NovelToon NovelToon
Bunga Yang Berdarah

Bunga Yang Berdarah

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Selingkuh / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Chicklit
Popularitas:61.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ellani

“Diana … kamu akan diberi hukuman mati karena telah melakukan percobaan pembunuhan.”

Diana yang sudah sangat lemah diikat dan di arak ketengah tempat eksekusi. semua rakyat dan bangsawan melihatnya, mereka melemparnya dengan batu dan mengumpat kepadanya.

Kepala Diana ditaruh di tiang untuk di penggal.

Diana melihat kearah Wanita yang dicintai suaminya dan melihat ayah serta kakaknya yang masih tetap membencinya hingga akhir hayatnya.

“Kenapa kalian sangat membenciku?” gumam Diana.

Jika aku bisa mengulang waktu, maka aku tidak akan lagi mengemis cinta kepada kalian.

KRAK. Suara alat penggal terdengar keras memenggal kepala Diana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ellani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 Serangan Pertama

“Putri.” Zero berlari mengejar Diana.

Diana berbalik dan melihat Zero.

“Anda dari mana saja?”

“Itu bukan urusanmu.” Diana mengabaikan Zero dan hendak masuk ke dalam tendanya.

“Yang Mulia … apa Anda akan membiarkan ini?” tanya Zero.

Membiarkan apa? Apa maksudnya perselingkuhan Putra Mahkota?

“Tentu saja tidak.” Diana masuk ke dalam tendanya dan meninggalkan Zero sendirian.

Diana melihat sekeliling tenda. Ini cukup bagus untuk ditempati. Di luar tenda terpasang nama Diana, jadi Diana tidak perlu menanyakan lagi di mana letak tendanya.

“Yurey … apakah ada cara lain untuk menghubungi Lucien?” tanya Diana.

“Untuk saat ini tidak ada."

“Karena aku belum berhubungan dengan spiritnya.”

Diana duduk dan berpikir.

“Apa rencanamu selanjutnya?” tanya Yurey.

“Tentu saja aku akan membuat reputasiku lebih baik lagi.”

Memegang gelas yang ada di sebelahnya, Diana mengeluarkan sari bunga dari kekuatannya dan meminumnya. Pertama-tama aku harus membuat pria busuk itu kembali ke istana.

Keesokan harinya, semua orang bersiap-siap untuk menyerang kamp kerajaan Eryndale. Melihat semua orang sibuk, Diana tersenyum puas. Bukankah ini kesempatanku?

Diana melihat Rowan yang berjalan dengan wajah gelap.

“Apa terjadi sesuatu?” tanya Diana.

Rowan mengabaikan Diana dan terus berjalan.

“Kami mendapat kabar kalau Putra Mahkota Lucien kembali ke kamp,” ucap Owy.

“Owy!!” panggil Rowan.

Owy segera pergi dan memberi hormat kepada Diana.

“Hah … apa dia takut?”

“Putri.”

Zero tiba-tiba muncul.

“Kau mengagetkanku.” Diana mengelus dadanya pelan.

“Apa Putri akan mengikuti Putra Mahkota?” tanya Zero.

“Tentu saja.” Ini adalah kesempatanku untuk bertemu dengan Lucien.

“Siapkan kudaku.”

Diana berjalan mengikuti Rowan yang sedang menginstruksi para prajurit.

“Setelah melakukan itu, kau akan pergi ke sini.”

“Ingat, jika rencana ini gagal, maka lakukan rencana B.” Rowan mengatakan itu dengan serius.

Diana melihat rencana yang dibuat oleh Rowan. Hm … itu cukup bagus, dia menjadi protagonis pria bukan hanya nama.

“Aku akan memulihkan stamina kalian saat bertarung,” ucap Selena.

“Kalian tidak perlu khawatir terluka, karena ada Selena di belakang kita.”

Diana melihat Selena yang percaya diri. Biarkan mereka percaya diri lebih awal.

Rowan melihat Diana berdiri sambil mendengarkan mereka berbicara.

“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Rowan sambil mengerutkan kening.

“Tentu saja membantu,” jawab Diana dengan santai.

“Kau tetap di sini.”

