NovelToon NovelToon
Janda Cantik Untuk Om Duda

Janda Cantik Untuk Om Duda

Status: tamat
Genre:CEO / Single Mom / Janda / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Arumi Bahira, seorang single mom dengan segala kesederhanaannya, semenjak berpisah dengan suaminya, dia harus bekerja banting tulang untuk membiayai hidup putrinya. Arumi memiliki butik, dan sering mendapatkan pesanan dari para pelanggannya.
Kedatangannya ke rumah keluarga Danendra, membuat dirinya di pertemukan dengan sosok anak kecil, yang meminta dirinya untuk menjadi ibunya.
"Aunty cangat cantik, mau nda jadi mama Lion? Papa Lion duda lho" ujar Rion menggemaskan.
"Eh"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23

"MAMA.... MAMA... MAMA,  BUKA PINTUNYA CEPAT. CUDAH MAU KELUAL INI" teriak Bella sambil menggedor gedor pintu kamar orang tuanya.

Alvaro terbangun dari tidurnya oleh suara gaduh yang menggema di depan kamarnya.  Dengan mata yang masih setengah terpejam, dia merasa tubuhnya seperti terhempas dari mimpi yang tak jelas. Suara teriakan memanggil 'Mama' berulang kali membuatnya bingung seketika.

Dengan tubuh yang masih lelah, Alvaro perlahan mengangkat dirinya dari ranjang yang nyaman. Dia mengusap matanya, berusaha menghilangkan kantuk yang masih melekat di kelopak matanya. Langkah kakinya terasa berat, seolah-olah dia sedang berjalan di atas pasir yang bergeser. Setiap langkah yang dia ambil, keresahan semakin meningkat.

Dia tiba di pintu, tangan Alvaro mencengkeram kenop pintu dengan ragu. Napasnya tertahan saat dia memutar kenop itu

"Ceklek"

Pintu terbuka. Di hadapannya, Bella berdiri dengan wajah yang pucat pasi. Gadis kecil itu bergerak gelisah, tangan kanannya memegangi perut sementara tangan kiri menahan bokongnya.

"Papa....  Mama mana? " tanya Bella dengan suara gemetar, matanya berkaca-kaca menahan rasa sakit.

Alvaro bisa melihat betapa kesakitan Bella, dari raut wajahnya yang tertekan hingga ke caranya bergoyang kecil di tempat, mencoba menemukan posisi yang bisa sedikit mengurangi rasa sakit.

Panik dan kebingungan bercampur dalam benak Alvaro, tapi insting ayah langsung mengambil alih. Dia cepat-cepat mengulurkan tangan, mendukung tubuh mungil Bella yang tampak akan roboh kapan saja.

"Mama sedang tidur,  kamu kenapa?," tanya Alvaro dengan suara yang berusaha menenangkan, meski jantungnya berdebar kencang, khawatir dengan kondisi putrinya.

"MINGGIL PAPA,  CUDAH NDA KUAT INI" pekik Bella sambil menggeser tubuh Alvaro dari hadapannya, gadis itu berlari terbirit-birit menuju kamar mandi yang ada di dalam kamar tersebut.

Alvaro menepuk keningnya, ia mengira putrinya itu kenapa-napa tapi ternyata dia cuma mau buang air.

"Anak itu selalu ada aja tingkahnya" gumam Alvaro, dan menutup pintu kamarnya kembali, melangkahkan kakinya ke arah rajang.

"Ada apa mas?  Kenapa berisik sekali?" tanya Arumi yang baru saja membuka matanya.

"Bella mau buang air, tapi hebohnya minta ampun, sudah seperti di kejar-kejar orang satu kampung" jelas Alvaro sambil tertawa kecil.

"Ohh.... Aku kira ada apa, dia memang seperti itu, padahal di kamarnya memiliki kamar mandi sendiri" heran Arumi. "Sebentar lagi dia pasti akan berteriak" tebaknya.

"1"

"2"

"3"

"MAMA CUDAH, CEPAT KECINI.... KEBULU KELING NANTI" teriaknya dari dalam kamar mandi.

Arumi dan Alvaro tertawa terbahak saat mendengar teriakan putri kecil mereka dari kamar mandi. Alvaro, yang merebahkan tubuhnya di ranjang, menutup wajahnya dengan bantal, berusaha menahan tawa.

