NovelToon NovelToon
Immortal Reversed [ Nì Tiān Zhě ]

Immortal Reversed [ Nì Tiān Zhě ]

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Identitas Tersembunyi / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hamtaro Dasha

Wang Wu Xie hidup damai bersama keluarganya di perbatasan dunia fana dan dunia kultivasi. Namun jauh di dalam hatinya, tumbuh kerinduan akan dunia yang lebih luas dan keinginan untuk menapaki jalan keabadian.

Suatu malam, ia bermimpi tentang sosok misterius yang melawan tiga tetua sekte besar demi mempertahankan Pusaka Penentang Langit dan Kitab Reinkarnasi. Mimpi itu terasa terlalu nyata untuk sekadar bunga tidur.

Siapa sebenarnya sosok dalam mimpi itu? Apa hubungannya dengan darah Wang Wu Xie sendiri?
Pertanyaan-pertanyaan itu akan menyeretnya menuju takdir yang tidak pernah ia bayangkan.

Penuh ketegangan dan intrik, jadi ikuti misteri yang ada dalam cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hamtaro Dasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22 - Tetua Fu Tian

Dari 52 orang yang mengikuti pemilihan untuk menjadi murid Sekte Awan Putih, hanya ada 8 manusia fana yang lulus dalam Ujian Pertama.

Pria paruh baya yang sebelumnya menguji Wang Wu Xie terlihat tersenyum pada delapan manusia fana di sebelah kanannya. Dia buka suara, "Kalian bisa mengikutiku untuk menemui Tetua Besar, sekaligus menemukan Guru kalian masing-masing. Wu Xie, kau ikutlah denganku untuk membiasakan diri pada kediamanku."

Wang Wu Xie mengangguk pelan, sementara para manusia fana di sampingnya nampak menyatukan tangan, memberi hormat. Pria paruh baya itu pun membawa mereka terbang ke puncak gunung, tempat di mana bangunan Sekte Awan Putih berdiri megah.

Sebelumnya, Wang Wu Xie sempat menatap Wang Wei An kembali, namun tidak berkata apa-apa. Dia melihat Tetua Zhang Hao dan para kultivator Sekte Awan Putih masih tinggal yang menandakan bahwa akan ada ujian lain bagi mereka yang gagal dalam Ujian Pertama.

Semakin tinggi mereka dibawa terbang, kabut tipis berubah menjadi lautan awan yang luas. Di atasnya muncul bangunan megah yang tidak lain adalah Sekte Awan Putih.

Bangunan-bangunannya menjulang seperti istana para dewa, dengan atap berlapis-lapis yang berkilau diterpa cahaya senja. Pilar-pilar putih berdiri kokoh, seolah menopang langit itu sendiri. Di puncaknya, tampak sebuah aula besar yang dikelilingi cahaya keemasan, membuat seluruh tempat tampak suci sekaligus agung.

Wang Wu Xie hanya bisa terdiam, matanya terpaku pada keindahan yang terasa mustahil untuk dipercaya bagi seorang manusia fana.

"Sekte Awan Putih..." Wang Jian tersenyum. Bukan hanya dia yang terpesona dengan keindahan yang memukau dari Sekte Awan Putih, tetapi juga murid terpilih yang lainnya.

Kultivator paruh baya itu membawa mereka ke aula utama, sebelum membawa Wang Wu Xie ke tempat tinggalnya yang berada di tengah rimbunan pohon bambu.

Wang Wu Xie merasa nyaman menghirup aroma bambu. Ini mengingatkannya pada beberapa kenangan saat ia berlatih di bawah bimbingan Bai Yue.

"Wu Xie, mulai sekarang kau akan tinggal di sini." pria paruh baya itu menunjuk bangunan sederhana yang berdiri tenang di antara rimbun bambu. "Dinding bangunan ini terbuat dari kayu Baiyun, jenis kayu dari pohon yang tumbuh di gunung-gunung berkabut."

