Selena Saphire Cessalie adalah seorang antagonis dan juga putri dari seorang Duke Alaric yang akan mati sebelum hari kedewasaannya.
Sedangkan Selina Quinsha adalah jiwa asing yang tiba-tiba terjebak di dalam raga Selena Saphire Cessalie. Nama mereka hampir mirip dan nasib mereka juga mirip, mati diusia muda.
Dengan sebuah sistem, Selina akan menyelesaikan beberapa misi untuk bisa bertahan hidup dari batas waktu yang sudah ditentukan oleh cerita aslinya.
Mampukah Selina menyelesaikan semua misi yang diberikan oleh sistem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MTMH18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lamaran
Aland dan Cendric hanya bisa pulang selama satu hari, jadi besok pagi mereka harus kembali ke akademi.
Jadi setelah makan malam, Aland menemui adik bungsunya yang kembali tidur di kamar tamu sampai kamarnya selesai diperbaiki. Sebenarnya Duke Alaric hanya melarang Kale berada di dalam kamarnya, dan sang putri bisa tidur bersamanya tanpa membawa Kale ikut masuk ke dalam.
“Selena?” Panggil Aland sambil mengetuk pintu kamar yang ditempati oleh adiknya.
Selena yang memang belum tidur, langsung turun dari tempat tidur dan membuka pintu. Anak perempuan itu tidak menyapa kakak pertamanya, ia membiarkan pintu tetap terbuka walau dirinya kini kembali mendekati Kale yang sedang berada di tempat tidur.
Aland masuk ke dalam, ia tahu kalau sang adik masih marah kepadanya. Jadi Aland akan meminta maaf kepada Kale, agar ia bisa kembali ke akademi dengan tenang… karena sudah berbaikan dengan Selena.
“Kale,” Aland menatap ke arah Kale yang kini menggeram marah saat melihatnya, sepertinya Kale masih ingat dengan kejadian tadi siang.
Selena dengan sengaja mendekatkan Kale pada Aland, agar mereka saling memaafkan. Terlihat lucu sebenarnya, tetapi Selena menikmati pemandangan yang ada.
“Kale, aku ingin meminta maaf atas kejadian tadi. Aku salah, tolong maafkan aku!” Kata Aland yang terlihat tidak tulus meminta maaf.
Meskipun Selena tidak puas dengan cara kakaknya meminta maaf, tetapi Aland sudah sadar atas tindakannya dan berani meminta maaf… jadi Selena juga akan meminta maaf kepada kakak pertamanya.
“Aku juga ingin meminta maaf kepada Kak Aland, aku sempat memarahi Kakak,” ucap Selena dengan senyuman lebarnya.
Aland ikut tersenyum, tetapi sangat tipis. Anak laki-laki itu langsung memeluk adiknya, dan mengabaikan suara geraman Kale yang terlihat tidak suka melihat ada yang memeluk Selena.
“Kakak juga salah, jadi maafkan Kakak,” bisik Aland yang merasa lega, karena sudah berbaikan dengan adik bungsunya.
Di dalam pelukan sang kakak, Selena menganggukkan kepalanya. Keduanya berpelukan cukup lama, sampai tarikan di gaun tidur yang dipakai Selena membuat anak perempuan itu melepaskan pelukannya dan menatap Kale yang merupakan pelakunya.
Selena mengambil Kale, menggendong anak serigala itu sampai tidak terdengar geraman marah lagi.
“Kale itu sangat baik dan lucu, jadi dia tidak akan menyakitiku. Semua ini salahku yang kurang hati-hati, coba Kakak lihat sendiri!” Selena mengangkat tubuh Kale dan mendekatkannya kepada Aland yang kini menatap hewan itu dengan tajam.
“Mana mungkin makhluk selucu Kale bisa berbuat jahat, Kale hanya tidak sengaja melukaiku,” lanjutnya.
Aland kini mengalihkan pandangannya ke arah sang adik yang terlihat begitu menggemaskan.
“Iya, Kakak yakin kalau Kale tidak berniat menyakitimu. Siapa yang berani menyakiti adik bungsu Kakak yang lucu ini?” Gemas Aland sambil mencubit pipi sang adik.
“Kakak mau tidur di sini?” Pertanyaan itu membuat senyum Aland mengembang tanpa sadar.
“Mau!” Aland tidak akan menolaknya, karena ia benar-benar merindukan adiknya.
Selena mengambil posisi di tengah, jadi di sisi kirinya ada Kale dan di sisi kanannya ada Aland yang langsung memeluknya. Kale sebenarnya tidak menyukai Aland yang sudah melukainya, tetapi ia tidak bisa menyerang Aland… karena ada Selena.
Aland membuka matanya setelah memastikan adiknya tertidur, ia menatap ke arah Kale yang ternyata masih belum tidur dan menggeram tak suka kepadanya.
