Cassandra Stacey Atmaja, adalah anak yatim piatu yg di adopsi oleh wanita paruh baya, dan menjadi anak angkat kesayangan nya.
Suatu malam ibu angkat Cassandra meninggal karena suatu penyakit, sebelum kepergiannya, ibu angkat Cassandra mewariskan sebuah rumah mewah yg terletak di desa Wangun sangit dan perusahaan yg bergerak di bidang properti di kota J.
Sebelum kematian ibu nya. ternyata ibu nya menyimpan sebuah rahasia besar yg membuat Cassandra begitu terkejut dengan fakta tersebut.
Nantikan kisah Cassandra selanjutnya!
happy reading 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon astiana Cantika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22 AIR TERJUN PASSY
Mereka semua pun larut dalam pikiran nya masing-masing, sedangkan Sagara, Ivan, Nina dan Rick masih dengan pemikiran bingung mereka tentang hal yg di bahas para sahabat nya.
Apa iya masih ada hal-hal begitu di jaman modern ini pikir mereka.
.
.
Sore hari nya setelah mereka semua makan siang dan bersantai sejenak, mereka pun ingin ke air terjun gunung passy yg tidak jauh dari vila, di daerah vila milik kakek buyut Cassie ada juga beberapa vila milik orang lain, walaupun tampak sepi, tapi suasana sekitar nya tampak rapi dan bersih karena selalu di rawat oleh tukang kebun masing-masing vila, seperti dirinya, mungkin pemilik vila lain nya hanya mendatangi vila mereka untuk sekedar berlibur atau bahkan menjauhi hiruk pikuk kota sejenak.
Cassie, Narendra dan teman-temannya, pergi ke air terjun tersebut hanya berjalan kaki karena lokasi nya yg tidak terlalu jauh dari vila jadi mereka tidak perlu menggunakan kendaraan.
Sepanjang perjalanan mereka, hanya di isi dengan keantusiasan para sahabatnya yg merasa suasana di sekitar sini tampak nyaman dengan udara nya yg masih asri.
Tak lama kemudian sampai lah mereka di air terjun passy.
Air terjun passy.
"Wah gila ini sih bikin betah banget lama-lama Disini." Ucap Rick.
"Lo bener Rick, enak nya ya liburan begini." Ucap Justin.
"Tapi sayang nya kita pergi jam segini, jadi gak bisa lama, udah jam 2 sore." Ucap Nina yg duduk di bebatuan bersama Cassie.
"Gak apa-apa beb, besok-besok kita ke sini lagi, itung-itung liburan pasca wisuda." Ucap Cassie.
" Lo bener banget beb, ah makin sayang gue." Ucap Nina memeluk Cassie.
"Normal gak sih Lo.?" Ucap Rick.
"Heh sembarangan Lo kalo ngomong, gini-gini gue juga suka nya batang ya." Ucap Nina mendelik.
"Canda gue Nin, serem amat Lo." Ucap Rick mengangkat kedua tangan nya.
"Makanya kalo ngomong tu di saring ya, gue gibeng juga Lo." Ucap Nina mengangkat tinju nya.
"Kaborrrr." Teriak Rick ngacir mendekati Justin.
"Kenapa sih Lo.?" Ucap Justin.
"Kagak ada." Ucap Rick.
"Makanya jangan suka menganggu macan lagi santai." Ucap Leo tiba-tiba sudah berada di belakang mereka.
"Lo ngagetin aja Leo." Ucap Justin.
"Haelah gue kagak teriak jugak." Ucap Leo yg masih sibuk dengan rekaman nya.
"Mandi gak nih.?" Ucap Lona yg sedang duduk bersama Geri.
"Kalo mau mandi terjun aja Lon, jangan lupa ajak Geri entar kelelep di air gue ogah mau nolongin Lo." Ucap Nina.
Lona hanya mendengus mendengar sautan Nina yg hanya 2 meter berada dekat dirinya.
"Jangan Lon, kita gak bawa salinan soal nya, kalo Lo mandi baju Lo basah entar masuk angin." Ucap Cassie.
"Cassie peduli banget sama gue."Batin Lona.
"Biarin aja Cassie, kenapa Lo baik banget sih sama ulat bulu itu, walaupun dia udah jadian sama Geri, bukan berarti perasaan nya pada laki Lo hilang." Ucap Nina.
Geri yg mendengar itu pun menoleh pada Lona, memang benar kadang-kadang Lona masih suka memperhatikan Narendra diam-diam.
"Gue percaya kok sama Narendra." Ucap Cassie tersenyum pada Narendra yg sedang mengelus rambut nya.
Secara tak sengaja Nina pun melihat keberadaan sosok penari di samping air terjun di dekat pepohonan, berkali-kali dia mengucek kedua mata nya untuk memastikan penglihatan nya.
