Yuna gadis Rapunzel yang terkurung di kastil mewah, hingga seorang Pangeran membawanya dan memberinya kebebasan yang dia inginkan. Namun, itu tidak seindah yang dia bayangkan, dia adalah umpan, kebaikan Pangeran adalah bayang semu.
Dia berkali-kali patah hati, berkali-kali menahan kesedihan. Pangeran adalah sesuatu yang menyakitkan untuk dia miliki.
Sedih namun manis, gundah namun lucu, gelisah namun kocak. Dia akan melewati hari-harinya dengan tawa meskipun menyimpan luka, dia akan menjadi binar diantara makhluk indah lainnya.
Hingga akhirnya dia bertemu dengan seseoarang yang benar-benar bisa membuatnya tertawa dan melupakan sedihnya.
Pangeran... jangan pernah menyesal jika seseorang mengambil Tuan putri dari mu.
"Aku masih saja mencintai mu, bahkan ketika kamu mematahkannya berkali-kali"
*Kisah ini akan membuat mu tertawa dalam rasa sesak. Terima kasih... selamat membaca🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F.A queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3_Tertangkap
"Tidak, tidak. Silahkan kamu tidur disitu," jawab Yuna. Ia kemudian merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Memeluk gulingnya dengan erat.
Yuna masih tidak menyangka bahwa suaminya sangat keren. 'Ini sangat bagus, suamiku adalah pangeran impian, jika dari awal aku tahu kalau dia sekeren ini, aku tidak akan segalau kemaren sampai terbang ke Ibu Kota untuk melihat wajahnya dan malah ternyata salah, hahaa lucu' Yuna tertawa kecil menertawakan dirinya sendiri.
Ditengah malam, Leo terbangun. Ac kamar terasa sangat dingin. Dilihatnya Yuna yang meringkuk. Perlahan dia mendekatinya, mencolek pipinya, tak ada reaksi. Leo mencoleknya lagi dan kemudian menyungingkan bibirnya. Dia naik ke atas ranjang dan menaikkan selimut.
***@***
Empat hari yang lalu.
Yuna dan Adel telah sampai di depan rumah dengan alamat yang sama dengan alamat yang dibawa Yuna. Setelah membayar taksi mereka segera berjalan menuju rumah berpagar tinggi itu.
"Huwaa ... ternyata paman tidak salah pilih Na. Kau akan menjadi Nyonya disini," mata Adel melihat takjub bangunan di depannya. Yuna segera menyenggol Adel.
"Ingat tujuan kita kesini untuk apa," Yuna menarik tangan Adel. Mereka berjalan mendekati pagar rumah.
"Stt, ada satpamnya," Adel menghentikan langkah Yuna. Yuna memutar otaknya sebentar lalu menjentikkan jarinya.
"Ikut aku," Yuna menarik Adel ke sebelah rumah, lalu Yuna mencari-cari kayu yang kuat.
"Gila kamu Na, kamu mau manjat dengan ini?" Adel merasa ragu dengan ide Yuna.
"Stt ... kamu hanya tinggal memegangi kayu ini saja."
Yuna mulai beraksi, panjat memanjat adalah keahliannya. Adel memegangi kayu itu dengan kuat. Yuna mulai mencapai ujung pagar, tangannya memegang kuat agar tidak terjatuh. Kini matanya sudah bisa melihat ke halaman rumah besar itu, ada dua mobil yang siap berangkat. Satu ... sesorang gadis yang anggun dengan baju yang indah keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil.
"Itu pasti Nona muda keluarga ini," batin Yuna sambil menganggukkan kepalanya. Lalu kemudian keluarlah sosok pemuda yang ditunggu-tunggu Yuna, melihatnya membuat Yuna langsung shock. Pemuda itu jauh dari apa yang dia bayangkan. Kulitnya sedikit putih, berkaca mata dan sedikit buncit dibagian perutnya, yang lebih darinya adalah postur tubuh yang tinggi.
"Perutnyaaa ... OMG ... tidaaakkk," Yuna menggeleng.
"Ada apa? Pelankan suara mu Na. Kita bisa ketahuan," Adel menegur pelan. Lalu tiba-tiba ada yang menepuk pundak Adel. "Haaaa ...." teriak Adel kaget dan malah menarik kayu yang menopang Yuna. Bugg. Yuna terjatuh ke tanah dengan keras.
