu sekolah juga tau jika Hana and the geng tidak akur dengan Bulan dan Sari, tidak ada alasan yang jelas mereka hanya tidak menyukai sifat satu sama lain saja.

"Lo lihat dah itu ada birunya, ada pink, merah, kuning, rame banget gak tuh warnanya" Sari tertawa pada Bulan,

"Lo aja, pasti cantik Lan" Ujar Sari lagi

"Ih gak deh Sar, makasih"

"Itu bukannya Kenneth ya?"

Bulan melihat ke arah yang dilihat Sari lagi dan melihat Kenneth yang berjalan mendekat ke lapangan bersama dengan Jono juga.

"Oh iya, si Jono juga ada tuh"

"Si Jono mah gak usah dilihat, dia dimana-mana juga ada" Sari menatap Bulan yang sedang cekikikan.

"Tapi beneran Lan, si Kenneth kenapa bisa ganteng banget gitu ya," Sari memperhatikan Kenneth yang berdiri di dekat lapangan bersama Jono melihat permain sepak bola.

"Kaya cowok-cowok badboy cool gitu loh, tapi adem dilihat, pokoknya tipe-tipe cewek banget lah" Ujarnya.

Bulan menghembuskan nafasnya juga memperhatikan Kenneth, "Iya sih, tipe gue lagi" Kata Bulan jujur

"Lihat tuh si Hana ngapain tuh nyamperin dia?" Sari melihat Hana yang berjalan mendekati Kenneth dan Jono.

Bulan dan Sari memperhatikan Hana yang berjalan menghampiri Kenneth. Dari tempat mereka Bulan dan Sari bisa melihat Hana yang mengajak Kenneth mengobrol dengan genit. Kenneth dan Hana terlihat akrab, mereka terlihat sesekali tersenyum dan tertawa kecil.

"Mereka bukannya sekelas ya?" Tanya Bulan teringat kalau Kenneth juga berada di kelas XII-3.

"Oh iya bener,"

"Ya pasti dia udah tebar-tebar pesona duluan tuh sama si Kenneth. Dia kan gak bisa lihat cowok ganteng dikit!" Sewot Sari.

"Dia tebar pesona juga kalau Kennethnya gak suka yah gak ngaruh juga kali"

"Iya sih"

Sari dan Bulan masih setia memperhatikan Kenneth dan Hana yang sedang bercengkrama di sisi lain lapangan, mereka penasaran hal apa yang sedang mereka bicarakan sampai-sampai bisa tertawa begitu.

Sari dan Bulan terus memperhatikan mereka berdua tanpa melihat sekitar mereka. Dan dari belakang mereka gerombolan Fahri datang menghampiri mereka. Fahri, Gino, Niko dan Yuda berhenti di belakang Sari dan Bulan yang sedang duduk melihat kesisi lain lapangan sambil berbisik-bisik sampai tidak menyadari keberadaan mereka di sana.

Fahri, Gino, Niko dan Yuda saling bertukar pandang bertanya-tanya dan mereka melihat ke arah yang sedang Bulan dan Sari lihat mencari tahu apa yang sedang mereka perhatikan sampai seserius itu dan mereka mendapati Kenneth, Jono dan Hana yang ada di sisi lain lapangan. Mereka berempat saling lihat-lihatan memberi kode.

"1, 2, 3..." Fahri memberi isyarat pada yang lainnya,

"DARRR!!" Mereka berempat mengejutkan Bulan dan Sari secara bersamaan.

"AA MATII!!"

"ANJ...AYAM!!"

Fahri, Gino, Niko dan Yuda serempak tertawa melihat Bulan dan Sari yang kaget dan sekarang menatap mereka kesal.

"Hampir gue berkata kasar kan!" Kesal Sari sambil memegangi dadanya karena jatungnya yang sekarang berdegup kencang karena kaget.

"Untung jantung gue gak copot!" Ketus Bulan melihat temannya yang masih menertawakan mereka.

"Lagian lo berdua ngapain sih sampai segitunya ngeliatin Kenneth sama Hana haha.." Ujar Fahri yang sekarang sudah ikut duduk bersama Bulan dan Sari begitu juga yang lainnya.

"Kepo lo!" Ketus Sari.

"Eh tapi kok Kenneth sama si Hana kelihatannya akrab banget ya" Ujar Gino ikut memperhatikan Kenneth dan Hana yang masih mengobrol.

"Ya itu kita juga heran,"

"Lagian kalian ngapain sih disini?ganggu tau gak!"

"Sewot banget sih lo, suka-suka kitalah mau ngapain!" Ujar Gino yang langsung mendapat pukulan dari Sari.

"Lo berdua mending diam dulu," Niko berbicara menghentikan Gino dan Sari yang saling mengusik satu sama lain.

"Kita ada tontonan seru nih bentar lagi." Ujar Niko lagi sambil menyunggingkan bibirnya penuh arti begitu juga Fahri, Gino dan Yuda ikut-ikutan tersenyum penuh arti.

