NovelToon NovelToon
Beloved Idol

Beloved Idol

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romansa
Popularitas:69.9k
Nilai: 5
Nama Author: Suci Aulia

Benci jadi cinta, atau cinta jadi benci?

Kisah mereka salah sejak awal. Sebuah pertemuan yang didasarkan ketidaksengajaan membuat Oktavia harus berurusan dengan Vano, seorang idol terkenal yang digandrungi banyak kalangan.

Pertemuan itu merubah hidupnya. Semuanya berubah dan perubahan itu membawa mereka ke dalam sebuah rasa. Cinta atau benci?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci Aulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana

Hari ini sesuai rencananya, Okta benar-benar menggiring Vano ke area kolam renang. Tempat yang biasa dia gunakan untuk yoga selama sebulan ini. Vano cuma pasrah-pasrah aja saat punggungnya didorong oleh Okta dari belakang. Daripada terjadi huru-hara, dia pilih mengalah meski sebenarnya masih kepengen tiduran di kasur sambil nonton Doraemon.

"Cepetan, Van!. Itu instruktur senamnya udah nunggu dari tadi, lo cowok jalannya lelet banget sih!"

Tuh kan, belum apa-apa udah diomelin lagi. Emang jadi Vano mah kudu punya kesabaran sepuluh lapis, apalagi kalau bininya macam Okta gini yang hobi ngomel-ngomel. Kalau sabarnya kurang bisa-bisa perang dunia setiap hari bakal terjadi di rumah ini.

"Ini kan juga lagi jalan, santai aja sih orangnya gak bakal pergi juga" balas Vano setengah kesal.

Okta mendengus, dipukulnya punggung Vano pelan sebelum dia memutuskan untuk mendahului langkah cowok itu. Jalan ngibrit gak pake toleh kanan-kiri secepat kilat. Gak peduli sandal jepitnya hampir ketinggalan karena dia ngejepitnya kurang kuat.

"Ati-ati jalannya, anak gue diperut lo itu!" suara Vano mengintrupsi dari arah belakang. Lihat Okta jalannya kayak orang dikejar rentenir dia jadi was-was sendiri. Takut kalau ada lantai yang masih licin terus perempuan itu kepleset.

Okta kontan memelankan laju jalannya, tanpa menoleh. Bukannya ceroboh, dia cuma tidak sabaran lihat cara jalan Vano yang mirip penganten habis dipingit. Anggun betul kayak orang keraton.

"Makanya jalan cepetan!" dia berseru lagi, dan Vano mendengus lagi. Dalam diri Okta memang gak ada unsur lembut-lembutnya.

Mereka tiba di kolam renang setelah terjadi cek-cok kecil yang memang seperti makanan sehari-hari. Miss Linda—instruktur yoga Okta langsung berdiri saat melihat bosnya datang. Perempuan 37 tahun itu menampilkan senyuman ramah kepada Vano dan Okta yang dibalas senyuman juga oleh dua orang itu.

"Duh maaf ya Miss nunggu lama, ini suami saya emang orangnya lelet banget. Untung punya istri penyabar kayak saya, yang mau nerima kekurangan lakik apa adanya"

Vano kontan memasang muka jijik. Sabar apaan, daritadi aja ngomel terus. Kupingnya sampai melebar tiap hari mendengar ocehan Okta yang gak pernah kehabisan tema. Selalu ada bahan, selalu ada sesuatu yang jadi cercaan.

"Iya, Miss. Istri saya ini emang perempuan paling SABAR SEDUNIA" dia sengaja menekankan dua kata terakhir, sambil melirik Okta sedikit. Perempuan itu melotot kearahnya, benar-benar istri gak tau diri.

"Bisa kita mulai yoganya?" Miss Linda bertanya dengan ramah, yang tentunya langsung diiyakan oleh Okta.

Mereka menuju sisi spot yang biasa digunakan untuk yoga. Okta dan Miss Linda duduk diatas matras yang berupa karpet berbulu tebal, sedangkan Vano cuma berdiri mengamati. Bingung harus ngapain. Dia pernah melihat senam yoga yang kontennya sering wara-wiri di yutub tapi kalau meladeni secara asli dia belum pernah.

Sampai akhirnya Okta melakukan gerakan-gerakan yoga dibimbing Miss Linda, sedangkan Vano cuma duduk diam mengamati sembari menemani Milo bermain fetcs. Dia melempar mainan plastik itu ke depan dan Milo akan berlari untuk menangkap, begitu terus sampai hidung Milo gak sengaja nabrak kaki meja.

