Hidup dalam keluarga yang tidak bahagia. Ayahnya, ibunya, serta kakak laki-lakinya lebih perhatian dan melimpahkan kasih sayang pada putri tiri mereka, Rachel Carnida.
Ruby merasa tidak dicintai dan tidak dihargai oleh keluarganya sendiri. Dia berusaha untuk membuktikan dirinya dan mendapatkan perhatian keluarga, tetapi setiap upaya yang ia lakukan selalu gagal.
Ruby tidak pernah menyerah. Sampai suatu hari, Ruby dibawa paksa oleh Cakra ke sebuah club dan diserahkan pada teman-temannya sebagai bentuk kakalahan Cakra dari taruhan. Ruby terkejut, perbuatan Cakra semakin menambah deretan luka yang selama ini sudah ia dapatkan.
Ruby pun akhirnya menyerah. Ia tidak lagi berusaha untuk mendapatkan cinta dari keluarganya. Tujuannya kini hanya satu; membalas dendam terhadap mereka yang selama ini telah menyakiti hatinya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RYB 11. Kedatangan Keluarga Rykhad.
Di kediaman keluarga Sanders. Roger, Shinta beserta dua anaknya; Cakra dan Rachel terlihat sudah siap menyambut kedatangan keluarga Rykhad.
Senyuman terus menghiasi wajah mereka. Apalagi Rachel, ia yang sudah mengenakan gaun mewah itu dari tadi terus memastikan bagaimana penampilannya.
"Mom, gimana penampilanku?" tanya Rachel untuk kesekian kalinya pada Shinta. Ia harus terlihat perfect hari ini di depan Emer juga keluarga Rykhad yang datang untuk melamarnya.
"Kau sudah cantik. Semuanya terlihat pas saat kau memakainya," ucap Shinta seraya mengusap rambut panjang anaknya.
Penampilan Rachel kali ini memang sangat cantik. Selain gaun bermerek yang ia kenakan, gadis itu juga memakai perhiasan untuk menunjang penampilannya agar lebih berkelas.
"Mereka sudah datang," beri tahu Roger setelah menerima laporan dari penjaga yang ada di gerbang rumahnya.
Roger langsung berdiri dari duduknya dan menuju ke pintu utama kediaman keluarga Sanders. Disusul sang istri dan kedua anaknya, mereka menyambut gembira kedatangan keluarga Rykhad yang sudah terlihat.
"Sungguh suatu kehormatan bisa menyambut Anda dan keluarga di kediaman sederhana keluarga Sanders." Roger meraih tangan Reagan. Ia menjabat tangan calon besannya itu dengan senyum penuh keramahan.
"Kami juga merasa terhormat sekali bisa diterima di rumah yang begitu...sederhana ini." Eira bersuara mewakili sang ayah ketika melihat Reagan yang hanya tersenyum menanggapi ucapan tuan rumah.
Eira memutar bola mata saat ibunya memberikan tatapan peringatan padanya. Ucapan Eira terdengar menyindir—Eira menyoroti penggunaan bahasa Roger yang berlawanan dengan keadaan sebenarnya; kediaman keluarga Sanders begitu mewah, sangat jauh dari kata sederhana. Yeah, meski tetap lebih mewah hunian Rykhad.
Eira sangat paham tipe orang seperti Roger ini—kata-katanya penuh basa-basi dan keramahan yang berlebihan, terkesan seperti sedang berusaha menjilat ayahnya.
Namun, ternyata Roger tidak menyadari sindiran Eira itu, ia terus berbincang bersama Reagan dengan nada suara yang penuh akan keramahan.
"Saya dan keluarga sudah menanti-nantikan kedatangan Anda. Kami berharap Anda akan merasa nyaman di sini, anggaplah rumah sendiri." Roger terkekeh kecil, tidak bisa menyembunyikan bagaimana gembiranya ia saat bisa menyambut kedatangan keluarga yang begitu kaya raya seperti keluarga Rykhad.
Keluarga Rykhad selain terpandang karena memiliki perusahaan besar, juga konon kabarnya; keluarga ini memiliki kekayaan yang berlimpah. Bahkan kabar yang beredar juga mengatakan jika keluarga Rykhad memiliki gunung emas. Membuat kekayaannya tidak akan pernah bisa habis tujuh turunan; tujuh tanjakan dan delapan tikungan sekalipun.
"Terima kasih. Saya sangat menghargai keramahan Anda," kata Reagan singkat dan penuh keseriusan.
