NovelToon NovelToon
Suamiku Bukan Untukku

Suamiku Bukan Untukku

Status: tamat
Genre:Menikah Karena Anak / Cerai / CEO / Janda / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Anak Yang Berpenyakit / Tamat
Popularitas:6.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: santi.santi

Clarisa hanya bisa menyesal setelah diceraikan oleh Arga, suaminya yang dua tahun ini menikahinya karena sebuah perjodohan.
Arga yang sudah berusaha mencintai Risa sepenuh hati sudah tidak tahan dengan sikap Risa yang susah di atur, keras kepala, kekanakan dan suka menghamburkan uang. Bahkan Risa masih sering pergi bersama teman-temannya ke club malam untuk berpesta.
Tapi setelah resmi bercerai, Risa baru tau kalau dia sedang mengandung anak dari Arga. Penyesalan tinggallah penyesalan saat Risa mengetahui Arga sudah menikah lagi dengan mantan pacarnya setelah menceraikan Risa.

"Mama, apa Papa nggak sayang sama Tiara? Kok Papa nggak pernah pulang?"

"Bukannya tidak sayang sama kamu Tiara. Tapi Papa sudah bahagia dengan keluarganya!" Risa hanya bisa menjawab pertanyaan anaknya di dalam hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketakutan Risa

Risa menunggu dengan sangat cemas. Tangannya saling meremas sedari tadi karena dokter tak kunjung selesai menangani Ara yang tiba-tiba mimisan dengan sangat banyak.

"Ya Allah, apa yang terjadi dengan Ara? Kuatkan putriku ya Allah!" Wanita yang kini berusia dua puluh enam tahun itu terus berdoa di dalam hatinya.

Sementara itu, di lain tempat. Tiba-tiba saja seorang pria memegang dadanya yang terasa nyeri.

"Akhhh!!" Arga meringis menahan rasa sakit di dadanya.

"Ada apa Pak!" Seno buru-buru menghampiri Arga yang tiba-tiba kesakitan.

"Tidak tau, tiba-tiba saja dadaku sakit. Perasaan ku tidak enak, seperti terjadi sesuatu tapi aku tidak tau itu apa!" Ucap Arga mendeskripsikan apa yang ia rasakan sekarang.

"Apa kita perlu ke rumah sakit Pak?"

"Tidak, aku kita pergi sekarang!" Langkah panjang Arga langsung diikuti Seno. Mereka baru saja tiba di bandara karena akan berangkat ke Australia untuk mengurus perusahaan Arga di sana.

Setelah pesawat yang Arga naiki meninggalkan bandara, perasaan Arga tetap tidak tenang. Dia bahkan merasakan debaran yang sangat kencang saat dia memegang dadanya.

"Sebenarnya ada apa?" Tanyanya dalam hati.

Matanya menatap lurus pada hamparan awan yang menggumpal.

"Risa, apa kamu baik-baik saja?" Entah mengapa pikiran Arah justru tertuju ke sana.

Sebenarnya kemarin Arga mengutus Seno untuk terus mencari keberadaan Risa. Namun karena perusahaanya di Australia mengalami guncangan, dia harus pergi saat ini juga.

Kembali ke rumah sakit, di mana Risa masih dilanda panik.

"Bagaimana putri saya dok?" Risa langsung menghampiri dokter yang usianya terlihat beberapa tahun saja di atas Risa.

"Saya belum bisa memastikan kondisi Ara, tapi saya akan membawa Ara ke dokter spesialis penyakit dalam Agar bisa menganalisis keadaan Ara lebih dalam"

"Spesialis penyakit dalam? Apa keadaan Ara tidak baik-baik saja sampai harus ke penyakit dalam dok?" Mendengarnya saja Risa sudah begitu ketakutan.

"Maka dari itu, saya belum bisa memberikan pernyataan. Tapi semoga saja keadaan Ara baik-baik saja" Dokter muda itu tidak ingin mengambil kesimpulan secara asal tanpa landasan hasil pemeriksaan yang akurat.

Sepertinya dia juga tidak ingin membuat Risa semakin khawatir dengan keadaan putrinya.

