NovelToon NovelToon
Cinta Itu Terlalu Dalam

Cinta Itu Terlalu Dalam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:780
Nilai: 5
Nama Author: rosnila

Kiara merupakan seorang gadis yang masih berusia 18 tahun, saat ini dia baru dinyatakan lulus SMA, Akan tetapi takdir malah membuat dia terjebak dalam ikatan pernikahan dengan pria asing bernama Arya. akankah pernikahan yang dijalaninya berakhir bahagia? ataukah akan sebaliknya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rosnila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta dihati Kiara

Mobil milik Arya memasuki parkiran kantor, dengan malas Kiara turun dan tak lupa membawa plastik berisi jajanan yang dibeli Arya di supermarket.

"Kamu kenapa?" tanya Arya melihat raut wajah gadis disampingnya.

"Mas, Kiara di mobil aja." jawab Kiara.

" kenapa? "

" Mas kan mau kerja, nanti Kiara sendirian. " jawabnya sambil menatap ke arah Arya.

"Lebih baik kamu tunggu di ruangan, dari pada nunggu di mobil. " ucap Arya yang langsung menarik pelan lengan Kiara

Menggenggam jemari gadis cantik disampingnya, dan berjalan menuju lift.

Begitu sampai diruang kerja Arya, kira langsung duduk di sofa. Mengeluarkan minuman dingin yang dibawanya tadi, dan meneguknya. Dia begitu haus.

"Mas rapat dimana sih?" tanya Kiara.

"Disini." jawab Arya singkat.

"Kalau begitu Kiara diluar saja." jawab Kiara cepat.

" Sudah disini saja, saya meeting secara Virtual." jawab Arya.

Kiara pun terdiam, dia pikir Arya akan meeting bersama koleganya disana. Ternyata tidak. Arya membuka laptop miliknya di atas meja kerjanya.

Kiara bangun dan ikut duduk disamping Arya, dengan menarik kursi yang ada didepan meja itu.

"Mas, kok tumben meeting nya secara virtual?" Tanya Kiara tiba-tiba.

" Biar lebih mudah. " jawab Arya santai.

Arya sudah menunggu yang lainnya untuk masuk ke ruang meeting. Kiara mulai jenuh, padahal belum juga di mulai.

Dia melingkarkan tangannya di lengan Arya. Lelaki itu diam saja.

"Ternyata pengantin baru ditemani istri tercinta ya?" ucap salah satu rekan bisnis Arya.

Sontak saja Kiara melepaskan tangannya, dan duduk tegak disamping Arya.

"Tapi kalau saya jadi pak Arya, saya pun tidak ingin jauh-jauh dari istri secantik Bu Kiara." tambah salah satunya lagi.

Arya menatap ke arah istrinya, sesaat dia terdiam. Memang Kiara begitu cantik. Mungkin hanya dia yang tidak menyadarinya, karena begitu dibutakan oleh cinta Felicia.

Arya bangun dan mengajak Kiara pindah ke sofa, karena dia tidak nyaman para koleganya terus menatap Kiara.

"Kenapa Mas?" tanya Kiara bingung.

"Kamu tunggu disini saja!" pinta Arya.

" Jangan membantah! " ucap Arya begitu melihat Kiara ingin bicara.

Arya kembali kemejanya, dan melanjutkan meeting nya sore itu. Hampir satu jam juga Kiara pun menunggu.

Sampai-sampai Kiara ketiduran di sofa, Arya yang ingin mengajak Kiara pulang pun mengurungkan niatnya. Dia tidak tega melihat Kiara tidur nyenyak.

Memutuskan untuk ikut duduk di sofa disamping Kiara, menatap gadis cantik itu begitu lekat.

"Ternyata apa yang orang katakan itu benar." ucap Arya seketika itu.

" Kamu begitu cantik Kiara. Melihat kamu seperti sekarang ini malah membuat saya merasa bersalah." Arya bicara dengan Kiara yang tertidur lelap.

Arya turun kelantai, berada didekat wajah Tiara, menatap gadis itu semakin dekat. Arya merapikan rambut yang sedikit menutupi wajah cantik istri nya.

Kiara yang merasa terganggu dengan apa yang dilakukan Arya, membalikkan wajahnya kearah Arya. membuat posisi mereka semakin dekat.

Bahkan gadis cantik itu memeluk tangan Arya, yang membuatnya tak bisa bergerak. Arya terpaksa duduk disana dalam waktu yang lama.

Dan tanpa disengaja, Arya ikut tertidur dengan bersandar ke sofa dengan kepalanya bersandar disamping kepala Kiara.

Keduanya, benar-benar tertidur lelap. Sampai akhirnya dering telpon dari Sari membangunkan keduanya.

"Mas!" panggil Kiara yang kaget melihat Arya berada disampingnya.

Arya pun ikut kaget, karena melihat Kiara begitu dekat dengan dirinya.

