NovelToon NovelToon
My Boss Duda Anak Dua

My Boss Duda Anak Dua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Cerai / Ibu Tiri
Popularitas:25.9k
Nilai: 5
Nama Author: Demar

Nesa Callista Gambaran seorang perawat cantik, pintar dan realistis yang masuk kedalam kehidupan keluarga Wijaksono secara tidak sengaja setelah resign dari rumah sakit tempatnya bekerja selama tiga tahun terakhir. Bukan main, Nesa harus dihadapkan pada anak asuhnya Aron yang krisis kepercayaan terhadap orang lain serta kesulitan dalam mengontrol emosional akibat trauma masa lalu. Tak hanya mengalami kesulitan mengasuh anak, Nesa juga dihadapkan dengan papanya anak-anak yang sejak awal selalu bertentangan dengannya. Kompensasi yang sesuai dan gemasnya anak-anak membuat lelah Nesa terbayar, rugi kalau harus resign lagi dengan pendapatan hampir empat kali lipat dari gaji sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Demar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arav flu

Nesa memberikan pelukan yang hangat pada Arav. Di masa depan Nesa berjanji akan lebih sering memeluknya seperti yang anak itu mau. Anggap saja Nesa sedang berlatih menjadi seorang ibu.

“Sus…”

“Hmmm?”

Aron itu memainkan jemarinya bimbang. Meski sangat ingin melihat sekolah bersama Nesa tapi perkataan Nesa membuat Aron sadar Arav lebih membutuhkan Nesa di rumah. Aron juga tidak tega melihat Arav semakin sakit jika dipaksakan untuk membawanya pergi.

“Tidak apa-apa, Sus boleh menemani Arav di rumah. Aku akan pergi bersama daddy saja.” Ucap Aron sendu.

Sekali lagi Nesa memeluk Aron semakin erat. Perasaannya membuncah bangga melihat anak ini. Nesa menghapus air matanya yang kian semakin deras. Dia tidak mau Aron sampai melihatnya.

“Sus akan menemani Aron. Sekalian nanti kita minta daddy untuk bawa Arav ke rumah sakit.” Sambil menyelam minum air. Nesa sengaja mengatakan sekalian membawa Arav berobat supaya Aron tidak terlalu merasa bersalah terhadap adiknya.

Nesa menghubungi Arthur dari ponselnya.

“Halo…” Tak sampai sedetik sudah diangkat. Apakah pria itu sedang menunggu panggilannya? Ah tidak, mungkin saja dia memang sedang memainkan ponselnya saat aku menelepon, pikir Nesa.

“Kira-kira jam berapa ya Pak? supaya saya dan anak-anak siap-siap.”

Yess Arthur bersorak dalam hati. Dad berjanji akan membalas jasamu ini di lain waktu Son!

“Setengah jam lagi saya sampai.”

“Empat puluh menit Pak.”

“Oke baik, saya akan sampai dalam empat puluh menit.”

“Baik Pak, saya tutup dulu teleponnya.”

Titttt…

Panggilan terputus.

“Kenapa kesannya dia sangat malas berbicara denganku ya?” Ucap Arthur kesal. Arthur mengambil tas kerjanya bersiap untuk menjemput Nesa dan anak-anak.

“Loh Pak, mau kemana? Kita ada meeting lima belas menit lagi.” Gerald memasuki ruangan Arthur dengan bingung melihat Arthur seperti akan pergi.

“Saya ada urusan, kamu handle meetingnya!”

“Tapi Pak.”

“Saya tidak menerima bantahan.”

“Tapi…”

“Sekali lagi bilang tapi bonus kamu saya potong.”

Gerald langsung kicep, bosnya sekarang suka mengancam. Arthur meninggalkan ruangannya terburu-buru. Jangan sampai dirinya terlambat menjemput mereka. Kalau sampai dia terlambat, siap-siap saja. Entah apa yang akan Arthur lakukan kepada Gerald nanti.

“F*ck!” Gerald berteriak memaki setelah kepergian Arthur.

Arthur sampai tepat kurang lima menit dari waktu yang sudah ditentukan. Untung saja, thanks to God hidup Gerald terselamatkan kali ini. Sengaja Arthur membawa supir. Arthur sudah menebak Nesa akan duduk di belakang bersama kedua anaknya.

