Cinta Rahasia

Dua hari kemudian …

07.00 Pagi (NYC)

Pagi ini Luma bersiap-siap akan pergi ke New Jersey untuk menemui Santiago di perusahaan Archiphilago Grub. Karena sudah dua hari ini, ia selalu bolak-balik ke kantor agensi IMA mau pun di Panhaouse milik Santiago, tapi tetap saja ia tidak bisa menemukan pria itu.

Menggigat hari ini ia tidak ada jadwal kerjaan. Jadi hari ini Luma putuskan kan akan pergi ke perusahaan Angkasaphilago Grub, di New Jersey.

Luma mendapati alamat perusahaan keluarga Santiago dari internet setelah mengingat Russel menyebutkan nama perusahaan itu dua hari yang lalu.

Luma benar-benar tidak bisa diam dengan sikap Santiago yang selalu semena-mena padanya. Ia ingin membuat perhitungan pada pria itu. Bahkan Luma tidak perduli kalau Santiago adalah pemilik agensi IMA, tempat ia bernaung menjadi seorang Model.

Setelah keluar dari gedung apartemennya, Luma ingin mencari taxi untuk pergi ke Liberty landing Mariana.

Ia ingin pergi ke New Jersey mengunakan kapal Ferry karena biaya ya cukup terjangkau menggigat biaya hidup di Amerika Serikat sangat mahal jadi ia ingin berhemat.

Awalnya Luma ingin memakai kereta untuk pergi ke New Jersey karena biayanya jauh lebih murah dari pada naik kapal maupun naik bus. Tapi kalau di ingat-ingat di dalam kereta itu sangat padat dan panas terutama tindak pele**cehan di sana tidak dapat di cegah,belum lagi bau pesing yang sangat pekat di area stasiun. Jadi Luma memilih jalur laut saja untuk datang ke kota itu.

Luma berjalan ke arah bahu jalan raya, untuk mendapatkan taxi di sana. Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang.

“Luma…” ucap seseorang dari belakang.

Luma pun menoleh ke arah sumber suara.

“Marco” ucap Luma terkejut menyeringit dahi melihat pria itu ada di New York, padahal dua hari yang lalu Marco menghubunginya memberi tahu kalau lima hari lagi ia akan datang ke New York, tapi sekarang pria itu ada di depan matanya.

“Kejutan… hahaha aku datang ke sini mau main ke apartemen mu. Tapi belum masuk ke dalam gedung eh kau sudah muncul duluan jadi aku menghampiri mu” ujar Marco tertawa senang.

“Aku pikir kau akan datang lima hari lagi” ujar Luma.

“Aku sengajah mengatakan lima hari lagi akan datang ke New York karena aku ingin memberi kejutan padamu dan memenuhi janji ku, mengajak mu makan malam untuk yang kedua kali” ujar Marco terlihat senang.

“Kau ini ada-ada saja oh iya bagaimana dengan tangan mu, apa sudah lebih baik?” tanya Luma sedikit khawatir pada Marco.

“Tenang saja tangan ku sudah lebih baik dari sebelumnya. Terima kasih kau sudah mengkhawatirkan ku” ucap Marco tersenyum lembut pada Luma.

“Syukurlah” ucap Luma membalas senyuman dari Marco.

“Oh iya tadi aku lihat kau jalan dengan terburu-buru, memangnya kau mau kemana?” tanya Marco penasaran.

“O.. itu, aku mau memanggil taxi untuk ke Liberty Landing pergi ke kota New Jersey.”

“New Jersey” Marco mengulang perkataan Luma “kau ada pekerjaan disana?” sambutnya bertanya.

“Tidak. Aku mau pergi ke salah satu perusahaan di sana. Ingin menemui seseorang” jawab Luma tidak memberi tahu kalau seseorang itu adalah Santiago.

“Apa seseorang itu kekasih mu? tanya Marco menyelidik sambil menyipitkan matanya.

‘Apa!! kekasih!! astaga seperti tidak ada pria lain saja di dunia ini’ gumamnya Luma dalam hati dengan kesal.

“Hahhaa bukan dia bukan siapa-siapa untuk ku. Aku hanya ada keperluan saja pada orang itu” jawab Luma santai.

“Oh begitu, bagaimana kalau kau ku antar dengan mobil ku” tawar Marco dengan cepat.

“Oh tidak perlu Marco, biar aku pergi sendiri saja ke sana memakai kapal Ferry” tolak Luma cepat karena tidak ingin merepotkan.

“Tidak Luma. Aku akan mengantar mu ke sana. Apa kau tahu tindak kriminal dan pele**cehan sek*sual pada kaum perempuan sangat besar di dalam kapal apa lagi kau pergi sendiri dan kau seorang wanita. Maafkan aku yang memaksa mu tapi biarkan aku mengantar mu dan menjagamu untuk menemui seseorang yang ingin kau cari di New Jersey” ujar Marco dengan lembut memberi perhatian pada Luma.

