NovelToon NovelToon
Aku Bukan Dia

Aku Bukan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Kembar / Model / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Mom

Aku memang mencintainya tapi aku lebih menyayangimu. Tahukah kamu apa yang akan terjadi saat Dia tahu yang sebenarnya. Berjuanglah, jangan pernah lari dari kodratmu. Belajarlah menerima takdirmu meskipun itu sulit dan menyakitkan.
Bagaimana dengan aku jika kamu bersikeras untuk memilikinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Kusangka Dia lah Pahlawanku

Sampai di rumah tante Sandra, keluarga Dr. Darmo sudah di sambut dengan kerabat dekat Sinta. Saat mereka masuk ke rumah, mereka hanya menemui tante Sandra yang sedang panik mondar-mandir di ruangan yang sudah di hias indah dengan bunga-bunga nan cantik.

"Eh... sudah datang Jeng? Ayo masuk dulu!"

Sebelum mereka duduk, Mama mencari keberadaan Sinta.

"Jeng Sandra.. Sintanya mana?"

Tante Sandra berusaha menutupi kejadian pagi itu, Dia menjawab Mama dengan gugup.

"Oh.. itu Mmm... Sinta baru keluar bentar beli kue!"

Laras dan Stevi saling berpandangan, mereka mempunyai pemikiran yang sama kalau terjadi sesuatu dengan mereka. Laras menarik jas Stevi dengan jari tangannya dan berbisik.

"Stev, sepertinya ada masalah dan kemungkinan besar hari ini lamaran bisa gagal."

Stevi mengacungkan ibu jari ke arah Laras dengan senyum manisnya.

...----------------...

Di tempat lain, terlihat Cindy sedang menghajar sekawanan geng motor yang sepuluh menit sebelum nya mencegat mobil Sinta.

"Bag... Bug... Sat... Set... Pyarrr...!!!

Dengan gesit dan lincah Dia menghindar serta memukul dan menendang mereka.

Sinta yang tidak berani ke luar, tubuhnya gemetar karena ketakutan. Dia melihat atraksi Candy yang sangat berani melawan empat orang sekaligus.

"Siapa orang itu, sekilas aku pernah lihat Dia!"

Sinta masih mengamati secara jelas setiap gerakan Candy.

"Bukannya itu Aliando?"

Candy yang masih memakai helm saat berkelahi, membuat Sinta menjadi asal menebak.

Dengan tendangan terakhir dari Candy, anggota geng motor lari terbirit-birit.

Karena mereka sudah pergi, Candy kembali ke motornya. Melihat Candy yang mau pergi begitu saja, Sinta keluar dari mobil dan memanggil Candy.

"Aliando.... tunggu, jangan pergi dulu!"

Langkah Candy terhenti, saat mendengar ada yang memanggilnya dengan sebutan Aliando. Dia pun menoleh ke arah suara orang yang memanggilnya.

"(Kenapa orang ini memanggil aku Aliando? apa sebegitu miripnya aku dengan Dia?)"

Sinta berdiri di depan motor Candy dan memandangnya lebih seksama lagi dari atas ke bawah.

"(Kalau Dia Aliando kenapa tidak mengenaliku dan itu kenapa punya Dia lebih besar?)"

Melihat Sinta bengong, Dia segera memanggil nya.

"Mba... kenapa panggil saya? apa perlu bantuan lagi?"

"OH... aku cuma mau ngucapin Terima kasih! Hmm... bagaimana kalau aku traktir kamu makan steak, sekalian kita kenalan?"

Dengan salah tingkah Sinta mengajak Candy ke warung steak yang tidak jauh dari tempat itu.

Candy dengan motor maticnya mengikuti mobil Sinta yang berhenti di depan warung steak. Mereka mulai memesan steak dan softdrink.

"Maaf kalau boleh tahu nama kakak siapa?"

Dengan mengulurkan tangannya, Candy memperkenalkan diri.

"Saya Candy, kalau kamu?"

"Kalau aku Sinta!... Wah... kamu jago bela diri ya, aku pikir tadi kamu pria dan wajah kamu mirip banget sama calon tunangan aku!"

Mendengar kata-kata Sinta, Candy jadi tersedak dan batuk-batuk.

"Uhukk.. uhukkk !... apa? tunangan kamu mirip aku? memang siapa tunangan kamu?"

Sinta pun mulai bercerita tentang Aliando ke Candy.

"Wajahnya itu mirip banget sama kamu, apa lagi kalau saat helm nya belum dilepas."

Dengan penasaran Candy masih tetap mendengarkan cerita Sinta.

