Jodoh itu unik.
Yang selalu diimpikan, tak berujung pernikahan. Yang awalnya tak pernah dipikirkan, justru bersanding di pelaminan.
Lintang Jelita Sutedjo dan Alan Prawira menikah atas dasar perjodohan kedua orang tuanya. Selisih usia 10 tahun tak menghalangi niat dua keluarga untuk menyatukan anak-anak mereka.
Lintang berasal dari keluarga ningrat yang kaya dan terpandang. Sedangkan Alan berprofesi sebagai dokter spesialis anak, berasal dari keluarga biasa bukan ningrat atau konglomerat.
Pernikahan mereka dilakukan sekitar empat bulan sebelum Lintang lulus SMA. Pernikahan itu dilakukan secara tertutup dan hanya keluarga yang tau.
Alan adalah cinta pertama Lintang secara diam-diam. Namun tidak dengan Alan yang mencintai wanita lain.
"Kak Alan, mohon bimbing aku."
"Aku bukan kakakmu, apalagi guru bimbelmu yang harus membimbingmu!" ketus Alan.
"Kak Alan, aku cinta kakak."
"Cintaku bukan kamu!"
"Siapa ??"
Mampukah Lintang membuat Alan mencintainya? Simak kisahnya.💋
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 - Seberapa Besar Cintamu Padaku, Lin ?
Tanpa disadari oleh Lintang, Alan sebenarnya belum pergi dari rumah mereka.
Setelah membuatkan Lintang spaghetti carbonara, Alan memilih untuk duduk di teras rumah. Ia sedang merenungkan banyak hal.
Tiba-tiba, Alan mendengar suara Lintang memanggilnya.
Alan yang didera rasa bersalah pada Lintang dan hatinya juga sedang bingung, akhirnya memilih bersembunyi di balik batang pohon palem yang ada di halaman rumah mereka.
Kebetulan posisi pohon palem tersebut berjarak lumayan dari pintu utama maupun pagar rumah. Lintang yang diserang panik karena mengira Alan telah pergi dari rumah, tak melihat dengan seksama kondisi di sekitarnya terutama area halaman.
Terlebih lampu taman sebelumnya telah dimatikan oleh Alan. Otomatis tubuh tegap Alan yang bersembunyi di balik batang pohon palem, luput dari pandangan mata Lintang.
"Seberapa besar cintamu padaku, Lin?" batin Alan seraya pandangan kedua matanya diam-diam tertuju ke arah Lintang yang menangis dan sedang keluar dari rumah dalam kondisi panik hanya untuk mencari dirinya.
Saat ini gemuruh di hati Alan tengah berperang dengan sendirinya. Ia pikir Lintang mengatakan cinta pada pertemuan pertama dalam rangka perjodohan mereka dulu ketika berkencan di cafe, hanyalah sebuah cinta monyet belaka.
Maklum usia Lintang yang masih belia membuat Alan tak percaya jika istri kecilnya itu benar-benar mencintainya. Konon katanya, remaja perempuan itu perasaannya masih labil. Mudah berpindah ke lain hati.
Alan tipikal orang yang tidak mudah jatuh cinta. Oleh karena itu, kehadiran Lintang di hidupnya yang serba mendadak dijodohkan, membuatnya tak siap secara hati. Dikarenakan masih tersemat nama Gendhis di dalamnya.
Yang Alan tau, remaja seusia Lintang seringnya diberi sebatang cokelat saja oleh seorang cowok ketika berucap cinta alias menembak cinta maka 99,99 persen akan diterima dan sisanya yang ditolak. Berbeda dengan cinta orang dewasa.
Padahal sejatinya cinta Lintang benar-benar tulus dan setia pada Alan.
☘️☘️
Beberapa saat berlalu.
Lintang sampai pergi ke jalan besar, namun tak menemukan Alan. Beruntung area sekitar kediamannya sedang sepi sehingga tak ada yang melihat tingkah Lintang yang menangis mencari Alan.
Indikasi para tetangganya memilih beristirahat di dalam rumah atau sedang pergi keluar. Kebetulan malam ini adalah malam minggu.
Dengan kepala tertunduk lesu, Lintang memilih kembali pulang ke rumah. Setelah mengunci pagar dan pintu utama, Lintang berjalan lalu duduk di kursi makan.
Wajahnya sembab, penampilannya kacau dan hatinya sedih karena tak menemukan Alan. Lintang akhirnya memilih untuk menyuapkan spaghetti carbonara buatan Alan ke dalam mulutnya.
"Hiks...hiks...hiks..."
Isak tangis Lintang belum reda sepenuhnya. Sembari menangis, ia tetap menghabiskan makanan kesukaannya tersebut.
Tanpa terasa piring di depannya telah kosong. Semua isinya masuk ke dalam perutnya.
Tiba-tiba terdengar suara maskulin yang sedang dirindunya.
"Apa rasa spaghetti itu hancur banget ya, sampai-sampai bikin kamu nangis begini?"
Deg...
Lintang segera mengangkat pandangannya yang sejak tadi kepalanya terus menunduk, sehingga ia tak menyadari kehadiran Alan.
"Kakak!"
"Hem,"
Krieet...
Alan menarik kursi yang ada di dekat Lintang. Lalu, ia mendaratkan b0kongnya di sana.
Tanpa basa-basi, tangan Alan terulur untuk mengambil tisu di atas meja makan. Kemudiaan perlahan ia usapkan tisu tersebut di wajah Lintang guna menyeka air mata istri kecilnya itu.
"Wajah istri Pak Dokter Alan kenapa jelek begini?" goda Alan seraya menatap lekat-lekat ke wajah Lintang.
"Udah tau jelek, kenapa dinikahin juga!" balas Lintang seraya menatap kesal Alan.
Lintang baru menyadari bahwa Alan ternyata belum pergi ke mana-mana. Padahal ia sudah berlari seperti orang gila mencari suaminya itu keluar rumah malam-malam.
"Soalnya ada yang bilang waktu perdana kencan di cafe, Kak Alan-aku cinta kakak. Tolong bimbing aku, makanya aku nikahin. Takutnya nanti tuh bocil mewek, ngambek, terus ngelakuin hal aneh-aneh," ucap Alan seraya melakukan reka ulang adegan kencan perdana mereka waktu itu terutama saat Lintang menyatakan cintanya pada Alan.
"Nyebelin banget!" maki Lintang seraya membuang muka ke arah yang lain.
Sejujurnya ia tengah malu saat ini, tapi juga sangat kesal pada Alan. Apalagi mengingatkan momen lucu ketika mereka perdana kencan.
"Jangan banyak bicara!" titah Alan seraya menempelkan jari telunjuknya di bibir Lintang.
"Suka-suka aku bicara apa diem! Kakak enggak bisa larang!" seru Lintang yang masih setia memberikan pemberontakan tapi bukan pemberontakan perang. Pemberontakan unek-unek di hati.
"Malam ini pokoknya wajib harus kudu jadi istri penurut. Ayo," titah Alan seraya menarik lengan Lintang agar berdiri dan mengikutinya.
Lintang memilih diam dan menuruti perintah Alan. Keduanya masuk ke dalam kamar utama, lalu menuju ke kamar mandi.
"Ngapain ke kamar mandi? Kenapa kakak ikut masuk juga?" cecar Lintang.
Bersambung...
🍁🍁🍁
Pembaca : Mereka mau ngapain, Thor ?
Othor Solehot : Mau stock opname.
Like dan komen ya.💋💋