“Jangan ganggu rencana kami.”

Rowan berjalan melewati Diana. Melihat ini, Selena tersenyum puas.

“Kau harus menuruti Yang Mulia,” bisiknya.

“Putri … sebaiknya Anda tetap berada di kamp,” ucap Owy.

“Apa kau tidak percaya pada kemampuan Putri Diana?” Zero merasa kesal karena orang-orang ini meremehkan Putri Diana.

Rowan berhenti saat mendengar apa yang dikatakan Zero. Ia menatap tubuh Diana dari ujung kepala hingga ujung kaki.

“Hah … apa yang kau bisa?” Rowan meremehkan Diana.

Mendengar ini, Diana tersenyum.

SLANG!

CLANG!

Serangan tiba-tiba datang. Diana menyerang Rowan, dan ditahan oleh Rowan dengan pedangnya.

“Sepertinya kau memiliki refleks yang bagus,” ucap Diana.

Rowan mengerutkan keningnya. Sejak kapan wanita ini memiliki kemampuan pedang?!!

Semua orang yang melihat juga terkejut. Serangan itu sangat cepat sehingga mereka tidak bisa melihatnya.

Selena mengepalkan kedua tangannya. Apa didalam novel, Diana memiliki kemampuan berpedang?

“Sebaiknya kau turunkan pedangmu sebelum aku kehilangan kesabaranku,” Rowan mengingatkan Diana agar tidak melangkah lebih jauh.

“Apa itu sebuah ancaman?” tanya Diana dengan senyum di wajahnya.

“Diana!!” teriak Rowan kesal.

“Baiklah, jika itu maumu.”

CLANG!

Diana dipukul mundur.

“Wuuf … nyaris saja.” Diana memegang kantung tehnya. Hampir saja dia menumpahkannya.

Diana segera mengikat kantung itu dengan kencang agar tidak terjatuh.

“Apa kau bercanda?!” Rowan melihat Diana yang tidak takut sama sekali padanya. Apa ini Diana yang aku tahu?!!

CLANG! CLANG!

Mereka berdua terus saling menyerang tanpa ada yang mau mengalah.

“Sepertinya kita hanya membuang-buang waktu.”

“Biar aku selesaikan dengan cepat.”

Diana mundur sejenak dan dengan cepat menyerang bagian kosong Rowan.

Sekarang!!

PLANK! Pedang milik Rowan pun terjatuh ke tanah.

Suasana menjadi hening seketika. Rowan terjatuh dengan pandangan kosong. Apa ia kalah?!!

SLING. Diana mengarahkan ujung pedangnya ke leher Rowan.

“Apa kau mengakui kemampuanku sekarang?” ucap Diana dengan senyum manis.

Para prajurit menahan napasnya dan tidak berani mengeluarkan sepatah kata pun.

“Yang Mulia … apa Anda baik-baik saja?” Selena segera membantu Rowan berdiri.

“Lepaskan aku.” Rowan menepis tangan Selena.

Rowan mengambil pedangnya dan menggenggamnya dengan erat. Ia masih tidak menyangka kalau akan kalah dari wanita ini.

“Sekarang aku boleh ikut, kan?”

Diana tersenyum dan berbalik berjalan menuju kudanya. Melihat punggungnya yang dengan bangga pergi begitu saja.

“Tidak akan aku maafkan,” gumam Rowan.

Rowan segera berlari menyerang Diana dari belakang.

Owy terkejut dan berusaha untuk menghentikan Putra Mahkota.

“Putri!!” Zero mencoba melindungi Diana.

SRAAAK!

Akar besar muncul dari tanah. Semua orang terkejut saat melihatnya, bahkan Rowan. Pedang Rowan tersangkut pada akar pohon itu.

“Aku tidak menyangka kalau Putra Mahkota kita adalah tipe yang pengecut.”

Diana menghilangkan pelindung akar itu dan mengambil pedang Rowan.

“K-kau—” Rowan mundur karena terkejut. Ini adalah kekuatan yang diturunkan oleh ibu Diana. Bukankah Diana tidak memiliki kekuatan ini? Dan apa kekuatan bunga itu sekuat ini?!!

BRAAAAK!