"(apa yang di maksut itu Stevina Aliando?)"

Sudah satu jam mereka saling tukar cerita dan makan steak. Sinta tiba-tiba berdiri dan mengagetkan Candy.

"Astaga Candy, hari ini kan aku ada acara lamaran, pasti mereka sudah menungguku lama!... Can aku minta tolong ikut aku, bantu aku buat bilang ke mereka kenapa aku bisa telat datang!"

Sinta menarik -narik tangan Candy agar mau ikut dengannya. Belum lagi menjawab dan baru meneguk minumannya, Sinta dengan cepat menarik tangan Candy.

"Wwooiiii.... sebentar, aku nelen dulu ni air!"

Dengan terburu-buru, Sinta meminta Candy masuk ke dalam mobilnya.

"Naik mobilku saja , motor kamu tinggal di sini!"

Tanpa bisa menolak permintaan Sinta, Candy pun masuk dan duduk di bangku sebelah kemudi.

"Bremm... Bremm... ! Mobil sport dengan knalpot Brong nya meluncur melewati jalan Ibu kota.

Sampai di rumah Sinta yang terpantau sepi, Dia membukakan pintu untuk Candy dan membawanya masuk.

" Candy... ingat ya bantu aku ngomong ke Mama!... Eh.. aku kasih tahu dulu, Mama aku itu ibu-ibu yang super galak, kalau nanti Dia marahin kamu, di diemin saja, OK!"

Dengan sedikit rasa takut Candy mengangguk dan berjalan mengikuti Sinta.

Di ruangan yang sudah terdekor cantik dan menarik, tante Sandra duduk di kursi yang seharusnya di duduki Sinta tadi saat lamaran.

Sinta berjalan pelan berharap Mama nya tidak tahu kalau Dia sudah pulang.

"Can... he... ternyata Mamaku gak di sini, berarti aku sudah aman."

Candy memutar kepala Sinta untuk mengdadap ke belakang.

"Sssttt... kalau itu bukan Mama kamu, terus yang di belakangmu siapa?"

Wajah ketakutan rerlihat saat Sinta menoleh ke belakang. Bagai singa yang sudah siap menerkam , tante Sandra berteriak keras ke Sinta.

"SINTA... kamu dari mana saja! Kamu sengaja membuat malu Mama! Kalau kamu memang tidak mau di jodohkan dengan Aliando bilang baik-baik! Keterlaluan kamu SINTA!!!"

Tidak berani menatap wajah Mamanya Sinta hanya memejamkan mata dan menunduk.

Takut salah Candy juga cuma terdiam.

"(Bener juga kata Sinta, suara Mamanya melebihi bom yang meledak di Nagasaki dan hirosima)"

Tante Sandra gantian menatap Candy .

"Kamu siapa! atau kalian memang bersekongkol untuk menggagalkan lamaran ini? atau malah kalian berdua.... "

"Bukan... bukan... Tante... tidak benar fikiran yang ada di kepala tante. Saya masih normal, saya punya rasa sama lawan jenis!"

Candy pun memotong ucapan Tante Sandra agar tidak berfikir yang bukan -bukan tentang dirinya.

Karena capeknya, Tante Sandra meminta mereka duduk dan menceritakan apa yang telah terjadi. Dari awal sampai akhir mereka secara bersahutan bercerita, berharap Tante Sandra percaya.

"Begitulah cerita yang sebenarnya tante, jadi Saya mohon biarkan saya pergi sekarang!"

Melihat wajah Candy yang memelas, tante Sandra mengijinkan Dia pergi.

"Baiklah kamu boleh pergi Candy, Terima kasih sudah menolong Sinta."

"Dan kamu Sinta, datanglah ke rumah Aliando dan minta maaf ke mereka, ceritakan yang sebenarnya alasan kamu tidak datang tadi."

Senyum lebar Sinta, membuat Candy juga merasa lega. Sinta memegang kedua tangan Candy.

"Can, makasih ya kamu sudah banyak bantu aku hari ini. Habis ni aku pesenin ojek buat ambil motor kamu!"

"Iya Sin, lain kali kamu lebih hati-hati lagi. Saya pamit dulu ya Tante!"

Hanya selang lima menit Candy keluar dari rumah Sinta, ojek sudah menunggu di depan.

1
Attanaufal
/Pray/ cemungutttsss
Attanaufal
/Pray/
Mack Werz
Ceritanya kreatif bener, thor! Keren abis. Jangan lupa terus berinovasi dalam menulis ya.
Pyscho
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!