NovelToon NovelToon
Om Duda Teman Papa

Om Duda Teman Papa

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia
Popularitas:15.7k
Nilai: 5
Nama Author: Addryuli

"Hai Om, ganteng banget sih. mana lucu, gemesin lagi."

"Odel. a-ah, maaf tuan. teman saya tipsy."

Niccole Odelia jatuh cinta pada pandangan pertama pada seseorang pria dewasa yang ditemuinya di bar. meski mabuk, dia masih menginggat dengan baik pria tampan itu.

Edgar Lysander, seorang pengusaha yang tampan dan kaya. dia tertarik pada Odelia yang terus menggodanya. namun dibalik sikap romantisnya, ada sesuatu yang dia sembunyikan dari Odelia.

Akankah cinta mereka semulus perkiraan Odelia? atau Odelia akan kecewa dan meninggalkan Edgar saat mengetahui fakta yang disembunyikan Edgar?

ikuti terus kisah cinta mereka. jangan lupa follow akun Atuhor.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Addryuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 30

Tok.

Tok.

"Masuk."

Ceklek.

Pintu ruang kerja Edgar terbuka, Toni masuk lalu duduk disofa. Edgar yang tengah mengecek laporan seketika mendongak saat papanya hanya diam saja.

"Ada apa pah, tumben papa ke kantor?" tanya Edgar.

"Huft." terdengar hembusan nafas kasar dari papanya.

Edgar menutup berkas yang ada dimeja kemudian menghampiri papanya. Dia duduk di sofa single sambil menatap papanya yang tampak seperti tak bersemangat.

Edgar menahan tawanya, dia tahu apa yang menyebabkan papanya seperti ini. Apa lagi jika bukan karena mamanya yang tak kunjung pulang dari Amsterdam.

"Mau Ed suruh mama pulang sekarang?"

Toni menatap putra sulungnya. "Apa Sam sudah sembuh?"

Edgar hanya mencebikan bibirnya sambil mengedikkan bahunya.

"Mungkin sudah mungkin belum." jawabnya.

Toni mendengus sebal mendengar jawaban Edgar. "Pulanglah ke rumah saat mamamu belum pulang. Papa kesepian di rumah."

Edgar terkekeh pelan. "Kenapa papa seperi anak kecil begini sih?"

"Papa serius Ed."

"Iya ya, tapi Ed juga punya tempat tinggal sendiri pah."

"Hanya sementara sampai mamamu pulang, apa susahnya?"

Kini giliran Edgar yang mendengus sebal. "Dasar orang tua, pemaksa." gumamnya.

"Oke, mulai malam ini Ed akan tinggal di mansion sama papa."

Senyum diwajah Toni seketika terbit, dia mengangguk pelan.

"Bagaimana perusahaan, apa ada kesulitan?"

"Sejauh ini tidak pah."

Toni mengangguk. "Baguslah."

"Kalau begitu papa pergi dulu." ucap Toni.

Edgar mengangguk, dia kembali ke kursinya setelah papanya keluar dari ruangan. Edgar menyandarkan tubuhnya sambil memijit pangkal hidungnya.

"Semakin tua semakin mirip anak-anak." gumamnya lalu terkekeh.

Edgar melihat jam diponselnya yang menunjukkan pukul tiga sore.

"Odelia udah pulang sekolah kan?"

Edgar mencari kontak nomor Odelia lalu menghubunginya lewat panggilan video. Edgar mengambil gelas lalu menjadikan gelas itu sebagai sandaran ponselnya. Dia kembali membuka berkasnya sambil menunggu panggilannya diangkat oleh Odelia.

"Halo."

Senyum Edgar mengembang saat mendengar suara Odelia.

"Halo Del, kamu lagi ap-a?"

Senyum yang tadi terbit tiba-tiba hilang begitu saja digantikan dengan wajah terkejut.

"Sial, apa gadis kecil ini sedang mencoba menggodaku?" batin Edgar.

