NovelToon NovelToon
Ibu Sambung Kekasihku

Ibu Sambung Kekasihku

Status: tamat
Genre:Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:384
Nilai: 5
Nama Author: Sansus

Ini salah, ini sudah melewati batas perkerjaan ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sansus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Positif

Sudah terhitung satu minggu lebih aku tidak bertemu dengan Om Javar setelah kejadian tidak sengaja bertemu di minimarket itu. Sekarang aku menjalani hidup seperti tidak pernah ada masalah apapun yang membuat ku khawatir.

Hari ini aku berencana untuk mengerjakan tugas sendirian di sebuah kafe, sebelumnya aku sudah izin terlebih dahulu kepada Geovan tentang hal ini.

"Ya ampun kok hari ini panas banget." Keluh ku sembari mengusap dahi ku yang sedikit terdapat keringat.

"Wihh sendirian aja nih cewek cantik." Itu suara yang sangat aku kenali, Freya.

"Kalo berdua nanti yang ketiganya setan dong."

"Bener juga sih apa yang kamu bilang, tapi itu bukan maksud aku Amira."

"Emang aku lagi pengen sendiri aja Frey."

"Oh gitu, emangnya kamu mau kemana panas-panas gini?"

"Aku mau ke kafe yang baru buka itu loh, aku liat di instastory temen kelas aku tempatnya bagus."

"Ya udah deh kalo kamu pengen sendiri aja kesana nya, aku duluan ya."

"Iya hati-hati Frey!"

Bus adalah alat transportasi yang biasa aku gunakan jika tidak sedang bersama dengan Geovan atau Freya. Duduk di kursi yang bersebelahan dengan jendela adalah kebiasaan ku karena bisa melihat secara langsung pemandangan yang ada diluar.

Awalnya aku hanya duduk sendiri, kemudian tidak lama ada seorang pria yang duduk di sebelah ku. Dilihat dari wajahnya sih kayaknya kita seumuran.

Semuanya baik-baik saja sebelum aku merasakan tangan dari pria yang duduk disebelah ku itu meraba pahaku yang sedikit terekspos karena aku mengenakan rok yang sedikit tinggi di atas lutut.

"Mas apa-apa sih?!" Sulut ku sambil berusaha menjauhkan diri darinya.

"Jangan kurang aja ya! Saya bisa aja teriak biar penumpang lain tau."

"Sana pergi, saya gak mau duduk bareng orang mesum kayak kamu." Sambung ku.

Dia pun beranjak dari tempat duduknya dan berpindah ke kursi yang lain. Ck, mengganggu siang ku yang cerah saja.

Tidak lama bus yang aku tumpangi sudah sampai di halte yang aku tuju. Aku pun langsung menuruninya dan lanjut berjalan ke kafe.

Sampai di kafe aku langsung mencari tempat duduk dan memesan minuman untuk menemani aku mengerjakan tugas.

Saat tengah serius mengerjakan tugas, tiba-tiba meja yang ada di sebelah meja ku kedatangan pengunjung lain yang sepertinya orang kantoran tapi bukan itu yang mencuri perhatian ku, di salah satu orang-orang yang aku bilang orang kantoran tadi ada Om Javar yang untungnya tidak melihat keberadaan ku.

'Duh mampus, kenapa harus ketemu segala sih?'

Aku menundukkan kepala agar tidak terlihat dan untungnya dia duduk membelakangi ku. Cepat-cepat aku selesaikan tugas ku agar bisa cepat keluar dari sini.

Saat tugas ku telah selesai aku langsung berniat pergi dari tempat ini tapi saat aku melangkah kaki dua langkah seorang pelayan memanggil ku

"Kak handphone nya ketinggalan."

Ya ampun, bisa-bisanya aku seceroboh itu. Hal tadi tentu saja menarik atensi dari beberapa pengunjung lainnya, tapi aku dengan cepat berbalik untuk mengambil handphone milik ku dan tak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada si pelayan

"Makasih ya Mba."

"Iya kak, lain kali hati-hati."

Aku langsung melangkah cepat keluar dari kafe ini sebelum hal-hal yang tidak aku inginkan terjadi.

