MASA LALU YANG KEMBALI

Lusi datang kerumah sakit bersama suaminya, lusi mengendai mobinya dan Abbas menggunakn motor Kinara. Mereka sampai di kamar Yumna jam 8 pagi, Lusi langsung memeluk kinara.

" Sabara ya Kin " ucap Lusi dan mengusap punggung Kinara.

" terima kasih mbak " sahut Kinara.

" Bagaimana keadaan Yumna ? Tanya Lusi sambil melepas pelukannya .

" Alhamdulillah sekarang panasnya sudah turun mbak " sahut Kinara.

Lusi Melihat Yumna tertidur pulas di atas tempat tidur.

" oh iya Kin, ini semua barangmu " ucap LUsi sambil menyerahkan tas yang sedikit besar pada Kinara.

" Terima kasih mbak. Maaf merepotkan" ucap Kinara.

" Tidak masalah Kin, oh iya kamu yakin kamu akan pergi dari rumah itu, aku dengar Candra dari kemarin terus mencarimu " ucap Lusi.

" Apa ia menemui pak Tono dan Bu Rahma? " tanya Kinara.

" Iya, tapi Pak Tono dan Bu Rahma tidak pulang ke rumah, mereka pulang ke rumah anaknya yang ada di kota G" ucap Lusi.

" Aku jadi merepotkan dan menyusahkan mereka mbak " ucap Kinara dengan nada sedih.

" Tidak apa Kin, kami senang membantumu, tidak usah sungkan seperti itu " ucap Lusi.

" Oh iya Kin apa kamu jadi menjual sepedamu " tanya Abbas.

" Jadi mas Abbas, apa ada yang mau beli?" tanya balik Kinara.

" Nanti akan aku tawarkan pada temanku yang ada di pabrik" sahut Abbas.

" Terima kasih mas Abbas " ucap Kinara.

" Apa rencanamu selanjutnya kin, kemana kamu akan pergi?" tanya Lusi.

Kinara terdiam dan kemudian menatap ke arah Yumna, Kinara menghela nafasnya, kemudian ia tertunduk dan terlihat wajahnya yang sedih.

" Entahlah mbak, aku tak tahu kemana harus pergi, mbak tahu aku tak pernah keluar jauh dari rumah, kalaupun aku keluar jauh pun selalu dengan mas Candra " ucap Kinara.

" Apa kamu akan keluar kota atau pulang ke kampung halamanmu Kin?" tanya Lusi.

" Kalau pulang kampung enggak mbak, aku sudah tidak ada tempat tinggal di sana " sahut Kinara.

" Apa kamu nggak punya saudara sama sekali Kin?" ucap Lusi.

" Ada adik dari ayah, tapi aku tidak tahu mereka tinggal di mana, karena mereka pergi sejak ayah masih hidup dulu dan kami tak pernah mengetahuinya di mana mereka berada " sahut Kinara.

" Kin, di pabrikku sedang banyak buka lowongan, karena perusahan di akuisisi oleh perusahaan lain dan sekarang bos baruku sedang merombak sistem kerjanya, dan membuka banyak lowongan baru, karena banyak pekerja yang di keluarkan karena ketahuan sudah menggelapkan uang perusahaan, kamu lulusan apa " sahut Abbas yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan mereka berdua.

" Benarkah mas, tapi aku cuma lulusan SMA, tapi aku pernah bekerja di pabrijk garmen sebagai QC " kata KInara bersemangat.

"Di coba saja dulu Kin siapa tahu rejekimu ada di situ, dan untuk tempat tinggal, rumah temanku di kontrakkan, rumahnya tidak jauh dari pabrik " ucap Abbas.

" Benarkah mas, boleh mas, akan aku coba mas " sahut Kinara nampak antusias.

" kalau begitu aku akan hubungi temanku dulu, oh iya kalau begitu sepeda kamu jangan di jual dulu, buat untuk aktifitasmu nanti " ucap abbas.

"Iya mas, aku akan buat surat lamaran habis ini " ucap Kinara.

" Kalau kamu kerja, terus Yumna sama siapa Kin?" tanya Lusi.

Kinara langsung terpaku dan sejenak terdiam dan kemudian menatap ke arah purinya yang masih tertidur pulas.

" Nanti bisa di pikirkan lagi Kin, yang penting saat ini yang terpenting tempat tinggal dulu, nanti masalah pekerjaan bisa di pikirkan lagi, sekarang fokuslah dulu pada kesehatan yumna, aku akan menghubungi temanku dulu, aku yakin suamimu tak akan menemukanmu di sana " ucap Abbas.

