NovelToon NovelToon
Can I Love My Brother?

Can I Love My Brother?

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Enemy to Lovers
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gywnee

Viola adalah gadis SMA yang berumur 18 tahun yang hidupnya berubah setelah mamanya menikahi duda anak 2. Anak papa angkatnya itu 2 laki-laki, dan siapa sangka anak bungsu papanya itu adalah guru olahraga yang dingin di sekolahnya. Dia harus menjadi keluarga baru guru yang tidak dia sukai itu. Viola sama sekali tidak akrab dengan kakak keduanya itu tapi dia akrab dengan kakak pertamanya dan papa angkatnya itu. Keluarga mereka pun rukun tapi hanya kakak keduanya yang tidak mau tinggal dengan mereka. Viola dan kakak keduanya pun sering bertengkar sampai akhirnya mereka berdua timbul perasaan suka. Bagaimana cara mereka berdua menjalani hubungan cinta satu keluarga dan beda usia ini? Apakah mereka akan mengalah dengan orang tua mereka atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gywnee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 20

“Alca…” ucap Naura sambil tersenyum dengan senang. Alca menghela nafas melihat Naura, Alca takut jika Naura mengganggu Rahel dan Dion, dan dia menggandeng tangan Naura lalu membawanya pergi menjauh dari tempat itu. Naura sangat senang Alca menggandeng tangannya.

Setelah jauh dari area restoran itu Alca melepaskan genggamannya pada Naura.

“Alca…kenapa?” tanya Naura dengan senang.

“Disana ramai.” jawab Alca dengan nada datarnya itu.

Naura menganggukkan kepalanya dengan mengerti, “Atau mungkin kamu takut aku akan mengganggu Rahel dan Dion tadi?” tanya Naura dengan tersenyum.

Alca hanya diam, dia tidak terlalu terkejut karena Naura sudah tahu hal itu.

“Tenang saja, selama kamu bisa dijinakan aku akan baik-baik ke mereka.” ucap Naura sambil mengusap pipi Alca.

“Sayang sekali waktu itu kamu menolakku…kenapa kamu tidak mau menyentuhku?” tanya Naura dengan heran.

Alca menghela nafas lalu ia menyingkirkan tangan Naura dari wajahnya itu, “Kau tidak sadarkah dengan apa yang kau lakukan ini? seseorang yang mencintaimu akan terluka melihatmu seperti ini.” ucap Alca dengan kesal.

“Arka? dia hanyalah alatku saja, terluka atau tidak itu urusannya.” jawab Naura sambil tersenyum.

“Sampai kapan kau akan melakukan ini?” tanya Alca dengan kesal.

“Sampai kamu mau denganku.”

“Kau mau menunggu sampai mati?”

“Kalau begitu tinggal bilang saja ke Arka,” jawab Naura dengan santai. Lalu Naura menatap Alca dengan heran, “Kenapa kau begitu benci denganku? kenapa kau tidak bisa melihatku seperti kau melihat Rahel? apa bedanya aku dengannya?” tanya Naura dengan heran.

“Beda. Tentu saja kalian beda, Naura…aku bukan orang yang tepat untukmu…kak Arka benar-benar mencintaimu dengan tulus…harusnya itu pertanyaanku untukmu, kenapa kau tidak melihat kak Arka seperti kau melihatku?”

Naura tersenyum kecil, lalu dia mendekatkan tubuhnya ke Alca , “Tentu saja beda.” jawabnya.

“Alca…” panggil Rahel.

Alca sontak terkejut mendengar suara Rahel lalu dia menoleh ke samping.

“Rahel..” lirihnya.

Naura menatap Rahel dengan kesal.

Rahel terlihat sedih dari sorotan matanya saat menatap Alca, rasa bersalahnya tidak akan pernah bisa dihilangkan dari hidupnya.

“Alca..” lirih Rahel.

Alca tahu itu, Alca tahu dari tatapan mata Rahel yang nampak sedih saat melihatnya. Lalu Alca pergi begitu saja meninggalkan mereka berdua. Rahel ingin mengejarnya tapi dia sadar dia tidak layak untuk mengejarnya setelah ia membuat hati Alca sakit.

Naura berdecak dengan kesal melihat Rahel, “Bagaimana kau bisa setega ini dengannya? jika ingin selingkuh tidak bisakah dengan orang lain saja?” tanya Naura dengan kesal.

Rahel hanya diam dan menundukkan kepalanya.

“Kau tidak kasihan dengannya? dia dikhianati oleh pacar dan sahabatnya sendiri, bagaimana orang bisa sejahat dirimu…” ucap Naura dengan kesal lalu dia pergi meninggalkannya. Dan Rahel meneteskan air matanya, “Iya..orang sejahat diriku kenapa ada…” gumamnya dengan sedih.

“Maaf…maafkan aku Alca…” lirih Rahel dengan sedih.

.

Alca kembali ke rumahnya, saat ia memarkirkan motornya ia melihat Viola yang sibuk mencari sesuatu di taman rumahnya itu.  “Ngapain dia itu,” gumamnya dengan heran lalu Alca mendekat ke arah Viola.

