Reina, seorang gadis cantik yang sangat mencintai seorang abdi negara dari usia belia hingga sekarang usianya 22 tahun. Reina tetap setia pada cintanya, setia pada sang kekasih yang berhasil menjinakan hatinya.
Akankah kesetian serta cinta yang begitu besar Reina berikan akan terbalas, akan berakhir indah setelah perpisahan mereka selama tiga tahun itu.
Kau bagaikan Sang Elang dan Aku hanya seekor Puyuh
Kau terbang melanglang buana di atas langit sedangkan aku hanya bisa menatap mu dari bawah langit
Siap memiliki,maka harus siap kehilangan!
Kenapa begitu?
Karena begitu cara mainnya
SEBELUM MEMBACA CERITA INI YUK AKU SARANKAN UNTUK MEMBACA CERITA "DUREN SAWIT" DULU YA
KLIK AJA PROFILKU OKE, INI BUKAN SEQUEL TAPI INI CERITA BARU REINA DAN ILHAM
SELAMAT MEMBACA....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kencan Pertama IREN 4
Saat ini mereka berdua tengah berada disebuah danau yang sangat luas dan hening, Ilham mendudukan dirinya diatas kap mobil. Sedangkan Reina, gadis itu tengah sibuk berselfi ria dan sesekali mencuri wajah Ilham untuk dia abadikan.
Ilham terlihat sangat menikmati pandangan dihadapannya saat ini. Wajah ceria Rein membuat sudut bibirnya sedikit terangkat, apa lagi saat melihat Reina tertawa karena melihat sepasang angsa putih ditengah danau yang tengah bertengkar.
"Kak lihat, masa angsanya berantem. Pasti mereka lagi ngeributin uang belanja."
Ilham ikut menyunggingkan senyumnya saat mendengar ucapan Reina, apa lagi saat ini gadisnya itu tengah tertawa karena ucapannya sendiri. Reina memang beda dari gadis lain,Reina bahkan bisa berfikir kalau kedua angsa putih itu begaduh karena mempermasalahkan uang belanja.
"Sini Rein,"
Reina yang tengah memvideokan kedua angsa putih itu langsung menoleh kebelakang saat mendengar Ilham memanggilnya.
Karena merasa sudah cukup mengambil video serta foto kedua angsa itu,Reina segera mendekat kearah Ilham yang tengah berada diatas kap mobil.
"Naikin,"
Reina menyodorkan kedua tangannya pada Ilham, agar kekasihnya itu membantunya naik keatas kap mobilnya lumayan tinggi untuknya.
Ilham segera melompat turun dari atas kap mobilnya, lalu segera mengangkat tubuh Reina agar bisa dengan mudah naik keatas kap mobil.Reina yang tubuhnya diangkat tiba tiba sedikit tepekik karena terkejut.
Reina memegangi dadanya karena merasa detak jantungnya berdetak lebih cepat, dan itu ternyata berpengaruh pada sensor yang ada diliontin yang tengah dia pakai.Dan langsung terhubung pada jam tangan yang dipakai oleh Ilham.Titik hijau ditengah tengah jarum jamnya berubah warna menjadi merah samar.
Ilham tersenyum melihat itu, ternyata sensor itu berjalan baik. Apabila titik itu menjadi merah menyala berarti Reina sedang tidak baik baik saja. Sensor itu menangkap rasa takut,dan cemas berlebihan pada sipemakai.
"Kakak, kalau mau ngangkat bilang dulu dong. Bikin Rein jantungan tau, Rein kira Kakak mau nyeburin Rein kedanau."
Gadis itu terus saja menggerutu kesal, Ilham yang melihat bibir komat kamit milik Reina segera mengalihkan pandangannya kearah lain. Ilham tidak ingin membangunkan sisi bang*satnya saat ini saat melihat bibir itu terus saja bergerak
"Maaf,"
Ilham menggumamkan kata 'maaf' tanpa mengalihkan pandangannya kearah Reina,Ilham malah mengalihkan kedua netranya kearah kawanan bangau liar yang ada diatas danau. Sedangkan Reina yang masih mendengar gumaman Ilham, langsung mengeser tubuhnya agar lebih dekat dengan kekasihnya itu.
"Dimaafkan,"
Reina bergelayut manja dilengan berotot milik Ilham, tatapan Reina begitu memuja pada laki laki dewasa yang berusia 29 tahun itu. Laki laki yang mampu menjinakan hatinya sejak tiga tahun yang lalu, bahkan mungkin lebih beberapa bulan dari waktu tiga tahun.
Reina memang pernah terlibat cinta monyet saat SMP,namun namanya cinta monyet hanya suka tidak ada cinta dan sayang didalamnya. Dan sekarang Reina merasa seluruh hidup serta matinya hanya untuk Ilham seorang. Mungkin kalau saja Ilham meminta nyawanya, Reina akan suka rela memberikannya untuk Ilham.
Tangan Reina perlahan terulur pada rahang tegas Ilham yang mulai ditumbuhi oleh bulu bulu halus disekitarnya. Reina mengusap lembut diarea itu hingga membuat Ilham memejamkan kedua matanya.
"I love you Ilham Samudera, kamu segalanya untuk seorang Reina. Aku tidak tahu apa jadinya kalau sampai kau meninggalkan aku,mungkin Reina ini akan gila, atau bahkan akan mati secara perlahan...,"
Ilham langsung membuka matanya saat mendengar ucapan Reina, namun saat dia membuka kedua matanya, yang pertama dia lihat adalah senyum manis gadis kecilnya itu.
"...,kalau Rein bisa memilih, saat Tuhan menakdirkan kita menghadapnya nanti, Rein berharap Rein dulu yang akan menghadap padanya. Karena Rein merasa tidak akan mampu bertahan saat Kakak meninggalkan Reina."
Ilham menatap dalam mata hitam teduh milik Reina, tangannya terulur meraih tangan Reina yang berada dirahangnya. Lalu meraih telapak tangan itu dan membawanya ke arah bibir merah muda miliknya. Ilham mengecup dalam dalam telapak tangan Reina, seakan tengah menyalurkan sesuatu pada gadisnya itu.
"Kakak tidak akan kemana mana, Kakak janji tidak akan terjadi apa apa pada Kakak maupun kamu Rein."
Reina segera memeluk tubuh Ilham dengan erat saat Ilham menarik tubuhnya masuk kedalam dekapan hangatnya.
YEEEE CRAZY UP HARI INI DAH SELESAI...
POKOKNYA JANGAN LUPA BUAT LIKE VOTE DAN KOMENNYAAAAA
SEE YOU CRAZY UP TOMORROW
BABAYYY...MUUAAACCHHH...