kisah ini menceritakan tentang seorang wanita yg tidak sengaja menikahi seseorang yg ternyata adl atasannya...
awal pertemuannya adl sebuah kecelakaan yg membuatnya menyetujui pernikahan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ina Warsiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ruangan presdir
Sesampainya didepan kantor direktur vino lantas mempeesilahkan serly masuk namun sebelum itu tak lupa vino mengetuk pintu terlebih dahulu.
"tokk...tokk...tokk"
"masuk"
mereka pun masuk,vino yang telah mengantarkan serly ke depan direkturnya lantas pamit undur diri dan keluar dari ruangan tersebut.
"mmmm....ada apa bapak memanggil saya"tanya serly membuka percakapan,dengan sesikit kecanggungan karna bingung harus memanggil suami sekaligus atasannya itu dengan sebutan apa.
mendengar panggilan dari istrinya itu lexi lantas mengeritkan alisnya dengan tatapan mata seolah tak terima dengan sebutan itu.
"apa kamu bilang tadi sayang?
bapak??
mmmm....apakah aku ini setua ituu hingga istriku sendiri harus memanggilnya dengan sebutan bapak"tanya lexi dengan tatapan menyelidik.
Serly hanya diam karna bingung harus memanggil apa.
"kemarilah"suruh lexi yang tengah menyandarkan punggungnya disofa kantornya.
Serlypun mendekati suaminya dan beediri didepan suaminya.Ada perasaan canggung didirinya.
Lexilun menarik tangan istrinya hingga terjatuh dipangkuannya.
Serly berusaha bangun namun lexi malah memeluk pinggangnya sehingga serly keaulitan untuk bangun.
"ini dikantor,jangan seperri ini"kata serly yang sedikit gugup karna takut jika ada karyawan lain yang melihatnya.
"tetaplah seperti ini,sebentar saja"jawab lexi.
"bagaimana nanti kalo ada yang liat"kata serly yang masih merasa takut jikalau ada karyawan lain yang menemukannya tengah duduk dipangkuan atasannya.
"ini ruanganku sayang,tidak ada yang bisa masuk kesini tanpa izin dariku"kata lexi.
"pintu itu"sambil menunjukan pintu yang berada diujung sana.
"tidak ada yang bisa membuka pintu itu tanpa persetujuan dariku karna aku telah membuat sensor dipintu itu dan hanya aku yang bisa membukannya"jelas lexi kepada istrinya.
Serly yang nampak masih bingung pun lantas bertanya kepada suaminya.
"lalu kalo ada yang masuk apa kamu mesti kesana dulu untuk menekan sensor sidik jarinya,apakah itu malah tidak merepotkanmu "tanya serly
lexi terswnyum dengan peetanyaan serly.
"bagaimana bisa merepotkanku sayang,disini aku hanya perlu menekan ini"sambil menunjukan benda pipih disampingnya.
serlypun mengangguk tanda mengerti.
Setelah itu lexi kembali melanjutkan pertanyaannya kepada istrinya.
"kenapa tadi kamu memanggilku bapak"tanya lexi sembari mengangkat dagu istrinya.
Serly nampak gugup dengan tatapan suaminya.
"lantas aku harus memanggilmu apa?tanya serly bingung.
"sayang mungkin,atau suamiku"jawab lexi dengan teeus memandangi wajah istrinya.
"tapi kan ini dikantor,bagaimana kalo yang lain tau"serly.
"ok baiklah didepan yang lain kamu boleh memanggilku seperri itu,tapi saat kita sedang bersama begini aku tidak mau tau"lexi.
"baiklah pak....ehhh suamiku"seely yang nampak gugup.
"apa kamu akan duduk dipangkuanku terus istriku tersyang"goda lexi.
setly nampak gelagapan dan segera beeanjak dari pangkuan suaminya tapi lagi lagi suaminya menariknya dan membuatnya kembali terduduk dipangkuannya.
Belum sempat protes karna suaminya telah menariknya kembali dipangkuannya,suaminya telah mencium bibir istrinya yang terlihat menggemaskan.
"duduklah disini"kata lexi menepuk sofa sebelahnya menyuruh istrinya untuk duduk disebelahnya.
Serly pun duduk disamping suaminya.
"makanlah ini,aku yakin kamu tadi melupakan makan siangmu"kata lezi sembari memberikan sekotak makan siang yang telah dibelinya.
"mmm...bagaimana kamu bisa tau kalo aku belum makan siang...aku sudah makan kokk"tanya serly sembari memberi jawaban palsu kepada suaminya.
"kruukk...kruuyukk"suara perut serly.
"aishh...bisa bisanya ini peeut tidak bisa diajak kompromi"gumam serly dalam hati sambil menyunggingkan senyum malu kepada suaminya karna telah membohonginya.
"makanlah,sebelum cacing diperutmu ituu terus berdemo...lain kali jangan melupakan makan"kata lexi sembari membukakan kotak makan itu agar serly segera memakannya.
"iya,maaf"kata serly lantas memakan makan siangnnya yang sudah sangat terlambat.
*suami tidak percaya istri suami salah tapi istri tidak percaya suami hal wajar
*istri tinggal dengan pria lain dibenarkan
*istri terbuka menerima kebaikan pria lain dibenarkan
*istri curhat masalah pribadi berduaan didalam kamar lagi dianggap hal benar
*wanita yang suka dan baik pada suami dicap pelakor murahan tapi pria lain yang suka dan baik pada istri dianggap lelaki paling baik seduni melebih suaminya sendiri (pemikiran menjijikan)
*wanita lain yang menghayalkan sang suami dicap menjijikan tapi pria lain menghangatkan sang istri dinggal hal normal
ini ciri pemikiran bodoh dan pemikiran jabatan dari seorang novelis wanita yang dibawa kedalam novel