Klarissa anak kandung dari keluarga yang cukup kaya raya, namun sejak sepupunya datang dan di angkat sebagai anak angkat oleh kedua orang tuanya, Klarissa Tersisikan.
Kedua orang tuanya mengabaikan dan tidak peduli, saudara-saudara kandungnya, pacarnya bahkan sahabatnya tidak ada yang peduli pada Klarissa bahkan mengabaikannya.
Mampukah Klarissa hidup dalam keterabaian dari orang-orang terdekatnya??...
Apakah masih ada yang peduli pada Klarissa?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia Papendang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23
Beberapa menit kemudian bu susi masuk kelas "Bagaimana tugasnya sudah selesai?"
Tanya bu susi
"Sudah bu!" Jawab siswa
"Kalau begitu kumpulkan, pelajaran hari ini cukup sampai disini, tolong yang tadi namanya disebut ikut ibu keruang guru!" Ujar bu susi
Merekapun keruang guru mengikuti bu susi, sesampainya disana sudah banyak murid sastra kelas lain. Klarissa dan Bima bersama, Richard menatap kearah Klarissa"Kok gue baru lihat cewek itu?" Tanya Richard
"Dia murid baru!" Jawab haikal
Richard mengangguk "Baik... Ini teman-teman kalian yang akan mengikuti drama musical, kalau ada yang tak mengenalnya ibu harap kalian berkenalan terlebih dahulu!"
Ujar bu susi
Klarissa diam sedangkan teman-temannya dari kelas sastra lain melihat kearah Klarissa "Klarissa... Kamu perkenalkan diri!" Perintah bu susi
Klarissa diam sedangkan teman-temannya dari kelas sastra lain melihat kearah Klarissa "Klarissa... Kamu perkenalkan diri!" Perintah bu susi
Klarissa berdiri disebelah bu susi
"Perkenalkan nama saya Klarissa, dari kelas 10-1!" Tutur Klarissa
Richard tersenyum melihat Klarissa.
"Oke... Sekarang ini teks naskah drama musicalnya, Klarissa tolong dibagikan ya!" Perintah bu susi
Klarissa mengangguk memberikan teks naskah kepada teman-temannya, saat memberikan teks naskah pada Richard, Richard menatap Klarissa sambil tersenyum.
Sedangkan Klarissa diam nampak cuek "Gue bakalan dapatin lo!" Batin Richard
"Bagaimana... Sudah dapat semua?" Tanya bu susi
"Iya bu!" Jawab siswa
"Kalau begitu nanti setelah pulang kita akan membagikan peran sekaligus latihan!" Ujar bu susi
"Baik bu!" Ujar siswa
"Oke... Kalian boleh pergi ke kelas kalian masing-masing!" Ujar bu susi
Merekapun pergi dari ruang guru dengan senang, saat pergantian jam Klarissa ke toilet "Sayang... Aku ke toilet bentar!" Ujar Klarissa
"Mau aku anterin?" Tanya Bima
Klarissa tersenyum menggelengkan kepalanya "Kamu ke kelas duluan!" Ujar Klarissa
Bima mengangguk, sesampainya ditoilet Klarissa bertemu dengan evelyn "Lo... Jadian sama bima?" Tanya evelyn
Klarissa menatap evely "Iya!" Singkat Klarissa
"Jauhi bima... Kita dijodohkan setelah aku lulus, kita akan tunangan!" Ujar evely
Klarissa tersenyum "Jangan halu... Sorry!"
Jawab Klarissa
Evelyn tertawa "Lo nggak percaya omongan gue, oke... Lo tanya aja sama bima!" Ujar evelyn
Klarissa tersenyum "Jangan ngada-ngada lo!" Ujar Klarissa
"Oke... Kita lihat saja nanti!" Tutur evelyn
Klarissa masuk kedalam bilik toilet menuntaskan hajatnya setelahnya Klarissa ingin ke kelasnya tapi ada tangan yang menahan tangan Klarissa "Tunggu!" Ujar laki-laki sastra 10-2
"Lepasin tangan lo... Gue nggak kenal lo!" Tutur Klarissa
"Gue Richard, lo Klarissa kan!" Richard menatap Klarissa
"Iya ada apa?" Tanya Klarissa
"Kita akan mengikuti drama musical, gue harap kita bisa berteman biar tidak canggung!" Ujar Richard
Klarissa mengangguk "Gue mau masuk kelas, lepasin tangan lo!" Klarissa menarik tangannya saat mau masuk Bima menatap Klarissa "Kemana aja kok lama?" Tanya Bima
"Toilet!" Jawab Klarissa
"Emang toiletnya pindah ke kelas 10-2 SAstra?" Tanya Bima
"Maksudnya apa?" Tanya Klarissa
"Aku sudah pernah bilang ke kamu kalau
Klarissa tersenyum "Aku sudah pernah bilang
kan sama kamu, tolong percaya sama aku... Kita tidak ada apa-apa, aku tidak mengenalnya!" Tutur Klarissa
Bima diam menatap Klarissa"Maaf!" Ujar bima
Klarissa mengangguk lalu duduk dibangkunya, bima pun duduk disebelah Klarissa
"Sayang!" Panggil Bima
"Heemmm!" Jawab Klarissa
"Kamu marah?" Tanya Bima
"Nggak... Aku hanya minta satu sama kamu, tolong percaya denganku!" Ujar Klarissa
Bima mengangguk "Sayang... Apa benar kamu dijodohkan dengan evelyn?" Tanya Klarissa
Bima diam "Iya... Tapi aku nggak mau dengan evely!" Ujar Bima
Klarissa tersenyum "Jadi beneran kalian akan tunangan... Kalau gitu kenapa kita
berhubungan?" Tanya Klarissa
"Sstt... Aku tidak mencintainya, aku hanya mencintaimu!" Tutur Bima
Klarissa diam "Aku nggak tau lagi Bima... Aku ragu dengan hubungan kita!" Tutur Klarissa
Aku ragu dengan hubungan kita!" Tutur Klarissa
Bima memegang tangan Klarissa "Percayalah sayang, aku tidak mencintainya aku akan membatalkan perjodohan gila itu!" Tutur Bima
Klarissa diam.