"Odel lagi beresin kamar nih om, tumben om telpon ada apa?"

Edgar berdehem pelan sambil melonggarkan dasinya saat dasi itu terasa mencekik lehernya. Tubuhnya terasa panas dingin saat melihat Odelia yang hanya menggunakan tanktop dan hot pants sedang membereskan ranjang.

Suhu tubuhnya meningkat drastis, kulit putih Odelia begitu membuat matanya silau. Apalagi rambut panjang gadis itu yang sengaja dicepol hingga memperlihatkan leher jenjang gadis itu.

"Om, kok diem?"

Edgar terkejut saat Odelia membungkuk didepan kamera.

"A-h tidak papa. Apa aku menganggu?"

"Enggak om. Harusnya Odel yang tanya, apa om nggak sibuk kerja?"

"T-tidak, aku kebetulan sedang tidak ada pekerjaan."

Edgar mengusap peluh yang perlahan muncul dikeningnya.

"Non, udah selesai belum."

Edgar mendengar suara lain dari poselnya, sepertinya asisten rumah tangga Odelia.

"Udah bik, nih."

Edgar terus memperhatikan Odelia yang terlihat seksi. Meski beristri, namun sudah lama dia tak lagi merasakan surga dunia. Makanya melihat Odelia dengan penampilan seperti itu saja membuat sesuatu dalam dirinya tak terkendali.

"Huh, capek banget."

Edgar tersenyum saat Odelia sudah selesai dengan pekerjaannya.

"Mau makan sesuatu? Biar aku pesankan."

"Eh, nggak perlu om. Nanti aku beli sendiri aja."

"Memang mau makan apa?"

"Aku pengen makan yang keras tapi manis ada asin-asinnya gitu om. Kayanya enak deh."

"Karas? Asin?" batin Edgar.

Edgar memukul keningnya pelan saat pikirannya melayang ke hal-hal aneh.

"Om kenapa, pusing?"

"Enggak, cuma lupa sesuatu aja."

"Kalau gitu nanti aku kirim ke rumah kamu, sekarang aku lanjut kerja dulu. Oke gadis kecil?"

"Oke om, semangat kerja ya."

"Bay."

Tut.

Edgar meletakkan ponselnya ke meja saat panggilan teleponnya dia matikan, dia bernafas lega saat tak harus melihat Odelia dengan pakaian seperti itu.

"Tenang Edgar."

Edgar menarik nafas lalu menghembuskannya pelan, dia melakukannya beberapa kali sampai perasaannya kembali tenang.

"Damn, Odelia sangat cantik."

Tak lama setelah itu, dia menghubungi Theodore untuk datang ke ruangannnya.

Ceklek.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?"

"Carikan makanan yang keras, manis dan sedikit asin. Lalu kirimkan ke rumah Odelia."

Theodore membelakan matanya. "Makanan apa itu tuan?"

"Saya juga tidak tahu, Odelia tidak menyebutkan namanya. Dia hanya ingin makan yang seperti itu tadi."

Theodore mengerutkan keningnya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dia mencoba mengingat-ingat makanan apa yang memiliki tekstur keras, manis, dan asin.

"Cepat kamu cari, jangan sampai Odelia kelamaan menunggu."

"Siap tuan." Ucap Theodore lalu berbalik badan.

"Satu lagi The."

Theo menghela nafas pelan lalu kembali berbalik badan.

"Ya tuan?" tanyanya.

"Tidak perlu menjemput saya, saya akan pulang ke mansion papa."

Theodore mengangguk lalu keluar dari ruangan Edgar.

Tok.

Tok.

Odelia berjalan menuju pintu saat pintu kamarnya di ketuk.

Ceklek.

"Ada apa bik?"

"Dibawah ada temen-temen non."

Odelia mengangguk. "Oke bentar."

