Cerita ini menceritakan seorang gadis culun yang berpenampilan sederhana yang bernama Keysah.Meskipun ia adalah seorang designer terkenal namun ia tetap tidak mau merubah penampilannya dan dengan alasan itu orang tuanya memaksanya menikah dengan anak sahabatnya dan ternyata orang itu adalah pria yang paling di benci Keysah dimuka bumi ini.
Keysah sudah berusaha untuk menolak, namun kedua orang tuanya tidak menerima penolakan.
Entah bagaimana Keysah menjalani hidupnya setelah menikah?...
Akankah rumah tangganya akan bahagia?...
Apa semuanya akan baik-baik saja setelah ia menikah?..
Yuk ikuti kisahnya...
jangan sampai ketinggalan ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rill Ridho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nyaman
"Iya kan Keysah?"tanya Dafa kedua matanya menatap Keysah dan ia menyunggingkan sebelah bibir ya dengan begitu sinis.
"Sialan, kurang ajar sekali dia!" gumam Keysah dalam itu, ia melotot kan matanya dengan tajam kepada Dafa
"Benarkah itu, key?"tanya Winda kepada Keysah.
"Hmm.. Sebenarnya bukan seperti itu mah, Key tidur di bawah karena tadi Dafa bilang kalau dia tidak bisa tidur kalau tempat tidurnya sempit, makanya Key ngalah dan pindah kebawa. Iya kan Daf?"
jawab Keysah, ia pun dengan sengaja membalas Dafa, tidak lupa Keysah tersenyum sinis kearah pria itu.
"Tc, apa dia sengaja membalas ku" gumam Dafa seraya menajamkan kedua matanya.
"Lalu Kamu membiarkan istrimu tidur di bawah, begitu Dafa?" tanya mama Winda.
"Hm.. Ya begitulah mah " saut Keysah dengan senyuman penuh kemenangan.
"Mampus, siapa suruh kamu menindas ku." gumam Keysah dalam hati.
"Dafaaaa... Kenapa kamu malah membiarkan istrimu tidur dibawah? Mama tidak mau tahu mulai sekarang kamu harus berbagi tempat tidur dengan istri mu tidak ada alasan apapun itu! Kasur ini sangatlah besar, bagaimana kau bisa mengatakan kalau kasur ini sempit?" teriak Winda, suaranya memecah di dalam kamar itu dengan begitu kasar.
Dafa pun berdecak kesal, " iya mah" saut Dafa. Dafa beranjak turun dari tempat tidur dan mengambil bantal dan juga selimut yang sempat ia lemparkan pada Keysah dan ia meletakkan nya kembali ke atas tempat tidur. Saat Dafa hendak duduk kembali ke atas tempat tidur suara Keysah pun mengurungkannya.
"Dafa" panggil Keysah.
"Ada apa lagi?" tanya Dafa dengan nada kesal.
"Itu tolong lipatkan kasurnya juga ya!" seru Keysah. Rasanya Dafa ingin memakai istri nya tersebut. Namun lagi dan lagi ia melirik kearah mamanya yang sedang melotot padanya. Jadi dengan terpaksa Dafa pun mengiyakan perintah Keysah.
Sekali lagi senyum sinis kembali Dafa tunjukkan pada Keysah.
"Dafa!" seru Winda.
"Iya mah ... Iya, apa lagi sekarang?" tanya Dafa.
"Ingat baik-baik ya cupang mama tadi, mama tidak mau kamu memperlakukan istri mu dengan sembarangan." tutur Winda namun Dafa hanya diam saja."Daf, apa kamu tidak mendengarkan mama?" teriak Winda.
"Iya mah, Dafa denger kok" serunya.
"Bagus!! Kalau gitu mama kembali ke kamar. Cepatlah ajak istri mu tidur." tutur Winda. Dafa mengiyakannya , kemudian Winda berlalu meninggalkan kamar mereka.
Keysah tersenyum sinis , ia melepaskan kacamata yang melekat pada matanya itu.
"Hey sedang apa kau disini? Bukannya kau tidak mau berbagi tempat tidur dengan wanita seperti ku? Cepat turunlah! Kasur lipat itu juga empuk untuk kau pakai." seru Keysah. Dafa menahan kegeraman nya mendengar celotehan Keysah yang begitu panas di telinganya.
"Sekali lagi kau bicara, aku jahit mulutmu itu!" seru Dafa kesal.
"Coba saja kalau kau berani!" seru Keysah. Ia menarik selimut nya dan tidur membelakangi Dafa.
Tangan Dafa mengepal dan ia melampiaskan kekesalannya dengan memukul bantal miliknya hingga membuat bantal itu membekas karena tangan nya.
Keysah memejamkan matanya, ia merasakan kenyamanan tersendiri tidur di tempat tidur yang ia rasa mewah itu.
"Apa kau sudah tidur?"tanya Keysah, namun Dafa hanya mengedipkan matanya tak menyauti pertanyaan Keysah.
"Kau tahu, tempat tidurmu ini sangat nyaman sekali. Ini surga namanya bukan neraka" Keysah meledek kembali suaminya tersebut hingga membuat Dafa semakin geram mendengarnya.
Namun ia mencoba menahan kegeramannya itu, karena ia merasa sudah sangat lelah untuk menciptakan keributan dengan istrinya yang culun itu.
.
.
.
Kita lanjut di episode selanjutnya ya teman-teman, jangan lupa kalau kalian suka tolong di like👍 kalau ada masukan ataupun kritikan kalian bisa komen✍️ dan kalau mau tahu lanjutannya jangan lupa di fav ya🥰