"Kapan pemeriksaannya akan di lakukan dokter?"

"Besok pagi, sekarang biarkan Ara istirahat dulu! Nanti akan ada perawat yang akan menjadwalkan Ara puasa. Jadi mohon bantuannya Bu. Besok pagi saya datang lagi" Ucap dokter spesialis anak itu.

"Baiklah dokter, terima kasih!"

"Sama-sama, saya permisi"

"Iya dokter!"

Risa segera mendekati Ara yang duduk bersandar seperti tadi. Namun kini dengan lubang hidung bagian kanan yang di sumpal dengan kain kasa.

Melihat mata sayu milik Ara yang sedang menatapnya justru membuat hati Risa pedih. Apalagi melihat bajunya yang penuh dengan noda merah.

"Ara, mana yang sakit sayang? Bilang sama Mama!" Risa mencakup wajah Ara dan mengusapnya dengan lembut.

"Kepala Ara pusing Ma"

Risa segera memeluk Ara, dia mencoba menenangkan putrinya itu meski dia sendiri penuh ketakutan saat ini.

"Ara yang sabar ya, besok Ara pasti sembuh karena sekarang sedang di obati oleh dokter, ya sayang?"

"Iya Mama"

"Ara, Neng. Gimana keadaannya? Ya Allah, Ara kenapa Neng?!!" Wak Umi langsung terkejut melihat baju Ara yang ternoda.

Risa pun langsung menceritakan apa yang membuat baju Ara kotor seperti itu pada Wak Umi.

"Astagfirullah, semoga besok hasilnya baik-baik saja. Ya Allah, Ara kesayangan Uwak" Wak Umi memeluk Ara yang hanya diam saja. Padahal gadis kecil itu selalu banyak bicara.

Risa pun lagi-lagi tak bisa menahan air matanya ketika bercerita pada Wak Umi.

"Ya udah sekarang Ara ganti baju dulu. Uwak udah bawakan baju ganti buat Ara" Wak Umi segera mengambil tas yang ia bawa tadi. Dia membawa baju Ara dan juga punya Risa juga beberapa barang yang di butuhkan Risa di rumah sakit.

"Makasih ya Wak, saya sama Ara selalu merepotkan Uwak" Ujar Risa dengan suara bergetar.

"Kamu ngomong apa Neng, jangan begitu. Uwak udah anggap kamu seperti adik Uwak sendiri. Jadi jangan sungkan begini. Kamu juga jangan sedih, harus kuat demi anak kamu!"

"Iya Wak, makasih banyak!"

"Iya, sama-sama!"

Kini Risa hanya bisa diam ketika Wak Umi membantunya menggantikan baju untuk Ara. Tapi dalam diamnya itu, banyak sekali yang Risa pikirkan.

"Wak?" Panggil Risa.

"Pesanan untuk besok gimana ya Wak?"

"Sudah, jangan pikirkan itu dulu. Yang penting keadaan Ara saat ini. Kalau mereka sudah tidak lagi memesan makanan dari kamu, berarti memang belum rejeki kamu dan pasti Allah juga sudah siapkan gantinya"

"Iya Wak"

Risa hanya takut kalau pelanggannya pergi dan tak mengambil makanan dari dirinya lagi. Mengingat untuk sampai di titik ini, tentu saja tidaklah mudah.

Tapi, tentu saja Ara di atas segalanya. Dia lebih baik kehilangan semua itu daripada harus kehilangan Ara. Uang bisa di cari, tapi Ara tidak ada yang bisa menggantinya dengan apapun.

Pagi hari pun tiba, di saat Ara sudah bersih dan cantik. Dokter muda yang kemarin memeriksa Ara datang lagi selain visit, kemarin dokter itu juga menjadwalkan bertemu dengan dokter penyakit dalam.

"Pagi Ara yang cantik??!!" Sapa dokter yang terlihat tampan dengan kaca mata bertengger di hidung mancingnya itu.

"Pagi dokter!" Jawab Ara dengan lesu.