Arumi, dengan rambut yang terurai dan wajah yang lelah namun penuh kasih, menggelengkan kepalanya sebelum akhirnya bangkit dari tepi tempat tidur.

Langkahnya terdengar berat menuju kamar mandi, suara langkah kaki di lantai kayu rumah mereka. Di ambang pintu, ia mendapati putrinya yang masih kecil, dengan muka cemas dan tangan yang basah.

"Sudah, sudah, mama di sini," ucap Arumi dengan nada yang lembut namun tegas, menenangkan putrinya yang tampak agak ketakutan. "Mama belum tuli, sayang. Tidak perlu teriak-teriak. Lain kali, kamu harus belajar cebok sendiri, ya. Kamu sudah besar, tidak boleh bergantung terus pada mama," lanjutnya, sambil membantu membersihkan putrinya dengan sabar.

Sementara itu, Alvaro masih di kamar, mendengarkan interaksi tersebut, senyumnya mengembang mendengar bagaimana Arumi mengajar putrinya tentang kemandirian, meski di tengah situasi yang menggelikan. Arumi mengajarkan pelajaran penting dengan cinta, membuat Alvaro semakin mengagumi kekuatan dan kesabaran istrinya.

*****

Malam pun tiba, seluruh keluarga Danendra sedang berkumpul melakukan makan malam.

"Oma, besok di sekolah ada acara lomba antar siswa, aku mewakili kelas ku untuk lomba renang. Jika oma ada waktu, maukah oma datang ke sekolah, mensupport ku untuk lomba? Semua orang tua teman-temanku juga akan datang untuk mendukung mereka" tanya Shaka penuh harap.

Sebelum menjawab Julia lebih dulu mengusap bibirnya dengan menggunakan tisu. Besok dia harus pergi arisan dengan teman-temannya yang tidak bisa ia batalkan, pasalnya mereka sudah membuat jadwal temu ini dari jauh-jauh hari.

"Maaf, Shaka. Besok oma tidak bisa datang untuk melihat kamu, oma harus pergi arisan" ucap Julia

Nafas kecewa Shaka perlahan menguap di udara, matanya yang sayu menatap Reynald dengan rasa kecewa yang mendalam. Seakan menjadi rutinitas, ayahnya itu selalu memiliki alasan untuk tidak hadir dalam momen-momen penting dalam hidupnya.

"Yasudah tidak apa-apa, oma," kata Shaka dengan suara serak, berusaha menyembunyikan rasa sakit hatinya. Namun, sorot matanya yang murung tidak bisa berbohong tentang perasaan sebenarnya. Tapi dia tidak bisa berharap kepada orang lain, sementara orang tuanya sendiri pun tidak perduli.

"Kak Chaka nda ucah cedih, becok Bella nganggul, nanti Bella aja yang cemangatin kak Chaka" ucap Bella, kebetulan jadwal sekolah dia belum full.

"Iya, nanti Naka juga. Kita akan cemangatin kak Chaka. Bial lah oma pelgi alican, dia pacti nda cabal mau ghibah cama teman-temannya itu" sahut Naka yang langsung dapat lirikan tajam dari omanya.

"Bukan calah Naka, tadi oma cendili yang mau pelgi alican" ucap Naka membela diri.

Arumi tersenyum, di saat yang lain tidak bisa datang mesupport Shaka, kedua anaknya itu dengan suka rela mengajukan diri untuk mensupport kakak sepupunya itu.

"Nanti tante temani adik-adik untuk mensupport kamu," ujarnya lembut, mencoba menawarkan solusi dan memberikan dukungan yang selama ini kurang dirasakan Shaka dari keluarganya.

Wajah Shaka sedikit cerah mendengar ucapan Arumi. Senyum tipis menghiasi bibirnya, menunjukkan rasa terima kasih yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Meskipun bukan dari darah dagingnya sendiri, Arumi telah menunjukkan lebih banyak kepedulian dan cinta daripada yang lain.

"Memangnya tante tidak ke butik?" tanya Shaka, keheranan terpancar dari sorot matanya yang tajam. Ia tahu, rutinitas Arumi yang tak pernah absen dari toko kue miliknya.