"Mil ambil!" Vano melempar bola karet ke tengah kolam, anjing itu berlari dengan semangat lalu melompat ke air untuk mengambil mainannya. Gak sia-sia Okta memasukkan anjing itu ke kelas berenang, nyatanya Milo memang anjing yang pintar dan cepat tanggap saat diberi perintah.

Dengan bulu basah kuyub Milo berjalan menghampiri bapak angkatnya, menyerahkan mainan dan minta diajak main lagi.

"Gak capek Mil, lari terus?. Gue liatnya aja capek"

Vano mengambil bola karet yang digigit Milo, melemparnya keatas dan anjing itu melompat untuk menangkap.

"Van anak gue jangan diapa-apain!" Okta yang sedang yoga sempat-sempatnya mengingatkan. Dia cuma takut anak anjingnya dimutilasi oleh Vano, mengingat kalau cowok itu sering berbuat hal diluar akal sehat.

"Nggak, nggak. Suudzon banget sih lo sama laki sendiri. Nih si Milo masih utuh gak lecet, kakinya lengkap ada empat, matanya normal, kupingnya juga masih kepasang rapet" Vano memgangkat badan Milo, menunjukkan pada Okta kalau badan anjing cokelat itu masih utuh. Sambil sesekali membuka kaki Milo, anjing itu menggonggong kecil seolsh membela bapaknya.

"Iya, iya. Gue kan cuma ngingetin!"

Vano mendelik malas, lo ngingetin kayak nuduh anjirr—batinnya.

Cowok itu kemudian mengajak Milo ke dapur dan mengambilkan makanan untuk anjing itu. Dia letakkan di wadah makan khusus, tidak lupa minuman anjing yang dibeli Okta kemarin turut dia tuangkan di wadah lain.

"Silahkan menikmati makanan paduka", dia menunduk belaga seperti waiters dan dengan songongnya Milo mengangkar kepala angkuh. Vano kontan ingin membuang anjing itu ke got.

"Dasar anak anjing!"

Dia kembali ke area kolam renang saat Okta sudah selesai dengan yoganya. Miss Linda pamit undur diri setelah mendapat gaji. Bi Inah bagian mengantar ke depan sebagai formalitas. Vano menghampiri Okta yang sedang duduk selonjoran di atas karpet. Dia ikut duduk di sampingnya sembari membawa segelas jus jambu.

"Minum"

Perempuan itu menerima segelas minuman yang dia ulirkan dengan senang hati. Keringat Okta yang bercucuran di dahi, dia kelihatan sangat kelelahan. Meski gerakan yoganya termasuk ringan dan aman untuk ibu hamil, tapi energi yang dikeluarkan juga tidak main-main.

"Capek banget kayaknya", tangan Vano terangkat untuk mengelap keringat di dahi okta menggunakan punggung tangannya. Perempuan itu sedikit kaget, matanya melotot bingung. Tapi selang beberapa menit dia malah menyodorkan kakinya minta dipijit. Benar-benar gak tau malu.

"Emang capek, banget malah. Kaki gue sampe pegel tau ngegembol anak lo kemana-mana. Pijitin dong, Van" ucap Okta diiringi cengiran.

Vano mendengus pelan, tapi tak urung dia tetap memijiti kaki Okta yang diselonjorkan di atas pahanya.

"Makanya jangan keluyuran kemana-mana!"

"Gue mana pernah keluyuran, baru keluar bentar aja udah langsung dikerubung wartawan" perempuan itu membalas dengan bibir yang dimanyunkan, sok imut, sok sedih. Yang lihat bukannya kasian malah sepet.

Tapi memang benar sih, setelah menikah rasanya Okta sudah tifak pernah merasakan sesuatu yang dinamakan kebebasan. Sudah tidak ada lagi me time di hari minggu, car free day di pusat kota, nongki satu circle, apalagi ngegym setiap akhir bulan. Semua hal menyenangkan seolah lenyap dari hidupnya. Sekarang apapun yang akan dia lakukan selalu harus memikirkan bagaimana pendapat orang nantinya, setiap kegiatan yang dia lakukan seperti diawasi oleh jutaan pasang mata di seluruh dunia yang menggunakan sosial media. Bahkan dia yang dulunya selalu rajin update instastory, upload foto random, kini semua itu harus dia batasi. Karena dia tau kalau akun sosmednya kini sudah menjadi sarang haters yang siap menyerangnya tiap kali dia memposting foto baru.