Gadis cantik itu masuk kembali ke kamarnya lalu mengambil kaos oversize kemudian memakainya. Dia keluar lalu menemui kedua sahabatnya yang datang tanpa mengabari terlebih dulu.

"Cess Ra."

Cessa dan Zara menoleh saat Odelia datang.

"Tumben kesini nggak ngabarin?"

Odelia duduk di samping sahabatnya.

"Nggak kepikiran juga sih, niatnya mau jalan-jalan aja tapi malah sampe rumah lo." jawab Zara.

"Tcih, pada jalan-jalan nggak ngajak gue."

Tak lama kemudian bik Ratih datang sambil membawa jus serta cemilan untuk Odelia dan teman-temannya.

"Makasih bik." ucap Cessa.

"Del, katanya lo dikasih oleh-oleh dari mas duda lo. Mana?" tanya Cessa penasaran.

"Ada di kamar." jawab Odelia sambil meminum jusnya.

"Mau lihat dong." ucap Zara.

Odelia memutar bola matanya malas. "Jangan bilang kalian ke sini karena kepo sama hadiah dari om Edgar?"

Zara dan Cessa meringis. "Iya." jawab mereka bersamaan.

"Udah ketebak sih."

"Lagian lo pelit banget. Udah seminggu tapi sama sekali belum ngasih tahu kita." kesal Cessa.

"Biarin, wlekk." ucap Odelia sambil menjulurkan lidahnya.

"Udah ayo bantu bawa nih minuman sama cemilan ke kamar Odel. Gue penasaran sampai nggak bisa tidur nyenyak tahu." ucap Zara sambil mengambil minuman miliknya.

"Non, ada kiriman makanan." ucap satpam sambil membawa paper bag masuk ke dalam.

"Astaga, beneran dibeliin." ucap Odelia.

Cessa dan Zara saling tatap karena tak paham apa yang diucapkan Odelia. Odelia mengambil paper bag itu lalu membantu kedua sahabatnya membawa makanan itu ke kamarnya.

Sampai di kamar, mereka duduk di sofa. Odelia mengeluarkan isi dari paper bag itu.

"Buset, banyak banget. Lo mau buka toko kue?" tanya Zara.

Odelia meringis kecil saat melihat banyaknya kue sagu keju dan churros.

"Asik, banyak cemilan." ucap Cessa sambil bertepuk tangan.

"Astaga om Edgar." batin Odelia.

1
Fitria Syafei
Waduh jika ntuh bukan darah dagingnya sih gpp akan tetapi klu itu benar darah daging nya gimana? Edgar dan Odel ga bisa bersatu dong 🙄 Kk yang baik hati kereen 😘😘
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Kasandra Kasandra
lanjut double up
Kasandra Kasandra
double up
nur adam
lnjut
Fitria Syafei
Kk yang baik mungkinkah mereka bersatu 😔 Kk cantik kereeen 😘😘
Kasandra Kasandra
lanjut
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Kasandra Kasandra
double up
Fitria Syafei
Waduh Zara serba salah yaa seperti nya dia tau siapa Edgar tetapi ga bisa mengungkapkan ke Pdel nih 🤔 Kk cantik kereeen 😍😍
nur adam
lnjut
Hardware Solution
sebenarnya ada rahasia apa sih thor Ama si zarra?
Liana Alda: tunggu eps selanjutnya 😁
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up thor
Dwi Winarni Wina
Jodoh emang gak akan lari kemana odelia, tetep semangat kejar cintamu itu..
Dwi Winarni Wina
Selera odelia yg lebih dewasa om gitu dah sangat tampan skl...
Dwi Winarni Wina
Pasti itu om2 tampan ditemui diclub mlm itu, odelia terpesona sm om2 tampan itu jatuh cinta pd pandangan pertama....
Dwi Winarni Wina
Dasar odelia gadis nakal mengoda om-om sangat hot, smg odelia berjodoh sm om2 tampan itu......
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
up trs thor makin seru ceritanya thor
Nittha Nethol
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!