NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Almira

Takdir Cinta Almira

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:17.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Wardani

Hari ini adalah hari pernikahan Almira dan Galang. Semua tamu sudah berkumpul di ruangan akad.

" Dimana pengantin laki-laki nya? Akad harus segera di mulai." Tanya pak penghulu pada Almira.

Almira tersentak diam. Masalahnya sudah hampir setengah jam dia duduk di sana sendiri. Namun Galang belum juga terlihat.

Almira menoleh ke kiri. Dia menatap wanita yang akan menjadi ibu mertuanya yang duduk tidak jauh darinya. Zora, mamanya Galang tersenyum getir sambil mengangguk pada Almira. Meminta Almira menunggu sebentar lagi.

Sebab sebelumnya Galang sudah mengirimkan pesan, bahwa dia tidak akan datang untuk menikahi Almira.

Almira yang mengetahui hal itu tidak bisa berkata apa pun. Dia hanya dengan airmata yang terus menetes membasahi pipi nya.

Tapi dengan tegas Aksa, Abang dari Galang melangkah maju dan mengatakan siap untuk menggantikan posisi Galang untuk menikahi Almira.

Mampukah Almira menerima pernikahan ini? Menikah dengan laki - laki

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyusun Rencana

*****

Saat berdiri di pinggir jalan, seorang wanita menghampiri Galang dengan senyuman nya yang lebar.

" Selamat malam mantan adik ipar ku." Sapa Bella dengan manja yang di buat - buat.

Galang menoleh dan menatap heran dengan kehadiran Bella di sana.

" Bukan nya ada di luar negeri? Tiba - tiba sudah di Malang saja. Sudah bosan jadi kupu - kupu di negara orang?" Sindir Galang terkekeh.

" Aduh... Galang. Setelah sekian purnama kit tidak pernah bertemu. Ternyata sikap kamu masih belum berubah dengan ku. Apa Ksa susah mempengaruhi kamu untuk ikut membenci ku juga?" Ucap Bella.

" Pergi lah. Aku sedang ingin sendiri. Tidak mau di ganggu sama orang seperti kamu." Usir Galang dengan lembut.

Bukan nya pergi, Bella malah ikut bersandar di kap mobil Galang sambil melipat tangan.

" Kenapa kamu tiba - tiba ada di Malang? Bukan nya hotel di Malang, Aksa yang pegang ya? Atau kamu... " Bella tidak melanjutkan ucapan nya. Dia malah tersenyum seraya tertawa kecil menertawakan Galang.

" Kenapa kamu tertawa? Ada yang lucu?" Tanya Galang penasaran.

" Jangan bilang kamu ke Malang karena ingin bertemu dengan perempuan yang gagal menikah dengan kamu, tapi malah menikah dengan Aksa? Apa aku salah bicara?" Tebak Bella dengan pasti.

" Seperti nya kamu juga belum bisa meninggalkan mas Aksa sepenuh nya?" Tebak Galang gantian.

" Aku kembali untuk mengajak Aksa rujuk. Tapi yang aku temui malah... Dia menikah dengan adik angkat kalian itu. Aku nggak bisa percaya ini."

Dengan hati berdebar-debar, Galang menyadari bahwa ia telah menemukan ide yang brilian. Dia dan Bella memiliki tujuan yang serupa.

Hati Galang dipenuhi dengan hasrat untuk merebut Almira, cinta yang lama menggebu di dadanya. Di sisi lain, Bella terus terbelenggu oleh rasa cinta yang mendalam terhadap Aksa.

" Berarti tujuan kita sama. Kita bisa bekerja sama untuk sampai ke tujuan kita masing - masing. Kamu mendapat kan Aksa. Dan aku mendapatkan Almira kembali."

Bella tersenyum arti menatap Galang. Mungkin memang harus punya teman yang bisa di ajak bekerja sama agar dia bisa mendapat kan Aksa kembali. Teman yang punya tujuan yang sama dengan nya.