“Kale, aku tidak tahu seberapa besar kekuatanmu. Tapi tolong jaga Selena dari orang-orang jahat, karena aku percaya kau bisa melindungi Selena.”
Permintaan Aland membuat geraman Kale terhenti, karena anak serigala itu sudah mengerti apa yang dikatakan oleh Aland.
Ggrhhh
Jawab Kale yang membuat Aland tersenyum tipis, karena suara geramannya terdengar berbeda dan Aland merasa kalau Kale menyetujui permintaannya.
...***...
Setelah sarapan, Aland dan Cendric sudah bersiap-siap untuk kembali ke akademi. Meskipun libur sehari masih terasa kurang untuk melepaskan rindu dengan adik bungsu mereka yang terlihat semakin menggemaskan.
“Jangan pulang lagi!” Kata Duke Alaric kepada kedua putranya.
Bukan tanpa alasan Duke Alaric melarang mereka untuk pulang seenaknya, ia hanya tidak ingin pewaris Cessalie bodoh. Lagipula Duke Alaric bisa mengatasi masalah sebesar apapun di wilayahnya.
“Kami mengerti,” ucap Aland yang memang sangat mengerti sifat ayahnya.
Aland menatap adik bungsunya yang juga ikut mengantarnya, tentu saja Kale juga ikut… karena anak serigala itu berada digendongan Selena.
“Jaga dirimu!” Pesan Aland sambil mencium pipi sang adik.
Cendric juga melakukan hal yang sama, tetapi ia juga melabuhkan bibirnya di puncak kepala sang adik.
Kereta kuda yang akan membawa Aland dan Cendric kembali ke akademi sudah menjauh, Ezekiel langsung menarik tangan adiknya untuk ikut bersamanya ke tempat latihan pedang.
Duke Alaric kembali ke ruang kerjanya, karena pekerjaannya selalu banyak dan tidak ada habisnya. Namun Louis tiba-tiba memberikan sebuah surat resmi dari Raja Victor.
“Kenapa dia mengirimku surat lagi? Bukankah rapatnya sudah selesai?” Kesal Duke Alaric sambil membuka surat dengan cap Kerajaan Drakestone itu.
Duke Alaric mulai membaca isi dari surat tersebut, sebelum meja kerjanya menjadi sasaran dari hantaman tangannya.
Louis meringis pelan saat meja kerja sang duke terbelah menjadi dua dan semua dokumen yang ada di atas meja mulai berhamburan di lantai. Kalau sudah begini, Louis akan bekerja sebanyak dua kali.
“Apa yang ada di otak Raja sialan itu!” Marah Duke Alaric yang sudah tidak peduli dengan rasa hormatnya kepada sang raja.
“Ada apa Tuan?” Tanya Louis yang sedikit penasaran dengan isi surat dari Raja Victor, apalagi setelah melihat reaksi dari Duke Alaric yang terlihat begitu marah.
“Mereka meminta Selena untuk menjadi putri mahkota, apa mereka sudah kehilangan otaknya?” Duke Alaric menatap Louis dengan mata hitamnya.
Louis langsung waspada saat warna mata sang duke berubah warna hitam, itu artinya kekuatan Naga mulai menguasai tubuhmu Duke Alaric dan hal tersebut sangat membahayakan semua orang yang ada di Mansion.
“Tuan tenanglah!” Kata Louis yang mencoba menenangkan sang duke.
“Tenang? Mereka sudah gila! Bisa-bisa anak berumur tiga tahun mereka lamar untuk menjadi putri mahkota!” Duke Alaric semakin tidak terkendali.
Eric langsung muncul, karena merasakan kekuatan berbahaya dari Duke Alaric. Louis langsung menjelaskan dengan singkat apa yang membuat sang duke begitu marah dan tidak bisa mengontrol emosinya.
“Duke Alaric, Anda bisa melukai Nona Selena kalau tidak bisa tenang!” Perkataan Eric membuat Duke Alaric sedikit tersadar dan perlahan tekanan yang membuat Louis tidak nyaman, akhirnya menghilang.
“Nona Selena baru sembuh, tidak mungkin dia terluka lagi dan juga tidak mungkin Anda menyakiti Nona Selena yang sangat menggemaskan itu,” Eric terus berbicara tentang Selena agar Duke Alaric benar-benar sadar.
“Tidak perlu mengajariku, aku bisa mengontrol kekuatanku!” Kata Duke Alaric yang matanya sudah kembali menjadi warna merah.
“Tapi sepertinya Nona Selena memang sangat cocok untuk menjadi putri mahkota—”
“Tutup mulutmu, sialan!” Marah Duke Alaric yang tidak pernah setuju kalau Selena menjadi putri mahkota.
Bersambung.
delapan belas tahun, iyesss dong
dan bisa jadi Kale juga berasal dari dunia modern.