NovelToon NovelToon
Suami, Wasiat Abi

Suami, Wasiat Abi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:777.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Triyani

Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.

Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.

Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?

Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SWA.Bab 24

Merasa ada yang memanggil namanya, Dirga pun langsung menoleh ke arah sumber suara. Dimana di sana, ada seorang wanita cantik dengan pakaian muslimah syar'i tengah berdiri tidak jauh darinya.

Dirga sempat di buat kaget saat melihat penampilan wanita itu. Karena penampilannya jauh berbeda dari enam tahun yang lalu. Dimana mereka masih bersama sebagai sepasang kekasih.

"Elisa?" ucap Dirga, disela keterkejutan nya saat melihat penampilan Elisa yang sekarang.

"Assalamualaikum, Mas. Apa kabar?" jawab Elisa, kembali menyapa Dirga.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah, baik. Kamu sendiri, bagaimana?" tanya balik Dirga.

"Alhamdulillah. Sekarang sudah berada di fase baik baik saja. Mas, sedang apa di sini? Perjalanan bisnis lagi?"

"Tidak. Untuk saat ini aku dan keluargaku akan pindah sementar ke Singapura. Sambil menunggu penerbangan, kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu. Makanya aku ada di sini,"

"Keluarga? Kami? Maksud Mas Dirga, Mas Dirga tidak sendiri?"

"Iya. Aku, istri dan anakku. Itu, mereka sedang duduk di sana menungguku membawakan makanan untuk mereka,"

"Maaf, yang mana ya, Mas? Wanita yang mana yang Mas maksud?"

"Itu. Wanita yang menggunakan hijab warna coklat yang sedang menggendong anak perempuan. Itu, istri dan juga anakku." lanjut Dirga, menunjuk salah satu meja yang dimana di sana, ada Ziya yang sedang duduk dengan memangku Zingga.

Sementara itu, Ziya sendiri hanya menatap penuh dengan tanya saat melihat Dirga berbincang dengan seorang wanita cantik yang tiba tiba datang menghampiri pria itu.

"Apa, dia wanita yang dulu di jodohkan dengan Mas? Atau, wanita lain lagi?" tanya Elisa, saat berhasil melihat Ziya, yang tadi di tunjuk oleh Dirga.

"Iya. Dia istri pertama dan semoga, dia lah yang menjadi istri terakhir untukku," jawab Dirga, menatap penub rasa haru kepada wanita yang sudah memberikan nya satu orang anak kepada dirinya.

"Istri pertama? Tapi, bukan kah kalian dulu sudah bercerai?"

"Kamu benar. Dulu, karena kebodohan yang aku lakukan. Aku sempat kehilangan dia, tapi Allah kembali mempertemukan kami dan menyatukan kami." jawab Dirga, membuat Elisa merasa tertampar oleh ucapan pria itu.

Tidak bisa di pungkiri jika perpisahan yang di alami oleh Dirga dan juga Ziya, itu karena ulah dirinya. Yang saat itu, mengaku hamil oleh Dirga hanya karena mereka berdua pernah menghabiskan waktu bersama di sebuah hotel.

Akan tetapi, semua itu terpatahkan di saat bayi itu lahir. Kedua orang tua Dirga yang tidak percaya jika bayi itu adalah cucu mereka, akhirnya mereka melakukan tes DNA setelah Elisa melahirkan.

Keduanya kompak menolak pernikahan Dirga dan juga Elisa sebelum Elisa melakukan tws DNA. Bahkan, keduanya sampai memberikan pengawalan yang sangat ketat kepada Dirga. Agar pria itu tidak menikahi Elisa tanpa sepengetahuan keduanya.

Hingga akhirnya, semua pun terbongkar di saat Elisa melahirkan seorang anak laki laki dan itu ternyata bukan lah anak biologis Dirga.

Entah siapa pria yang menghamili Elisa kala itu. Yang pasti, Elisa melimpahkan tanggung jawab itu kepada Dirga. Agar Dia bisa menikah dengan Dirga.

"Cantik. Dia, benar benar wanita yang sangat cantik dan juga sholehah. Tidak heran jika kedua orang tua mu begitu menolak ku dan mempertahankan status duda mu. Ternyata, hanya dia wanita yang pantas bersanding dengan kamu, Mas. Untuk kisah di masa lalu, aku benar benar minta maaf, Mas. Saat itu, aku melakukan nya karena aku tidak mau kehilangan kamu," lirih Elisa, menyesali perbuatan nya dulu. Saat dirinya menjebak Dirga agar mereka bisa menikah.

"Sudah. Lupakan saja, lagi pula semua sudah berlalu dan aku pun sudah memaafkan apa yang kamu lakukan padaku. Sekarang, mari kita lanjutkan hidup dengan keadaan yang jauh lebih baik lagi,"

"Mas benar, mari kita lanjutkan hidup dengan keadaan yang jauh lebih baik lagi. Baiklah, kalau begitu aku pamit dulu, ya. Sepertinya suamiku sudah menunggu di depan, dan selamat atas bersatunya kalian kembali. Semoga jadi keluarga yang samawa dan langgeng sampai maut memisahkan,"

"Aamiin. Terima kasih atas doa nya, dan doa yang sama juga untuk kamu dan keluargamu,"

"Aamiin allahumma aamiin. Baiklah, aku pergi dulu ya. Titip salam buat istrimu, maaf aku tidak bisa menyapanya secara langsung,"

"Wa'alaikum salam. Tidak apa apa, nanti akan aku sampaikan salammu kepadanya,"

"Terima kasih. Aku pamit ya, assalamualaikum,"

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh."

Setelah kepergian Elisa, Dirga pun segera melanjutkan niatnya. Yaitu, memesan tiga porsi makan dan juga minuman untuk mengisi perut nya dan juga istri serta anaknya. Sambil menunggu jam penerbangan tiba.

