PUTRI ANGKAT KAISAR

Putri Celine yang masih berdiri di sana langsung merespon.

"ada apa saudara..?" tanyanya.

"mohon maaf kalau saya lancang nona. bisakah Nona juga mengobati saudara saya yang terluka. setiap hari lukanya membusuk dan mengeluarkan nanah." ucapnya dengan penuh harap. mendengar itu Putri Celine kembali memandang para prajurit itu.

namun semua prajurit terdiam dan menunggu penuturan dari prajurit yang maju ini.

"di mana dia sekarang..?"

"saudara saya ada di tempat pengasingan. biasanya kalau sudah terluka seperti itu, mereka tidak akan diizinkan untuk ikut berperang dan akan diasingkan."

"Jeno.." panggil yang lain agar Jeno tak terlalu panjang membeberkan permasalahan kelam para prajurit. Putri Celine yang mendengar penuturan itu menoleh ke arah kakaknya Delerick, yang selaku anak pertama dari keluarga mereka. dan Delerick yang memahami arti tatapan sang adik langsung menganggukkan kepalanya.

"pergilah dek. kakak pasti akan menemanimu." Putri Celine tersenyum.

"Kakak juga akan ikut." seru alderick. mereka tentu tidak akan membiarkan adik mereka pergi sendirian walaupun sang adik adalah orang hebat.

"baiklah kalau begitu. sementara kakak yang lain tetap berada di sini untuk memantau ya. nona," Putri Celine mendekat ke arah Putri Priscilla. di wajah Putri Priscilla terlihat tampang penuh keprihatinan. ternyata perjuangan para prajurit-prajurit di perbatasan untuk mempertahankan negeri ini tidaklah mudah.

"pergilah nona.. aku akan berjaga disini bersama dengan tuan muda lainnya." tuturnya dengan penuh harapan.

Putri Celine yang mendengar penuturan itu langsung tersenyum hangat.

"baiklah nona! aku percaya padamu." dan untuk memaksimalkan penyamaran mereka, mereka memanggil Nona kepada putri Priscilla. ya walaupun keberadaan pangeran mahkota tidak bisa disembunyikan lagi.

Putri Celine pun langsung menyiapkan segalanya. tak lupa dia juga membawa cangkir plastik dan menyediakan minuman yang telah ia campur dengan satu gelas kecil air spiritual di dalamnya. semua itu dilakukan, agar air air spiritual yang telah dicampurkan ke dalam air minum dapat membantu menetralisir segala jenis racun yang ada dan bisa diobati secara perlahan.

Setelah semua nya selesai, sekitar 5 orang prajurit langsung membawa Putri Celine dan kedua saudaranya pergi ke tempat pengasingan, yang jaraknya tidak terlalu jauh dari posko basecamp mereka.

*****

sesampainya Putri Celine di sana, dia langsung tercengang sekaligus prihatin melihat kondisi para prajurit-prajurit itu. mereka setiap hari merintih kesakitan, harus berusaha mencari makan sendiri, dan seolah-olah dibuang begitu saja.

"kalian berlima tenang saja! kami pasti akan membantu kalian untuk menjelaskan ini kepada pemimpin kalian." ucap Delerick. karena dia paham dan tahu, kalau ada konsekuensi yang harus mereka tanggung apabila membocorkan tentang sisi gelap dunia keprajuritan ini.

mereka semua pun membungkuk hormat.

"maafkan kami telah melibatkan tuan-tuan semuanya. tapi kami tak ingin melihat saudara-saudara kami kesakitan." sementara Putri Celine sendiri langsung bergegas memeriksa satu persatu.

"kak!! tolong berikan mereka air satu cup kecil ini. biarkan tenggorokan mereka dibasahi oleh air minum." ucapnya. mendengar penuturan itu, kedua saudara Putri Celine langsung bergerak dan dibantu oleh kelima prajurit lainnya.

setelah selesai mengkonsumsi air minum tersebut, para prajurit itu merasa sedikit lega Karena tampaknya energi mereka sedikit terisi. sementara Putri Celine mulai melakukan tugasnya memeriksa dan mengobati mereka satu persatu.

bahkan luka yang menganga lebar akibat terkena sayatan pedang, terlebih dahulu diobati dan dibuang daging-daging yang telah busuk. kemudian dia langsung menjahitnya secara perlahan dan menyatukan luka itu kembali. setelah itu, dia langsung mengoleskan obat terlebih dahulu sebelum ditutupi dengan kain kasa.

cukup lama mereka berada di sana, akhirnya semua prajurit-prajurit yang ada di sana pun bisa tertolong. bahkan beberapa dari mereka ada yang telah putus tangan dan kakinya. hal itu membuat Putri Celine sedikit sesak di dada. namun dia tetap menahan semuanya.