Nesa memasuki turun ke lobby apartemen dengan santai. Mobil Arthur sudah menunggu di parkiran. Nesa yang membuka kursi penumpang terkaget melihat Arthur duduk disana. Dia melirik ke kursi kemudi, tumben ada supir. Nesa membantu Aron menaiki mobil lalu menutup pintu. Nesa akan duduk di depan saja.

“Pindah belakang!” Perintah Arthur.

“Saya disini saja Pak, supaya anda dan Aron tidak kesempitan. Disini juga lebih luas, cocok untuk saya yang menggendong Arav.” Ucap Nesa beralasan. Nesa hanya canggung duduk bersama dengan Arthur.

“Pindah kesini atau tidak usah pergi.”

Nesa akhirnya pindah ke kursi penumpang. Tidak lupa menutup pintu mobil sedikit kencang. Nesa bukan tidak ingin mendebat. Tapi masih ada anak-anak. Nesa tidak ingin anak-anak mendengar perdebatan mereka.

Nesa jadi keki sendiri, habisnya mereka duduk berdempetan Arthur, Aron, Nesa dan Arav di gendongan Nesa. Terlihat seperti ayah, istri dan kedua anaknya. Nesa kok jadi merasa deg-degan begini ya. Nesa segera menepis perasaannya. Perempuan mana yang tidak deg-degan kalau berdekatan dengan duda anak dua. Apalagi masih perawan ting-ting seperti dirinya ini. Nesa lupa kalau sebelumnya mereka juga pernah duduk bersebelahan namun tidak merasakan seperti yang dirasakannya sekarang.

Aron menyenderkan kepalanya di pundak Nesa. Padahal ada Daddynya di sebelah, tetapi anak itu lebih memilih untuk bersender pada Nesa. Mungkin karna tadi menangis, tak lama Aron langsung tertidur. Suasana di kursi penumpang semakin kikuk. Apalagi Arav juga masih tidur, anak itu agak lemas sejak pagi tadi.

“Ehem…”

Nesa menoleh pada Arthur. Pria itu suka sekali berdehem tidak jelas. Ngomong ya tinggal ngomong gitu loh.

“Mau ngomong apa Pak?”

“Kamu tau dari mana saya mau ngomong.”

“Bapak dari tadi ehem ehem, saya sudah hafal kalau ehem berarti mau ngomong. Tidak usah sungkan Pak, langsung saja.” Ketus Nesa. Dia masih kesal disuruh pindah kebelakang.

Arthur salah tingkah, gadis disebelah anaknya memang lain dari pada yang lain. Harusnya sekarang dia bertingkah seperti wanita lain yang mencari perhatian dengannya selama ini.

“Kalau Bapak belum mau bicara izin saya dulu saja yang bicara.”

“Silahkan…” Sejujurnya Arthur sejak tadi hanya mencari topik pembicaraan.

“Nanti sekalian singgah di rumah sakit Pak. Arav flu mulai pagi tadi.”

Arthur menatap Nesa tajam. “Kenapa kamu baru memberi tahu saya?”

“Sa-saya minta maaf, tadi saya sangat kerepotan sehingga lupa mengabari Bapak.”

“Saya tau kamu dekat dengan anak-anak. Tapi kamu tidak berhak mengambil keputusan sendiri. Memangnya kamu siapa? Kamu cuma pengasuh bagi anak-anak saya.” Ujar Arthur dengan nada yang tinggi. Arthur sangat kecewa kenapa dia baru diberitahu sekarang. Meski dirinya bukan ayah yang baik, tapi Arthur juga tidak mau kalau sampai anaknya kenapa-napa.

Nesa berjengit mundur. Aron menggerakkan tubuhnya gelisah, Nesa mengelus kepalanya lembut berharap anak itu kembali tenggelam di dalam mimpi. Arav juga langsung menangis kencang kaget tiba-tiba mendengar suara yang keras. Saat sakit, telinga bayi memang cenderung lebih sensitive. Walau ikut syok, Nesa berusaha menenangkan Arav dalam diam. Baru kali ini raut wajah Arthur benar-benar marah. Nesa pernah melihatnya marah malam itu, tapi kali ini dia merasa… berbeda. Ada yang lain dengan hatinya.

“Sekali lagi saya minta maaf.” Ucap Nesa bergetar.

“Sssshh, cup cup sayang… it’s okay.” Gadis itu sibuk menenangkan Arav yang mulai rewel. Tapi Arav tidak juga berhenti menangis, bayi itu seolah ikut merasakan apa yang Nesa rasakan. Sedangkan Arthur hanya menatapnya dengan dingin.

