(***) Peony surgawi adalah seorang gadis yatim piatu . dia tinggal bersama seorang Bibi penjual bunga yang bernama Aura Herawati , dia tidak mempunyai anak dan suami . Peony tinggal bersamanya semenjak usia delapan tahun .
***
Al gozali Matthew adalah seorang anak laki laki kecil yang sejak lahir telah di tinggal pergi ibunya mengejar kemewahan duniawi . dia tumbuh menjadi anak laki laki yang dingin dan datar seperti Ayahnya Al Gibran Matthew .
semenjak di khianati oleh istrinya ,Al Gibra Matthew sangat membentengi diri dengan namanya wanita .Semenjak sang istri pergi bersama laki laki yang lebih kaya darinya ,karena kehidupan Matthew saat itu masih kalang kabut .
suatu hari Al tanpa sengaja bertemu dengan Piony . melihat kelembutan kesabaran dan kebaikan Piony Al menginginkannya sebagai temannya . karena selama ini kehidupan anak berumur lima tahun itu sangat abu abu .
apakah Matthew akan mengabulkan permintaan Al putra . perubahan apa yang akan terjadi pada Al Gibran Mat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
Sementara kepala koki , dia berjalan ke arah Matthew yang sedang sibuk dengan benda pipih di tangannya .
"Maafkan saya yang terlambat ,Tuan . Ini karena babysitter itu yang membuat ulah ."
Matyhew menoleh ke arah sumber suara . Dia mengerutkan kening ketika yang datang adalah kepala koki . Sampai Akhirnya kepala koki itu meletakkan cangkir teh di atas meja . Teh hijau yang biasa di minumnya setiap hari .Tetapi Matthew mengeram seakan tidak suka .
"Kenapa kamu."
Kepala koki itu mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Matthew ."maaf ,Saya terlambat membuatkan teh-nya karena babysitter itu tidak memb..."
"Di mana dia ." sela Matthew geram .
"Ada di dapur ,Tuan . Saya akan panggilkan ." kepala koki itu menunduk hormat sebelum pergi kembali untuk ke dapur .
Kepala koki itu melihat beberapa pelayan memegang tubuh Peony ." Kamu ikut saya menghadap Tuan Matthew . Dia sekarang pasti sedang marah besar ."
"Sudah kami duga ,Bu . Dia hampir saja akan melarikan diri ."
Kepala koki menatap Peony dengan wajah tidak suka ." sejak dari awal datang , kamu memang banyak tingkah . Mentang mentang datang ke sini karena permintaan Tuan Muda . Sekarang cepat menghadap Tuan Matthew , siap siap saja kamu angkat kaki dari sini . Tuan Matthew tidak pernah pandang bulu ."
Peo y tak menyahut , dia hanya menghembuskan napasnya pelan ." Apakah kalian tidak bisa melepaskan saya? Saya bisa jalan sendiri ke depan tidak perlu di pegang seperti ini ."
"Tidak bisa ayo jalan sekarang ."
Peony akhirnya pasrah . Dia berjalan dengan keadaan kedua tangan di pegang oleh para pelayan .
Matthew melihat kedatangan Peony dengan kedua alis hampir bersatu .
"Dia hampir saja melarikan diri ke kamarnya setelah membuat kesalahan ,Tuan . Beruntung pelayan lain segera menahannya ." ucap kepala koki menunduk hormat kepada Matthew .
Matthew menatap Peony yang juga menatapnya ." Kenapa tidak kamu yang datang . Dan membawakan teh-nya ?Saya memerintahkanmu , tetapi kamu berani memerintahkan orang lain ?"
Peony menghembuskan napas pelan . Sedangkan kepala koki dan para pelayan lain kebingungan akan maksud kalimat Matthew .
"Saya tidak memerintahkan siapa siapa di sini, Tuan . Saya sudah membuatkan teh untuk Anda , seperti yang Anda perintahkan . Tapi mereka tiba tiba datang , mereka menghina dan memarahi saya . Bahkan mereka mengatakan saya sengaja ingin menggoda Tuan , karena berani membuatkan teh untuk Anda . Meski saya baru , saya juga sudah paham jika selama ini Anda hanya meminum teh hijau buatan kepala koki . Intinya mereka tidak percaya jika Anda memerintahkan saya membuat teh . Apalagi teh biasa seperti ini ,kepala koki langsung menyuruh saya minggir dan dia mengambil alih membuatkan teh unyuk Anda ." jelas Peony .
Kalimat kalimat penilaian kepala koki dan para pelayan lain beberapa menit lalu , sungguh membuat Peony merasa hilang rasa hormatnya . Makanya dia berniat untuk ke kamar saja , tetapi malah di tahan dan di anggap akan melarikan diri .
"Lalu mana teh buatan kamu itu?"
"Sudah di buang oleh kepala koki ,Tuan ."
Matthew menoleh dan menatap tajam ke arah si kepala koki yang terkejut ." Kenapa kamu membuangnya ?" Bentak Matthew .