" Jika aku terus membujuk Almira untuk kembali dengan ku, dia pasti percaya dan luluh. Aku tahu bagaimana Almira. Dia itu lemah dan mudah kasihan. Dan kamu... Kamu harus hancur kan hubungan mereka. Ganggu hubungan mas Aksa dan Almira  agar mereka terus bertengkar dan berpisah.

" Kamu itu kan benci ya sama aku. Nggak suka gitu sama aku. Dan sekarang kamu ngajak aku kerja sama. Kamu. Membutuhkan bantuan aku?" Ucap Bella besar kepala.

Galang tertawa kecil.

" Aku tidak membutuhkan bantuan kamu, ya. Cuma jika kamu mau ... Kita berada di tujuan yang sama. Jika kamu tidak mau, juga tidak masalah. Aku bisa melakukan nya sendiri. Tapi kamu... Akan kehilangan mas Aksa untuk selama nya."

" Mengancam..." Gumam Bella dengan nada kesal.

" Pilihan ada di tanga kamu."

Galang tersenyum. Galang yakin jika Bella akan mau bekerja sama dengan nya. Galang tahu seberapa besar nya keinginan Bella untuk kembali pada Aksa yang selama ini mampu membiayai semua kebutuhan hidup mewah nya.

*

*

*

" Ma..." Panggil Hilda menghampiri mertua nya di dapur.

" Hai, Hilda. Si kecil sudah tidur?"

" Sudah, ma." Jawab Hilda.

" Sini bantu mama masak buat makan siang. Papa bilang, papa mau pulang nanti, makan siang di rumah." Ajak Zora dengan hangat.

Hilda berjalan pelan mendekati Zora. Mengambil alih tugas Zora memotong sayur.

" Ma..."

" Hhmmm..."

" Berapa lama Galang di Malang, ma?" Tanya Hilda.

" Papa bilang mungkin sedikit lama. Setelah meeting nya menemukan jalan kerja sama. Galang akan mulai menjalankan nya di sana." Jawab Zora.

" Bukan nya susah ada mas Aksa ya ma di sana? Apa Galang akan bekerja dengan mas Aksa?"

" Tadi nya sih rencana papa gitu. Biar Galang bisa lebih mandiri jika bersama Aksa. Tapi Galang menolak nya. Dia hanya menerima kerja sama sja dn membantu menjakan kan nya. Dia bilang di Malang, dia juga ingin melakukan kerja sama dengan teman nya. Makanya Galang akan sedikit lama di sana."

Zora yang tadi nya mengiris bawang, berhenti sebentar. Di wajah nya menantu nya yang lebih dengan kebingungan.

" Kenapa?" Tanya Zora.

" Ma... Boleh Hilda titip anak Hilda sama mama? Hilda mau nyusul Galang ke Malang."

" Jangan, Nak. Mama mana bisa jaga si kecil sendirian. Lagian kan kamu itu belum boleh kemana - mana. Kesehatan kamu masih belum sepenuhnya nya membaik."

" Tapi Hilda nggk sabar menunggu Galang terus, ma. Hilda takut... Galang akan menemui Almira di sana."

" Husss kamu bicara apa sih? Kalau pun Galang menemui Almira itu karena ada Aksa. Galang Tidaka kan berani macam - macam dengan Almira. Aksa pasti akan marah. Kamu yang sabar ya, Nak. Kita tunggu Galang saja di sini. Nanti kalau ada apa - apa, biar papa dan Ksa yng bereskan." Zora mengusap lembut punggung Hilda memberikan sedikit ketenangan di sana. Walau pun hati Hilda tidak pernah tenang sejak Galang pergi ke Malang.

" Sudah ya. Sayur nya sudah siap? Langsung di masak saja ya. Bumbu nya sudah mama siap kan."

" Iya, ma." Jawab Hilda lesu.

*

*

*

Almira duduk di bangku tunggu. Menunggu nama nya di panggil untuk interview.

