Suamiku Ternyata Seorang Bos

Seorang pembantu rumah tangga masuk keruang keluarga, sekilas matanya mengejek nona mereka, Maura juga laki-laki di sampingnya yang menyakitkan matanya.

"Permisi tuan, nyonya....di luar ada tuan Tomi sedang menunggu nona maura, katanya ingin bicara penting." ucap pembantu itu dengan sopan.

Maura menatap suaminya sekilas, lalu Dave mengangguk, " suruh tunggu sebentar!" kata Maura tidak suka dengan pembantu itu.

Pembantu itu mengangguk lalu bergegas untuk keluar menemui tamunya.

"mau apa lagi dia... padahal aku sudah memutuskannya lewat telepon tadi..." gumam Maura dalam hatinya... waktu sore hari tadi, Maura sudah menelpon Tomi Untuk membatalkan pernikahannya dan mengganti mempelai wanita nya dengan adiknya Nina... dia sudah setuju mesti berdebat dulu dengannya. tetapi dia minta syarat untuk tinggal di rumah ini setelah menikah dengan adiknya... entahlah... apa yang akan direncanakan laki-laki itu, karena ingin menumpang tinggal di rumah ini.

"aku keluar dulu ya...!"mereka yang ada di ruang keluarga tersebut menganggukkan kepalanya, membiarkan Maura menyelesaikan urusannya.

Maura membisikkan sesuatu kepada suaminya" aku akan temui dia, Anda di sini saja, kalau anda tidak nyaman lebih baik ke kamar saja. nanti aku akan menyusul ".

Dave tersenyum mengangguk.meski tubuhnya merinding mendengar bisikan istrinya karena terlalu dekat, sehingga hembusan nafas yang hangat itu menyentuh kulitnya.

Maura beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah ruang tamu untuk menemui mantan tunangannya itu.

Setelah kepergian Maura, mama , papa dan juga nina malah meninggalkan Dave seorang diri di ruang keluarga,lalu pergi ke kamarnya masing-masing, tanpa mau tahu urusan Maura, yang jelas mereka sangat puas, karena Nina yang menjadi pemenangnya.

Tak tak tak.

Maura berjalan dengan santainya menuju ruang tamu yang tidak terlalu jauh dari ruang keluarga.

Tomi yang sedang berdiri, menghadap lukisan yang tertempel di dinding begitu serius, melihat dengan detail ukirannya yang sangat indah, dengan kedua tangan ia masukkan ke saku celananya . terlihat mengagumkan bagi para wanita di luar sana. Bohong kalau Maura tidak mengagumi laki-laki itu, wajahnya juga tampan sehingga banyak sekali wanita yang mengejarnya, sayangnya kelakuannya sangat bejad, sehingga membuat Maura muak dan juga benci , mengingat penghianatan yang laki-laki itu lakukan.

" untuk apa kamu kesini lagi, belum cukupkah penjelasan ku tadi " kata Maura geram, ia sudah mengatakan kalau Tomi telah berkhianat dengan adiknya Nina, sehingga Tomi tidak berkutik, saat Maura meminta untuk membatalkan pernikahannya. Walaupun tadi Tomi tidak percaya, tetapi setelah Maura mengirim videonya, barulah dia mengaku dan mau menikahi adiknya, karena maura mengancam akan menyebarkan video tersebut. Tomi akhirnya mau tetapi dia meminta agar bisa tinggal di rumah maura, karena sebenarnya Ia mau mencari barang bukti tersebut.

Tomi berbalik badan karena ingin memaki mantan tunangannya itu yang berani berkata ketus kepadanya.

Deg....

Apa ini, lihatlah wanita di depannya ini, wajahnya sangat polos tanpa memakai make up apapun, dan pakaiannya yang sangat sederhana, Maura memakai dress berlengan pendek sampai siku, dan bagian bawah menyentuh betisnya.tomi menelisik penampilan mantan tunangannya dari atas sampai bawah, yang terlihat sangat sempurna.

"Ehmmm"

Tomi berdehem untuk menormalkan hatinya yang sempat berdecak kagum terhadap wanita di depannya ini yang sangat berbeda, cantik, bahkan sangat cantik tanpa riasan sedikitpun.

" aku ingin menjelaskan masalah tadi.... bisakah kita melanjutkan pernikahannya...?" kata Tomi dengan nada lembut, seperti tersihir oleh kecantikan wanita di depannya ini yang telah ia sia-siakan.

