Ketika cinta terhalang oleh strata sosial. Maka memilih mencintaimu dalam diam adalah caraku.
Akankah semuanya berakhir bahagia? Atau hanya sebuah penantian yang sia-sia belaka.
Jika mencintaimu adalah sebuah dosa, maka biarkan aku tenggelam dalam dosa tersebut.
Kalia, seorang gadis yatim yang berjuang keras dalam hidupnya, dicintai seorang pria bernama Damar dengan jabatan seorang Letnan Kolonel yang berasal dari keluarga kaya raya.
Namun cinta mereka terhalang oleh sebuah dinding kokoh, yaitu Kasta kehidupan.
Akankan mereka dapat bertahan? Atau sebaliknya. ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan
Wanita itu berjalan menghampiri Kalia yang masih terlihat termangu menatap wanita didepannya.
Sosoknya terlihat arogan. Penampilannya memperlihatkan satu jika ia adalah orang yang butuh untuk dianggap hebat.
"Ternyata kamu orangnya?! Pantas saja aku seperti mengenalmu," wanita itu melipat kedua tangannya didepan dada. Ia memindai penampilan Kalia yang ia anggap sangat terlalu sederhana, dan itu jauh dari kata layak, dimana seperti apa tang dikatakan oleh Damar-Puteranya, jika gadis itu adalah seorang pengusaha.
Ia menarik kacamata hitam yang dikenakannya, dan hal itu bertujuan agar gadis yang sedang diintimidasinya dapat melihat jika ia begitu membencinya.
"Berapa uang yang kamu butuhkan?" wanita itu menatapnya dengan sorot mata yang merendahkan. Ia menganggap jika Kalia mendekati Damar karena menginginkan uang semata. "Kamu butuh uang--bukan?" ia menekankan nada bicaranya.
Kalia hanya diam membisu. Lalu memilih untuk pergi dan meninggalkan wanita angkuh tersebut.
Melihat hal tersebut, tentu saja membuat sang wanita yang wanita yang tak lain adalah Mariana merasa sangat tidak dihargai. Sebab perkataannya seolah dianggap angin lalu.
Ia mencekal lengan Kalia, lalu dengan rahan yang mengeras dan gigi-giginya yang merapat, ia kembali membuat sebuah intimidasi yang ingin menkan sang gadis, jika jangan pernah sekalipun mendekati puteranya.
"Eh, miskin, kalau orang ngomong itu didengerin, bukan diabaikan." cengkramannya semakin kuat, membuat Kalia harus meringis menahan sakit.
Saat bersamaan, Jena yang melihatnya dari kejauhan merekamnya dengan menggunakan ponsel baru yang menjadi pemberian dari sang pria buncit.
"Eiiih, bakal seru--nih! Ternyata di Donat jadi pelakor. Kukira cupu, ternyata suhu," serunya dengan wajah sumringah. Ia terus saja merekamnya, dan akan menjadikannya sebuah senjata untuk membully sang gadis. "Lihat saja nanti. Kamu akan menanggung malu dengan semua ini," sahutnya dengan wajah sinis.
Sedangkan Mariana, masih dengan cengkraman dan ancamannya. Kalia mencoba menepisnya, tetapi wanita itu tak ingin melepaskannya.
Warga yang melihat hal itu mendekati keduanya, ingin tahu apa yang terjadi, sedangkan Jena ikut merapat diantara kerumunan warga.
"Ada apa ini?" tanya seorang pria yang turut berkumpul untuk melerai pertikaian keduanya.
Mariana.menatap warga yang tadi bertanya padanya. "Jangan ikut campur, dan ini adalah urusan saya!" wanita arogan itu menekankan ucapannya.
Pria bertubuh tegap itu balik menatap dan mencengkram pergelangan tangan Mariana. "Lepaskan! Ini sudah masuk pasal penganiayaan, dan adik ini berhak mendapatkan pembelaan," pria itu menghempaskan tangan Mariana dengan kasar, hingga terlepas dari cengkramannya.
"Heeei! Jangan ikut campur! Ini urusan saya dengannya, dan kalian tidak dapat mengancam saya, sebab saya memiliki kekuasaan untuk membuat kalian dijebloskan ke dalam penjara, karena sudah berani menghalangi niat saya!" ancamnya pada warga.
"Setinggi apa sih jabatanmu, Bu? Dan sekaya apa kamu? Sampai begitu angkuhnya? Karena yang berkuasa dialam semesta ini hanya Tuhan, Bu. Jadi jangan sombong kali jadi orang," sahut yang lainnya.
Mendengar hal itu, Mariana semakin berang, dan ia mengacungkan jemari telunjuknya kedepan para warga, dengan raut wajah yang sangat penuh amarah.
"Kalian akan menyesalinya, karena sudah ikut campur! Dan urusan kamu dengan saya belum selesai! Jika saya melihat sekali lagi kamu mendekati Damar, maka saya akan membuat kamu menderita!" ancamnya dengan nada sengit, sembari menunjuk kearah sang gadis..
Seketika warga menatap Kalia yang saat ini sedang memutar motornya. Ia memilih untuk pergi. Hidupnya sudah sangat kacau, lalu ditambah lagi dengan hal ini, sehingga membuat ia semakin lara.