Luma sangat terkesima dengan perkataan Marco dan hatinya menghangat mendengar perhatian itu untuknya.

“Ayo..” ajak Marco tersenyum sambil mengulurkan tangan ya untuk Luma mengajak ke arah mobilnya yang terparkir di depan gedung apartemen Luma.

“Apa tidak merepotkan?” tanya Luma ragu.

“Sama sekali tidak. Mala aku senang membantu mu” senyum manis Marco untuk Luma.

Luma tersenyum dengan manis untuk Marco dan menerima uluran tangan dari pria itu.

“Baik lah. Terima kasih” ucap Luma tersenyum bahagia.

Luma sangat terharu dengan perkataan Marco ia tidak menyangka kalau Marco adalah pria yang perhatian dengan tindak pele**cehan pada kaum perempuan, dan itu sangat membuat Luma senang karena ia merasa kalau Marco satu pemikiran dengannya. Belum lagi pria itu memintanya dengan suara yang lembut dan penuh perhatian tidak ada pemaksaan atau pun tindak kekerasan.

Marco membuka pintu penumpang di samping kursi pengemudi untuk Luma.

Luma pun bertambah bahagia dengan sikap gentel Marco untuknya.

“Terima kasih” ucap Luma tersenyum pada Marco dengan pandangan terkesima.

“Sama-sama cantik” puji Marco sambil tersenyum.

Luma duduk dengan wajah memerah sambil tersenyum kecil karena mendapat pujian dari Marco. Sebelumnya Marco sering memuji Luma di hari-hari setiap mereka bertemu, tapi wanita itu biasa saja menangapinya. Dan untuk hari ini Luma menanggapi pujian dari Marco dengan rasa yang berbedah.

Marco menutup pintu mobil dari arah luar dan mengitari mobil itu sebelum ia akan masuk ke dalam mobilnya ia bergumam dalam hati “kena kau” tersenyum miring dan masuk duduk di kursi pengemudi.

“Apa kau siap” ucap Marco menoleh ke arah Luma.

“Ya…” ujar Luma menunduk dengan wajah masih memerah ia sangat malu memperlihatkan wajah merah pada Marco.

Langsung saja Marco tancap gas untuk pergi ke New Jersey mengantar Luma ke sana.

Dari kejauhan di sudut gedung apartemen Luma, ada sepasang mata yang melihat interaksi antara Luma dan Marco. Sosok itu masih menggunakan jaket Hoody hitam dengan topi cupluk di kepalanya dan tidak lupa masker untuk menutupi sedikit wajahnya.

“Aku pikir ada satu pria tapi ternyata ada dua yang mendekati mu dan keduanya kau beri kesempatan untuk bersama mu. Dasar wanita mura**han kau Luma. Sungguh aku tidak akan membiarkan mu hidup bahagia di atas penderitaan ku” ujar seseorang itu di sudut gedung apartemen Luma sambil memukul dinding di dekatnya dengan wajah marah.

*********

Di dalam perjalanan menuju New Jersey. Marco tidak henti-hentinya memuji dan memberi perhatian pada Luma dengan suara yang lembut. Kali ini Marco tidak akan menggulur waktu untuk mendapatkan kehangatan dari tubuh Luma, pria itu masih tetap fokus pada misi rahasianya.

Marco sengajah memberi perhatian dan mengungkit-ungkit tentang pelece**han pada kaum wanita saat menawarkan Luma untuk pergi ke New Jersey.

Beberapa hari yang lalu ia mencari infomarsi tentang Luma dan menemukan fakta kalau wanita itu sangat vocal tentang pele**cehan dan penindasan untuk kaum wanita. Maka dari itu Marco menjadikan ini sebagai senjata nya untuk meluluhkan hati Luma.

Dan lihat lah sekarang Luma sudah lulu bahkan wajahnya memerah karena malu di puji oleh Marco di dalam mobil.

Marco tersenyum bangga pada dirinya karena melihat perubahan Luma. Dulu Luma biasa saja saat di puji dan di perhatian olehnya tapi sekarang depan puluh lima persen wanita itu sudah berubah sikap padanya.

Senyum di wajah Luma tidak pernah luntur untuk Marco di saat pria itu memuji dan memberi perhatian padanya.

‘Akhirnya kau lulu juga pada ku kalau tahu dari awal tentang mu mungkin sekarang sudah puluhan ronde aku bisa menikmati kehangatan tubuh indah mu Luma’ gumam Marco dalam hati melihat wajah Luma yang merona duduk di sampingnya.

Bersambung …

.

.

Jangan lupa like, komen yang bagus dan kasih Vote ya guys, supaya novel ini bisa up. Dan klik bab selanjutnya untuk kelanjutan ceritanya. Terima kasih 🙏🏻

💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