Usai mendapatkan makanan dan minuman yang dia pesan. Dirga langsung kembali ke meja, dimana disana sudah ada Ziya dan juga Zingga sedang menunggu dirinya.

"Ini, makanan nya. Makan lah, Zingga biar sama aku dulu," ucap Dirga, yang langsung mengambil alih Zingga setelah menyimpan makanan yang tadi dia bawa di atas meja.

"Baiklah. Terima kasih." jawab Ziya, langsung meraih satu porsi makanan yang dibawakan oleh Dirga.

Sementara Dirga, duduk disebelah Ziya dengan memangku Zingga. Dirga membiarkan Ziya makan terlebih dahulu. Berhubung saat itu Zingga juga dalam keadaan kembali tertidur. Maka, keduanya pun harus makan bergantian. Karena itu Dirga membiarkan Ziya untuk makan terlebih dahulu.

Sembari menunggu, Dirga pun terlihat sibuk dengan ponselnya. Entah apa yang pria itu lakukan, hingga terus menerus memandangi layar ponsel itu.

"Yang tadi, itu siapa Mas?" tanya Ziya, yang akhirnya mengalihkan perhatian Dirga dari layar ponselnya.

"Yang tadi? Yang mana?" tanya balik Dirga, yang belum menyadari jika Ziya melihat dan memperhatikannya, saat dia berbincang dengan Elisa.

"Wa_wanita tadi." jawab Ziya dengan suara yang sangat lirih.

Akan tetapi, karena Dirga berada di samping nya, jadi ucapan Ziya masih bisa terdengar meski Ziya menjawab dengan suara yang sangat lirih.

Dirga tersenyum gemas, bahkan saking gemasnya. Bukan nya menjawab pertanyaan Ziya, Dirga malah menatap Ziya dengan sangat intens. Hingga membuat wanita itu salah tingkah, bahkan sampai tersedak oleh makanan yang baru saja dia masukkan kedalam mulutnya.

1
enTri
sama dr Andra ajalah Zi.. biar ga sakit hati liat kelakuan keluarga bagas yg sok gt.. sok penting.. sok kaya.. padahal papanya Zingga lebih lagi... run ... Zingga... run... ga usah berkawan lg dg bagas...
Nar Sih
maaf kak bru bisa bca lgi
Aghitsna Agis
nga setuju kalau zi sm bagas udah tolak aja itu nantinya krl. toxic makan hati malah nanti zi sakut lg karena banyak fikiran udah setuju sm andra saja thor jgn biarkan zi menderita
Ida Sriwidodo
Jangan mau Zingga.. karena pertama Zingga sendiri blom yakin dg perasaannya ke Bagas
Kedua.. sikap ibu n adiknya Bagas yang jelas2 tidak menyukai dan memandang remeh Zingga
Ngapain?
Yang ada Zingga akan makan hati..
Naning Naning
ibunya bagas hanya melihat penampilan aja, tidak tahu siapa zingga sebenarnya..
Ida Sriwidodo
Lagian si Bagas kepedean.. ngga ngomong apa2 ke Zingga dah main kenal2in ajaa ke keluarganya
Harus mah ngobrol dulu ke Zingga.. pastiin Zingga beneran mau nerima Bagas/tidak?
Aneh.. pede banget..
Jan salahkan klo Zingga illfeel jadinya.. bisa2 malah ngga mau ketemu Bagas lagi 🤦🏻‍♀️😬

Haiisz.. don't judge a book by its cover!
Alisa n mamanya Bagas blom tau siapa Zingga! 😤😤
Bunda Keisha
Bagus donk kalo keluarga Bagas gak setuju, jadi Zingga nolak Bagas jadi gampang, karena hati Zingga udah jatu pada dr. Andra.. 😍
Arin
Baguslah kalau ibu dari Bagas tidak merestui Bagas bersama Zingga.
Jadi kalau Zingga menolak Bagas pun,tidak ada merasa tak enak hati. Karena Zingga tidak punya perasaan apa-apa sama Bagas
Naufal Affiq
jangan sepele kamu sama jingga,,belum tau kau ya,jingga itu anak siapa,
Naufal Affiq
maju terus pantang mundur dra,kalau cinta diperjuangkan,kalau hanya kagum,dilihat dari jauh aja,biar gak sakit hati
dika edsel
jodoh itu rahasia Tuhan tdk ada yg tau tp klo boleh milih nih, aku lbh memilih bagas drpd andra, setidaknya bagas lbh gentleman..., meskipun keluarga andra rese tp namanya cinta hrs diperjuangkan dong..
mbok Darmi
jgn songong kamu blm tau siapa zingga baru pake tas branded aja sudah sok kaya dilibas ntar sama dirga
Ida Sriwidodo
Walaahh.. blom apa2 adiknya Bagas dah songong!
Blom tauu ajaa siapa Zingga!
Don't judge a book by its cover.. okee! 👌🏻🤪
Arin
Awal-awal diri mu dikenalkan pada ibu dan adik Bagas, tapi sambutannya udah tak baik. Daripada di lanjutkan ke hubungan yang serius malah makan hati...... mending tolak aja lah Zingga.
Bunda Keisha
salah cari lawan kamu de'... 🤭
Naning Naning
kalo cinta jangan diem aja dr andra, kalo diem.aja gimana zinggga bisa tau
Naufal Affiq
lanjut thor
Lilik Juhariah
Waaah seru nih zingga ketemu andra
Mutia
Knp Zingga gak punya teman, biasanya dikampus sangat rame, apalagi cewek biasanya suk bergerombol..
Lilis Lilis Lisna
lanjuut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!