"Kayaknya kita harus bikin konferensi pers deh" Vano tiba-tiba berceletuk, membuat Okta kontan melotot tidak percaya kearahnya.

"Lo mau bikin gue makin dibenci sama fans lo?!. Ngawur aja. Gini aja rasanya gue mau potong kepala, apalagi kalo fans lo pada nyerang gue semua. Duh, hipertensi nih lama-lama" Okta memijit pelipisnya sendiri, pusing. Maunya gak mikirin hidup, tapi tetap aja kepikiran.

"Justru kita butuh konferensi pers biar mereka ngerti, gak cuma mandang orang lewat persepsi mereka doang. Toh usia kandungan lo udah mau dua bulan, Ta. Makin hari perut lo pasti tambah gede, kita gak bisa nutupin ini lebih lama lagi. Cepat atau lambat media bakalan tau. Jadi lebih baik kita perjelas sekarang. Gue tau pasti bakal banyak fans yang kecewa, tapi lebih baik mereka tau lebih awal dan kecewa lebih awal daripada mereka nebak-nebak dan bikin cerita ngasal menurut sudut pandang mereka yang berujung mereka ngebully orang yang sebenernya gak salah"

Okta menatap mata Vano yang juga menatapnya serius. Dari matanya dia dapat melihat keseriusan dari semua yang diucapkan Vano. Keseriusan untuk mengungkapkan semuanya dan mengakhiri semua sandiawara publik.

"Tapi karier lo?" ucap Okta dengan nada rendah.

Vano tersenyum simpul, "Semua udah ada jalannya. Karier gue itu urusan gue sama takdir, masih bisa disampingin. Tapi kalo lo sama anak kita, itu urusan gue sama Tuhan. Gue yang dateng minta lo dari keluarga lo di Surabaya, jadi kehidupan lo saat ini dan seterusnya itu tanggung jawab utama gue, prioritas gue"

Ya Tuhan, Okta baper.

Meskipun dia tau kalau prioritas Vano bukan cuma dia, melainkan juga ada orang lain. Tapi tetap saja, ucapan cowok itu seperti sebuah suggesti untuk Okta supaya tetap percaya dan yakin pada laki-laki yang menjabat sebagai suaminya ini.

"Jangan takut, masih ada gue"

...****************...

......**Kangen othor ga? 😁......

Vano**

Oktaaa

Milo dan Bapacknya

Milo nagih minta mainan

1
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
semoga ini awal yang baik buat kalian berdua dan gunakan lah sebaik mungkin biar ga ada dusta diantara kalian 🤭!!!!!!
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
akan kah Okta ngasih kesempatan kedua buat vano
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
kenapa harus pura² pdhl gak enak lho.....
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
pertemuan yang mengharukan antara vano dan okta
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
papamu aja bisa menemukan Okta,,,
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
seharusnya km sadar apa yg salah dari dirimu vano,,knp Okta memilih pergi darimu
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
hilang tanpa jejak tuh si okta
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
yg bilang dekil itu tanda nya sirik🤣
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
prnh ngerasain juga sih pas putus eh malah masih sayang🤣
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
astaga berak nanggung tinggal sebiji wkwkwk ngakak weeh
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
inilah karma untuk Vano
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
semakin ada kemajuan nih di hubungan Alex dan Okta.
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴: Alex dan Kiara
total 1 replies
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
Sedih banget... masih sempat²nya pas mau pergi Okta masih ngingat Vano.
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
astagah.... 😳😳😳
bener itu amp hamidun🤔
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
whaa... jd buruan paparazzi
kasian tuh sana sini musti pinter nyari jln
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
kl ga ada rasa cocok gmn mo tertarik 🙈
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ༄⃞⃟⚡𝐒𝐀𝐍𝐓𝐈🦚
makanya cari ayank biar ada yang bangunin🤭
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ༄⃞⃟⚡𝐒𝐀𝐍𝐓𝐈🦚
mungkin irfan gak bisa move on tuh makanya terus gangguin kamu
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ༄⃞⃟⚡𝐒𝐀𝐍𝐓𝐈🦚
ya bilang aja baik baik biar bisa bekerja lebih baik lagi sebelum pecat wkwkwk
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
Aku kok jd kasihan juga yah sama Vano
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!