"Tu manusia apa hantu, ke air terjun pake baju penari, aneh bener." Batin Nina yg masih memandangi sosok itu.
Nina yg sedang melamun pun merasakan tepukan di pundak nya, dia pun menoleh ke arah Cassie.
"Lo ngeliat Nin.?" Ucap Cassie.
"Liat apaan.?" Ucap Nina bingung.
"Sosok penari." Ucap Cassie yg juga sempat melihat sosok itu lagi.
"Iya tapi kenapa orang itu pake baju penari sendirian ke sini, mana di dekat pohon yg agak tinggi di situ lagi." Ucap Nina yg merasa aneh.
"Seperti nya dia bukan manusia Nin, sosok itu lah yg gue lihat, Leo, dan Narendra bahkan Lona juga mungkin ngeliat sosok yg sama." Ucap Cassie.
"Beneran Lo Cas , kok gue jadi merinding sih." Ucap Nina.
"Tapi dia gak ganggu kok Nin, hanya sekedar menampakkan diri, itu juga dengan wajah cantik nya yg sendu, lain lagi kalo dia nampakin diri dengan wajah ancur nya." Ucap Cassie.
"bener juga ya, wajah nya cantik tapi pucat." Ucap Nina.
Sagara yg duduk agak jauh dari mereka sedari tadi hanya memandang wajah Cantik Cassie dengan tatapan sendu.
"Kenapa gue gak bisa lupain Lo Cassie." Batin Sagara sambil memejamkan matanya.
Sagara pun larut dalam pikiran nya, tapi tiba-tiba pendengaran nya tak sengaja mendengar suara lirih minta tolong.
TOLONG
TOLONG
TOLONG AKU
HIKS HIKS
Sagara mengerutkan keningnya mendengar suara lirih tersebut dan dia pun menoleh kepada teman-teman nya satu persatu yg sedang asik dengan candaan dan percakapan mereka.
"Siapa yg minta tolong, mereka semua juga bukan." Gumam Sagara bingung.
Sagara pun mengedarkan pandangannya ke arah hutan, tak jauh dari tempat nya duduk saat ini, Sagara pun di kejutkan dengan sosok penari yg menggumam kan permintaan tolong, dan seketika bulu kuduk sagara pun merinding, dirinya ingat bahwa sedari pagi tadi sahabat nya terus membahas tentang wanita penari yg menampakkan diri nya dengan raut sedih.
Setelah Sagara melihat ke arah wanita itu lagi dan sosok itu pun tiba-tiba hilang entah kemana.
"Huh, kenapa juga sih harus melihat yg begituan." Gumam Sagara.
.
Setelah mereka menghabiskan waktu dengan bermain air dan berfoto di air terjun tersebut, kini mereka pun hendak pulang kembali ke vila di karena kan matahari sudah hampir tenggelam di karenakan keasyikan mereka sampai lupa waktu.
Mereka pun berjalan kaki menyusuri hutan sejauh 100 meter dari jalan aspal, sepanjang jalan menuju keluar dari area hutan,mereka semua pun di bikin merinding dengan suara minta tolong yg tiba-tiba terdengar di telinga mereka.
TOLONG
TOLONG
TOLONG AKU
HIKS HIKS HIKS
Suara tangisan lirih di sertai minta tolong yg tadi nya sagara dengar kini terdengar lagi.
"Ada yg gak beres ini." Ucap Sagara tiba-tiba yg langsung mendapat tatapan bingung dari para sahabat nya.
"Kuy lah lari, merinding gue." Ucap Rick yg langsung ngacir berlari.
"Woi tungguin dong." Ucap Justin yg menyusul Rick berlari.
"Ayo lah lari udah hampir malam nih." Ucap Nina yg langsung menarik tangan Cassie tiba-tiba.
Cassie yg mendapat tarikan itu pun berlari juga dengan tiba-tiba, dan mereka semua pun berlari juga menyusul Rick dan justin.
Setelah beberapa saat berlari mereka semua pun tiba di jalan aspal.
Hosh hosh
"Nin tega bener Lo, udah tau nafas gue pendek." Ucap Cassie ngos-ngosan.
Nina yg melihat wajah Cassie memucat pun merasa bersalah, di karena kan panik Nina tidak sengaja membuat Cassie ikut berlari bersama nya.
"Ma ma maaf Cass gue gak sengaja." Ucap Nina dengan wajah bersalah nya.
"Hosh hosh, gak apa-apa kok Nin hosh , gue oke jangan merasa bersalah gitu, itung-itung latihan pernafasan." Ucap Cassie dengan nafas yg tidak teraturnya.
Narendra tanpa aba-aba langsung menggendong Cassie ala koala.
"Kuy lah balik." Ucap Rick.
Mereka semua pun mengangguk dan berjalan seperti biasa menuju vila.
Bersambung.
