Lost Everything (Claire To Kyra)

“Beginilah keadaan Queen, sejak kejadian waktu itu ia sama sekali belum sadarkan diri” ucap Allura sambil menatap sedih kepada Queen.

“Queen pasti__”

“Look! Tangan Queen bergerak tante!” Cedric tanpa sengaja melihat tangan Queen yang bergerak jadi ia langsung heboh melihat hal tersebut.

“Queenn…, sayang, honey.., bangun sayang...” ucap Allura sambil mengusap pelan kepala Queen.

Seperti mendapatkan sebuah keajaiban perlahan mata Queen terbuka. Ia merasakan penglihatannya buram, ia tak bisa melihat siapa pun dengan jelas. Setelah beberapa kali mengedipkan mata, akhirnya semua yang ada di depan matanya tampak jelas. Namun ia merasakan asing secara bersamaan. Hanya beberapa orang saja di dalam ruang tersebut yang ia kenali.

Karena terlalu bahagia melihat putrinya sadar, Alvin langsung memanggil dokter Bastian untuk memeriksa keadaan Queen.

“Sayang… akhirnya kau sadar juga… mommy sangat sedih sayang..” Allura langsung meneteskan air mata bahagia melihat putrinya benar – benar sudah sadar.

“Bisa berikan aku minum? Aku sangat haus!” pinta Queen

Allura lantas menuangkan air mineral ke dalam gelas. Dan ranjang Queen sudah di naikkan oleh Keenan atas paksaan Cedric. Queen lantas  menghabiskan air tersebut sampai tak bersisa.

“Anda siapa? Ini dimana?”

JDER!

Semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut langsung syok melihat Kyra lupa dengan orang – orang disekitarnya. Bahkan Allura sampai menutup mulutnya karena terkejut.

“Kau tidak ingat dengan mommy sayang? Ini mommy, mommy yang melahirkan kamu” ucap Allura. Dan Quenn menggelengkan kepalanya.

‘Mommy?Sejak kapan aku punya mommy?Kenapa mereka berempat ada di sini?’

Beberapa pertanyaan terus berputar di kepala Queen. Lalu tanpa sengaja ia menatap ke  arah jendela yang ada di samping kanan. Ia melihat pantulan dari dirinya sendiri, namun kenapa  wajah lain yang berada di sana. Queen meraba wajahnya, dan semua yang ia lakukan semua terpantul dari cermin.

Semua mengamati apa yang Queen lakukan dengan penasaran. Dan dari yang mereka simpulkan, Queen sepertinya mengalami lupa ingatan.

“Kau ingat dengan kami Kyra?” tanya Alfred

‘Kyra? Aku Claire bukan Kyra!’ ucapnya dalam hati. Karena bingung dengan keadaan di sekitar ku, Aku menjawab pertanyaan Alfred dengan menggelengkan kepala ku.

“Kau tak ingat dengan Keenan, kekasih mu?” lanjut Felix mengajukan pertanyaan kepada ku. Dan aku tetap memberikan jawaban yang sama. Aku menggelengkan kepala ku meskipun aku mengingat mereka berempat.

‘Sejak tadi mereka memanggilku dengan panggilan Queen atau Kyra, lalu aku tidak mengenal wanita yang memperkenalkan dirinya sebagai mommy ku, dan sekarang Felix menanyakan apakah aku mengingat Keenan sebagai kekasih ku.., apa jangan – jangan jiwa ku masuk ke dalam tubuh Kyra?Bagaimana mungkin?Ini mustahil, ini benar – benar tak masuk akal!’

“Honeeeyyy… Queennn tak ingat siapa aku… hiks hiks hiks” tiba – tiba lamunan ku buyar karena mendengar wanita yang memanggil dirinya mommy ku menangis dan merengek kepada seorang lelaki yang berusia kurang lebih empat puluh tahun.

Lelaki itu datang bersama daddy Bella. Aku sama sekali tidak lupa dengan daddy Bella karena kau beberapa kali bertemu dan bertegur sapa dengannya jika Bella mengajak ku main ke rumahnya.

“Bagimana mungkin?” Lelaki itu menyangkal dengan apa yang dikatakan istrinya. Ia lantas berdiri dan memegang tangan ku.

“Honey, kau sungguh tak ingat dengan kami semua? Termasuk daddy?” ucap lelaki itu

‘Aaaahhh, jadi lelaki ini adalah daddy Kyra’ ucap ku dalam hati sambil menggelengkan kepala ku.

“Jangan beri pasien dengan banyak tekanan. Ia baru saja sadar kari masa komanya. Biarkan saya menanyakan beberapa hal kepada pasien!” ucap daddy Bella

“Apa yag kau rasakan saat ini Kyra? Mual? Pusing?”

“Pusing” jawab ku dengan lemah karena memang saat ini aku pusing dengan keadaan yang terjadi pada diri ku.

“Kau tak ingat dengan semua orang yang ada di sekitar mu saat ini?” tanyanya lagi. Dan aku menjawab dengan sebuah anggukan kepala.

“Baiklah.., sore nanti kita lakukan CT – Scan untuk mu, untuk saat ini kau bisa beristirahat lebih dulu! Dan jangan paksakan untuk mengingat hal – hal lain dulu, kau baru saja sadar!” ucap daddy Bella sebelum meninggalkan ruangan ku. Lagi – lagi aku hanya bisa mengangguk patuh pada apa yang dikatakan oleh daddy Bella.