Saat sudah sampai di kamar kosan aku langsung membersihkan tubuhku dan aku berencana untuk berkeramas hari ini tapi saat aku menuangkan shampoo ku ke telapak tangan aroma dari shampoo itu membuat aku mual,

"Huekk.. huek.." aku langsung memuntahkan semua isi perut ku sambil memijat tengkuk dengan pelan.

'Astaga, ada apa dengan ku?'

Aku berusaha mengusir pikiran-pikiran yang tidak-tidak dari dalam otak ku, siapa tahu aku hanya masuk angin.

Acara mandi pun langsung aku selesaikan dengan cepat, kemudian aku berjalan ke arah dapur untuk mencari air hangat yang siapa tau dapat meringankan rasa mual ku.

"Amira kamu kenapa? Aku denger tadi di kamar mandi kamu muntah-muntah." Itu pertanyaan dari salah satu teman kos ku.

"Aku enggak kenapa-kenapa kok, cuma kayaknya aku lagi masuk angin aja."

"Mau aku ambilin minyak angin gak? Aku punya di kamar."

"Enggak usah repot-repot Thea. Aku gak kenapa-kenapa kok, beneran."

"Enggak ngerepotin kok, tunggu disini ya sebentar."

Thea pun pergi ke kamarnya untuk mengambil kan ku minyak angin yang dia punya. Aku duduk di kursi meja makan yang ada di dapur dengan pikiran ku yang melayang entah kemana.

'Bagaimana jika aku memang hamil?' Tapi pikiran itu langsung aku tepis jauh-jauh.

"Ini Mir kamu pake di area perut atau dada biar anget, sama hirup-hirup juga biar bisa nurunin rasa mual kamu." Suara Thea menginstrupsi ku dan aku pun langsung melakukan apa yang Thea suruh.

"Makasih ya The, kayaknya aku udah lumayan agak baikan. Nanti mau coba istirahat aja dikamar."

"Iya kamu banyak-banyakin istirahat, kayaknya ini efek karena kamu kecapekan."

"Ini punya kamu, kalo gitu aku ke kamar duluan ya." Ucap ku seraya menyodorkan minyak angin milik Thea tadi.

Saat sampai di kamar, aku langsung merebahkan diri di kasur dan mencari posisi yang menurutku nyaman dan mulai memejamkan mata. Tapi mata ku seperti masih belum ingin untuk beristirahat.

Aku pun mengambil handphone ku yang ada di meja sebelah kasur ku untuk mengecek pesan dari siapa saja yang masuk karena memang sepulang dari kafe tadi aku belum membukanya.

Tentu saja di bagian teratas ada nama manusia yang paling aku cintai yaitu Geovan, dia menanyakan dimana aku berada dan apakah aku sudah sampai di kosan.

Mungkin karena melihat aku online Geovan langsung menelpon ku dan tentu saja langsung aku angkat.

'Halo sayang? Kamu kemana aja sampe-sampe chat aku enggak dibales sama telpon ku enggak diangkat?'

"Kan aku udah bilang sama kamu Geovan sayang kalo aku mau pergi ke kafe itu loh. Masa kamu lupa sih?"

'Bukannya aku lupa, tapi kamu nih ya kalo udah pergi sendirian tuh enggak inget buat kasih kabar ke aku.'

"Iya-iya aku ngaku salah, maafin aku ya? Tadi aku sengaja bisuin handphone biar enggak ganggu aku nugas."

"Tapi kamu tenang aja, karena sekarang aku udah ada di kosan." Sambung ku.

'Aku tuh khawatir tahu gak sama kamu? Siapa tahu tadi kamu diculik.'

"Heh! Aku udah besar gini bukan anak kecil lagi ya!"

'Orang masih kayak anak kecil.'

"Nyebelin!"

'Ngomong-ngomong suara kamu kok enggak kayak biasanya, lemes banget. Kamu masih sakit?'

Mungkin karena efek muntah-muntah tadi ya? Memang benar sih aku merasa tubuh ku lemas karena soal tadi.

"Karena kecapekan aja kali, aku udah gak kenapa-kenapa kok."

'Syukur deh kalo gitu, kamu udah makan belum?'

"Belum, tadi di kafe aku cuma pesen minuman."

'Ya ampun Amira, kamu nih ya! Nanti kalo sakit lagi gimana?'