“Ngapain?” tanya Alca.

Viola sontak terkejut mendengar suara Alca yang tiba-tiba datang, “Kapan disitu?” tanyanya dengan heran.

“Kau cari apa malam-malam begini?” tanya Alca dengan heran.

“Tadi aku mencoba untuk belajar matematika karena besok ulangan harian, tapi aku tidak paham sama sekali jadi aku emosi sama bukunya dan aku buang tapi aku tidak tahu buku itu mendarat kemana..” jawab Viola sambil menggaruk-garukkan kepalanya yang tidak gatal itu.

Alca menghela nafas dengan kesal melihat tingkah adiknya ini, lalu Alca mengambil senter yang dibawa oleh Viola dan membantu mencari bukunya.

Viola merasa tidak enak dan merasa tidak berguna lagi didepan Alca, dia takut sangat takut Alca akan melakukan hal yang melelahkan nanti.

“Ini,” Alca mengambil buku itu yang berada di tempat sampah.

“Wahh…kakak hebat banget…kok pas ya di tempat sampah jadi artinya memang buku ini harus dibuang saja tidak usah dipelajari.” ucap Viola dengan tersenyum bangga atas tafsirannya itu.

“Heh…” Alca memukul pelan kepala Viola dengan buku itu, lalu Viola berdecak dengan kesal dan mengambil bukunya itu. “Itu hanya alasan bagi seorang pemalas.” ucap Alca.

Viola melirik Alca dengan kesal dan muka cemberutnya itu.

“Masuklah!” ajak Alca.

“Okey..” jawab Viola dengan semangat karena Alca tidak melakukan apa-apa ke dirinya.

“Tunggu aku di kamarmu!”

“Heh? kenapa?” tanya Viola dengan heran.

“Aku akan bantu bab yang tidak kau pahami itu,” jawab Alca.

“Ahahaha..ti.tidak perlu terimakasih banyak kak Alca..” ucap Viola sambil tersenyum hambar.

“Terimakasih nanti saja setelah ujian mu selesai, kau harus memberitahu nilaimu.” jawab Alca.

Viola terlihat letih dan sedih mendengar tawaran Alca itu, “Masalahnya aku tidak paham semua jadi daripada kak Alca kecapekan mending kakak tidur-”

“Masuk!” tegas Alca.

“Iyaaaaa…” jawab Viola dengan kesal, dia menendang tembok di sampingnya itu dengan keras dan pada akhirnya dia sendiri yang kesakitan. Alca tersenyum kecil di depan Viola, meskipun Viola menyebalkan baginya tapi dia cukup bisa membuatnya terhibur.

Setelah Alca ganti baju di kamarnya ia langsung ke kamar Viola, tapi Viola mengunci kamarnya karena tidak mau belajar, Alca berdecih tersenyum.

“Kau pura-pura tidur kan?”

Viola diam dan menutup kupingnya dengan bantal, “Aku harus menunjukkan keberanian sekali-kali….tidak apa-apa jika dia ngamuk pikirkan besok saja..kesusahan sehari cukup untuk sehari.” ucap Viola dengan penuh keyakinan.

Alca tersenyum kecil melihat tingkah Viola itu, dia membiarkan kali ini, dan karena ia ditolak oleh Viola ia kembali ke dalam kamarnya, meskipun Alca sedih tapi dia benar-benar terhibur dengan adiknya itu.

“Tidak salah juga tinggal disini.” gumam Alca.

.

Rumah Dion.

Rahel selesai membersihkan wajahnya setelah pulang dari restoran itu dengan Dion, dan dia melihat Dion yang sedang asik bermain handphone sambil rebahan di ranjangnya. Rahel sangat kepikiran dengan ucapan Naura itu apalagi dia melihat Alca yang menjauhinya, rasa bersalahnya semakin membesar.

“Dion,” panggil Rahel.

“Iya sayang,” jawab Dion sambil tersenyum.

“Apa kita..apa kita sangat berdosa karena membuat Alca sakit hati??” tanya Rahel dengan sedih.

Seketika raut Dion berubah menjadi datar saat mendengar nama Alca keluar dari mulut Rahel.

“Alca lagi? apa kau masih memikirkan orang itu?” tanya Dion dengan kesal.

“Orang itu? apa maksudmu orang itu, dia sahabatmu teman baikmu.” ucap Rahel dengan kesal mendengar pertanyaan dari Dion itu.

Dion berdecak kesal menatap Rahel, “Lihatlah..bahkan kau masih membela bajingan itu…”

Rahel mengerutkan keningnya heran, “Apa maksudmu, Alca bajingan? bukankah itu kita sendiri!” sahut Rahel dengan kesal.

Dion semakin kesal mendengar ucapan Rahel itu, “Iya..bela terus dia itu..bela sana!!!!” teriak Dion dengan kesal lalu dia pergi dari kamar.

Rahel menghela nafas dengan kesal, “Kenapa dia begitu,” gumamnya dengan kesal.

1
yumi chan
ko pusing aku..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!