Arumi menoleh, senyum hangat menghiasi wajahnya saat dia mengusap lembut kepala Shaka, "Ada pegawai tante yang menjaga butik." jelasnya. Dalam suaranya terdapat nada lembut yang menyimpan kehangatan, membuat Shaka merasa diperhatikan dan dihargai.

"Terima kasih," ucap Shaka, suaranya bergetar lirih. Senyum haru merekah di wajahnya, menyembunyikan kekecewaan yang sempat muncul akibat sikap omanya yang seringkali acuh. Rasa kecewa itu perlahan tergantikan oleh kebahagiaan yang kini ia rasakan berkat kehadiran Arumi.

Arumi mengangguk, sinar rembulan yang terang menembus jendela dapur menerangi senyumnya, memberi nuansa kehangatan yang lebih dalam pada percakapan mereka. Di sana, di ruang makan itu, Shaka merasakan ikatan yang tak hanya sekedar tali kekerabatan, tapi sebuah hubungan yang dibangun atas dasar pengertian dan kasih sayang.

Perlakuan Arumi terhadap Shaka tidak luput dari perhatian Alvaro, dan ke dua orang tuanya. Mereka merasa Arumi wanita yang tepat menggantikan mendiang Clara.

"Becok mama mau ke cekolah kak Chaka ya" tanya Bella yang sejak tadi mendengarkan obrolan mereka.

"Iya, besok kak Shaka mau tanding renang, kita harus datang untuk menyemangatinya biar kak Shaka menang" jelas Arumi.

"Eh, tapi kan becok kita cekolah cih, Bella nda bica dong ke cekolah kak Chaka" keluh Bella.

"Bukan becok cekolahnya, kata mama luca. Puya telinga itu buat dengal jangan buat gantungan doang. Nda pintal nanti kamu" seru Naka.

Bella mendelik menatap Naka, ia tidak terima dengan ucapan saudaranya itu. "Bella bukan nda dengal, tapi Bella lupa tau nda. Kata mama, wajal olang hidup celing lupa" ucap Bella membela diri.

1
💗 AR Althafunisa 💗
Ngakakkkk, baju jadi kue 🤣🤣😅
Azzahsya❤
dr bab awal sampai baca mau akhir Herman Saya nama2 tokoh nya ganti² trus🤔🤔😆
Budy Firmansyah
author gk profnl..nambh tokoh cerita asal2an....
Anna Purnama
ganti lagi nama nya astaga
Anna Purnama
bingung nama nya beda" ga ada kejelasan nya juga lg haiiss
Wida Syamsiah
sipppp udah ga usah mikirin Ajun masih byk tukang cilok berserakan yaa khannnn🤣
Happy Kids
sok baik. dia jg ada andil. tp licik dia pake tangan anggun utk menyingkirkan arumi wkwk
Wida Syamsiah
Natasya sama reynald di judul apasii
Wida Syamsiah
keukeuh eta c reynald🤣
Jamayah Tambi
Tah sedar diri betul Yumna/CoolGuy//CoolGuy/
Wida Syamsiah
Jol ojol reynald datang,,,kmn c Alvaro 😄
Jamayah Tambi
cctv bergerak
Jamayah Tambi
Anak2 itu jd cctv ayah mereka
Jamayah Tambi
Klu anak2 kecil menangis bacalah Asma Al Husna 99 nama Allah.Klu tak bayat ayat kursi dan surah Al Mulk
Jamayah Tambi
Si Naka dan Bella kena diajar adap sopan santun dan bicara yg betul.Mcm kurang ajar je mereka ni.Adake naj buang2 orang.Anak kucing jer orang sayang.Ini anak manusia yg susah mau jadi.Setelah setahun menikah baru dapat si kembar.
Jamayah Tambi
Avarn itu anak tiri ke anak kandung Edwin
Jamayah Tambi
Selalu terjadi s klu Sang Ayah berpoligami memang kehidupan anak2 akan berantakan.
Jamayah Tambi
Kamu kena scam dgn abang kurier
Jamayah Tambi
Kenapa Arjun jd Benny pulak.Pening /Determined/
Jamayah Tambi
Keluarga yg harmoni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!