"Aduh ... kenapa kamu menariknya?" Tanya Yuna sambil berusaha berdiri dan menggosok-gosok pantatnya yang terasa sakit. Adel membantunya berdiri dan memberinya isyarat agar segera berdiri dengan benar.
"Siapa kalian? Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya seseorang yang menepuk pundak Adel dengan penuh curiga. Yuna menutup mulutnya sendiri. 'Dia adalah* Nona muda tadi, matilah aku*,' Yuna segera memahami situasi dan segera memamerkan senyumnya.
"Maaf Nona, kita hanya kebetulan lewat," jelas Yuna manis, si Nona masih melihatnya dengan pandangan tajam.
"Kebetulan lewat? Apa harus panjat pagar segala?"
"Em ... itu ... itu tadi ...." Yuna tidak bisa menjawab, otaknya seakan berhenti untuk mencari alasan yang tepat.
"Apa kalian komplotan pencuri?"
"Tidak Nona, bukan," Yuna segera menjawab. Dia menyenggol lengan Adel.
"Eh, iya Nona, kita orang baik-baik," imbuh Adel.
"Iya, kita orang baik-baik. Tidak ada maksud apa-apa kok," ucap Yuna berharap sang Nona segera melepaskannya.
"Aku tidak bisa percaya pada kalian begitu saja," ucap sang Nona lalu menarik dengan keras tas yang Yuna kenakan. Yuna diam membiarkan si Nona membuka isi tasnya. Biarbagaimanapun dia telah tertangkap basah memanjat pagar rumah orang.
"Yuna Ibriza" ucap si Nona setelah menemukan KTP Yuna. Dia mengerutkan alisnya. Nama ini ... "Apa kau adalah Yuna calon istri Kakak ku?" tanyanya yang membuat Yuna langsung menunduk menyembunyikan wajahnya.
'Mampuslah aku, aku sedang tertangkap basah oleh calon adik ipar ku. Kesan macam apa ini? Bagaimana jika dia melaporkan ini pada kakaknya? Lalu Ayah pasti akan mengetahui kejadian ini'
"Kak Yuna, apa yang kamu lakukan disini? Menguntit kami?" tanya gadis itu.
"Tolong jangan salah paham Nona ... saya ...." suara Yuna terdengar berat, dia tidak tahu harus berkata apa.
"Panggil saya Neva, senang bisa bertemu Kak Yuna" ucapnya ramah. Neva memperhatikan Yuna dengan seksama. Jadi, ini adalah gadis pilihan kakaknya? Sangat cantik, batinnya.
Yuna lega mendengar suara yang ramah dan lembut itu.
"Sekali lagi tolong maafkan atas perbuatan saya tadi Neva. Saya benar-benar minta maaf, saya tidak ada maksud jahat," Yuna mencoba menjelaskan. Neva tersenyum dan mengembalikan tas milik Yuna.
"Baiklah Kak Yuna jelaskan besok saja ya. Saya sedang buru-buru," ucap Neva dan pamit pada Yuna.
"Tolong simpan kejadian ini dari kakak mu ya," pinta Yuna memohon.
Neva tertawa kecil, "Hahaa baiklah. Lain kali Kak Yuna harus menjelaskan padaku."
"Baik."
***@***
Catatan Penulis.
MOHON JADILAH READERS YANG SANTUN. ALHAMDULILLAH DAN AKU BERTERIMA KASIH JIKA TEMEN-TEMEN SUKA. JIKA TIDAK SUKA, MOHON JANGAN TINGGALKAN JEJAK YANG BIKIN SAKIT HATI. MOHON BERKOMENTARLAH DENGAN SANTUN. Terima kasih. Salam hangat 🙏 selamat membaca 🥰🙏 Padamu 😘
bikin novel Bru Lgi lah kakak author..
klu gk tertarik mna mungkin sampai cium😘
dr yg aku baca Yuna memang cantik banget Vano bahkan Karel jg suka Leo masih ketutup cinta buta Kiara .
novel sekarang gk ada yg menari pasti bacanya berhenti di tengah jlan udh bosen duluan para author hilang semua