Perempuan yang sangat menyukai anak kecil yang dibesarkan di panti asuhan lalu mendapat pekerjaan sebagai pengasuh dan guru les untuk anak laki-laki berumur 5 tahun. Namun tidak disangka, ia menemukan jodohnya yang tidak lain om dari anak tersebut. Berawal dari rasa jengkel lalu menjadi cinta .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fega Meilyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ken sahabat Arka?
Sesampainya Hanna dan oma di supermarket. Oma langsung menuju ke etalase bahan-bahan makanan serta bumbu-bumbu dapur. Oma meminta Hanna pergi ke tempat buah karena dirumah persediaan buah sudah habis.
Hanna memilah milih buah sesuai keinginan oma, ada apel, nanas, jeruk, pisang dan semangka. Dan buah lainnya untuk membuat es buah karna eyang lagi ingin minum yang segar-segar.
Saat sedang memilih buah, ia dihampiri seseorang.
"Hai hanna! Ketemu lagi kita"
"Hai pak.. Bapak lagi belanja juga disini?"
Ken tidak menjawab pertanyaan Hanna, "jangan bapak dong manggilnya, kamu kan bukan mahasiswi saya lagian juga ini bukan dikampus"
"Hehe maaf pak, saya gak biasa"
"Panggil saya Ken aja atau kakak juga boleh"
"Yaudah kak Ken hehe"
"Kamu sama siapa disini?"
"Aku sama oma". Lalu oma menghampiri Hanna, "Han, sudah belum?"
"Oh iya sudah oma"
Oma melihat Ken dengan tatapan tak suka, "ya sudah ayo kita pulang".
"Saya duluan ya, permisi"
"Jadi benar Hanna pacarnya Arka?" Gumam Ken.
Di dalam mobil...
"Kamu kenal sama laki-laki tadi?"
"Maksud oma Pak Ken? Aku baru kenal sih oma, waktu itu tidak sengaja ketemu beberapa kali"
"Oma harap kamu jangan dekat-dekat dengan dia!"
"Hem kenapa oma?"
"Laki-laki tadi itu sebenarnya sahabat Arka dari jaman sekolah dan kuliah. Dulu Arka sering bawa Ken ke rumah bahkan Ken begitu baik meminta dia untuk tinggal di apartemen milik Arka tapi kebaikan Arka malah dikhianati. Dulu Arka punya pacar, mereka LDR karna Arka harus kuliah diuar negeri. Arka pulang ke Indonesia niat untuk kasih kejutan malah Arka yang terkejut"
"Terkejut kenapa oma?" Hanna penasaran dengan ceritanya.
"Pacarnya malah mesra-mesraan sama sahabatnya di apartemen Arka sendiri. Sejak saat itu Arka jadi dingin bahkan sampai sekarang Arka tidak dekat dengan gadis manapun lagi. Oma tau bukan karena Arka belum move on tapi ia trauma kalau harus dikhianati lagi. Oma pas tau cerita itu sebel banget. Makanya kamu jangan dekat-dekat dia"
"Oh gitu ya oma, baiklah"
"Ternyata cowok segalak pak Arka bisa juga punya pacar hehe". Ucap Hanna dalam hati.
****
Di ke kediaman lain..
"Cathy, kamu jangan bercanda ya!"
Tante Sisil terkejut mendengar cerita Cathy bahwa anak tirinya itu tinggal di rumah Hanung dan dijodohkan dengan anak pertamanya Hanung.
"Aduh mama jangan keras-keras dong ngomongnya. Nanti kalau papa dengar gimana!"
"Iya maaf, mama tuh kaget"
"Sekian lama anak itu muncul lagi, mama takut dia akan jadi penghalang kamu seperti mamanya dulu"
"Itu yang aku takutin ma, dulu dia disayang papa banget untung berhasil kita singkirin, sekarang dia muncul lagi huft"
"Kamu tenang aja, itu urusan mama".
Sebelum pulang Hanna dan oma menjemput Raka dulu di sekolahnya.
Beberapa menit kemudian akhirnya mereka sampai. Hanna langsung merapikan semua barang belanjaannya.
"Wah banyak sekali ini buahnya"
"Iya bu, soalnya kata oma, eyang pengen es buah"
"Yaudah ayo kita bikin, saya bantuin ya"
Mereka pun langsung membuat es buah untuk makanan penutu setelah makan siang nanti. Semua anggota keluarga sudah berkumpul di meja makan kecuali Arka yang tidak bisa hadir karna sedang ada klien.
"Hanna, nanti kamu tolong anterin es buah dan makan siang ini ya untuk Arka dikantornya. Sekalian sama Adit, Adit juga mau balik ke kan ke rumah sakit. Adit kamu anterin Hanna ya"
"Iya ma"
Sepanjang perjalanan Adit dan Hanna saling diam, hingga Adit yang memulai percakapan duluan.
"Hanna, jika suatu saat saya punya seseorang yang saya cintai, apa kamu keberatan kalau perjodohan kita dibatalkan?"
"Saya tidak keberatan pak, nanti ketika pak Adit punya seseorang langsung bilang saja ya. Saya yang akan bilang sama yang lainnya".
"Terimakasih ya Han"
"Tidak perlu sungkan pak, malah saya senang kalau Raka akan punya ibu yang bapak pilih" Hanna tersenyum.
"Bagaimana hubungan kamu sama Arka?"
"Pak Arka? saya tidak ada hubungan apa-apa sama pak arka. Kenapa pak Adit nanya seperti itu?" Hanna mengernyitkan alisnya.
"saya hanya bertanya saja. Tapi seandainya Arka suka sama kamu bagaimana?"
"Pak Adit ngeledek saya ya? masa iya seorang seperti pak Arka suka sama saya? itu tuh bagaikan bumi dan langit pak. Pak Arka itu sebelas dua belas lah dengan pak Adit, ganteng iya, kaya iya, pintar iya, pasti banyak yang naksir kan, sedangkan saya?"
"kenapa kamu merendah? bukannya setiap perempuan pasti mencari laki-laki yang seperti itu?"
"saya tidak mencari yang seperti itu pak. Mengiyakan perjodohan kemarin aja hanya untuk Raka malahan saya sebenarnya memang tidak kepikiran untuk menikah"? Jawab Hanna dengan santainya.
Adit mengerutkan dahinya, "kenapa?"
"entahlah pak"
Akhirnya mereka sampai di kantor Arka
"saya turun dulu ya pak, terima kasih tumpangannya".