" iya mas,terima kasih mungkin besok atau lusa Yumna sudah oleh pulang " kata Lusi.

Abbas langsung menghubungi temannya dan akhirnya rumah itu jadi di kontrak oleh kinara.

Kinara menyerahkan semua pada Abbas untuk mengurus semuanya.

" Mas Abbas, mbak lusi terima kasih atas bantuannya " ucap Kinara yang merasa berhutang budi pada keduaanya.

" Ya Sudah kami pergi dulu Kin, Mas Abbas harus kembali bekerja, ini tadi mas abbas izin setengah hari " ucap Lusi.

" iya mbak, maaf jadi merepotkan mas Abbas dan mbak lusi ' ucap Kinara.

**********

Candra membuka lemari Kinara dan melihat semua pakaian Kinara dan Yumna yang masih tertata rapi, tak ada satupun pakaian yang di bawa oleh Kinara, barang-barangnya pun masih tertata rapi di tempatnya.

Benar kata ibunya, Kinara akan kembali karena Kinara tak membawa satupun barangnya, Candra sedikit bernafas lega.

" Ia akan pulang, ia tak membawa apapun dan dia juga tidak memiliki uang, ia akan kembali untuk meminta uang untuk biaya rumah sakit sebaiknya aku tunggu saja, tak perlu aku mencarinya ke rumah sakit, Kinara akan pulang dengan sendirinya " ucap Candra sambil menutup lemari Kinara dan melangkah ke luar kamar.

Tak berselang lama ia mendengar pintu rumahnya di ketuk oleh seseorang dari luar, Candra yang hendak ke kamarnya ia urungkan dan kemudian ia berbelok ke ruang tamu.

Candra mengeryitkan dahinya saat melihat dua orang pria yang menggunakan pakaian formal berdiri di depannya, dan salah seorang pria itu tak asing bagi Candra.

" Pak Rico, kenapa anda ke rumah, biasanya anda langsung ke bengkel,maaf apa ada yang penting?" tanya Candra yang mengenali Rico sebagai pelanggan di bengkelnya.

" Maaf pak Candra kami kesini ingin bertemu dengan Kinara istri pak Candra " ucap Rico.

Candra mengeryitkan dahinya, ada hubungan apa pelanggannya itu dengan istrinya.

" Apa anda mengenal istri saya pak Rico?" tanya Candra.

" Iya, dua Minggu yang lalu kami menolong Istri dan putri anda saat putri anda terluka di kepalanya " ucap Rico.

Candra menatap ke arah Rico dan Lucas dengan penuh pertanyaan.

" Jadi anda yang menolong mereka " ucap Candra.

" Benar, bagaimana kabarnya sekarang putri anda, boleh kami menengoknya?" tanya Rico.

Candra terdiam sejenak dan terus memperhatikan mereka, Candra semakin bertanya-tanya, apa hubungan mereka begitu dekat sehingga mereka harus repot-repot datang ke rumahnya hanya untuk menjenguk putrinya, apalagi saat melihat bawaan mereka, mereka sepertinya membawa banyak barang untuk anaknya.

" Pak Candra, apa bisa kami bertemu mereka?" tanya Rico kembali, yang masih melihat Candra berdiri di tengah-tengah pintu masuk.

" Maaf mereka sedang tidak ada di rumah "ucap candra.

" Maksud anda ?" tanya Rico.

Lucas sedari tadi hanya diam memperhatikan Candra.

" Istri dan anak saya sedang pergi ke rumah saudaranya" ucap Candra.

" Mas, siapa yang datang? " seru Olivia yang berada di belakang Candra, Olivia mendekat pada candra dan meihat dua pria tampan yang berdiri di depan pintunya.

" Siapa mereka mas ?" tanya olivia.

Lucas dan Rico terkejut saat melihat seorang wanita hamil besar dan Rico tahu siapa wanita itu, wanita itu adalah kasir dan admin di bengkel Candra.

" Mbak Olivia, kamu... " ucap Rico

" pak Rico, kenapa anda di sini?" ucap Olivia.

" kamu..."

" saya istrinya mas Candra pak " sahut Olivia.

Rico menatap Lucas dan Lucas langsung mengangguk pelan, membenarkan ceritanya waktu itu .

########

Assalamualaikum readers ...Happy Reading,salam sehat selalu dan jangan lupa like dan jejak cintanya.