"Hehehe maaf, soalnya tadi aku lupa buat beli makanan."

'Kebiasan lupa mulu, itu kepala kamu kalo enggak nempel kayak gitu bakalan kamu lupain juga deh kayaknya.'

"Ya enggak lah!"

'Ya udah kamu mau makan apa malem ini? Biar aku pesenin makanan."

"Eumm makan apa ya enaknya? Aku lagi pengen mie ayam yang di depan kampus itu deh."

'Kok mie ayam sih? Yang lain gak mau?'

"Enggak, aku lagi pengennya mie ayam itu bukan yang lain.".

'Ya udah deh kalo gitu tunggu sebentar biar aku pesenin.'

"Yey!! Emang pacar ganteng ku ini yang terbaik."

'Pas lagi kayak gini aja baru muji-muji.'

"Ya udah kalo kamu enggak mau aku puji, aku tarik balik perkataannya."

'Gitu aja ngambek'

"Suka-suka aku dong!"

'Siap salah! Kalo gitu telpon nya ku tutup dulu ya sayang? Aku mau lanjut main game.'

"Game terus! Awas ya kalo kamu bergadang terus pagi-pagi mata kamu udah kayak panda."

'Enggak bakal bergadang sampe larut kok. Kamu juga jangan bergadang, istirahat yang cukup biar cepet sembuh.'

"Iya-iya bawel."

Sambungan kami pun terputus, aku kembali melihat-lihat ruang obrolan dan sesekali membalas pesan dari teman-teman ku. Tidak berselang lama, suara teman kos ku yang memanggil ku terdengar, dia memberitahu kalau pesanan ku yang dipesankan oleh Geovan tadi sudah sampai.

Aku langsung mengambilnya dan berjalan kembali ke arah dapur untuk menyiapkan mie ayam yang tadi, saat ditengah membuka bungkus dari mie ayam tiba-tiba rasa mual kembali datang karena aku mencium aroma dari mie ayam itu, aku langsung berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perut ku itu.

Setelah aku rasa cukup mengeluarkan isi yang ada di perut ku aku kembali ke dapur dan kembali menemukan Thea yang tengah duduk di meja makan sambil menikmati salad buahnya.

"Kamu mendingan ke dokter aja deh Mir, aku takutnya kamu emang kenapa-kenapa." Usul dari Thea yang tentu saja tidak aku hiraukan, aku akan memastikannya sendiri."

"Aku beneran enggak kenapa-kenapa kok The, ini cuma masuk angin biasa beneran deh. Mending kamu makan nih mie ayam aku yang belum aku sentuh sama sekali, rasanya aku mual."

"Kamu gak lihat aku lagi makan salad buah gini? Aku lagi diet tahu."

"Oh ya udah kalo kamu enggak mau, biar aku kasih ke anak kos yang lain aja."

"Tapi kata mamah ku enggak boleh nolak rezeki, udah taruh disitu aja Mir nanti aku makan."

"Bilang aja dari tadi kalo kamu mau."

"Jadi kamu enggak ikhlas nih kasih mie ayam nya ke aku?"

"Ikhlas kok, nih nih ambil. Aku mau balik ke kamar."

Aku pun kembali ke kamar meninggalkan Thea yang ada di dapur. Sampai di kamar aku mencari hoodie yang bisa aku pakai untuk ke apotek mencari sesuatu untuk membuktikan segala dugaan yang ada di kepala ku ini.

Aku berjalan keluar dari halaman kosan ke apotek terdekat dari sini, untungnya apoteknya tidak terlalu jauh dari kosan ku.

"Cari apa kak?"

"Testpack nya ada Mba? Kalo ada, saya mau dua."

"Tunggu sebentar kak."

"Iya."

"Ini Mba testpack nya. Cara pemakaiannya ada di kemasannya ya."

Aku pun langsung bergegas membayarnya dan kembali ke kosan, setelah sampai ke kosan aku langsung memastikan dugaan ku itu, dua testpack tadi langsung aku gunakan agar lebih akurat hasilnya.

Positif.

Air mata ku langsung jatuh mendapati kenyataan ini, apa yang harus aku lakukan setelah ini? Bagaimana jika Geovan dan ibu tahu?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!