Diana menyeret Rowan dengan akar bunganya dan menghempaskannya ke pohon besar.

“Yang Mulia!!” Selena segera menghampiri Rowan yang sudah tidak sadarkan diri.

“P-Putri!! Apa yang Anda lakukan?!!” teriak Owy sambil mengeluarkan pedangnya.

Zero tidak tinggal diam dan segera pasang badan untuk melindungi Diana.

Owy mengerutkan keningnya. “Zero … apa kau tidak setia pada Raja?” ucap Owy.

“Aku sudah melakukan sumpah untuk melindungi Putri Diana.”

“Sudahlah … Rowan tidak terluka parah.” Diana berjalan di antara mereka berdua.

“Lagi pula, bukankah kita memiliki Selena?”

Owy menggertakkan giginya dan segera menghampiri Rowan.

“Yurey, apa kau sudah menghalangi kekuatan spirit Selena?” tanya Diana.

“Ya … tetapi ini hanya sebentar. Jika aku melakukannya lagi, maka aku akan dihukum oleh dewa.”

Diana tersenyum mendengarnya.

“Bagaimana ini … pemimpin kita sementara tidak bisa mengikuti pertarungan.”

Diana berbicara kepada para prajurit. Para prajurit sedikit bingung dengan situasi yang berubah begitu cepat.

“K-Kami …”

“Yang Mulia!!” Semua orang berhenti dan melihat keadaan Rowan yang memuntahkan darah.

“Ah … sepertinya aku sedikit berlebihan,” gumam Diana.

Diana berjalan melihat Rowan yang terluka.

“Sepertinya spirit Selena tidak bisa menyembuhkannya.”

Selena mengepalkan kedua tangannya dengan kesal. Mengapa spiritku tiba-tiba tidak bisa mengeluarkan kekuatan?!!

“Sepertinya serangan Putri Diana terlalu kuat sehingga membuat Yang Mulia tidak bisa disembuhkan dengan kekuatan spirit.”

Diana tersenyum mendengar ini. Apa dia ingin menutupinya dengan menyalahkanku?

“Kita kembali ke istana!!” Owy segera mengangkat Putra Mahkota. Healer di sini juga tidak bisa menyembuhkan lukanya.

Para prajurit bersiap-siap untuk kembali ke istana.

“Apa yang kalian lakukan?”

“Bukankah tugas kalian belum selesai?” tanya Diana.

Semua prajurit saling tatap. Apa Putri serius ingin memimpin pasukan?!!

1
Tuxepos Jasmine
ini ga daily up yahhh ka.....🥲🥲🥲
Retno Isma
kapan cerainya kakak???
Shion Hin
ahhh... gk sabar deh.. 😄😄 semangat kakak author... 💪
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Osie
maruk boleh gak yaaa..thor pliizz upnya double boleh yaaaaaa🙏🙏🙏🙏/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Tiara Bella
semangat 😍
Biyan Narendra
next thor..
Biyan Narendra
penasaran
Erna Masliana
lanjut 💪..aku berharap up tiap hari 😁
Yunita Widiastuti
💪💪💪🥮
R@3f@d lov3😘
tentu saja bertemu denganmu lucien😏dan menunjukkan kalung pemberian darimu dari kehidupan sebelumnya.... maybe🤔
𝓡𝓪𝓲𝓷𝓪 (来奈)
Lanjut kak 😊
𝓡𝓪𝓲𝓷𝓪 (来奈)
Sang penulis itu ya kak author dong 🤣🤣🤣
Lukman Lukman
💪💪💪💪💪
Yunita Widiastuti
sak karebmu thor...
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Erna Masliana
masa baru hidup kembali mau metong lagi
R@3f@d lov3😘
apakah ada pemain baru,,karena alur ceritanya udah beda
Tuxepos Jasmine
author nya kahhh yg mau diana metong???😱😱😱😱😱jgn laaah thor ...masa udh 3 kehidupan diana metong skr metong jg😅😅😅😅
Osie
thor dirimu ya penulisnya jad8 jgn ngadi ngadi bikin Diana mati...bakal di demo seantero jagat dirimu thor
FHR: Ho oh😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!