"Kamu sudah bangun?" tanya Arya.

"Maaf ya Mas, Kiara ketiduran." jawab Kiara.

Arya bangun dari duduknya, dan berjalan kekamar mandi untuk mencuci wajahnya. Dia kembali dan duduk disamping Kiara.

Kiara yang masih terlihat mengantuk itu, malah menyandarkan kepalanya di bahu Arya. dan memejamkan matanya.

"Kapan kita pulang? Atau menginap disini saja?" tanya Arya sambil menatap gadis disampingnya.

"Sebentar lagi ya Mas, Kiara masih ngantuk." jawab Kiara.

Arya membenarkan kepala Kiara, dan membawanya untuk tidur di paha Arya. Kiara menurut saja dengan perlakuan suaminya itu.

Arya pikir Kiara masih terlelap, tapi pertanyaannya Kiara membuat Arya sadar kalau Kiara hanya memejamkan matanya saja.

"Mas, ternyata dua bulan itu begitu singkat ya. Sebentar lagi kita tidak tau apa yang akan terjadi dengan kita." Kiara bicara masih memejamkan mata.

Sampai-sampai Arya berpikir kalau Kiara sedang mengigau. Namun pergerakan Kiara membuatnya tersadar kalau Kiara benar tidak tidur.

"Sudah, lebih baik kita pulang ya!" Arya membantu Kiara untuk duduk, dan merapikan rambut gadis cantik dihadapannya. Wajah itu membuatnya begitu tenang'.

"Cuci dulu mukanya ya!" entah kenapa suara itu begitu lembut terdengar sore itu. Seakan hati itu telah luluh seketika.

Kiara berjalan dengan di rangkul oleh Arya untuk menuju kamar mandi. Karena memang Kiara terlihat masih sangat ngantuk.

Mencuci wajahnya dan kembali keruang kerja Arya. Menatap lelaki tampan berlesung pipi itu dengan senyuman.

"Kenapa?" tanya Arya yang salah tingkah ditatap seperti itu.

"Setidaknya, ada hari bahagia yang bisa Kiara kenang suatu saat nanti." ucap Kiara.

Arya merasakan hatinya teriris, andai saja dia bisa mengatur hatinya. Mungkin Arya akan membuka hatinya lebar-lebar untuk menerima pernikahannya.

Menggenggam jemari Kiara dan membawanya turun kelantai satu menuju parkiran.

Mereka berangkat pulang kerumah, sepanjang jalan. Kiara hanya menatap kearah luar, dia seakan takut untuk bicara. Hatinya begitu rapuh saat itu

Kalau saat ini Arya berharap bisa membuka hati, namun lain hal nya dengan Kiara yang ingin rasanya menutup hatinya rapat-rapat.

Namun semua itu seakan sia-sia, karena hati itu telah terisi oleh perasaan yang begitu dalam untuk Arya . cinta yang tak dapat dicegah oleh nya.

Arya melepaskan tangan kirinya dari setir, dan menggenggam erat jemari Kiara. Semakin Arya memperlakukannya seperti itu, Kiara merasa semakin takut kehilangan Arya.

"Sudah, jangan pikir kan sesuatu yang belum tentu terjadi." ucap Arya kala itu.

Entah kenapa, dia seakan bisa merasakan kegundahan hati Kiara, namun Arya tidak bisa mengungkap kan hal itu. Arya juga tidak yakin dengan perasaan nya.

Dia khawatir, nanti apa yang dikatakannya, hanya menjadi harapan palsu untuk Kiara. Itu pasti akan lebih menyakitkan untuknya.

Begitu sampai dirumah, Kiara langsung menuju kamar. Bukan karena mengantuk, tapi dia merasa gelisah dengan perasaan nya saat itu.

Tak lama Arya menyusul ke kamar, ikut duduk disamping Kiara yang termenung.

"Maaf kan saya!" ucap Arya tiba-tiba.

"Kiara hanya lelah!" jawabnya saat itu.

Arya duduk menghadap ke arah Kiara, menatap gadis dihadapannya, menyentuh pucuk kepala Kiara.

"Kamu percaya dengan takdir kan?" tanya Arya.

Kiara hanya menganggukkan kepalanya. Menatap netra hitam yang ada dihadapannya.

"Kalau kamu percaya, Jangan pikirkan hal-hal buruk apapun."

" Karena setiap apa yang terjadi, itulah yang terbaik kan?" ucap Arya.

Kiara terdiam, padahal dia paham betul kalau selama ini Arya yang berat dengan keputusannya menikah.

Hari-hari pun dilalui keduanya, Arya terlihat lebih perhatian dengan Kiara, disisa perjanjian mereka Yang hanya tinggal sebulan lagi itu.

Kiara tak ingin melewati sisa harinya dengan kesedihan. Setidaknya dia ingin mengukir kebahagiaan dengan pernikahan nya dan Arya

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!