"Akhirnya selesai juga!! apa Kita menginap di sini saja kak? cukup malas kembali ke tenda." ucap Putri Celine sambil menguap. dia benar-benar cukup kelelahan karena membantu semua para prajurit-prajurit ini.

"mm.. kita harus kembali ke tenda dek. bukankah kita juga belum makan malam. kita harus makan malam terlebih dahulu." Putri Celine yang mendengar penuturan itu langsung memandang ke arah para prajurit-prajurit itu. mereka juga pasti belum makan.

"kita masak di sini aja!! mereka semua juga pasti belum makan. setelah selesai memberikan mereka makan, baru kita kembali ke tenda." mendengar penuturan itu, Kakak pertamanya hanya bisa menganggukkan setuju. kemudian dia langsung mengeluarkan peralatan yang dibutuhkan oleh adiknya, dan menyalakan tungku apinya.

sementara Alderick, dia juga tak lupa membawakan air bersih dan beberapa mangkuk bersih beserta sumpitnya. sementara Putri Celine sendiri kembali mengeluarkan mie dan telur yang ada di dalam ruang penyimpanannya.

"nona, adakah yang bisa kami bantu..?" tanya kelima prajurit tersebut. Putri Celine elin tersenyum ramah.

"kalian istirahatlah terlebih dahulu! nanti setelah mi ini masak, Saya akan meminta tolong kepada kalian untuk membagikannya kepada saudara-saudara kita yang belum bisa beranjak." ucapnya membuat kelima prajurit itu mengangguk mengerti.

sementara itu, Putri Celine juga tak hanya menyediakan mie saja di sana. dia juga membantu memasukkan sosis bulat di dalamnya, dan juga ayam yang telah disuwir-suwir. dan semuanya diambil dari ruang penyimpanannya.

sementara para prajurit yang mencium aroma itu, perut mereka mulai keroncongan.

"Apa yang sedang dimasak oleh Nona peri itu ? wanginya sangat enak membuat perutku keroncongan." ucapnya. di sisi lain, Delerick juga langsung mengeluarkan roti bakpao yang bisa mereka gunakan untuk mengganjal perut sebelum menunggu mie ini matang. dan para prajurit itu membagikannya secara rata.

"benar sekali.. aromanya begitu enak. dan aku baru pertama kali mencium aroma seenak dan sewangi ini. aku sudah tidak sabar ingin mencicipinya.."

"diamlah.. Jangan membuat Nona peri itu tidak nyaman. di sini dia sudah datang dan berbaik hati membantu kita. dan Setelah sembuh nanti, kita langsung pulang saja ke kampung halaman masing-masing." ucap para prajurit-prajurit yang sedang sakit itu sambil berbisik-bisik.

"mm.. Aku juga berfikirnya begitu.. lagi pula, kita kan telah dikeluarkan dari keprajuritan. jadi tidak perlu bersusah-susah lagi." kelima prajurit yang mendengar bisikan-bisikan itu hanya bisa tersenyum.

mereka tidak masalah, dan prajurit yang terluka itu juga tidak salah. tentu saja setelah mereka sakit dan sekarat, dan sudah tidak bisa ditolong lagi, kekaisaran langsung mengasingkan dan membuang mereka begitu saja. bahkan tak dikembalikan ke keluarga masing-masing dan dirawat oleh keluarga. justru mereka malah ditempatkan di satu tempat yang sangat-sangat menyakitkan.

di sisi lain, setelah masakan itu selesai, kelima prajurit itu mulai bergerak membagikan mangkuk-mangkuk besar untuk para prajurit yang sedang sakit itu.

dan setelah semuanya selesai dan mendapatkan bagian, kelima prajurit itu juga langsung makan di sana bersama dengan Putri Celine dan kedua saudaranya. tak lupa setelah makan, Putri Celine dan kedua saudaranya juga meninggalkan sembako dan perbekalan untuk satu bulan bagi para prajurit-prajurit itu. tak lupa dia juga memberikan mereka obat satu persatu sebelum akhirnya kembali ke tenda mereka.