"Apa tadi malam mimisan lagi Bu?" Dokter itu beralih pada Risa.

"Tidak dokter, tapi tadi malam panasnya sempat naik lagi"

Dokter muda itu hanya mengangguk-angguk sambil melihat laporan pemeriksaan Ara sejak tadi malam.

"Kalau gitu, sekarang kita bawa Ara ke ruang radiologi. Dokter penyakit dalam sudah menunggu di sana!"

Risa memang hanya tamatan sekolah menengah atas, tapi dia tidak begitu bodoh sampai tidak tau ruang radiologi.

Di sini, perasaan Risa sudah tidak nyaman. Dia merasa harus menyiapkan diri untuk kemungkinan yang akan terjadi meski otaknya terus menolak dan mengatakan jika putrinya akan baik-baik saja.

1
YuWie
tuhh salahmu Risa.. anakmu jadi gak mau papanya... kau yg salah, malah arga yg kena benci
YuWie
wleh masss mess mass messs..kau yg bebal Ris..
YuWie
jgn nyalahin arga tho thir fathir... blm tàu aja kau risa seperti apa dulunya.
YuWie
kok malah arga yg mau dihancurin..biang nya kan juga risa tho. Qis gak direstuin ibuknya arga ehhh malah kelakuan Risa bikin eneg
YuWie
elahhh playing victim...kenapa aku tak suka risa... krn dia sendiri yg cari penyakit dan gak pernah bersyukur. coba gak hamidun, pasti masih happy2 aja dia.
YuWie
minta tolong sana sama teman2 dugemmu... ternyata dari keluarga biasa2 aja banyak tingkah. Dah jalani aja hukumanmu, biar belajar kerasnya hidup.
Nii
ok
Kembarr Kembaarr
kalau sama mei jangn lah thor .meski asal usulnya jelas tp di rasa ko kelakuannya kurang baik. fatir orang baik jd berjodoh jg dngn yg baik. semua tau kn kenapa elga ngelakuin itu
Kembarr Kembaarr
itu salah fatiir. sehrs nya sebelum membawa calon istri yg sblmnya banyak masalah hrsnya cerita dulu masa lalu calonnya. ini main bawa2 aja. o'on emang
Kembarr Kembaarr
mei ini dokter atau perempuan yg di ambil dr got. dokter ko njablak cara bicarnya. jadi'in pelakor lbh pantas. bkn ber profesi sbg dokter
olra
semangat thor
Kembarr Kembaarr
arga in bego yaa ... hrsnya dia bgerasapd dirinya sendiri yg kadang linglung setelah minum teh dr fatma. tp ini kok bener begoknya. punya temen dokter pula kenapa gak bicara sama fatir
maen games
=
MY-POV pada novel ini
=
novel ini tidak happy ending, yang melakukan kesalahan itu risa dan arga, yang jadi korban (dikorbankan) adalah fatma dengan dibuat jahat, menjadi jahat juga gara2 kelakuan arga
=
bahkan fatma sampai rahimnya diangkat gara2 kelakuan arga dan dibuat mati bunuh diri juga oleh author
=
aku kira akan ada karma buruk buat mereka (risa dan terutama pada arga) atas kelakuan buruk terhadap fatma tapi ternyata tidak ada.
=
Arga ingin memberikan surga kepada risa dan anaknya tapi dengan memberikan neraka ke istrinya (fatma).
Apalagi background fatma adalah anak broken home, yang pastinya punya trauma ketika kebahagiannya direbut orang lain.
=
Kesimpulannya:
Suka-suka author-lah yah
maen games
mereka (risa dan arga) yang berbuat salah, yang dikorbankan fatma oleh author novelnya
Enung
fkiran awal seno itu ganteng seperti opa2 korea aku buyar karna kata plontos 🤣🤣
surtiyani yani
Thor tolong jng buat Ara pergi ya🤭
surtiyani yani
Fatma sdh semakin gila
Anisa Yuliati
luar biasa
surtiyani yani
semoga segera terungkap obat yg diberikan Fatma ke Arga
surtiyani yani
Fatma benar-benar gila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!