Pria paruh baya itu menoleh pada Wang Wu Xie dan melanjutkan, "Aroma lembut dari kayu Baiyun yang bercampur hawa dingin tipis, membuat hati terasa lapang, hutan bambu menenangkan jiwa, dan keterasingan dari keramaian akan membuat konsentrasi semakin jernih. Bagi seorang alkemis, tempat seperti ini adalah fondasi terbaik untuk menghasilkan pil berkualitas tinggi."

Wang Wu Xie mengangguk pelan. Dia memang sempat ingin bertanya mengapa ada bangunan sederhana selayaknya rumah kayu biasa di sekte sebesar dan semegah Sekte Awan Putih, namun penjelasan dari subjek di depannya sudah menjadi jawaban.

"Kediamanku tidak jauh dari tempat ini. Kau hanya perlu mengikuti jalan setapak itu dan belok kanan di ujung jalan," pria paruh baya itu tersenyum dan kemudian mengeluarkan sesuatu dari kantong spiritualnya.

"Ini adalah hadiah dariku. Botol giok ini berisi ramuan untuk memperkuat aliran meridian yang memudahkanmu dalam berkultivasi. Nanti akan ada murid yang membawakan jadwal pelatihanmu untuk besok, jadi sekarang beristirahatlah. Ingat bahwa mulai hari ini kau adalah murid Tetua Fu Tian."

Wang Wu Xie menatap pria paruh baya di depannya sebelum menerima pemberian dari subjek tersebut. Dia terlihat canggung saat menyatukan tangan dan memberi hormat.

Tetua Fu Tian tersenyum dan menggeleng pelan. Dia mengusap kepala Wang Wu Xie dan berujar, "Tidak apa-apa. Kau masih muda. Ini sudah sangat bagus. Peresmian murid baru akan dimulai bulan depan, jadi berlatih saja dengan baik."

Wang Wu Xie mengangguk pelan. Ekspresi wajahnya tenang dan karena ia tidak banyak bicara sehingga Tetua Fu Tian merasa telah menemukan murid yang baik dan penurut. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum.

Wang Wu Xie menatap kepergian Tetua Fu Tian dan kemudian masuk ke dalam kediamannya saat tidak lagi melihat kultivator itu. Dia bernapas pelan karena dibawa ke sebuah kediaman yang luas untuk dirinya sendiri yang hanya berusia 13 Tahun.

Rumah ini mempunyai perabot yang sederhana. Ada kamar dan juga dapur. Di halaman belakang banyak rumput tinggi yang tidak terawat, namun di halaman depan masih terbilang rapi. Untuk seukuran dirinya... Tempat ini sangat sunyi jika ditinggali seorang diri.

Wang Wu Xie menarik napas panjang saat duduk di tepi tempat tidur. Dia duduk bersila dan kemudian memfokuskan tubuh untuk merasakan energi alam di tempat ini.

Qi yang berputar di sekitarnya terasa jauh lebih pekat, seolah benar-benar sesuai dengan apa yang ia butuhkan. Wang Wu Xie pun mulai mengangkat botol giok pemberian Tetua Fu Tian, hendak meneguk isinya ketika tiba-tiba keningnya berkerut.

"..... Bau ini?"

Wang Wu Xie menahan gerakan tangannya, lalu perlahan mendekatkan botol giok itu ke hidung. Sebuah aroma manis menyeruak, disertai jejak wangi samar yang begitu familiar. Wang Wu Xie mengerutkan alisnya lebih dalam.

"Bunga Huan Shou...?"

Wang Wu Xie mengenali aroma ini, namun ada sesuatu yang ganjil. Ia teringat ucapan ibunya bahwa kelopak bunga Huan Shou memiliki efek mempercepat penyembuhan luka, tetapi jika aromanya terlalu kuat dan meninggalkan kesan getir, maka bunga itu bukan lagi obat-tapi sudah berubah menjadi racun.

Ingatan tersebut membuat dadanya terasa berat. Wang Wu Xie menutup botol giok kecil di tangannya dengan perlahan, sorot matanya dingin.