“Pak, kita ke rumah sakit xxx dulu.” Perintah Arthur pada supir yang sejak tadi diam. Sepertinya Tuannya sedang marah besar. Nesa diam saja mendengar Arthur menyebut tujuan mereka yang tidak lain adalah rumah sakit tempatnya bekerja dahulu.

“Tidak jadi ke sekolah dulu Tuan?”

“Tidak usah banyak tanya, ikuti saja perintah saya.” Tegas Arthur.

“Baik Tuan.”

Mereka memasuki rumah sakit dalam diam. Nesa hanya mengikuti saja di belakang Arthur. Aron menggenggam erat tangan Nesa. Sejak turun dari mobil anak itu tidak mau jauh-jauh darinya.

Siapa yang tidak mengenal pewaris PT Wijaksono Group dan pemilik PT AAA Group. Tentu saja para petinggi rumah sakit langsung datang  menyambut kedatangan mereka. Nesa berdecih, sudah tau kelakukan para penjilat yang sedang berjejer dihadapan mereka sekarang. Mulutnya manis sekali, padahal diam-diam beberapa dari mereka sudah memberikan tekanan pada staf yang bertugas untuk tidak melakukan kesalahan barang secuil pun.

1
Kulo_Rolii
Roman2 nya bentar lagi nikah inimah
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus, seruu dan menarik👍👍👍👍👍
Demar: Hai, terimakasih Rina
total 1 replies
Septyana Kartika
ada yg kebakaran tuh
Demar: Hai Septyana. Ikutin terus cerita Nesa ya.
total 1 replies
nurul hidayah
suka bngt dng cerita nya👍
Demar: Hai, terimakasih Nurul
Demar: Hai, terimakasih nurul. Ikutin terus cerita Nesa ya
total 2 replies
Ratih Tupperware Denpasar
aron sdh seperti dianter mommy & dadynya aja
imah imut
ceritanya menrik
Demar: Hai, terimakasih Imah. Ikutin terus cerita Nesa ya
total 1 replies
imah imut
thor msh ada ke lanjutan nya qa, sih soalnya ceritanya bagus bnget
Demar: Hai, terimakasih Imah. Ikutin terus cerita Nesa ya.
total 1 replies
darsih
nesa nesa ada aja kelakuan perawat ini SM bos nya
Afsa
Hemm..mau ngapain ITU Pak Artur,pingin peluk Nessa ya .. wkwkwk
Ratih Tupperware Denpasar
dasar arthur duda kanebo kering manfaatin anaknya yg lugu dan polos unt menggaet sus nesa
Alline. T🍀☘️🍀🌸🌼🌻🍁🎋
lanjutin kak ceritanyaa
pliss
bagus banget
Demar: Hai Alline terimakasih sudah mengikuti ceritaku ya. Jangan lupa bantu like dan komen setiap episode yaaa.
total 1 replies
Ratih Tupperware Denpasar
semangat nesa iatirahat aja dulu mumpung pak bos lagi baik
Siti Kholifah
up lagi thorrr kami menunggu mu
Demar: Hai Siti terimakasih sudah mengikuti ceritaku ya. Jangan lupa bantu like dan komen setiap episode yaaa.
total 1 replies
Ratih Tupperware Denpasar
cerita yang bagus mengingatkan kita pentingnya komunikasi dng anak, kasih sayang tdk meluku hanya dng memberikan uang dan materi yg berlimpah
Dita manurung
ku mohon Thor buat cerita desa dan pak duda anak 2 bahagia Thor
Demar: hai dita, terimakasih sudah mengikuti ceritaku. jangan lupa like dan komen terus supaya aku semakin semangat update.
total 1 replies
Afsa
Tenang Oma,kalau anak nakal Oma udh pulang dan ketemu sus Nessa,pasti dia akan betah di rumah
Afsa
Sus Nessa calon Ibu idaman pokoknya
Afsa
Semoga saja bajunya bebas Nessa,GK perlu seragam²an,Kan kamu di hired bukan dari Ya²san inih
Afsa
suka watak Nessa,happy go lucky vibesnya
Afsa: Thanks kak, semangat lanjutkn kisahnya ya..💪
Demar: Hai Afsa. So happy kamu ikutin perjalanan Nesa.
total 2 replies
Afsa
wehh..cari kerja lagi sulit Sus,trima saja🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!