Maura tersenyum mengejek. kedua tangannya terlibat di dadanya" itu tidak mungkin, kau sudah mengkhianatiku, dan tidur bersama adikku, apakah itu tidak cukup untuk menjelaskan bahwa pernikahan kita batal dan kamulah yang menghancurkannya" kata maura berterus terang.

"Maafkan aku Maura, sebenarnya bukan begitu, Aku adalah laki-laki normal, aku sudah dewasa, tentu saja aku memiliki hasrat, sedangkan kamu sendiri tidak pernah mau aku sentuh," kata Tomi menjelaskan, dan berjalan mendekat ke arah Maura, untuk memeluknya...

Tetapi Maura tidak terima, dia malah mendorong tubuh Tomi sampai mundur beberapa langkah ke belakang,.membuat Maura tersenyum mengejek.

"sudah terlambat... Aku paling benci dengan penghianat, apalagi kamu menghianatiku dengan adikku sendiri... mungkin kalau dengan orang lain, aku bisa mempertimbangkan lagi... tapi ini adikku,"Maura menunjuk dadanya sendiri. "Bagaimana kalau adikku hamil anak kakak iparnya sendiri hah...?" Maura menatap tajam ke arah Tomi.

"apa kata orang... bukan hanya reputasi keluargaku yang hancur, keluargamu juga pasti akan menanggung malu..." kata maura dengan suara dinginnya...

Tomi diam tak berkutik"benar apa yang mantan tunangannya itu katakan, betapa bodohnya dia, bisa terjerat oleh pesona Nina, padahal jelas-jelas, Maura lebih dari segalanya, wajahnya... tubuhnya... semuanya sangat sempurna." Tomi larut dengan pikirannya sendiri, menyesal, tentu saja menyesal. Tetapi ia tidak boleh diam saja.

lalu menatap tajam ke arah maura "jangan sok suci Maura, aku juga tahu kelakuanmu di belakangku, yang suka pergi ke klub malam. Aku tidak yakin kalau kamu tidak melakukan apa-apa. apalagi dalam keadaan mabuk" kata Tomi menatap sinis ke arah Maura, tadi dia sempat terpesona dengan wajah cantik Maura, tetapi kalau teringat dengan kelakuannya.. dia pun membenci nya.tomi tersenyum remeh.

"apa yang kamu lihat, belum tentu itu benar." . kata Maura membalas tatapan tajam Tomi.

" tapi terserah... kalau kamu mau menilai buruk tentangku... yang jelas aku sangat beruntung, karena bisa melihat pengkhianatanmu di belakangku," lanjutnya.

"dan saat ini aku sudah menikah." kata maura yang membuat Tomi terkejut.

"aku sudah menikah tadi siang, dengan laki-laki yang lebih baik dari mu..." kata maura yang membuat Tomi tertawa.

"mana mungkin ada laki-laki yang mau menikahi wanita sepertimu...!" kata Tomi tersenyum mengejek...

" Kenapa tidak...?." suara berat terdengar dari arah belakang, Dave datang dengan wajah datarnya...lalu memeluk pinggang Maura di depan Tomi.

"kami sudah menikah tadi siang" kata Dave yang membuat tomi tertawa, apalagi melihat penampilan laki-laki semrawut di depan nya ini.

"apa kau tidak salah Maura...?, menikah dengan laki-laki berandalan seperti dirinya...?" Tomi tersenyum mengejek, melihat penampilan Dave dari atas sampai bawah... meski memiliki tubuh yang sempurna, tinggi juga gagah, tetapi wajah dan penampilannya, sungguh menggelikan...

" memangnya kenapa dengan suamiku, dia lebih baik darimu... tidak sepertimu... tukang selingkuh.., penjahat kelamin, suka celap-celup sana sini, memangnya Aku tidak tahu apa....?. sangat menjijikan...!" kata-kata Maura sangat pedas. Membuat Tomi mengepalkan kedua tangannya. Harga dirinya terinjak-injak oleh mantan tunangannya itu.

" kurang ajar...." Tomi melayangkan tangannya akan menampar Maura, tetapi di tangkis oleh Dave.

"ternyata anda bukan hanya penjahat kelamin, tetapi juga seorang pecundang... yang berani mengangkat tangannya kepada seorang wanita" Dave masih memegang tangan Tomi lalu menghempasnya dengan keras.

" Aku akan buat perhitungan dengan kalian... lihat saja nanti..., aku akan meng hancurkanmu Maura... wanita munafik, tunggu saja pembalasanku" kata Tomi menunjuk nunjuk wajah Maura juga Dave , ia menatap tajam ke arah pasangan suami istri itu, dan berlalu pergi meninggalkan rumah Maura, dengan langkah cepat,