“Kalau begitu saya permisi tuan Miller!” ucap Noah

“Terimakasih banyak dokter Bastian” balas Alvin.

Semenjak Queen sadarkan diri, Keenan sama sekali tidak mengeluarkan sepatah kata pun untuk berbasa basi atau sekedar menanyakan keadaan Queen. Keenan hanya diam dan terus menatap ke  arah Queen. Bahkan sempat beberapa detik Keenan dan Queen saling bertatapan. Namun itu tidak berlangsung lama karena Queen langsung memutus lebih dulu tatapan tersebut.

“Om, Tante, kami pamit untuk undur diri. Queen pasti membutuhkan waktu beristirahat” Bahkan di depan orang tua Queen, Keenan sama sekali tidak menunjukkan rasa keperduliannya. Dan sekali berucap, ia langsung meminta izin untuk pulang.

Alfred, Cedric dan Felix hanya bisa menundukkan kepala mereka melihat sikap sahabat dinginnya satu ini. Benar – benar ia sama sekali tidak tahu situasi dan tempat.

“Terimakasih kalian sudah meluangkan waktu untuk menjenguk Queen” balas Allura dengan ramah.

Mereka berempat hanya mengangguk dan tersenyum membalas keramahan Allura.

Setelah mereka berempat pergi, Claire atau lebih tepatnya Kyra kini memejamkan matanya lagi karena masih lelah dan pusing.

“Jika saja Queen tidak sebegitu tergila – gilanya dengan laki – laki sombong itu, aku tidak akan membiarkan putri ku untuk dekat dengannya!” gumam Alvin jengah melihat sikap Keenan yang begitu angkuh.

 “Sudahlah! Mereka masih muda dan labil. Bagaimana dengan kau dulu honey? Kau dulu malah lebih dingin dari Keenan” goda Allura agar suaminya tidak mendebatkan masalah itu lagi.

“Kau selalu saja membela putri mu!” sahut Alvin.

‘Apa jiwa ku salah masuk tubuh?Kenapa bisa tiba – tiba aku berada di tubuh Kyra? Lalu jiwa Kyra dimana? Apa ia berada di dalam tubuh ku? Lalu bagaimana dengan nenek?... Ah, Nenek, bagaimana keadaan nenek sekarang? Jika Kyra benar – benar berpindah ke dalam tubuh ku, kasihan sekali nenek. Dia pasti akan semena – mena terhadap nenek’ dalam keadaan mata terpejam, Claire terus berpikir bagaimana semua ini bisa terjadi. Dan yang ia khawatirkan adalah Tania. Karena terakhir kali sebelum ia mengalami insiden, Tania sedang dalam keadaan tidak baik – baik saja.

~**~

“Waaahhh… bakal jadi berita heboh ni… seorang Kyra kehilangan ingatannya! Ha ha ha ha ha ha ha ” ucap Felix begitu mereka berada di dalam mobil.

“Kau sudah puas tertawa?” ucap Keenan dengan dingin.

“Su sudah Ken” Felix tak berani berucap lagi.

“Ken, bagaimana kau bisa secuek tadi berhadapan dengan orang tua Kyra?” Alfred benar – benar masih bertanya – tanya tentang kesan yang diberikan oleh teman kulkasnya satu ini.

“Memangnya aku harus bagaimana? Aku mau datang saja itu sudah cukup” sahut Keenan

“Aku jadi penasaran, apa sebenarnya yang Kyra lihat dari mu sampai dia begitu obsess dengan mu?” sahut Cedric sambil fokus mengemudikan mobil.

“Kenapa tak kau tanyakan tadi padanya” mendengar semua jawaban yang diberikan Keenan membuat mereka sakit kepala, mereka lantas tidak mau lagi bertanya pada Keenan.

Drrrrrrrrrrrrrrrrttt…

Drrrrrrrrrrrrrrrrttt…

Drrrrrrrrrrrrrrrrttt…

Melihat siapa yang menghubunginya saat ini, membuat Keenan enggan untuk menerima panggilan tersebut. Namun ponselnya terus saja bordering meskipun tak kunjung ia terima. Dan akhirnya mau tidak mau dengan malas ia menerima panggilan tersebut.

“Kau mulai berani untuk tidak menerima panggilan dari daddy mu Ken?” omel Darel dari seberang panggilan dan dapat di dengar dengan jelas oleh ketiga teman Keenan.

“Aku sudah menerimanya, apa yang kau inginkan?” sahut Keenan tanpa berbasa basi.

“Kau sudah menjenguk Kyra?” (Honeyyyy.., ayo kita mandi bersama)

Begitu mendengar suara wanita simpanan daddynya, Keenan langsung mematikan panggilan tersebut tanpa menjawabnya sama sekali. Ia selalu muak dengan perilaku daddynya, maka dari itu Keenan tidak pernah pulang ke Mansions utama.

“Setelah ini kita mau kemana?”  tanya Cedric sekedar berbasa basi untuk mencairkan suasana dan membuat temannya satu itu tidak semakin emosi.

“Kita ke Club!” ucap Keenan.