Tapi tanpa sengaja dia melihat Lian yng sedang berdiri sambil memainkan ponsel nya TK jauh dari tempat Almira duduk.

" Itu kan mas Lian? Kok ada di sini? Masak iya mau ngelamar kerja juga?" Gumam Almira pelan.

Dengan cepat, dia mengangkat map yang dibawanya, menutupi setengah wajahnya, berharap Lian tidak menyadari keberadaannya.

" Jangan sampai dia melihat aku. Jangan sampai." Gumam Almira pelan.

Lian, dengan langkah mantap, berjalan menuju ke ruang di seberang tempat Almira duduk, tidak menyadari kehadiran Almira yang kini menatap punggung Lian dengan tatapan kosong.

" Ibuk Almira." Panggil sekretaris.

" Saya mbak." Jawab Almira.

" Silahkan masuk."

Almira pun mengetuk pintu ruangan untuk di interview.

Tok

Tok

Tok

" Masuk." Titah Lian dari dalam.

Almira membuka pintu dan dada nya terasa sangat lemas saat dia melihat Lian duduk di bangku kebesaran nya.

" Masuk Almira. Silahkan duduk." Spa Lian dengan ramah.

" Mas Lian yang mau interview, Mira?" Tanya Almira gugup.

" Memang ada orang lain selain saya?"

Almira menggeleng dengan ragu.

" Ini perusahaan keluarga saya. Jadi saya akan interview kamu hari ini. Aksa tahu kamu menjatuhkan lamaran ke perusahaan saya?"

" Tidak. Mas Aksa tidak tahu." Jawab Almira.

" Nggk nyangka ya kita bisa bertemu lagi hari ini. Dan hari ini kamu terlihat sangat cantik dengan pakaian resmi seperti ini. Jangan salah paham dulu. Sejak awal bertemu kamu, saya juga sudah pernah bilang kan kalau kamu itu cantik. Saya belum pernah bertemu wanita secantik kamu selama ini. Tapi sayang ... Kamu itu istri nya Aksa. Sahabat saya. Memang belum rejeki saya mungkin."

" Maaf, mas. Saya nggak bermaksud mengecewakan mas Lian selama ini. Saya juga pernah bilang dengan mas Lian kan kalau saya ini sudah bersuami. Tapi mas Aksa tidak percaya dengan saya."

" Bukan tidak percaya. Hanya sedikit meragukan dengan jawaban kamu. Bisa saja kan kamu berbohong agar menjauh dari saya." Sahut Lian.

1
Batara Kresno
mampus lho galang bagus lah kl ad yg jahat ama galang
Sutri Empik
kenapa di ulang2 thor
Indriani Kartini
Thor kyanya babnya kebalik ya thor
Batara Kresno
gablang bikin kecelakaan dan cacat biar mampus lah ga sadar diri banget,aksa juga ama lerempuan lembek banget jijik jadinya
kalea rizuky
ma cewek aja kalah tolol
Indriani Kartini
kenapa mama ga ngerti sih, harus numpang di rumah Aska dan tinggal bersama di rumah Aska, apa ga akan menimbulkan masalh lagi.
kalea rizuky
zora tolol
kalea rizuky
karma tukang selingkuh
Batara Kresno
ksnpa almira ga bilang sejujurnya sh jangan bodoh dech almira katakan aj kl galang ga baik udah terobsesi itu mah
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
karma dibayar tunaaiiiiii
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
wowww ... ternyataaa
Sutri Empik
disini yang patut disalahkan itu Aksa,kenapa gak go publik,kan kasian Almira, terkadang perempuan itu butuh pengakuan
Sutri Empik
gimana ya ekspresinya Lian, ternyata gadis yang disukai malahan istrinya Aksa,patah hati dong
Milla
next ka
Milla
next
Pandaherooes
Tambahin lagi adegan romantisnya, thor. Aku suka banget sama chemistry antara tokoh utama 😍
Ryohei Sasagawa
Menyentuh hati ❤️
Fitri Wardani: terima kasih .
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!