"Tetua Fu Tian.... Apa benar-benar berniat menerimaku sebagai muridnya?"

******

1
y@y@
🌟👍🏼👍🏻👍🏼🌟
BOIEL-POINT .........
very very very niCe Thor .........
Hydro7
Akhir bulan...
y@y@
💥👍🏾👍🏿👍🏾💥
Hydro7
Nascent Soul
Hamtaro Dasha: kirain salah ketik lagi, wkwkwk (*´ლ`*)
total 1 replies
Uchy
Cerita yang menarik...
Perjalanan MC di mulai dari nol,,, sehingga terlihat seperti real,, bukan sekedar fiksi
ind@h
dibalik kata² pedasnya ternyata tersimpan kepedulian terhadap sodaranya...
Uchy
Aku tak akan lupa untuk, "Ingatkan Update".
Dan tinggalkan jejak 👣👣👣👣
Uchy
Awal kebangkitan Wang Wu Xie....
Semangat 💪💪💓💓
Jangan berhenti,,,, raihlah apa yang jadi mimpi mu.....
Ingatlah,,,, sukses berawal dari mimpi....
Uchy
Wang Jian masih termasuk baik...
Meskipun tak menyukai Wu Xie,,,, nyatanya masih perduli,,, meskipun mungkin hanya untuk menjaga martabat keluarga Wang di mata umum,,,,
ind@h: cieee ini durian montong apa durian musang king..??🤭🤭
tp selama ini dasha menggiring kita untuk berpikir kalo wang jian ini selimut tetangga ehhh maksudnya musuh dalam selimut 🤣🤭
total 3 replies
Uchy
Masih tetap setia bersamamu, thor ☝️☝️☝️☝️💓💓💓
Hamtaro Dasha: waah, terima kasih kak Uchy (*´∀`~*)
total 1 replies
Natsumi Himeyuki
ini keren Dasha./Casual/ alur cerita novelmu terasa hidup, apalagi diawal-awal menggabungkan keseharian sederhana dngan dunia kultivasi yang penuh misteri. penokohannya kuat, terutama perkembangan Wu Xie yng berlapis dan emosional. /Grin/cocok sekali dibaca bagi pecinta fantasi dengan konflik yang seru sekaligus menyentuh hati. dan ini mengobati rinduku juga dengan Xiao Shuxiang /Proud//Proud/
Hamtaro Dasha: Waaah, jadi semangat ini (❁´▽`❁)ノ
total 1 replies
Natsumi Himeyuki
mantap dasha /Casual/
Hamtaro Dasha: Terima kasih kak, hehe (*´∀`*)
total 1 replies
Hamtaro Dasha
Terima kasih sudah membaca sampai sejauh ini, jangan lupa berikan bintangnya dengan mengulas novel ini ya, hehe ( ´ ▽ ` )ノ
Hamtaro Dasha: waah, terima kasih Kak Fian (❁´▽`❁)
total 4 replies
Abah'e Rama
💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞
Abah'e Rama
1
y@y@
⭐👍🏼👍🏻👍🏼⭐
Uchy
Ternyata Kepanikan Wang Jian karena, "Ingatkan Update" muncul.
hehehehe 😁😁😁😁
Uchy: Okay Dasha...
Siap meluncur,,, hehehehe 😁😁😁
total 2 replies
Uchy
Bukankah Wang Jian sangat membenci Wu Xie....?!
Kenapa begitu panik...?!
Hamtaro Dasha: tunggu kelanjutannya, yah... hehehe (❁´▽`❁)
total 2 replies
Uchy
Sungguh kematian yang tragis...
Klo kematiannya begitu miris,, maka aku harap itu bukan Xiao Shuxiang, thor...
Cari tokoh lain aja,,, aku ngga rela Xiao Shuxiang di cabik-cabik...
ind@h: karna kita g bisa move on dari yang mulia yang sangat luar biasa thorrrr..makanya buruan update thorrr untuk yang mulia..aq udah kangen berat nih...duniaku udah porak poranda menahan rindu 😭😭😭
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!