Roger mengangguk dengan senyum yang tidak pernah memudar. Ia membawa semua untuk langsung mengarah ke ruang makan yang sudah didekorasi dengan begitu elegan oleh Shinta. Sejumlah makanan mewah khas hotel berbintang mulai disajikan saat kedua keluarga sudah duduk bersama.
Mereka menyantap hidangan dengan keramahan dari tuan rumah-Roger yang begitu berlimpah. Roger tak henti-hentinya tersenyum dan berbasa-basi. Sampai acar makan bersama itu selesai dan mereka menuju keruangan keluarga. Ruangan yang juga didekorasi oleh Shinta dengan begitu indah, terlihat dari beberapa rangkaian bunga segar yang tersebar di beberapa titik.
"Seperti kebun bunga yang dipaksa masuk," komentar Eira ketika memperhatikan sekitarnya.
"Julid," kata Emer menanggapi ocehan adiknya.
"Biarin. Dari pada menjadi makhluk yang haus akan validasi." Eira mencibir pada kakaknya. Dan tingkah mereka itu terhenti saat Amanda sudah menegur keduanya.
"Kami tidak sabar untuk membahas tentang perjodohan di antara anak-anak kita. Saya sangat percaya bahwa perjodohan ini akan menjadi awal yang baik untuk kedua keluarga kita."
Roger tersenyum-senyum menatap Reagan yang hanya mengangguk.
"Kita biarkan anak-anak berkenalan terlebih dahulu."
Roger lekas mengangguk. Ia memperkenalkan anak-anaknya di hadapan keluarga Rykhad dengan penuh kebanggaan.
Ketika giliran keluarga Rykhad. Emer lah yang berdiri memperkenalkan kedua orang tua, saudaranya termasuk Rexi dan Riella-kedua kakaknya yang tidak ikut bersama mereka.
"Dan Saya sendiri; Emerald Orlando Rykhad. Putra dari keluarga Rykhad yang akan bertunangan dengan putri dari keluarga Sanders," ucap Emer tegas dan kali ini penuh wibawa.
Membuat Rachel yang sedari kedatangan calon tunangannya itu terus memperhatikan dan tersenyum kian malu. Emer begitu tampan dan semakin menawan dengan pakaian formalnya, terpancar jelas aura old money-nya.
"Putra Anda sangat tampan dan gagah, Tuan Rykhad. Begitu cocok dengan putri cantik Saya; Rachel Carnida. Mereka pasti akan menjadi pasangan yang sangat serasi."
Roger bisa melihat Reagan dan istrinya yang tersenyum mengangguk. Tanda setuju dengan ucapannya, pikir Roger.
"Cantik dari mana, seperti ulat bulu, begitu." Gumaman kecut terdengar dari Eira, tapi hanya mampu didengar oleh Emer yang memang duduk bersebelahan dengan adik julidnya itu.
"Kalau begitu, sekarang saatnya mengikat janji antara anak-anak kita. Nyonya Amanda boleh memasangkan cincin pada Rachel sebagai simbol bahwa anak-anak kita telah resmi bertunangan."
Roger meminta sopan pada istri dari calon besannya tersebut untuk segera memasangkan cincin berlian pada putrinya.
Amanda sebagai ibu dari Emer pun beranjak. Ia mendekat pada Rachel yang juga sudah berdiri dan tersenyum menyambut kedatangannya.
Amanda meraih tangan Rachel untuk menyematkan cincin pertunangan. Namun, terhenti saat tiba-tiba saja Emer berdiri dan bersuara lantang.
"Tunggu, Mom!"
Semuanya serentak menatap heran ke arah Emer. Termasuk Reagan, ia memicing pada putranya itu yang juga membalas tatapannya.
Emer yakin, ayahnya pasti mengira ia ingin mengelak dari pertunangan ini.
"Setahuku Cakra memiliki dua adik perempuan. Itu artinya keluarga Sanders memiliki dua putri, kan? Di mana satunya?" tanya Emer dan ia melempar tatapan tajam pada Cakra yang duduk menegang. "Aku juga ingin berkenalan dengannya, Dad." Kali ini Emer mengangkat alisnya pada sang ayah yang raut wajahnya sudah berubah saat menatap Roger.
Sekarang pokoknya bahagia dulu aku, Emer dan Ruby jadi nikah juga. Pernikahannya sudah di umumkan 💃🕺💃🕺💃