Setelah beberapa jam kemudian bel berbunyi pertanda pulang, anak sastra berkumpul untuk latihan drama. Saat pembagian peran Klarissa dan Bima menjadi pemeran utama. Mereka menghabiskan 3 jam latihan "Oke cukup latihan kali ini, acting kalian oke... Apalagi Klarissa dan Bima, chemistry kalian dapat banget!" Ujar bu susi tersenyum
Klarissa dan Bima tersenyum "Kalian bisa tinggalkan tempat ini!" Ujar bu susi
Merekapun pergi dari tempat latihan, Klarissa dan Bima ke parkiran lalu mereka pulang bersama "Sayang... Mau makan dulu nggak?"
Tanya Bima
"Aku capek sayang, pengen cepet pulang!" Ujar Klarissa
"Baiklah!" Ujar Klarissa
Saat ditengah perjalanan ada sekelompok Saat ditengah perjalanan ada sekelompok cowok bermotor menghadang motor brian "Sayang... Ada apa?" Tanya Klarissa
"Sebentar sayang kamu disini saja!" Tutur Bima
"Cewek lo cantik juga, boleh kenalan nggak?" Tanya indra
"Nggak... Minggir gue mau lewat!" Tutur Bima
indra dan teman-temannya tersenyum "Oke gue akan minggir kalau lo bisa nyingkirin kita!" Ujar indra
Bima tersenyum tanpa aba-aba Bima menghajar anggota gengs indra
Brugh... Brugh...
indra menghampiri Klarissa "Hai... Boleh kenalan nggak?" Tanya indra
"Nggak... Lepasin tangan lo sebelum gue patahin tangan lo!" Ujar Klarissa geram
indra tertawa "Aduh takut.... Hahaha!" Tutur indra
Klarissa "Gue bilang lepasin tangan lo!" Teriak Klarissa
Bima mengalihkan pandangannya kearah Klarissa "Sayang!" Panggil Bima
Dari belakang temen geng indra menghajar Bima BRUGH... Klarissa membulatkan matanya karena Bima terjatuh, "Lihatlah.... Cowok lo, segitu saja... Hahaha cemen!" indra tertawa
Klarissa menendang benda sensitif indra BRUGH "Awwss!"indra memegang benda sensitif nya
Klarissa berlari menghampiri Bima "Sayang!" Klarissa membantu bima berdiri
"Kalian cemen banget sih jadi cowok, mainnya keroyokan!" Ujar Klarissa tersenyum sinis
"Cewek sialan lo!" Ujar indra masih memegang sensitifnya
Klarissa tertawa "Minggir... Gue capek mau pulang!" Ujar Klarissa
"Kalau kita nggak mau bagaimana?" Tanya Dendi teman indra
"Lo mau main-main dengan gue?" Tanya Klarissa dengan senyum yang mengejek "Lo berani ngomong begitu ke kita?" Ujar dedi
Bima memegang tangan Klarissa"Sayang... Mereka banyak, kita jangan ladeni mereka!" Ujar Bima
Klarissa melepaskan tangannya Bima lalu melangkahkan kakinya kedepan dan menghajar dendi Brugh... Brugh... "Bangun lo... Hadapi gue!" Ujar safia
Bima membulatkan matanya "Sayang!" Panggil Bima
Klarissa dengan beringas menghajar dendi dan teman-temannya BRUGH... BRUGH... BRAKKK... KREKKK...
"Kalian kalah... Minggir gue mau pulang!" Tutur Klarissa
Merekapun berlarian menghampiri motornya lalu pergi dari tempat tersebut, Bima menatap cewek yang berambut classic bob tersebut "Kamu bisa bela diri sayang?" Tanya Brian
"Heemmm... Pulang yuk!" Ajak Klarissa
Bima mengangguk "Ternyata cewek gue
"Kalian kalah... Minggir gue mau pulang!" Tutur Klarissa
Merekapun berlarian menghampiri motornya lalu pergi dari tempat tersebut, Bima menatap cewek yang berambut classic bob tersebut "Kamu bisa bela diri sayang?" Tanya Bima
"Heemmm... Pulang yuk!" Ajak Klarissa
Bima mengangguk "Ternyata cewek gue bisa bela diri, nggak percaya gue... Klarissa bisa ngalahin mereka semua!" Batin Bima