"S-saya pikir dia hanya sengaja ingin membuat untuk Anda tanpa ada perintah dari Tuan . Saya akan segera buatkan teh baru jika Anda ingin minum teh biasa ." jawab kepala koki panik .
"Maaf ,Bu . Saya masih punya malu dan sadar diri dengan posisi saya di sini . Saya tidak akan berani melakukan segala sesuatu tanpa perintah , apalagi berhubungan dengan Tuan Matthew . Saya juga tidak ada niatan untuk menggoda siapa siapa di sini . Saya dulu bekerja di toko bunga ,bukan sebagai penggoda majikan seperti yang kalian tuduhkan pada saya tadi . Kehidupan saya selama ini hanya seputar dengan bunga ,bukan penggoda . Anda sungguh salah besar menilai saya ." ucap Peony yang seakan melampiaskan kekecewaan dan sakit hati .
Matthew melirik Peony yang bicara begitu serius dan penuh penekanan pada kepala koki dan pelayan yang ada di situ . Dia tidak tahu apa saja kalimat kalimat menyakitkan yang telah di lontarkan para pelayannya kepada Peony tadi .
Kepala koki menatap Peony dengan tatapan tidak suka .meski sadar dirinya yang salah , tapi , dia masih tak ingin minta maaf atas apa yang telah di ucapkannya tadi .
"Ck, saya tidak ingin melihat drama apa apa di sini . Cepat buatkan saya teh .".
"Maaf , Tuan .Saya akan segera membuatkan teh yang baru untuk Anda . Jika Anda ingin minum teh biasa ." kepala koki langsung menunduk hormat kepada Matthew .
"Saya ingin dia yang membuatkan saya teh . Kau buat ulang teh itu , dan cepat bawa ke sini ." Matthew menatap Peony membuat kepala koki serta pelayan lain terkejut .
"Anda yakin Tuan?" tanya kepala koki ragu.
Matthew menoleh dan menatap kepala koki ." Untuk kalian , karena sudah membuat saya menunggu begitu lama . Maka tinggal pilih hukuman kebagian pengawal hukuman . Jika tidak ingin menjalankan hukuman maka silahkan angkat kaki dari mansion ini ."
Kepala koki dan para pelayan itu melotot karena terkejut ."K-kami minta maaf ,Tuan . Kami akan menjalankan hukuman ."
Matthew tak menghiraukan mereka , dia melirik Peony yang masih diam ." kenapa kamu masih . Ayo cepat buatkan saya teh?"
"Baik Tuan."
Sejak kajadian penolakan teh siang itu , Peony seakan dimusuhi oleh kepala koki dan para pelayan yang terlibat .
Peony hanya diam saat mereka terus menyindir dan mengatai dirinya sudah mencoba menggoda Matthew . Gadis itu tak menyangka jika ketenang hidupnya akan seperti ini .
"Lihatlah , dia benar benar memuakkan sekali . Gayanya sok polos dan bilang tidak menggoda Tuan Matthew . Tapi selalu saja datang ke perusahaan dengan alasan keinginan Tuan Muda ."
"Benar pasti dia yang selalu membujuk Tuan Muda untuk datang ke perusahaan Tuan Matthew . Agar dia bisa tebar pesona dan menggoda Tuan Matthew ."
"Aku menyesal pernah mengagumi wajahnya yang cantik ,cih."
Peony menghembuskan napas kasar . Dia meneruskan aktivitasnya mengaduk s**u untuk Al .
"Peony "
Suara Al menghentikan bisikan bisikan para pelayan di bagian dapur . Kepala koki yang sedari tadi berada di sana pun ikut menoleh ke arah sumber suara .
Mereka semua menunduk ketika melihat Al menyusul Peony ke area dapur .
"Tuan Muda , kenapa Anda datang ke sini ? Mohon tunggu saja di kursi Anda ,Tuan . Biarkan nanti dia membawa gelas susunya ke tempat Anda . Jika Tuan Matthew tahu Anda ke area dapur , Tuan pasti akan sangat marah . Mari saya temani Anda kembali ke depan Tuan Muda ." kepala koki mendekat sambil menunduk hormat pada Al .
Anak laki laki itu menatap kepala koki sejenak , kemudian kembali melangkah menghiraukan kalimat perempuan itu .
"Peony , aku ingin minum s**u di taman hari ini boleh?" Tanya Al pada Peony .
"Bo..."
"Itu tidak boleh Tuan Muda . Tuan Matthew selalu menegaskan jika Anda harus makan ataupun minum s**u harus di meja makan . Jika Tuan Matthew tahu , Tuan pasti akan marah . Lebih baik Anda minum di ruangan makan saja , Tuan Muda ." kepala koki dengan cepat memotong kalimat Peony .
secara kamar kan ad cctv nya
aku suka Thor Matt tersiksa
karena benci dan cinta itu terlalu tipis
bujang lapuk kah si Matthew thor
secara dia bilang dadanya masih rata