Bulan dan Sari melihat mereka berempat bergantian yang terlihat sangat mencurigakan sekarang. Sari menyenggol Gino yang ada di sebelahnya mencari tahu kenapa mereka senyum-senyum sendiri dan Gino pun membisikkan sesuatu pada Sari yang membuat Sari langsung tertawa ngakak, lalu langsung menahan tawanya tersenyum penuh arti menatap Bulan.

Bulan yang tidak tahu apa-apa sekarang merasa kebingungan. Dia meminta Sari dan yang lainnya memberitahunya tapi mereka hanya senyum-senyum saja menatap Bulan. Perasaan Bulan menjadi tidak enak pasti ini berkaitan dengannya.

Dan tiba-tiba permainan sepak bola dilapangan berhenti begitu juga orang-orang yang ada di sana mendadak menatap ke arah mereka.

Bulan menatap teman-temannya itu bergantian, bingung karena tiba-tiba semua orang melihat kearah mereka sekarang.

Di antara semua orang yang ada dilapangan itu tiba-tiba seorang laki-laki berjalan mendekat kearah Bulan dan teman-temannya dengan senyuman kecil di wajahnya.

Bulan menyenggol lengan Sari yang ada di sebelahnya. Bulan mengenal laki-laki itu "BASTIAN" cowok yang sudah 2 minggu lebih ini aktif berhubungan dengannya.

Bulan merasa takut saat ini, jantungnya mulai berdegub kencang dan dia juga merasa sangat malu karena sekarang semua mata tertuju kepada mereka. Bulan sangat tidak suka sekali menjadi pusat perhatian orang-orang.

Bulan ingin pergi dari tempatnya karena Bastian sekarang sudah semakin dekat ketempat mereka, namun tangannya ditahan oleh Sari dan yang lainnya. Bulan melotot menatap Sari dan yang lainnya tajam, tapi mereka hanya menyengir saja melihat Bulan.

"Bulan"

Bulan terdiam melihat Bastian yang sekarang sudah berdiri dihadapannya. Bulan menatap Bastian, jantungnya terus berdegup cepat, bukan karena dia tahu kalau Bastian akan menyatakan perasaannya sekarang, tapi karena dia takut. Bulan selalu begitu pada saat situasi seperti ini, biasanya dia melarikan diri tapi sekarang dia tidak bisa karena sekarang dia sudah menjadi tontonan satu sekolah.

Sari dan yang lainnya mendorong tubuh Bulan agar dia berdiri dan Bulan dengan terpaksa akhirnya berdiri berhadapan dengan Bastian. Bulan ingin lari rasanya sekarang juga, dia benar-benar merasa malu saat ini.

"Lan, kita kan udah dekat selama beberapa minggu ini," Bulan terus menatap bastian dengan wajah tegangnya

"Dan gue merasa nyaman banget sama lo. Gue suka sama lo, pacaran yuk Lan!" Ujar Bastian dengan senyuman diwajahnya menatap Bulan dengan penuh gugup.

Bulan terdiam bingung harus jawab apa. Bulan melihat teman-temannya bergantian dan mereka menyuruh Bulan untuk menerimannya. Bulan bingung dia juga tidak enak menolak Bastian sekarang didepan semua orang. Bukan karena Bulan tidak suka Bastian, dia juga nyaman dengan Bastian. Bastian tipenya sekali, tapi Bulan tidak menyangka jika Bastian akan mengajaknya pacaran apalagi dengan cara seperti sekarang ini.

Bulan masih diam, dia menatap Bastian yang sekarang menunggu jawaban darinya, Bulan tersenyum kikuk menatap Bastian dan setelah itu dia mengangguk mengiyakan ajakan Bastian untuk berpacaran dan seketika itu juga semua orang yang ada dilapangan itu menyoraki mereka.

"CIE CIEEE.." Teriak siswa dan siswi yang ada disana.

Bulan merasa sangat malu sekarang, dia menatap Sari, Fahri, Niko, Gino dan Yuda yang saat ini menggodanya dengan tatapan tajamnya. "Awas aja lo semua ya!" Gumamnya dalam hati dan mereka berlima juga tau jika setelah ini pasti Bulan akan mengomeli mereka tapi yaudahlah ya.

"Cie pacaran cie" Goda Gino.

"Selamat ya Bas lo bisa meluluhkan hati teman gue" Ujar Sari sambil tertawa pada Bastian yang saat ini terlihat sangat bahagia.

"Makan enak kita nih!" Ujar Fahri

"Selamat Lan" Ujar Yuda sambil menahan tawanya melihat Bulan.

"Udah gak jomblo juga temen gue." Ujar Niko ikut-ikutan.

Bulan hanya tersenyum paksa melihat teman-temannya itu, begitu juga dengan Bastian yang sekarang tersenyum sangat lebar menatapnya.

1
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Frontier
Blackrose
Daebak!
Ritsu-4
Bravo thor, teruslah berkarya sampai sukses!
Joko Castro
Aku suka banget tokoh utamanya, terasa sangat hidup. ❤️
foxy_gamer156
Bikin ketagihan deh.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!