Gadis itu merasakan hidupnya penuh dengan ancaman dan tekanan, bahkan disertai sebuah hinaan.
Lalu mengapa kemiskinannya menjadi sebuah alasan, jika ia tak berhak hidup bahagia. Bukankah Allah sendiri tidak membedakan tentang status hamba-Nya? Dan hanya sebuah ketaqwaan yang menjadi tolak ukur tentang mulia atau tidaknya seorang hamba.
Ia menerobos kerumunan, lalu menunggalkan lokasi kejadian, dan mengendarai motornya dengan kecepatan yang cukup tinggi.
Bulir bening yang tadi berkumpul disudut matanya, kini harus tumpah membasahi wajahnya. "Ya, Rabb.., sesakit inikah menjadi orang yang tidak berharta? Maka angkatlah derajatku, dan jadikanlah setiap rezeki yang kau berikan sebuah kebekahan," pintanya dengan hati yang sangat sakit.
Hal itu bukan tanpa sebab, ia sudah sangat sering dihina dan direndahkan. Bahkan pagi tadi ibu Suri yang merupakan gurunya, juga ikut membuat mentalnya dihancurkan.
ia mengusap bulir bening yang mengalir dengan deras diwajahnya, berusaha tegar dengan setiap cobaan yang datang, karena ia yakin, disetiap peristiwa pasti ada hikmah yang akan didapatkan.
Kita sebagai manusia, hanya dapat menerima setiap takdir yang diberikan oleh Tuhan, dan itu adalah ketentuan yang tak dapat dielakkan.
Tak berselang lama, Kalia tiba didepan dirumahnya. Terlihat ibu Susi, Ratna, dan dua orang lainnya sedang berkumpul didepan pagar untuk ngerumpi.
Melihat kehadiran Kalia, seketika mereka menatapnya dengan sorot mata sinis dan senyum cibiran.
"Waaah, yang baru pulang sekolah. Gimana rasanya dilabrak oleh istri orang? Makanya jangan jadi pelakor, masih kecil saja sudah gak bener, apalagi nanti besarnya," sindir bu Susi dengan wajah merendahkan.
Sontak saja hal itu membuat Kalia tersentak kaget. Ia merasa jika wanita julid itu pasti menyindirnya karena peristiwa barusan saat dijalan tadi.
Kemungkinan itu karena ulah Jena yang merekamnya, dan mengirimkannya kepada sang ibunda tercinta, ataupun mereka melihatnya secara langsung saat ia dilabrak oleh mamanya Damar.
Kalia merasa jika wanita itu sudah sangat jahat. Bahkan Susi sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ia bukanlah pelakor, sebab Damar bukan suami orang, dan itu adalah fitnah yang dilontarkan oleh orang-orang yang hanya melihat sekilas saja, tanpa tau kebenarannya.
Gadis itu membalas dengan tatapan yang geram. Ia sudah sangat lelah tinggal dilingkungan toxic yang membuat hari-harinya semakin tersiksa.
Yatmi yang mendengar puterinya disindir dan disudutkan, keluar dari rumah. Lalu menatap tajam pada keempat wanita tersebut. "Maaf ya, Ibu-ibu. Kita sama-sama punya anak perempuan, dan sebaiknya kita jaga masing-masing anak kita, dan jangan suka menghibah,"
Hal itu membuat Susi dan ketiganya semakin meremehkan. "Eh, Bu Yatmi. Kita mah ngomong yang bener, dikasih fakta kok gak percaya. Itu anakmu yang jualan donat, dilabrak wanita dipinggir jalan. Kalau gak jadi pelakor apa--coba? jangan anggap puterimu yang cupu ini terlalu lugu. Kamu gak tau dia diluaran sana gimana! Dikasih tau malah ngeyel! Dasar SDM rendah!" Ratna ikut menimpali.
Sontak saja hal itu membuat amarah Yatmi kembali tersulut, dan Kalia memilih untuk menenangkan sang ibu. "Sudahlah, Bu. Kita bicara saja didalam rumah. Jangan ditanggapi," gadis itu berusaha menenangkan sang ibu.
kan si mariana ini emosian bget sihh nnti anak2 nya g mai sama dia nnti nagis darah
wis tgu aja nasib mu di jauhi anak mu
bu yatmi meski sederhata tp mendidik dgn penuh kasih sayang dan cara didik nya g kaleng2
karam mana yg akan di tuai 🤭
terhura aku kak 😭
seorang ibu yg di pisahkan dgn putranya slm berpuluh th hadehh 😢😢😢
kn mariana dan yatmi sama-sama melahirkan ,,, tp anak nya mariana meninggal dan yatmi pendarahan melahirkan si damar ,,, akhirnya si damar di ambil sama feernando buat gantiin anak nya yg meninggal ❓🤔
jd bingung aku 🤔🤔🤔❓❓
baru jg tuh congor nya susi ngehina bu yatmi dan kalia ,,, eeee tiba-tiba anak nya pulang ma laki nya bu suri dan parah nya di labrak donk di rumah nya 🤣🤣🤣
jalang teriak jalang 🤣🤣🤣🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️